Skripsi
Diajukan kepada Fakultas Syariah dan Hukum UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Syariah (S.Sy)
Oleh:
ARIF FATURRAHMAN
NIM: 106044101388
Skripsi
Oleh:
Arif Faturrahman
NiM: 106044101388
Dibawah Bimbingan
Pembimbing:
Kamarusdiana, MH.
NIP : 19722402199803 1003
JAKARTA
2011M/1431H
PENGESAHAN PANITIA UJIAN
PANITIA UJIAN
1. Skripsi ini merupakan hasil karya asli saya yang diajukan untuk memenuhi
2. Semua sumber yang saya gunakan dalam penulisan ini telah saya cantumkan
3. Jika dikemudian hari terbukti bahwa karya ini bukan hasil karya asli saya atau
inerupakan jiplakan dari karya otang lain, maka saya bersedia menerima
Jakarta.
rahmat-Nya lah penulis dapat menyelesaikan skripsi ini. Sebagai kelengkapan tugas
dan memenuhi sebagian dari syarat-syarat guna mencapai gelar Sarjana Syariah pada
Fakultas Syariah Dan Hukum Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.
adanya dorongan dan bimbingan dari berbagai pihak tidaklah mungkin skripsi ini
dapat terselesaikan. Oleh karena itu, pada kesempatan ini penulis ingin
1. Prof. Dr. H. M. Amin Suma, SH, MA, MM, Dekan Fakultas Syariah dan Hukum
waktu dan perhatiannya dalam membimbing, serta memberikan motivasi yang tak
4. Seluruh Dosen Fakultas Syariah dan Hukum yang telah memberikan ilmu dan
5. Orang tua tercinta Bapak Rausin dan Ibu Ratnawiyah yang telah merawat dan
membantu penulis baik moril maupun materiil, dan kakakku Baihaki, Lutfiah,
Saiful Anam, Fahrullah dan Ahmad Gojali, serta adik-adikku tercinta Andi Hakim
dan Fauziah. Dan tidak lupa pula Pamanda H, Mudehir RD yang tak pernah henti-
6. Keluarga Besar Alm. Bapak H. Rasyidi dan Keluarga Alm. Drs.H. Muhaimin RD
selalu berbagi ilmu dan pengalaman serta canda tawa di setiap suasana.
Ulama) yang senantiasa memberikan motivasi dan senantiasa berbagi ilmu dan
teman Peradilan Agama lain yang menjadi tempat persinggahan penulis dalam
skripsi ini, penulis mengucapkan banyak terima kasih semoga segala bantuan
tersebutditerima sebagai Amal sholeh di sisi Allah SWT dan mendapat pahala
Akhirnya penulis hanya bisa berdoa dan berharap semoga skripsi ini dapat
bermanfaat bagi penulis dan para pembaca dan semoga amal baik mereka diterima
Penulis
DAFTAR ISI
BERENCANA ……………………………………………… 17
HUKUM POSITIF……………………………………………… 41
PENUTUP ........................................................................................ 67
67
A. Kesimpulan .................................................................................
70
B. Saran-saran .................................................................................
LAMPIRAN
BAB 1
PENDAHULUAN
Keluarga dalam Islam harus bersifat lestari karena ia dibangun lewat suatu
akad pernikahan yang merupakan sebuah perjanjian yang kuat (mitsqan ghalidzan)
istrinya dengan baik dan jika terjadi perselisihan dalam kehidupan keluarga maka
suami harus bersabar karena boleh jadi ketidaksenangan suami pada hal-hal tertentu
pada diri istri terdapat kebajikan di balik itu (Q.S. Al-Nisa [4]:19). Sebaliknya, istri
membolehkan cerai (Thalaq), tetapi itu hanya menjadi “pintu darurat” yang baru
biasa, tetapi mempunyai nilai ibadah.. Oleh karena itu, berkeluarga (nikah) adalah
1
Muhammad Quraish Shihab, Membumikan Al-Qur‟an, (Bandung: Mizan, 1992) h.254-255
2
Yayan Sofyan, Relasi Suami Istri Dalam Islam, (Jakarta Pusat Studi Wanita UIN Syarif
Hidayatullah, 2004 ) hal.1
Keluarga muslim masa kini sedang mengalami perubahan, menjadi lebih
meluas, dengan lebih banyak istri yang berpendidikan dan bekerja secara
dikomunitas tertentu3.
Allah SWT telah menitipkan dalam jiwa manusia, rasa cinta yang dalam
kepada anak-anak, dan tak tertandingi dengan cinta lain. Sebab anak merupakan
jantung hati,cahaya kalbu di dalam rumah tangga. Ini dapat dilihat dari perhatian
besar yang diberikan orang tua kepada anak-anak mereka, disertai dengan rasa kasih
Di dalam Al-Qur‟an tidak ada satu ayatpuun yang secara ekplisit menjelaskan
bahwa mengatur jarak kelahiran adalah haram, akan tetapi membunuh bayi
datangnya islam adalah haram; sebab apa yang mereka lakukan adalah sangat jelas
yaitu
3
Mahmud Ash-Shabagh. Keluarga bahagia Dalam Islam. (Yogyakarta: CV. Pustaka Mantiq,
1993) h. 191
4
Abd Al-Rahim Umran, Islam dan KB, (Jakarta: PT. Lentera Basritama, 1997), Cet. Pertama,
h. 14.
membunuh anak manusia ( perempuan ) yang sempurna.sebagaimana tersebut dalam
takut miskin, karena sesungguhnya Allah telah menjamin rizki baik bagi anak
Dari ayat-ayat tersebut menunjukkan bahwa setiap anak yang dilahirkan dari
perut ibunya telah ditentukan rizkinya oleh Allah SWT. Penafsiran “ setiap anak
ada rezekinya maka banyak anak banyak rezeki“ inilah yang kemudian banyak dianut
oleh sebagian masyarakat islam apalagi diperkuat dengan hadits Nabi Saw yang
artinya:
suami istri mamiliki anak tanpa pertimbangan dan perencanaan serta tanpa
mempertimbangkan akibatnya. Mereka telah berfikir, apakah anak yang dilahirkan itu
hanya menjadi beban orang lain, menjadi beban berat yang harus dipikul oleh Negara
ataukah anak itu akan menjadi generasi penerus yang akan menerima tanggung jawab
Orang kadang berfikir bahwa punya anak banyak merupakan takdir dari Allah
SWT dengan menetapkan keyakinan di hatinya bahwa Allah tidak akan melantarkan
Meskipun Islam melalui ayat Al-Qur‟an dan Hadits Nabi tersebut diatas
mengutamakan pada keturunan yang baik, shalih dan berguna bagi umat manusia dan
mampu menjadi suri tauladan untuk membawa manusia kepada taqwa. Islam tidak
5
Danti Pujiyanti dan Tien Rahmatin . Relasi Suami Istri dalam Islam. (Jakarta: Pusat Studi
Wanita UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, 2004), h. 11
6
Mahmud Al-Shabag, Tuntunan Keluarga Bahagia Menurut Islam, (Bandung: PT.
