Disusun Oleh :
AFWINI LAILY
NIM. P17320313038
Disusun Oleh:
AFWINI LAILY
NIM. P17320313038
Proposal penelitian ini telah disetujui untuk diujikan pada tanggal 01 April 2016
Pembimbing
i
ii
LEMBAR PENGESAHAN
Disusun oleh:
AFWINI LAILY
NIM. P17320313038
Karya tulis ilmiah ini telah disetujui untuk diujikan pada tanggal 01 juli 2016.
Tim penguji:
Mengetahui:
Afwini Laily
P17320313038
ABSTRAK
Anak usia sekolah tunarunggu adalah anak yang mengalami kekurangan atau
kehilangan kemampuan mendengar.Salah satu masalah anak tunarungu yaitu
masalah emosional. Anak tunarungu membutuhkan dukungan emsoional orang
tua. Dukungan emosional orang tua adalah dukungan yang di berikan berupa
dukungan simpatik dan empati, cinta, kepercayaan, dan penghargaan. Tujuan
penelitian ini yaitu untuk mengetahui dukungan emosional orang tua pada anak
tunarungu usia sekolah. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif dengan
teknik pengambilan sampel proportional random sampling, sampel penelitian ini
pada 26 orang tua yang memiliki anak tunarungu dengan menggunakan instrumen
penelitian kuisioner dari Sidik (2009). Hasil penelitian berdasarkan karakteristik
responden menunjukan lebih dari setengah jumlah responden berusia 20-40 tahun
yaitu sebanyak 17 responden (65%), kurang dari setengah responden
berpendidikan SMA yaitu sebanyak 11 responden (42%), dan lebih dari setengah
responden tidakbekerja sebanyak 18 responden (69%). Hasil penelitian
berdasarkan dukungan emosional orang tua yaitu setengah dari jumlah responden
mendukung sebanyak 13 responden (50%) dan tidak mendukung sebanyak 13
responden (50%). Hasil tersebut menunjukan bahwa dukungan emosional orang
tua yang diberikan pada anak tunarungu belum optimal. Dukungan emosional
orang tua dapat ditingkatkan dengan diadakannya konsultasi tentang dukungan
emosional orang tua dalam pertemuan rutin antara guru dan orangtua.
KATA PENGANTAR
Puji syukur atas kehadirat Allah SWT, karena atas ridho dan karunia-
Nyalah peneliti dapat menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah ini yang berjudul
“Gambaran Dukungan Emosional Orang Tua Pada Anak Tunarungu Usia sekolah
di SLB Kota Bogor”. Karya Tulis Ilmiah ini ini disusun untuk memenuhi salah
Bandung.
hambatan serta kesulitan. Namun atas bimbingan, arahan serta bantuan dari
berbagai pihak akhirnya peneliti dapat menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah ini.
Oleh karena itu, dalam kesempatan ini peneliti ingin menyampaikan terima kasih
kepada :
3. Ibu Ningning Sri Ningsih, S.Kp, M.Kep selaku pembimbing yang telah
4. Ibu Dwi Susilowati APPd, M.Kes dan ibu Yuliastati, M.Kep selaku penguji.
6. Kepala Sekolah, guru-guru, dan keluarga dari siswa-siswi SLB-B Tunas Kasih
7. Kedua Orang Tua, Kakak dan Adik tercinta, yang senantiasa selalu menyertai
penulis serta tidak pernah berhenti mendoakan dan memberikan kasih sayang,
penulis.
9. Semua pihak yang tidak bisa disebutkan satu persatu yang telah membantu
peneliti sangat mengharapkan kritik dan saran yang sifatnya membangun demi
Aamiin.