Rosdakarya offset, 1994) h. 56
menginginkan umat dengan jumlah yang banyak tetapi lemah, bodoh, pemalas,dan
7
ب ل يع قهخ انشئٛب رضٕل اهلل قب ل كثرح انعٚ م ٔيب جٓذ انجالءٛاعٕر ثبهلل يٍ جٓذ انجالء ق
“ Aku berlindung kepada Allah dari juhd al-bala, ketika ditanyakan, apa juhd al-bala
Berarti setiap orang tua harus memiliki rasa tanggung jawab kepada mutu
keluarga dan anak keturunannya, jangan meninggalkan keturunan yang lemah baik
7
A.Syauqi Al Fanjari, Pengarahan Islam tentang kesehatan, (Jakarta: Al-hidayah. 2009)
hal.125
Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah dan hendaklah Setiap diri
memperhatikan apa yang telah diperbuatnya untuk hari esok (akhirat); dan
bertakwalah kepada Allah, Sesungguhnya Allah Maha mengetahui apa yang kamu
kerjakan. (Q.S. Al-Hasyr: 18)
Selain itu juga setiap keluarga harus mengatur jarak kelahiran, hal itu
jarak kelahiran terlalu dekat, sang ibu tidak mempunyai kesempatan untuk merawat
untuk membahagiakan seluruh keluarganya, juga sang ibu tidak mempunyai peluang
mencurahkan kasih saying terhadap anak, sehingga sang anak kurang kasuh saying
diskursus pemikiran Islam modern. Ada sejumlah persoalan yang muncul terkait
dengan masalah islam dan KB, mulai dari masalah hukum ber- KB, makna KB
( tahdid al-nasl )?, motivasi ber- KB, persoalan alat kontrasepsi ( cara kerja dan cara
demografi Negara dengan berbagai dampaknya. KB sendiri kini bukan lagi sebatas
persoalan suatu negara, tetapi sudah menjadi persoalan dunia internasional. Oleh
8
Danti Pujiyanti dan Tien Rahmatin . Relasi Suami Istri dalam Islam. (Jakarta: Pusat Studi
Wanita UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, 2004), h. 134
Sudah banyak studi yang dilakukan oleh para ulama dan lembaga-lembaga
dalam menyikapi KB. Perbedaan pendapat terjadi karena tidak adanya nash ( Al-
Qur‟an dan Hadits ) yang secara ekplisit melarang dan membolehkan ber KB. Itulah
intelektual muslim.9
sesungguhnya pandangan islam terhadap KB memang tidak ada jalan lain kecuali
harus kembali kepada sumber ajaran islam yang paling otoritatif, yaitu Al-Qur‟an an
Hadits. Namun, karena tidak adanya penjelasan yang ekplisit, maka harus dilakukan
kajian yang lebih mendalam atas kedua sumber tersebut dengan cara mengidentifikasi
semua ayat-ayat Al-Qur‟an dan Hadis-Hadis nabi yang terkait dengan permasalahan
implementasi akan adanya upaya pemerintah dalam hal ini lembaga BKKBN yang
pertumbuhan itu untuk keluarga yang kualitasnya rendah, ternyata efeknya kepada
9
Umran, Abd Al-Rahim,. Islam dan KB, (Jakarta: PT. Lentera Basritama, 1997), Cet. Ke-1.
Hal.14
10
Aminudin Yakub. KB Dalam Polemik : Melacak Pesan Substantif Islam. (Jakarta: Pusat
Bahasa dan Budaya UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, 2003), h. 1
masyarakat dan penduduk miskin makin lama makin perlahan. Untuk mendapatkan
hasil yang memuaskan, menurut John Max Well kita harapkan memberikan sentuhan
kepada manusianya.
yang ditujukan langsung kepada keluarga dan penduduk miskin itu segera di
lakanakan. Dengan dukungan langsung itu keluarga yang kurang mampu, dan
keluarga pra sejahtera, atau keluarga yang berada di bbawah garis kemiskinan,
diharapkan menjadi wahana peningkatan sumber daya manusia ( SDM ) yang bisa
Sejahtera11
sebagai agen atau pelaku pembangunan lengkap dengan delapan fungsi utamanya
sebagai berikut :
11
Wawancara pribadi dengan bapak Rahmat Rosyadi (Kepala Bagian Hukum dan Perundang-
undangan BKKBN) pada tanggal 12 Mei 2011
Fungsi keagamaan Fungsi reproduksi
Dari sini dapat dikatakan bahwa peranan kebijakan pemerintah dalam hal ini
diwakili oleh BKKBN yang secara nyata bergerak dalam masalah KB yang sangat
pendidikan, ekonomi dan social. Oleh karena itu program-program BKKBN dalam
apakah sudah sesuai dengan hukum islam dan hukum positif yang sudah ada,
sehingga hal itu menjadi sebuah pertimbangan kebijakan yang akan dilaksanakan dan
12
Sugiri Syarief. Menggapai Keluarga Berkualitas dan Sakinah, (Jakarta: Mitra Abadi
Press,2009) Cet, h.156
Dari latar belakang inilah penulis tertarik untuk menyususun skripsi dengan judul
1. Pembatasan Masalah
dalam fikih.
2. Perumusan Masalah
( Keluarga Berencana )?
C. Tujuan dan Manfaat Penelitian
bagi pembacanya, oleh karena itu tujuan dan kegunaan dari penelitian ini, antara lain:
1) Segi Akademis
Penelitian ini diharapkan dapat memberi pemahaman yang lebih luas bagi
pengembangan ilmu hukum. Khususnya dalam bidang hukum Islam dan hukum
positif di Indonesia.
2) Segi Praktis
Penelitian ini diharapkan dapat menambah wawasan bagi penulis, dan para
mahasiswa/I Fakultas Syariah dan Hukum pada khususnya, serta masyarakat pada
mendalam lebih lanjut dan sebagai kontribusi pemikiran terhadap kajian hukum
keluarga islam serta dijadikan bahan rujukan pada kajian-kajian ilmiah
selanjutnya.
ada beberapa skripsi yang sudah membahas dan mengkaji masalah ini antara lain :
dalam meningkatkan kwalitas SDM menurut pandangan islam oleh Mukhlisin Tahun
1998, yang membahas bagaimana Islam memandang akan pentingnya kualitas SDM
kualitas manusia dengan cara bimbingan dan koordinasi antara lembaga yang
menangani KB tersebut.14
Dari dua kajian terdahulu ini yang hanya membahas tentang keterlibatan
13
Sarifudin, “Dampak Positif Keterlibatan MUI dalam menyukseskan Program KB( Studi kritis
terhadap Kebijakan MUI dalam program KB)”(Skripsi S1 Fakultas Syariah dan Hukum, Universitas
Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta,1996), hal.19
14
Mukhlisin, “ Bimbingan dan Koordinasi KB Nasional dalam meningkatkan kualitas SDM Menurut
Agama Islam” (Skripsi S1 Fakultas Syariah dan Hukum, Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah
Jakarta, 1998), hal 22
Dari kajian tersebut memberikan sebuah keinginan untuk kembali
praktek KB yang dilaksanakan oleh lembaga tersebut dalam persfektif hukum Islam
Adapun perbedaan antara dua skripsi yang telah dibahas yaitu konsep
Keluarga Berencana yang baru yang ada dalam BKKBN berkenaan dengan metode
dan cara Ber- KB untuk masyarakat di lihat dari hukum islam dan positip, mengingat
kuantitas penduduk yang semakin banyak dan tidak dibarengi dengan peningkatan
dan kehidupan yang baik dapat dirasakan oleh seluruh masyarakat Indonesia.
Selain itu dalam skripsi yang saya teliti berkenaan dengan sebuah menelaah
keluarga kecil yang berkualitas, serta dapat membatu peran pemerintah dalam
E. Metode Penelitian
3. Pendekatan
Pendekatan yuridis peneliti gunakan dalam melihat obyek hukum berkaitan dengan
4. Sumber Data
Dalam penelitian ini penulis menggunakan dua jenis sumber data yaitu :
a. Data Primer
b. Data Sekunder
Data sekunder adalah data yang diperoleh dari laporan-laporan atau data-data
Untuk memperoleh data yang dibutuhkan dalam skripsi ini, maka teknik
secara sistematis dan berlandaskan pada tujuan penelitian. Dalam hal ini
4. Analisis Data
pengkajian yang bertitik tolak dari kaidah-kaidah yang bersifat khusus yang
15
Jalaludin Rahmat, Metodoligi Penelitian Komunikasi, (Bandung: PT. Remaja Rosda
Karya,1999), Cet.Ke-7, h. 83.
16
Suharsini, Arikanto, Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan Praktek, (Jakarta: PT. Rineka
Cipta, 1996), h.144.
5. Teknik Penulisan
yang telah diatur dan dibukukan dalam buku pedoman penulisan skripsi Fakultas
F. Sistematika Penelitian
Sistematika yang digunakan dalam penulisan skripsi ini adalah sebagai berikut :
Dasar hukum KB, Macam-Macam KB, dan Tujuan dan Hikmah KB.
3. Bab III : Profil tentang BKKBN Terdiri dari : Sejarah Berdiri dan
dan Analisis.
persekutuan (unit) terkecil, pertama dan utama dalam masyarakat. Dari persekutuan
inilah manusia berkembang biak menjadi suatu komunitas masyarakat dalam wujud
marga, puak, kabilah dan suku yang seterusnya menjadi umat dan bangsa-bangsa
yang bertebaran di muka bumi. Keluarga adalah inti dari jiwa dari suatu bangsa,
kemajuan dan keterbelakangan suatu bangsa menjadi cermin dari keadaan keluarga-
K B (Keluarga Berencana) yaitu membatasi jumlah anak, hanya dua, tiga dan
usaha pencegahan kehamilan sementara atas kesepakatan suami istri karena situasi
17
Direktorat Pelayanan Informasi dan Dokumentasi Badan Kependudukan dan Keluarga
Berencana Nasional, Program KB Nasional Kamus istilah ( Jakarta: Direktorat Pelayanan Informasi
dan Dokumentasi Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana, 2007), h.21
18
Aminudin Yakub, KB Dalam Polemik: Melacak Pesan Substantif Islam, (Jakarta: PBB
UIN, 2003), cet. Ke-1, h. 4.
Dan kondisi tertentu untuk kepentingan (Mashlahat) Keluarga, masyarakat maupun
Negara.19
Penggunaan istilah ”Keluarga Berencana” juga sama artinya dengan istilah yang
umum dipakai di dunia internasional yakni family planning atau planned parenthood,
jumlah anak sesuai dengan kemampuannya serta sesuai situasi masyarakat dan
19
Muhammad Arifin Badri, Soal Jawab: Hukum Keluarga Berencana (KB), kategori: Fiqh
dan Muamalah, diakses pada tanggal 4 Maret 2009 dari http://muslim.or.id/soaljawab/fiqh-dan-
muamalah/soal-jawab-hukum-keluarga
20
Yakub, KB Dalam Polemik: Melacak Pesan Substantif Islam, h. 24.
21
Masjfuk Zuhdi, Masail Fiqhiyah, (Jakarta: CV. Haji Mas Agung, 1991), h. 199
22
Yakub, KB dalam Polemik: Melacak Pesan Substansif Islam, h. 24
Perencanaan keluarga merujuk kepada penggunaan metode-metode
kontrasepsi oleh suami istri atas persetujuan bersama di antara mereka, untuk
c) Mengatur jumlah anak, bukan saja untuk keperluan keluarga melainkan juga
penjarangan kelahiran.24
penjarangan kelahiran. Dalam program Keluarga Berencana Nasional saat ini baru
dilakukan salah satu saja dari usaha Keluarga Berencana, yakni penjarangan
23
Abd ar-Rahim ‟Umran, Islam & KB, (Jakarta: Lentera, 1997), cet. Ke-1, h. xxvii.
24
Whandi, “ Pengertian Keluarga Berencana” artikel di akses pada tanggal 26 Maret 2011
dari http: Whandi.com/2009/10/Pengertian Keluarga Berencana- KB.
Keluarga berencana adalah upaya mengatur kelahiran anak, jarak dan usia
1970 adalah tindakan membantu individu atau pasangan suami istri untuk:
- Mengontrol waktu saat kelahiran dalam hubungannya dengan umur suami istri.
kelahiran atau usaha pencegahan kehamilan sementara atas kesepakatan suami istri
25
Departemen Kesehatan Republik Indonesia, Aspek-Aspek Kesehatan Keluarga Berencana,
(Jakarta: 1989 )
26
Undang-Undang Republik Indonesia No 52 tahun 2009, Tentang perkembangan
kependudukan dan pembangunan keluarga, (Jakarta: Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana
Nasional, 2010 ), hal. 7
27
Pengertian Keluarga Berencana” artikel di akses pada tanggal 03 Pebruari 2011 dari http:
www.id shvoong.com/- KB.
28
Mahmud Syaltut, Al-Fatawa,(Mesir: Darul Qolam,tth.) h. 294-297
2. Dasar Hukum KB ( Keluarga Berencana )
2010 tentang Kependudukan dan Keluarga Berencana nasional sebagai dasar hukum
15. Kami perintahkan kepada manusia supaya berbuat baik kepada dua orang ibu
bapaknya, ibunya mengandungnya dengan susah payah, dan melahirkannya dengan
susah payah (pula). mengandungnya sampai menyapihnya adalah tiga puluh bulan,
sehingga apabila Dia telah dewasa dan umurnya sampai empat puluh tahun ia berdoa:
"Ya Tuhanku, tunjukilah aku untuk mensyukuri nikmat Engkau yang telah Engkau
berikan kepadaku dan kepada ibu bapakku dan supaya aku dapat berbuat amal yang
saleh yang Engkau ridhai; berilah kebaikan kepadaku dengan (memberi kebaikan)
kepada anak cucuku. Sesungguhnya aku bertaubat kepada Engkau dan Sesungguhnya
aku Termasuk orang-orang yang berserah diri". ( Q.S. Al-Ahqaaf : 15 )
29
Undang-Undang No 52 Tahun 2009 tentang Perkembangan Kependudukan dan Keluarga
Berencana, (BKKBN, Jakarta:2010) hal.23
Dan dalam surat An-Nisa ayat 9 sebagai berikut :
9. dan hendaklah takut kepada Allah orang-orang yang seandainya meninggalkan
dibelakang mereka anak-anak yang lemah, yang mereka khawatir terhadap
(kesejahteraan) mereka. oleh sebab itu hendaklah mereka bertakwa kepada Allah dan
hendaklah mereka mengucapkan Perkataan yang benar. ( QS. An-Nisaa: 9 )
Dan satu hadits shahih dimana Nabi SAW menyebutkan secara spesifik istilah
ر عٍ جب ثر قبلٛ اخجرَب انسث،رْٛ حذثُب ز،َٕٕشٚ ٍ حذثُب احًذ ثٍ عجذ اهلل ث: رٔ٘ يطهى قبل
ٙزُب فَٛ خبديزُب ٔضبْٙ خٚ إٌ نٗ جبر:ّ ٔ ضهى فقبلٛ اٌ رجال ارٗ رضٕل اهلل صهٗ اهلل عه:
فهجث.ٓب يبقذنٓبٛأ رٛ اعسلْ إٌ شئذ – فبَّ ض: فقبل،ٓب ٔاَب أكرِ أٌ رحًمٛ ٔ اَب اطٕف عه،اَخم
30
) ) رٔاِ يطهى.ٓب يبقُذِرنٓبٛأرٛ قذ اخجررك أَّ ض: خ قذ حجهذ فقبلٚ إٌ انجبر: انرجم ثى اربِ فقبل
30
Abu Husain Muslim bin Hajjaj Al-Qusyairi, al-jami‟al-shohih muslim,(Beirut: Dar al-
Fikr,1993),jilid 2,Kitab Nikah,Cet ke-1,hal.666
Kabarkan padamu bahwa apa yang telah ditakdirkan pasti akan terjadi padanya. (H.R.
Muslim) 31
Syekh Muhammad Al-Madani , dalam mengomentari hadits ini di majalah
Manbar Al-Islam (Juni 1965 ) mengatakan : Hadits ini menunjukkan pengertian yang
mendalam tentang kebolehan Azl dan kehalalannya, karena hadits ini
mengungkapkan bahwa nabi sendiri adalah orang yang menganjurkan al- azl
hormon yang mengatur kehidupan proses ovulasi dan menstruasi dalam tubuh wanita,
tetapi kemudian mengacu proses tersebut dengan hormone buatan yang dimasukkan
ke dalam tubuh wanita seperti pil, suntikan atau susuk, dengan akibat tidak terjadi
ovulasi , tidak ada sel telur yang matang keluar dari indung telur. Dengan tidak ada
berupa alat yang menghalang-halangi pertemuan antara sel sperma laki-laki dengan sel
telur dari wanita. Diantara alat-alat yang dipakai dalam ber-KB dengan cara ini antara
31
Abd Al-Rahim Umran, Islam dan KB, (Jakarta: PT Lentera Basritama, 1997) Cet.