vi
Peneliti
vii
DAFTAR ISI
LEMBAR PERSETUJUAN.....................................................................................i
LEMBAR PENGESAHAN.....................................................................................ii
ABSTRAK..............................................................................................................iii
KATA PENGANTAR............................................................................................iv
DAFTAR ISI...........................................................................................................vi
DAFTAR TABEL...................................................................................................ix
DAFTAR SKEMA...................................................................................................x
DAFTAR DIAGRAM............................................................................................xi
DAFTAR LAMPIRAN.........................................................................................xii
BAB I PENDAHULUAN........................................................................................1
A. Latar Belakang.............................................................................................1
B. Rumusan Masalah........................................................................................5
C. Tujuan Penelitian.........................................................................................5
D. Manfaat Penelitian.......................................................................................5
A. Landasan Teori.............................................................................................7
C. Kerangka Teori...........................................................................................35
A. Kerangka Konsep.......................................................................................36
B. Definisi Operasional...................................................................................37
A. Desain Penelitian........................................................................................40
D. Pengumpulan Data.....................................................................................43
2. Instrumen Penelitian............................................................................43
a. Kuesioner.................................................................................................43
b. Alat tulis...................................................................................................45
c. Komputer.................................................................................................45
3. Prosedur Penelitian..............................................................................45
E. Pengolahan data.........................................................................................46
F. Analisa data................................................................................................48
ix
A. Hasil Penelitian..........................................................................................50
1. Karakteristik Responden......................................................................50
A. Kesimpulan................................................................................................56
B. Rekomendasi..............................................................................................57
DAFTAR PUSTAKA
x
DAFTAR TABEL
DAFTAR SKEMA
DAFTAR DIAGRAM
DAFTAR LAMPIRAN
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
perkembangan yang dimulai dari bayi, toodler, pra sekolah, sekolah, dan remaja.
Menurut Wong (2009), anak usia sekolah adalah anak dengan rentang kehidupan
yang dimulai dari usia 6 sampai 12 tahun. Periode ini dimulai dengan masuknya
perkembangan dan hubungan anak dengan orang lain. Pada masa anak usia
peningkatan yang lebih besar pada aspek fisik dan emosional. Hal tersebut pun
dialami oleh anak-anak yang menderita keterbatasan fisik. Namun, mereka akan
1
2
data Statistik Sekolah Luar Biasa (SLB) tahun 2015/2016 jumlah siswa
tunarungu di sekolah luar biasa di Indonesia berjumlah 19.619 jiwa dan Jawa
Barat memiliki jumlah siswa tunarungu di sekolah luar biasa tertinggi yaitu 3.982
jiwa.
2009).
(Mangunsong, 2009). Dampak psikologis yang negatif ini akan membuat anak
memerlukan perhatian dan kasih sayang keluarga sebagai tempat yag aman dan
Maka dari itu peran orang tua sangat penting karena orang tua merupakan
Orang tua adalah orang yang pertama dan utama yang bertanggung jawab
dalam Hidayah (2012) Hubungan emosional antara orangtua dan anak juga
orang tua.
Menurut House (Smet 1994, dalam Setiadi 2008) Dukungan emosional orang
tua adalah berupa dukungan simpati dan empati, cinta dan kepercayaan dan
kasih sayang dan perhatian orang tua, jauh dari perasaan iri, cemburu, tersaingi,
hal ini akan mendorong dan memberikan anak utnuk bersifat lebih mandiri,
didapatkan oleh anak tunarungu maka anak akan mengalami hambatan dalam
dirinya seperti merasa tidak berharga. Dukungan dari orang tua yang baik maka
perumbuhan anak relative stabil, tetapi apabila dukungan orang tua kurang baik,
maka anak mengalami hambatan pada dirinya yang dapat mengganggu psikologi
Hasil penelitan oleh Nani, dkk (2009) tentang Pengaruh Dukungan Sosial
emosional keluarga yang memiliki nilai tertinggi yaitu sebanyak 50% atau 8
orang responden .
dari orang tua dan lingkungannya. Perawat pun memiliki perannya yaitu dalam
masalah atau tidakan yang tepat untuk diberikan dan mediator antara klien dengan
profesi kesehatan lainya (Susanto, 2012). Salah satu tindakan yang dapat
diberikan oleh perawat pada orang tua anak tunarungu usia sekolah dengan
(Wong, 2009).
peneliti melakukan wawancara pada responden 5 orang tua (ibu) yang memiliki
anak tunarungu didapatkan hasil 3 dari 5 orang tua (ibu) mengungkapkan bahwa
keluarga kurang memahami masalah yang sedang dihadapi anak, keluarga jarang
5
menanyakan perasaan anak selama di sekolah dan keluarga tidak jarang acuh pada
keluhan anak.