Pertama,h.143
32
Danti Pujiyanti dan Tien Rahmatin . Relasi Suami Istri dalam Islam. (Jakarta: Pusat Studi
kepedulian dan peran serta masyarakaat melalui batas usia perkawinan, pengaturan
mendapatkan tiga manfaat utama optimal, baik untuk ibu, anak dan keluarga, antara
lain:
33
Departemen kesehatan“Keperawatan dan kesehatan”.artikel diakses pada tanggal 9 Maret
2011 dari hhtp:/blogspot.com/2009/2010
Demikianlah manfaat mengikuti program KB, sesuai rangkuman informasi dari
laju pertumbuhan penduduk (LLP) dan hal ini tentunya akan diikuti dengan
menurunnya angka kelahiran atau TFR (Total Fertility Rate) dari 2,87 menjadi
2,69 per wanita (Hanafi, 2002). Pertambahan penduduk yang tidak terkendalikan
pangan dibandingkan jumlah penduduk. Hal ini diperkuat dengan teori Malthus
c. Mengobati kemandulan atau infertilitas bagi pasangan yang telah menikah lebih
dari satu tahun tetapi belum juga mempunyai keturunan, hal ini memungkinkan
34
Putu Sudayasa, “ Program Keluarga Berencana “ artikel diakses pada 11 oktober 2010 dari
hhtp://puskel.com/2009/2010Program-KB. blogging
d. Married Conseling atau nasehat perkawinan bagi remaja atau pasangan yang akan
pemahaman yang cukup tinggi dalam membentuk keluarga yang bahagia dan
berkualitas.
e. Tujuan akhir KB adalah tercapainya NKKBS (Norma Keluarga Kecil Bahagia dan
keluarga yang harmonis, sehat, tercukupi sandang, pangan, papan, pendidikan dan
35
BKKBN, Rumusan Kebijakan dan Program Kependudukan dan KB 2011 (Jakarta: Badan
Kependudukan Nasional, 2011) hal 24
BAB III
Nasional )
penduduk, kelahiran penduduk dan jumlah perpindahan penduduk. Yang itu semua
tanggal 23 desember 1957 dan diikuti oleh badan hukum oleh departemen
kesehatan tahun 1967 yang bergerak secara silent operations. Dalam rangka
Berencana (KB) terus meningkat terutama setelah pidato pemimpin negara pada
memasuki era peralihan, jika selama orde lama, program gerakan Keluarga
36
Arjoso, S. Rencana Strategis (Jakarta: Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana
Nasional, 2005) hal. 11
tanggal 16 Agustus 1967 dimana gerakan Keluarga Berencana (KB) di Indonesia
memasuki era peralihan, jika selama orde lama, program gerakan Keluarga
secara diam – diam karena pimpinan negara pada waktu itu anti kepada KB
masalah ini menyangkut masalah budaya bangsa,. Oleh karena itu sebagai langka
pertama menteri kesejahteraan rakyat yaitu : Dr. Idham Cholid dibentuk suatu panitia
Dalam pertemuan antara presiden dengan panitia ad.hok pada bulan pebruari
pemerintah
presiden nomor 26 tahun 1968, kepada menteri kesejahtaraan Rakyat yang isinya
antara lain :
37
BKKBN, Makalah Perkumpulan Keluarga Berencana Nasional Indonesia artikel di akses
pada tanggal 16 maret 2011 dari hhtp://www.bkkbn.go.id/2010/2011
1. Untuk membimbing, mengkordinir serta mengawasi segala aspirasi yang
beberapa menteri lainnya serta tokoh masyarakat yang terlibat usaha keluarga
Fungsi dari pada lembaga ini pada dasarnya mencakup dua hal yaitu :
38
Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional, Informasi Dasar Program
Kependudukan, KB ,( Jakarta:PT. Rais Utama Offset, 1982) hal.19
2. Pimpinan pelaksana keluarga berencana ( dari tingkat pusat sampai dengan
tingkat II )
Selama periode LKBN ini, maka proses pengenalan keluarga berencana kepada
masyarakat berlangsung sangat memuaskan, dan boleh tidak dikatakan tidak ada
masyarakat telah siap untuk menerima program keluarga berencana adalah sebagian
Oleh karena itu setelah satu tahun kemudian, pemerintah memutuskan bahwa
sudah pada saatnya mengambil alih program keluarga berencana menjadi program
pemerintah seutuhnya/sepenuhnya
berencana ini bukan hanya persoalan medis saja tetapi menyangkut masalah sosial,
sehingga organisasi yang akan menangani masalah ini nanti dalam operasional
selanjutnya.
berencana nasional dengan keputusan presiden nomor 8 tahun 1970. Selain itu dasar
39
BKKBN, Makalah Perkumpulan Keluarga Berencana Nasional Indonesia artikel di akses
pada tanggal 16 maret 2011 dari hhtp://www.bkkbn.go.id/2010/2011
1. Menjalankan koordinasi, integrasi dan sinkronisasi terhadap usaha-usaha
pelaksana
Dalam keppres nomor 8 tahun 1970 itu disebutkan bahwa penanggung jawab
dan dilakukan sehari-hari oleh menteri negara kesejahteraan rakyat dibantu oleh
40
Pusat Pendidikan dan Pelatihan BKKBN. Sejarah Perkembangan Keluarga Berencana dan
Program Kependudukan. (Jakarta: Pusat Pendidikan dan Pelatihan 1981) hal 38
41
BKKBN, Rumusan rakernas pembangunan kependudukan dan KB (BKKBN, Jakarta:
2010) hal 49
d. Menteri pertahanan keamanan, sebagai anggota
meliputi 6 propinsi Jawa Bali yaitu, DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa tengah, Di
menggerakkan seluruh potensi daerah. Hal ini adalah berkat kebijaksanaan BKKBN
pusat, yang menitipkan program nasional ini kepada para gubernur, dimana gubernur
dinyatakan sebgai penanggung jawab program. Demikina pula para bupati untuk
42
BKKBN, Rumusan Rakernas Pembangunan Kependudukan dan KB (BKKBN,
Jakarta:2010) hal. 50
43
BKKBN, informasi dasar program kependudukan KB,(Jakarta: PT. Rais Utama
Offset,1982) hal 45
kabupaten di daerahnya masing-masing. Dengan demikian secara organisatoris
pemerintah daerah. Faktor ini kiranya uang merupakan kunci dan keberhasilan
program. Dari segi ketenagaan, maka periode tahun 1970-1972 ( periode keppres
mengkordinasikan program.45
Berencana Nasional) sebagai semi Pemerintah, kemudian pada tahun 1970 lembaga
ini diganti menjadi BKKBN (Badan Koordinasi Keluarga Berencana Nasional ) yang
merupakan badan resmi pemerintah dan departemen dan bertanggung jawab penuh
Republik Indonesia Nomor 161 Tahun 2009 dan Tambahan Lembaran Negara Nomor
Sejahtera.47
seimbang 2015 dan mewujudkan keluarga kecil yang bahagia dan sejahtera48.
Lembaga pemerintah Non Kementrian yang berada dibawah dan bertanggung jawab
47
Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional, Informasi dasar Program
Kependudukan, KB, (Jakarta: PT.Rais Utama Offset,1982) hal.19
48
Wawancara Pribadi dengan Rahmat Rosyadi.(Kepala Bagian Hukum dan Perundang-
undangan) Pada tanggal 12 Mei 2011
Nasional, yang secara jelas memuat kedudukan,tugas,fungsi, organisasi serta tata
kerja Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional. Selain itu dalam
pembiayaan Lembaga ini telah diatur dalam undang-undang ini, maka peralihan
49
Wawancara Pribadi dengan Rahmat Rosyadi.(Kepala Bagian Hukum dan Perundang-
undangan) Pada tanggal 12 Mei 2011
50
Undang-undang Republik Indonesia No 62 Tahun 2010 Tentang Kependudukan dan
Keluarga Berencana Nasional, (Jakarta: Biro Hukum Organisasi, dan Hubungan Masyarakat, Badan
Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional,2010), hal.3
Nilai-nilai yang terkandung dalam grand strategi adalah integritas, energik,
inovatif
lintas sektor.
dukungan oleh segenap stakeholders dari tingkat pusat sampai dengan tingkat
daerah.
(PTS )51 .
51
Makalah Perkumpulan Keluarga Berencana Indonesia_www.bkkbn.go.id di akses pada
tanggal 23 Maret 2011
B. Visi, Misi dan Tujuan Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana
Nasional
desesntralisasi saat ini, BKKBN telah merumuskan visi,misi dan strategi dasar
( Grand Straregy ) sebagai acuan dari arah program KB ke depan. Hal ini diperlukan
MISI: Membangun setiap keluarga Indonesia untuk memiliki anak ideal, sehat,
kesatuan Republik Indonesia bertujuan, antara lain: untuk melindungi segenap bangsa
lingkungan hidup.