“Gambaran Dukungan Emosional Orang Tua pada Anak Tunarungu Usia Sekolah
B. Rumusan Masalah
Orang Tua pada Anak Tunarungu Usia Sekolah di SLB Kota Bogor”
C. Tujuan Penelitian
1. Tujuan Umum
Orang Tua pada anak tunarungu usia sekolah di SLB Kota Bogor.
2. Tujuan Khusus
pekerjaan.
D. Manfaat Penelitian
dukungan emosional orang tua pada anak tunarungu usia sekolah di SLB
Kota Bogor.
3. Bagi penulis
keperawatan yang tepat bagi orang tua yang memiliki anak tunarungu usia
keadaan yang ada disekitar kita. Dapat pula menjadi bahan referensi atau
TINJAUAN TEORITIS
A. Landasan Teori
a. Definisi
Anak sekolah dasar adalah anak yang berusia 6-12 tahun, memiliki
fisik lebih kuat mempunyai sifat individual serta aktif dan tidak
bergantung dengan orang tua. Banyak ahli menganggap masa ini
sebagai masa tenang atau masa laten, di mana apa yang telah terjadi
dan dipupuk pada masa-masa sebelumnya akan berlangsung terus
untuk masa-masa selanjutnya (Gunarsa, 2006).
1) Tugas perkembangan
7
8
antara lain:
tepat
tingkatan nilai.
lembaga.
1) Perkembangan Biologis
dan berat badan terjadi lebih lambat tetapi pasti jika dibandingkan
a) Kematangan Sistem
antigen.
b) Prapubertas
laki-laki.
2) Perkembangan Psikososial
ke pola pikir yan lebih logis, mereka juga bergerak melalui tahap
kecil tidak memercai bahwa standar prilaku berasal dari dalam diri
5) Perkembangan Spiritual
sekolah ingin dan berharap dihukum jika berprilaku yang salah dan,
6) Perkembangan Sosial
anak usia sekolah adalah kelompok teman sebaya. Selain orang tua
lebih luas anak mulai terlibat dengan salah satu atau beberapa
perkembangan sifat.
bagi orang dewasa yang penting baginya. Konsep diri yang positif
sendiri.
ini, terutama jika disertai oleh komentar yang tidak baik dan
rasa takut anak usia sekolah yang baru adalah ketakutan yang
c. Pengertian
d. Klasifikasi Tunarungu
manis.
1) Saat melahirkan
a) Masa kelahiran yang terlalu lama atau bayi sulit keluar yang
telinga.
21
b) Kelahiran prematur.
2) Setelah kelahiran
yang lama.
jauh
dengan keras
3) Tahap Tuli
(2) Dapat mendengar bunyi yang keras pada jarak antara nol
hingga 30 ,5 cm darinya
saja.
kelompok yaitu :
menggunakan pendengarannya.
dB). Orang dalam kelompok ini masih bisa belajar berbicara dengan
dB). Orang dalam kelompok ini tidak dapat belajar bahasa hanya
yaitu:
suara menuju telinga bagian dalam. Bunyi yang masuk melalui saluran
pendengaran.
e. Karakteristik Tunarngu
sama lain. Secara kasat mata keadaan mereka sama seperti orang normal
kejadian.
ini.
8) Perkembangan Kognitif
menerima kondisinya.
1) Dukungan instrumental
umpan balik.
lakunya.
hadapinya
jauh dari perasaan iri, cemburu, tersaingi, hal ini akan mendorong
oleh orang tua dipengaruhi oleh faktor internal dan faktor eksternal yang
a) Usia
Pada masa ini kekuatan watak yang muncul, perhatian dan prihatin dan
e) Pendidikan
menjaga kesehatan.
f) Psikologi
tanda sakit namun jika respon emosinya buruk kemungkinan besar akan
13) faktor eksternal berasal dari luar individu itu sendiri dan terdiri dari
a) Sosial
penyakitnya.