(2) Pembangunan Keluarga bertujuan untuk meningkatkan kualitas keluarga agar
dapat timbul rasa aman, tentram, da harapan masa depan yang lebih baik dalam
Bertolak dari pemikiran tersebut diatas maka telah ditetapkan bahwa tujuan
mewujudkan keluarga kecil yang bahagia dan sejahtera yang merupakan sumber
Penduduk dan Pembangunan Keluarga yang dirumuskan BKKBN, maka tujuan yang
52
Undang-Undang No 52 Tahun 2009 tentang Perkembangan Penduduk dan Pembangunan
Keluarga (Jakarta: BKKBN,2010) h. 10
53
Undang-Undang Republik Indonesia No 52 Tahun 2009 tentang Kependudukan dan
Pembangunan Keluarga, (Jakarta: Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional, 2010),
hal. 44
C. Program-Program Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional
pentaloka program pendidikan kependudukan ada beberapa kebijakan dan program dalam
2. Peningkatan PSP keluarga balita dan anak dalam pengasuhan dan pembinaan
3. Peningkatan PSP remaja tentang perilaku hidup sehat dan berakhlak mulia
pembinaan keluarga balita dan anak (TOT) tingkat Pusat dan Provinsi.
keluarga lansia.
Nasional
a, Kepala
b. Sekretariat Utama
e. Inspektorat Utama56
55
Ibid
56
Undang-undang Republik Indonesia No 52 Tahun 2009 Tentang Kependudukan dan
pembangunan keluarga, (Jakarta: Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional,2010),
hal.6
BAB IV
HUKUM POSITIF
1. Kontrasepsi
Kondom adalah suatu kantong karet yang tipis, berwarna atau tidak berwarna,
dipakai untuk menutupi zakar yang berdiri sebelum dimasukan kedalam vagina
Fungsinya adalah:
a) Mencegah spermatozoa ( sel mani ) bertemu ovum ( sel telur ) pada waktu
bersenggama.
57
Departemen Kesehatan Republik Indonesia, Buku Pedoman Petugas Klinik Keluarga
Berencana, (Jakarta: Departemen Kesehatan Indonesia 1985) hal. 36
2. Pil
Selain itu pil KB adalah cara menghindari kehamilan yangt cukup populer,
di dunia modern karena termasuk yang dapat diandalkan (angka kegagalan paling
rendah, antara 0,3-5%). Jika ingin menggunakan pil KB harus dengan pengawasan
Pil adalah pil yang berisi hormon sinsetik yang digunakan wanita secara
periodik sebagai alat kontrasepsi. Berbagai pabrik farmasi telah memasarkan pil
sesuai keberadaan wanita itu. Pada setiap pil terdapat perbandingan kekuatan
melalui penilaian patrun menstruansi berikut ini adalah berbagai nama paten pil KB
58
Danti Pujiyanti dan Tien Rahmatin . Relasi Suami Istri dalam Islam. (Jakarta: Pusat Studi
Wanita UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, 2004), h. 138
59
Departemen Kesehatan Republik Indonesia, Buku Pedoman Petugas Klinik Keluarga
Berencana, (Jakarta: Departemen Kesehatan Indonesia 1985) hal. 37
Efek samping kompilasi :
d. jerawat60
3. Suntikan
KB suntikan adalah alat kontrasepsi berupa cairan yang berisi hanya hormon
( tiap 1 bulan )
60
BKKBN, “ Makalah Perkumpulan Keluarga Berencana Indonesia” diakses pada tanggal
16 maret 2011 dari http://www.bkkbn.go.id
61
Departemen Kesehatan Republik Indonesia, Pedoman Penanggulangan
Efek Samping / Komplikasi Kontrasepsi, (Jakarta: Departemen Kesehatan, 2001) hal. 24
Efek samping kompilasi
b) Depresi
4. Implan
Implan adalah : alat kontrasepsi berbentuk kapsul silastik berisi hormon jenis
perkembangan yang panjang sebelum generasi III dengan keamanan, efektifitas, dan
penyakit tidak begitu besar. Jadi kontrasepsi dalam rahim adalah “Suatu alat
Cara kerja
sperma.
62
Departemen Kesehatan, “ Keperawatan dan Kesehatan”. Artikel ini diakses pada tanggal 9
Maret 2011 dari http://www.blogspot.com
63
Departemen Kesehatan Republik Indonesia, Pedoman Penanggulangan Efek Samping
/ Komplikasi Kontrasepsi, (Jakarta: Departemen Kesehatan, 1999) hal. 58
Keuntungan :
teknis yang sulit 3, kontrol medis yang ringan 4, penyulit tidak begitu berat
6. Kontrasepsi Mantap
efektif, murah, aman, dan mempunyai nilai demografi yang tinggi. Jadi kontrasepsi
mantap adalah “suatu cara kontrasepsi permanen baik pada pria atau wanita,
Jenis
Cara Kerja
1. Tubektomi mencegah bertemunya sel telur dengan sperma karena saluran sel
telur (tuba fallopi) yang menuju diputus (tubektomi minilapa ratomi) atau
65
Departemen Kesehatan Republik Indonesia, Aspek-Aspek Kesehatan Keluarga Berencana,
(Jakarta: Departemen Kesehatan, 1989) h. 13
2. Terdiri dari 1 kapsul silastik berisi 60 mg 3-ketodesogestrel dan 66 mg
kapolimer EVA.66
Prinsip pemasangan susuk KB adalah dipasang di lengan kiri atas dan pemasangan
Cara kerja
1 Menekan okulasi yang akan mencegah lepasnya sel telur (ovum) dari indung telur
66
Margaret F.hayes FCJ,R.N, dkk, Mengajar Metode Ovulasi Billing, (Jogyakarta: Kanisisus,
2000) h.17
67
Departemen Kesehatan Republik Indonesia, Aspek-Aspek Kesehatan Keluarga Berencana,
(Jakarta: Departemen Kesehatan, 1989) h. 15
2. Mengentalkan lendir mulut rahim sehingga sel mani / sperma tidak mudah masuk
kedalam rahim.
saat ini adalah vasektomi tanpa pisau (VTP) atau Non Scalpel Vasectomy.
1. Reaksi alergi anestes i2. Infeksi 3. Perforasi rahim 4. perlukaan kandung kencing
1. Metode yang dilakukan dengan jalan memasukkan alat ke dalam rahim ( IUD ).
Ada beberapa jenis alat KB yang bekerja dari dalam rahim untuk mencegah
pembuahan ssel telur oleh sperma. Biasanya disebut spiral atau dalam bahasa
bahan plastik atau plastic bercampur tembaga yang dapat digunakan sampai 10 tahun.
68
Departemen Kesehatan Republik Indonesia, Keterpaduan Keluarga Berencana Kesehatan,
(Jakarta: Departemen Kesehatan, 1987) hal. 33
69
Bagus, Ida. Ilmu Kebidanan, Penyakit Kandungan, dan Keluarga Berencana (Jakarta:
BKKBN Buku Kedokteran EGC,1989) hal.36
70
Bagus, Ida. Ilmu Kebidanan, Penyakit Kandungan, dan Keluarga Berencana (Jakarta:
BKKBN Buku Kedokteran EGC,1989) hal.71
Ia dapat digunakan dan dikeluarkan dari rahim, yang berarti termasuk dalam kategori
Hal yang perlu dicermati dari alat kontrasepsi ini adalah efek sampingnya
dahulu dengan tenaga medis untuk mengetahui betul kelemahan dan efek yang
2. Metode KB Alamiah
Metode alamiah adalah metode yang tidak menggunakan alat, bahan kimia,
maupun obat-obatan. Ada beberapa cara yang dilakukan dengan metode ini:
Memberi ASI selama enam bulan. Ini sejalan dengan QS. Al-Baqarah (2):233, Al-
diketahui masa subur, umumnya 7 hari setelah haidh, inilah waktu yang tepat untuk
71
Pujiyanti dan Tien Rahmatin. Relasi Suami Istri Dalam Islam ( Jakarta: Pusat Studi Wanita
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, 2004), h.142
72
Aminudin Yakub. KB dalam Polemik melacak pesan substantif islam. (Jakarta: PBB UIN,
2003) h.34
73
Drs Amir Achsin, Dipl.TEFL,dkk, Untukmu ibu tercinta,(Jakarta:Prenada Mulia,
2003).,h.71
Selain mengetahui kapan waktu subur, ada pula yang berpendapat bahwa waktu aman
untuk melakukan hubungan suami istri tanpa kekhawatiran untuk hamil adalah 4 hari
pengecekan lendir atau metode pengamatan irama, yaitu metode berpantang hubung
( atau dengan memakai metode perintang ) pada hari-hari subur istri. Lendir yang
selalu dikeluarkan oleh wanita sepanjang hari merupakan tolak penentuan waktu
subur dan aman bagi pasangan suami istri yang melakukan hubungan suami istri. Dan
yang paling utama dari metode ovulasi billing ialah memperhatikan sifat dan rasa
3. Metode Darurat
suami istri tanpa pelindung. Metode ini mengupayakan agar sel telur yang telah
dibuahi oleh sperma jangan sampai menempel ke dinding rahim dan berkembang
menjadi janin. Caranya dengan meminum pil KB yang mengandung hormon estrogen
dan progestin, seperti pil mifebristone, setelah terjadinya hubungan. Pil ini hanya
memiliki pengaruh jika diminum dalam waktu 48 jam setelah terjadinya hubungan76
74
Aiman Al-Husaini, kado malam pertama, (Jakarta: Pustaka Anisah,2003).,h.54
75
Margaret F. hayes FCJ,R.N, dkk, Mengajar Metode Ovulasi Billing,(Yogyakarta:
Kanisisus,2000).,h.13
76
Aminudin Yakub. KB dalam Polemik “Melacak Pesan Substansif Islam” h.37
hipofisis dan estrogen serta progesterone dapat memberikan rangsangan balik.
Corquodale, Thayer dan doisy antara tahun 1930 sampai 1936 mengisolasi estrogen
dan progesterone
dengan nama norethisterone.Pada tahun 1960 Rock. Pincus dan Garcia mencoba
progresteron sebagai kontasepsi oral dengan hasil yang memuaskan. Pada tahun 1963
Agama Islam memiliki ajaran yang komprehensif yang terinci dalam masalah
keluarga. Ada puluhan ayat Al-qur‟an dan ratusan Hadits Nabi yang memberikan
keluarga, hak dan kewajiban masing-masing unsur dalam keluarga hingga masalah
warisan dan perwalian. Islam memang memberikan perhatian besar kepada penataan
keluarga. Ini terbukti bahwa seperempat bagian dari fiqih ( hukum Islam), yang
Tidak ada ayat Al-Qu‟an dan Hadits Nabi yang secara tegas berbicara KB.
Dengan diamnya kedua sumber ajaran islam ini, mayoritas ulama berpendapat hukum
77
Ali Yafie, Menggagas Fiqih Sosial, ( Bandung : Mizan,1994 ), h.135
KB harus dikembalikan pada hukum asal sesuai dengan kaidah fiqh yang berlaku
bahwa “ Pada dasarnya segala sesuatu/perbuatan adalah boleh kecuali ada dalil yang
haram; sehingga yang mereka lakukan sangat jelas yaitu membunuh anak manusia
Ayat 58 :
Dan apabila seseorang dari mereka diberi kabar dengan (kelahiran) anak
perempuan, hitamlah (merah padamlah) mukanya, dan Dia sangat marah.
( QS. An-Nahl : 58 )
mensyukuri setiap anak yang lahir, baik laki-laki maupun perempuan, Namun dibalik
itu islam juga memberi keringanan (rukhshah} bahkan menyerukan kepada setiap
78
Masifuk Zuhdi, Masail Fiqhiyyah, ( Jakarta: CV, Haji Mas Agung, 1991), h. 55
79
BKKBN Jawa Barat, Buku Pedoman Advokasi dan KIE Program KB, (Bandung : BKKBN,
2006) hal 18
Allah SWT berfirman :
15. Kami perintahkan kepada manusia supaya berbuat baik kepada dua orang ibu
bapaknya, ibunya mengandungnya dengan susah payah, dan melahirkannya dengan
susah payah (pula). mengandungnya sampai menyapihnya adalah tiga puluh bulan,
sehingga apabila Dia telah dewasa dan umurnya sampai empat puluh tahun ia berdoa:
"Ya Tuhanku, tunjukilah aku untuk mensyukuri nikmat Engkau yang telah Engkau
berikan kepadaku dan kepada ibu bapakku dan supaya aku dapat berbuat amal yang
saleh yang Engkau ridhai; berilah kebaikan kepadaku dengan (memberi kebaikan)
kepada anak cucuku. Sesungguhnya aku bertaubat kepada Engkau dan Sesungguhnya
aku Termasuk orang-orang yang berserah diri". ( Q.S. Al-Ahqaaf : 15 )
kalau hamilnya 8 bulan berarti menyusuinya 22 bulan, kalau hamilnya 9 bulan berarti
menyusuinya 21 bulan. Sehingga seandainya jarak kehamilan kurang dari tiga puluh
bulan ada kemungkinan terkena resiko buruk, paling tidak kesehatan si ibu akan
mengatakan: “ bahkan bukan sedikit, ibu yang subur melahirkan tahun ini
menyusukan tahun depan, melahirkan tahun yang satu lagi menyusukan pula sesudah
itu, sehingga tahun ini melahirkan tahun depan menyusukan. Kian lama anak kian
Untuk menjaga kesehatan ibu dan kualitas anak, hendaknya si ibu member
233. Para ibu hendaklah menyusukan anak-anaknya selama dua tahun penuh,
Yaitu bagi yang ingin menyempurnakan penyusuan
(Q.S. Al-Baqrah : 233 )
kelahiran. Pada masa Rasulullah SAW hal semacam ini pernah terjadi dimana para
sahabat melakukan cara agar pembuah ( bertemunya bibit sperma laki-laki/sel telur
perempuan ) tidak terjadi. Cara itu disebut Azl81. Menurut Abdul Qadir Jaelani adalah
apabila senggama sedang dilakukan, tatkala organism telah sampai pada titik puncak
dan sperma akan keluar, suami cepat-cepat menarik penisnya dari vagina istri agar
sperma itu keluar di luar vagina. Maksudnya agar tidak terjadi pembuahan82. Dan
Rasulullah tidak melarang prilaku para sahabat tersebut. Berikut ini hadits-hadits
80
Cholil Nafis “ Fikih Keluarga “ (Jakarta: Mitra Abadi Press,2009) hal.75
81
H.Bgd,M.Letter,Tuntunan rumah tangga muslim dan Keluarga berencana,(Padang:
Angkasa raya, 1985) h.70
82
Abdul Qadir Jaelani, Keluarga sakinah,( Surabaya:PT Bina Ilmu,1995), Cet.Ke-1,h. 188
عٍ يحًذ ثٍ عجذ انرحًٍ ثٍ َٕفم.ٕةٍٚ أٚ ٙحٚ حذقُب. ثٍ اضحب قٙحٚ حذثُب. جخٛ شٙحذثُب اثٕ ثكر ثٍ أث
ّ ٔ ضهّىٛ اهلل عهٙ ضًعذ رضٕل اهلل صه: أَّٓب قبنذ،خٚ عٍ عرٔح عٍ عبنئشخ عٍ جذايخ ثُذ ْٔت األضذ،ٙانقرش
ٔضئم،قٕلٚ ّ ٔضًعز." ،قزهٌٕ أٔالدْىٚ هٌٕ فالٛغٚ فبرا فبرظ ٔ انرٔو،بلٛ عٍ انغَّٙٓ " قذ أردد اٌ أ: قٕلٚ
83
)ّ(رٔاِ اثٍ يبج." ٙ "ْٕ انٕأد انخف: فقبل،عٍ انعسل
“ Dari Abu Bakar bin Abu Syibah menceritakan kepada kami, Yahya bin Ishaq
menceritakan pada kami, Yahya bin Ayyub menceritakan pada kami, dari
Muhammad bin Abdurrahman bin Naufal al-Quraisyiyyi dari ‟Urwah, dari „Aisyah
dari Judamah binti Wahab al-Asadiyyah berkata, “ aku mendengan Rasulullah SAW
bersabda: aku akan melarang Ghailah ( melakukan hubungan seksual dengan istri
yang sedang menyusui ), tetapi saya lihat orang-orang Bizantium dan Persia
melakukan hal tersebut, dan anak-anak mereka tidak dibunuh, ( tidak menderita ).