34
g) Pekerjaan
menurut Romness dkk (2009) menyatakan bahwa orang tua yang tidak
yang dapat di gunakan untuk kesehatan anak. Pekerjaan pada orang tua
alpha 0,750 sehingga dapat dikatakan reliabel dan menggunakan skala likert.
seseorang tentang gejala atau masalah yang ada di masyarakat atau yang
dialaminya (Hidayat, 2013). Ada dua bentuk skala likert yaitu pernyataan
unfavorable diberi skor 1, 2, 3 dan 4. Makna kuantitatif dari skor yaitu; untuk
C. Kerangka Teori
KERANGKA KONSEP
A. Kerangka Konsep
yang dimulai dari usia 6 sampai 12 tahun yang tidak atau kurang mampu
Sekolah Luar Biasa (SLB) tahun 2015/2016 Jawa Barat memiliki jumlah siswa
2007).
mereka dan perlakuan yang diterima (Muhammad, 2008). Maka dari itu peran
orang tua sangat penting karena orang tua merupakan pengaruh utama dalam
37
38
Orang tua adalah orang yang pertama dan utama yang bertanggung jawab
dalam Hidayah (2012) Hubungan emosional antara orangtua dan anak juga
orang tua.
Dukungan emosional orang tua adalah dukungan berupa kasih sayang dan
penghargaan, jauh dari perasaan iri, cemburu, tersaingi, hal ini akan mendorong
dan memberikan anak untuk bersifat lebih mandiri, mempunyai keberanian untuk
didapatkan oleh anak tunarungu maka anak akan mengalami hambatan dalam
E. Definisi Operasional
No. Definisi
Variabel Alat ukur Cara Ukur Hasil Ukur Skala
operasional
1. Usia Usia orang tua Kuesioner Kuesioner 1. Dewasa Ordinal
terhitung dari lahir A berisi data muda
sampai dengan usia data demografi (20-40 tahun.
39
Jawaban
unfavorable:
40
Selalu: 1
Sering: 2
Kadang-
kadang : 3
Tidak
pernah : 4
BAB IV
METODOLOGI PENELITIAN
A. Desain Penelitian
1. Waktu Penelitian
41
42
tunarungu cukup tinggi yaitu 32 orang, selain itu belum pernah menjadi
dibutuhkan oleh peneliti yaitu orang tua dari anak tunarungu usia sekolah
yang di harapkan.
1. Populasi
Pada penelitian ini yang dijadikan populasi adalah orang tua yang
5. Sampel
2013).
Dalam penelitian ini yang dijadikan sampel adalah oran tua yang
g. Jumlah Sampel
6. Kriteria Sampel
a. Kriteria Inklusi
12 tahun.
G. Pengumpulan Data
dari data primer. Data primer pada penelitian ini adalah data yang
orang tua dimana responden hanya memberi tanda ceklis (√) pada
kolom yang telah tersedia. Sumber data berasal dari data primer atau
data yang langsung diambil dari sumbernya dan diperoleh peneliti dari
hasil pengukuran.
2. Instrumen Penelitian
a. Kuesioner
1) Kuesioner A
2) Kuesioner B
kuesioner yaitu nomor 1, 2, 3, 4, 5, 13, 14, 15, 16, 17, 18, 19, 20.
13, 17, 19, dan 20. dan kalimat pernyataan unfavorable yaitu
maka dikatakan mendukung dan tidak mendukung jika nilai < 73.
h. Alat tulis
i. Komputer
7. Prosedur Penelitian
H. Pengolahan data
1. Pengolahan Data
diperlukan. Pada bagian ini data yang telah terkumpul diolah dan
a. Editing
telah di isi oleh responden dan data yang relevan yang telah
b. Coding
kuisioner A adalah untuk kode umur diberi kode “1” untuk dewasa
“3” untuk paruh baya (> 65 tahun). Untuk pendidikan diberi kode
“1” untuk Perguruan Tinggi, “2” untuk SMA, “3” untuk SMP dan
“4” untuk SD. Kode untuk pekerjaan yaitu “1” untuk bekerja, “2”
yaitu nilai “4” untuk selalu (SL), nilai “3” untuk sering(SR), nilai
“2” untuk kadang-kadang (KK) dan nilai “1” untuk tidak pernah
c. Data Entry
untuk membuat master tabel dan data yang telah diedit. Master tabel ini
sekolah.
d. Cleaning
sudah di entry dengan cara melihat kembali kuesioner dan data yang
e. Data File
sesuai kriteria yang telah ditentukan oleh peneliti dan data disimpan
dalam bentuk dokumen yang disajikan dalam bentuk tabel dan diagram
distribusi frekuensi.