Nabi ditanya tentang al-Azl, nabi bersabda: al-az l adalah pembunuhan bayi berskala
kecil”
Dan dalam hadist lain dijelaskan:
ٗ اٌ رجال أرٗ رضٕل اهلل صه.ر عٍ جب ثرٛ أخجرَب أثٕ زث. حذقذثًذَب زْٖر.ٕ َصٚ ٍحذ ثُب أحًذ ثٍ عجذ اهلل ث
اعسنّ عُٓب: فقب ل.ٓب ٔاَب أكرِ أٌ رحًمٛ ٔأَب أطٕف عه.زُبَٛ خب ريُب ٔضبْٙ خٚ جرٙ إٌ ن: ّ ٔضهى فقب لٛاهلل عه
ٓبٛأ رٛ قذ أخجر رك اَّ ض: قفبل.ثٛخ قذ حجٚ إٌ انجبر: فهجث انرجم ثى أربِ فقبل,ٓب يب قذرنٓبٛأ رٛ فب َّ ض.اٌ شئذ
84
)(رٔاِ يطهى.يب قذر نٓب
“ Menceritakan pada kami Ahmad bin Abdullah bin Yunus, yang
diberitahukan oleh Zuhair, yang diberitahu oleh Abu Zubair, dari Jabir yang
mengatakan : “ seseorang datang kepada Rasulullah SAW, sambil berkata: “ saya
memiliki seorang hamba wanita, ia sebagai pelayan kami dan menyirami pohon-
pohon kurma kami, aku menyetubuhinya, akan tetapi aku tidak menghendakinya
hamil. “ nabi menjawab: “ lakukanlahAl- Azl jika kamu kehendaki, akan tetapi tetap
akan datang pada perempuan itu kehamilan jika tuhan mentakdirkan. Setelah
beberapa waktu,lalaki itu kembali seraya mengatakan bahwa budak perempuan itu
telah hamil, Nabi berkata: telah aku katakana kepadamu apa yang telah ditakdirkan
akan berlaku kepadanya” ( H.R. Muslim ).
83
Abi Abdillah Muhammad bin Yazid al-Qazwaini, Sunan Ibn Majah, (Beirut: Dar al-
Fikr,1995)jilid 1,Bab al-Ghiyal,hal 630-631
84
Abu Husain Muslim bin Hajjaj al-Qusyairi, al-jami‟al-shohih muslim,(Beirut: Dar al-
Fikr,1993),jilid 2,Kitab Nikah,Cet ke-1,hal.666
Dari beberapa hadits diatas , Nampak bahwa hukum Azl itu boleh, karena Al-
Qur‟an tidak melarang, dan Nabi tidak melarangnya. Sebagian besar ulama
menyatakan halal dengan syarat bahwa azl dilakukan harus dengan izin istri, dan azl
menjadi haram bila tanpa ada persetujuannya, sebab bila tanpa kerelaannya, maka itu
Meskipun disatu sisi azl dapat dilakukan sebagai alternatif pencegahan atau
penundaan kehamilan, namun disisi lain tetap ada pihak yang dirugikan yaitu
puterinya secara baik.demikian jika si istri dalam keadaan lemah atau secara terus
menerus hamil, sementara suami dalam keadaan miskin. Pada kondisi ini,
bahwa pembatasan kelahiran pada kondisi seperti itu bukan hanya diperbolehkan,
85
Asysyaikh Muh. Jamaludin Al Qasimi Addimasqy, Mauidzatul mu‟minin, ringkasan dari
ihya „Ulumuddin Imam Al-Ghazali (terj.Oleh Moh. Afdhai rathony), almaktabah Attijariyah Al
Kubro,tt.(Bandung: CV Dipenogoro,1989),h.277
86
Syaikh kamil Muhammad „Uwaidah, Fiqh Wanita,edisi lengkap terj.Oleh M.Abdul Ghoffar
E.M (Jakarta:Pustaka Al-Kautsar,1998),h.425
Adapaun Imam Al-Ghazali sebagaiman dikutip Syaikh Kamil dalam fiqh
wanita, mengatakan:” ada beberapa hadits shahih membolehkan azl ini, sedangkan
sabda rasulullah SAW yang menyatakan bahwa azl merupakan tindak pembunuhan
secara samar ( tersembunyi ). atau sabdanya bahwa azl merupakan syirik tersembunyi
harus dengan seizin istri karena istri juga memiliki hak dalam pengambilan keputusan
untuk memilki anak atau tidak. Namun, mereka berbeda pendapat apakah izin itu
hanya berlaku kepada istri dari kalangan wanita merdeka saja atau berlaku kepada
seluruh wanita, baik mereka atau budak. Perbedaan yang terakhir ini sudah tidak
Dengan demikian, pengaturan kelahiran itu termasuk hal yang dituntut oleh
Islam, baik pengaturan itu dengan membatasi keturunan atau yang menambahnya
menggunakan metode membatasi kelahiran atau mencukupkan 2-3 anak saja; dengan
mencegah keturunan yang memakai cara kebiri ( menutup saluran mani dengan cara
87
Cholil Nafis, Fikih Keluarga” Menuju Keluarga Sakinah,Mawaddah wa Rohmah,
Sehat,Sejahtera dan Berkualitas” (Jakarta:Mitra Abadi Press,2009) h. 46
88
Hasan, Ali Al-Syadzili, “ Tanzim Al-Nasl aw Tahdiduhu fi Al-Fiqh Al- Islami”, dalam
Majallat Majma‟ Al-Fiqih Al-Islami, Vol. V, Jilid II, (Jeddah : Majma‟ Al-Fiqh Al-Islami 1988),h.125-
126.
operasi ). Seruan yang pertama dibolehkan sedangkan yang kedua dilarang bahkan
kehamilan, baik melalui azl atau dengan menggunakan alat-alat kontrasepsi; dengan
Dan janganlah kamu membunuh anak-anakmu karena takut kemiskinan. kamilah
yang akan memberi rezki kepada mereka dan juga kepadamu. Sesungguhnya
membunuh mereka adalah suatu dosa yang besar.( QS. Al-Isra‟ : 31 )
Dengan kemajuan ilmu dan teknologi sekarang ini telah ditemukan berbagai
macam alat kontrasepsi yang fungsinya sama dengan Azl yakni mencegah kehamilan.
yaitu:
atau melahirkan anak, setelah dilakukan suatu penelitian dan pemeriksaan oleh
89
A. Syauqi Al Fanjani, Pengarahan Islam tentang kesehatan, (Jakarta: Al-Hidayah 2009) hal
150
90
Cholil Nafis, Fikih Keluarga “ Menuju Keluarga Sakinah Mawaddah,Wa Rahmah,Keluarga
Sehat, Sejahtera Dan Berkualitas” (Jakarta: Mitra Abadi Press, 2009) hal.76
Karena Firman Allah SWT :
Dan belanjakanlah (harta bendamu) di jalan Allah, dan janganlah kamu menjatuhkan
dirimu sendiri ke dalam kebinasaan, dan berbuat baiklah, karena Sesungguhnya Allah
menyukai orang-orang yang berbuat baik ( Al-Baqarah : 195 )
Kedua : khawatir akan terjadinya bahaya pada urusan dunia yang kadang-kadang
Usamah bin Zaid meriwayatkan : “ Ada seorang anak laki-laki datang kepada nabi
Muhammad SAW kemudian ai berkata : ya rasulullah ! sesungguhnya saya
melakukan A‟zl pada istriku. Kemudian nabi bertanya: mengapa kamu berbuat itu? Si
laki-laki tersebut menjawab: karena saya merasa kasihan terhadap anaknya, atau ia
berkata : anak-anaknya. Lantas nabi bersabda: seandainya hal itu berbahaya, niscaya
akan membahayakan bangsa Persi dan Rum.” ( riwayat Muslim)91
91
Ibid. hal. 78
Seolah-olah Nabi mengetahui bahwa situasi individu, yang dialami oleh si
laki-laki, tidaklah berbahaya bagi seluruh bangsa, dengan dasar bangsa persi dan rum
waktu hamil dan menyusui, sedang saat itu kedua bangsa ini adalah bangsa terkuat di
dunia.