I. Analisa data
satu variabel yang diteliti yaitu dukungan emosional orang tua pada anak
tunarungu usia sekolah di SLB Kota Bogor. Hasil dari variabel dukungan
jika skor responden ≥ 73 dan tidak mendukung jika skor responden < 73.
50
1. 0% : Tidak satupun
4. 50% : Setengahnya
7. 100% : Seluruhnya
BAB V
Dalam bab V ini menyajikan tentang hasil penelitian dan pembahasan tentang
penelitian yang telah dilakukan. Hasil penelitian tersebut didapat dari kegiatan
pengumpulan data dilakukan dari tanggal 2 Mei sampai dengan 9 Mei 2016.
Selanjutnya dilakukan proses pengolahan data yang terdiri dari coding, editing,
entri, cleaning, dan data file.. Hasil penelitian ini menguraikan tentang
Disamping itu, peneliti menyajikan gambaran dukungan emosional orang tua pada
anak tunarungu usia sekolah di SLB Kota Bogor yang akan dijelaskan dan
A. Hasil Penelitian
1. Karakteristik Responden
tingkat usia, pendidikan, dan pekerjaan dapat dilihat dari diagram berikut :
51
52
a. Usia
Diagram 5.1
Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Karakteristik Usia di SLB
Kota Bogor pada Bulan Mei 2016 ( n= 26)
65%
Distribusi Usia Orang Tua
35%
0%
Interpretasi Data:
responden, lebih dari setengah responden berusia antara 20-40 tahun yaitu
tahun yaitu sebanyak 9 responden (35 %), dan tidak satupun rsponden berusia >
Diagram 5.2
Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Karakteristik Pendidikan
di SLB Kota Bogor pada Bulan Mei (n=26)
Distribusi Pendidikan Orang Tua
Perguruan
Tinggi SD Interpretasi Data:
15% 8%
SMP
Berdasarkan diagram
35%
5.2 hasil penelitian
SMA
42% menujukan bahwa kurang
b. Pekerjaan
Diagram 5.3
Karakteristik Responden Berdasarkan Karakteristik Pekerjaan di SLB
Kota Bogor pada Bulan Mei 2016 (n=26)
Distribusi Pekerjaan Orang Tua
31%
1
69%
Interpretasi Data:
setengah responden tidak bekerja sebanyak 18 responden (69%), dan kurang dari
Tabel 5.1
Gambaran Dukungan Emosional Orang Tua pada Anak Tunarungu Usia
Sekolah di SLB Kota Bogor pada bulan Mei 2016 (n=26)
Dukungan emosional N %
Orang tua pada anak
tunarungu usia sekolah
Mendukung 13 50
Tidak mendukung 13 50
Jumlah 26 100
Interpretasi data:
mengenai gambaran dukungan emosional orang tua pada anak tunarungu usia
sekolah di SLB Kota Bogor yang telah dilakukan sesuai dengan tujuan
penelitian.
pendidikan dan pekerjaan seperti yang terlihat pada tabel 5.2, 5.3, 5.4 berikut
ini:
Tabel 5.2
Distribusi Frekuensi Dukungan Emosinal Orang Tua Berdasarkan
Usia di SLB Kota Bogor
bahwa lebih dari setengah responden berusia 20-40 tahun yaitu sebanyak 17
(19%) hal ini didukung oleh pernyataan Daryanto (2007) bahwa ada
yaitu usia berkisar antara 23-58 tahun, tergolong matang untuk menjaga dan
mendidik anak dengan kebutuhan khusus. Untuk usia > 65 tahun sebanyak 0
responden (0%) yang sesuai dengan pernyataan Supartini dalam Sidik (2009)
yang menyatakan bahwa usia terlalu tua tidak dapat menjalankan hal secara
Tabel 5.3
Distribusi Frekuensi Dukungan Emosinal Orang Tua Berdasarkan
Pendidikan Terakhir di SLB Kota Bogor
No Distribusi Dukungan Emosional Orang Tua
. pendidikan terakhir ∑ % ∑ tidak % ∑ %
mendukung mendukung
1. Perguruan Tinggi 2 8% 2 8% 4 15%
2. SMA 6 23 5 19 11 42%
% %
3. SMP 4 15 5 19 9 35%
% %
4. SD 1 4% 1 4% 2 8%
jumlah 13 50 13 50 26 100%
% %
Hasil penelitian berdasarkan tingkat pendidikan dihasilkan data bahwa
(42%). Sesuai hasil dari tabel di atas dapat diketahui bahwa pendidikan SMA
memiliki tingkat dukungan orang tua yang mendukung dan tertinggi yaitu
23% yang sesuai dengan pernyataan Mayasari (2009) bahwa semakin tinggi
(2014) yaitu semakin tinggi tingkat pengetahuan maka semakin baik dampak
didik anak.
Tabel 5.4
Distribusi Frekuensi Dukungan Emosinal Orang Tua Berdasarkan
Pekerjaan di SLB Kota Bogor
No. Distribusi Dukungan Emosional Orang Tua
Pekerjaan ∑ mendukung % ∑ tidak % ∑ %
mendukung
1. Bekerja 4 15 4 15% 8 31%
%
2. Tidak Bekerja 9 35 9 35% 18 69%
%
jumlah 13 50 13 50% 26 100%
%
Hasil penelitian berdasarkan pekerjaan dihasilkan data lebih dari
pengaruhi oleh responden (orang tua) yang hadir dalam pengambilan data
lebih banyak ibu dibandingkan ayah. Hasil untuk responden yang tidak
bahwa orang tua yang tidak bekerja tentunya menghabiskan waktu lebih
57
banyak dengan anak dibandingkan orang tua yang bekerja, maka waktu
BAB VI
A. Kesimpulan
anak tunarungu usia sekolah di SLB Kota Bogor dengan jumlah 26 responden,
berusia 40-65 tahun yaitu sebanyak 9 responden (35 %), dan tidak
responden (31%).
B. Rekomendasi
penelitian ini dapat memberikan manfaat selain untuk peneliti, juga kepada
pembaca, serta semua pihak yang telah memberikan andil dalam penyusunan
penelitian ini. Penelitian ini dapat dijadikan sebagai penelitian dasar untuk
diantaranya:
1. Penelitian Selanjutnya
penelitian ini sehingga hasil penelitian yang penulis lakukan dapat menjadi
penelitian tentang gambaran dukungan orang tua pada anak usia sekolah
orang tua yang memiliki anak tunarungu usia sekolah agar dapat
Ali dan Asrori. (2008). Psikologi Remaja Perkembangan Peserta Didik. Jakarta: Rineka
Cipta
Arikunto, S. (2006). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek, Edisi Revisi VI.
Jakarta: PT Rineka Cipta, Jakarta.
Friedman, Bowden, & Jnes. (2010). Buku ajar keperawatan keluarga: riset, teori dan
praktik. Alih bahasa: achir yani s. Hamid (et. al). Ed. 5. Jakarta: EGC.
Gunarsa & Gunarsa. (2008). Psikologi perkembangan anak dan Remaja. Jakarta:
Gunung Mulia
Hidayat, Aziz A. (2005). Pengantar Ilmu Keperawatan Anak. Ed. 1. Jakarta: Salemba
Medika.
____________. 2007. Psikologi dan Pendidikan Anak Luar Biasa. Bandung: Refika
Aditama
Muhammad, Jamila K.A. (2008). Special Education For Special Children Panduan
Khusus Anak-Anak Dengan Ketunaan Dan Learning Disabilities. Jakarta: PT
Mizan Publika.
Mubarak, Wahit Iqbal, dkk. (2009). Ilmu Keperawatan Komunitas; Konsep dan
Aplikasi. Jakarta : Salemba Medika
Noor, Juliansysh. (2011). Metodologi Penelitian: Skripsi, Tesis, Disertasi, Dan Karya
Ilmiah. Jakarta: pernada media group
Kaakinen, J.R., et al. (2010). Family Health Care Nursing. (4th). Philadelphia. Davis
Company.
Setiadi. (2008). Konsep Dan Proses Keperawatan Keluarga. Yogyakarta: Graha Ilmu.
_____. (2013). Konsep dan Praktik Penulisan Riset Keperawatan. Edisi 2. Yogyakarta:
Graha Ilmu
Somantri, T.S. (2007). Psikolog iAnak Luar Biasa. Bandung: PT. Refika Aditama.
Sulistiani, Wiwik. Dkk. (2010). Penyesuaian Sosial Remaja Tuna Rungu yang
Bersekolah di Sekolah Umum. Jurnal. Surabaya: Fakultas Psikologi Universits
Hang Tuah Surabaya.
Susanto, Tantut. (2012). Buku Ajar Keperawatan Keluarga: Aplikasi Pada Praktik
Asuhan Keperawatan Keluarga. Jakarta: CV Trans Info Media.
Winarsih, Murni. (2007). Intervensi Dini Bagi Anak Tunarungu dalam Pemerolehan
Bahasa. Jakarta: Depdiknas
Wong. L. Donna, dkk. (2009). Buku Ajaran Keperawatan Pediatrik. Jakarta: EGC
Hati, dwi permata. (2014). Perbedaan Perkembangan Anak Usia 3-6 Tahun Antara Ibu
Bekerja Dan Tidak Bekerja Di TK Among Siwi Sleman Yogyakarta.
http://opac.say.ac.id/294/1/naskah%20publikasi.pdf, diakses tanggal 30 Juni
2016 pukul 00.10 WIB.
Hidayah, Fajriyah Nur. (2012). Hubungan Antara Dukungan Orang Tua Dengan
Motivasi Belajar Siswa Di Sd Negeri Bumi I Laweyan Surakarta.
http://eprints.ums.ac.id/20355/13/NASKAH_PUBLIKASI_ILMIAH.pdf
Diakses tanggal 9 Juli 2016. Pukul 23.21 WIB.
http:/file.Upi.edu/Direktorasi/FIP/JUR._PSIKOLOGI_PEND_DAN_BIMBING
AN/197102191998021-
NANDANG_BUDIMAN/BAHAN_AJAR_PERKEMBANGAN_INDIVIDU_2.
PDF. Diakses pada tanggal 20 Januari 2016 pukul 20.00 WIB
PENJELASAN PENELITIAN
Judul Penelitian : Gambaran Dukungan Emosional Orang Tua Pada Anak
Tunarungu Usia Sekolah di SLB Kota Bogor 2016
Peneliti : Afwini Laily
NIM : P17320313038
No. HP : 089638143699
(Afwini Laily)
POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES BANDUNG
PROGRAM STUDI KEPERAWATAN BOGOR
Setelah diberi penjelasan tentang penelitian ini secara lisan dan tertulis, saya mengerti
tujuan dari penelitian ini untuk diketahuinya dukungan emosional orang tua pada anak
tunarungu usia sekolah.
Dengan ini, saya yang bertanda tangan di bawah ini:
Nama :
Umur :
No. HP :
Bersedia untuk menjadi responden dalam penelitian Gambaran Dukungan Emosional
Orang Tua Pada Anak Tunarungu Usia Sekolah di SLB Kota Bogor 2016.
Peneliti Responden
Tanggal : ...............................................
Petunjuk pengisian:
1. Berikut ini terdapat beberapa pernyataan yang dibagi mejadi 2 bagian yaitu
2. Bacalah pernyataan dengan teliti dan beri tanda checklist () pada kolom yang
anda pilih, jika keliru memberi tanda checklist, lingkari tanda tersebut dan
4. Jangan ada nomor yang terlewat dan periksalah jawaban sebelum dikumpulkan
5. Saya sangat menghargai kejujuran anda dan jawaban yang anda berikan akan di
jaga kerahasiannya. Tidak ada jawaban benar atau salah dari pernyataan yang
saya ajukan.
KUESIONER PENELITIAN
A. Data Demografi
1. Usia
(20-40 tahun)
(40- 65 tahun)
( > 65 tahun)