Ketiga: keharusan melakukan A‟zl yang biasa terkenal dalam syara‟ ialah karena
melahirkan anak baru. Nabi saw menamakan bersetubuh sewaktu perempuan masih
menyusui , dengan ghilah atau ghail, karena penghamilan itu dapat merusak air susu
mashlahah itulah yang dituju oleh nabi muhammad SAW yaitu melindungi anak yang
masih menyusu dari marabahaya termasuk menjauhi mafsadah yang lainnya. Yaitu
kehamilan92.
melakukan kebiri, dalam medis cara ini disebut vasektomi pada pria dan tubektomi
pada wanita dan pengguguran kandungan, popular dengan istilah abortus, dengan
92
Cholil Nafis, Fikih Keluarga “ Menuju Keluarga Sakinah Mawaddah,Wa Rahmah,Keluarga Sehat,
Sejahtera Dan Berkualitas” (Jakarta: Mitra Abadi Press, 2009) hal.79
bentuk MR ( menstrual relugation )93 abortus dalam cara apapun dilarang oleh
jiwa dan semangat Islam baik dikala janin sudah bernyawa, usia 4 bulan dalam
kandungan atau belum bernyawa, dibawah usia 4 bulan dalam kandungan. Karena
islam. Abortus boleh tetap dilakukan apabila memang ada alasan yang kuat,
dalam Islam.
daya manusia yang berkualitas, mengingat jumlah penduduk Indonesia yang semakin
padat dan tidak dbarengi dengan peningkatan kualitas penduduk dalam aspek
93
Syaikh kamil Muhammad „Uwaidah, Fiqh Wanita,edisi lengkap terj.Oleh M.Abdul Ghoffar
E.M (PustakaAl Kautsar,Jakarta: 1998)h.425
94
.H.Bgd,M.Letter,Tuntunan rumah tangga muslimdan Keluarga berencan,(Padang: Angkasa
raya, 1985) ;h.105
Mengacu kepada Undang-undang Repubik Indonesia Nomor 52 Tahun 2009
Dan dalam pasal 21 ayat (1) kebijakan keluarga berencana untuk membantu
calon atau pasangan suami istri dalam mengambil keputusan dan mewujudkan hak
reproduksi secara bertanggung jawab tentang : a, Usia ideal perkawinan, b. usia ideal
untuk melahirkan,c. Jumlah ideal anak, d. jarak ideal kelahiran anak, e. penyuluhan
kesehatan reproduksi.95
b. Menjaga kesehatan dan menurunkan angka kematian ibu, bayi dan anak.
95
Undang-undang Republik Indonesia No 52 Tahun 2009 Tentang Kependudukan dan
pembangunan keluarga, (Jakarta: Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional,2010),
hal.23
d. Mempromosikan penyusuan bayi sebagai upaya untuk menjarangkan jarak
kehamilan.96
dimaksud pada ayat 1 mengandung pengertian bahwa dengan alas an apapun promosi
Dan dalam hal penyediaan dan pengaturan pemakaian alat dan metode
Kontrasepsi dalam keluarga berencana tertera dalam pasal 23 ayat (1) yakni
terdapat dalam pasal 24 ayat (1) yang berbunyi : pelayanan kontrasepsi secara paksa
kepada siapaun dan dalam bentuk apapun bertentangan dengan hak asasi manusia dan
undangan.
berencana, sebagaimana tertulis dalam pasal 25 ayat (1) dan (2), dan dalam
96
Ibid, hal.23
97
Ibid, hal.25
pelaksanaan keluarga berencana meliputi pemnggunaan obat,alat dan hal-hal
kontrasepsi itu dilakukan atas persetujuan suami istri dan dilakukan menurut standar
pengunaannya yang dilakuakn oleh tenaga kesehatan yang sudah propesional, dan
suami istri untuk melahirkan pada usia yang ideal, memilki jumlah anak, dan
mengatur kelahiran anak yang ideal dengan menggunakan cara,alat dan obat
kontrasepsi,
Oleh karena itu, dilihat dari Hukum Positif program KB (Keluarga Berencana)
dan ideal, sehingga akan meningkatkan kualitas penduduk dalam aspek fisik dan
98
Ibid, hal.29
nonfisik yang meliputi kesehatan,pendidikan ,pekerjaan,produktivitas,tingkat sosial,
E. Analisis Penulis
Dari hasil penelitian yang dikaji dan dibahas oleh penulis, maka Konsep
Badan Keluarga Berencana Nasional berkenaan dengan Hukum Islam dan Positif
1. Keluarga berencana (KB) yang ada dalam Badan Keluarga Berencana hukumnya
boleh dengan alasan yang pertama ketika KB dilihat dari pengertian yaitu sebuah
kehamilan atas kesepakatan suami istri karena situasi dan kondisi tertentu untuk
interval kehamilan berdasarkan alasan tertentu, seperti kesehatan ibu atau anak,
dan ini di bolehkan dalam Ajaran Islam sebagaimana terdapat dalam Q.S. Al-
99
Cholil Nafis, Fikih Keluarga “ Menuju Keluarga Sakinah Mawaddah,Wa
Rahmah,Keluarga Sehat, Sejahtera Dan Berkualitas” (Jakarta: Mitra Abadi Press, 2009) hal.51
Isteri-isterimu adalah (seperti) tanah tempat kamu bercocok tanam, Maka datangilah
tanah tempat bercocok-tanammu itu bagaimana saja kamu kehendaki. dan
kerjakanlah (amal yang baik) untuk dirimu, dan bertakwalah kepada Allah dan
ketahuilah bahwa kamu kelak akan menemui-Nya. dan berilah kabar gembira orang-
orang yang beriman.
Dan salah satu hadits Bukhari yang berbunyi: bahwa Jabir ra; sahabat
Rasulullah Saw, berkata: Kami Para sahabat banyak yang melakukan „Azl di masa
Rasulullah dan pada waktu itu Al-Qur‟an masih turun. Dan hal itu disampaikan oleh
berangkat dari sebuah kaidah fiqh yang berlaku bahwa” pada dasarnya segala
dalam pengaturan jumlah anak sehingga akan mempengaruhi Kualitas anak tersebut
2. Dan Keluarga Berencana (KB) itu hukumnya tidak boleh apabila KB dalam
kekurangan rezeki dan tidak dapat mengurus dan merawat anak tersebut.
Katakanlah: "Marilah kubacakan apa yang diharamkan atas kamu oleh Tuhanmu
Yaitu: janganlah kamu mempersekutukan sesuatu dengan Dia, berbuat baiklah
terhadap kedua orang ibu bapa, dan janganlah kamu membunuh anak-anak kamu
karena takut kemiskinan, Kami akan memberi rezki kepadamu dan kepada mereka,
dan janganlah kamu mendekati perbuatan-perbuatan yang keji, baik yang nampak di
antaranya maupun yang tersembunyi, dan janganlah kamu membunuh jiwa yang
diharamkan Allah (membunuhnya) melainkan dengan sesuatu (sebab) yang benar.
demikian itu yang diperintahkan kepadamu supaya kamu memahami(nya).
Menurut penulis ayat ini bisa dipahami sebagai upaya Aborsi yaitu
pengguguran kehamilan. Hal ini dilarang oleh syariat Islam karena sebagai bentuk
pembunuhan anak yang sudah ada wujudnya. Kecuali ada alasan medis yang dapat
Terakhir penulis ingin menekankan dari penelitian ini bahwa pada dasarnya
KB (Keluarga Berencana) adalah mubah (boleh), dan ia bisa berubah menjadi haram
dan wajib tergantung pada apakah ia dapat melahirkan kemashlahatan dan mencegah
100
Aminudin Yakub. KB Dalam Polemik : Melacak Pesan Substantif Islam. (Jakarta: Pusat
Bahasa dan Budaya UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, 2003), h. 44
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
1. Bentuk Keluarga Berencana (KB) di BKKBN sangat aman dan baik untuk
penggunanya, baik suami maupun istri, dan bahan yang digunakan untuk
membuat alat kontrasepsi tersebut dari bahan halal dan aman, selain itu ber-
suami istri, bukan kewajiban, dan mereka berhak menentukan sikap dalam ber
KB, termasuk jumlah anak yang mereka inginkan ( sesuai dengan kemampuan
itu terdapat metode kontrasepsi injeksi wanita yaitu metode berdasarkan hari
subur yaitu metode hari-hari baku (standar days method) dan metode dua hari
menghasilkan keturunan generasi yang kuat dimasa yang akan datang. Hukum
ber-KB juga bisa berubah (Boleh) menjadi sunnah, wajib,makruh atau haram,
seperti halnya hukum perkawinan bagi orang Islam, yang hukum asalnya juga
mudah. Hukum mubah itu bisa berubah sesuai dengan situasi dan kondisi
zaman, tempat dan keadaan masyarakat. dan metode vasektomi dan tubektomi
Islam adalah yang cara kerjanya mencegah kehamilan (man‟ul haml), bersifat
atau oleh orang lain yang tidak haram memandang auratnya dalam keadaan
darurat ia dibolehkan. Selain itu bahan pembuatannya harus berasal dari bahan
bagi kesehatan.
dalam BKKBN itu sendiri KB tersebut mempunyai arti yang sama dengan
azl yang merupakan pencegahan kehamilan secara alami. dan pada zaman
kemashlahatannya.
Berencana.
Masyarakat perkotaan.
5. Bagi masyarakat sebaiknya mengikuti program yang ber-KB yang sudah lama
keberlangsungan hidup seluruh manusia tidak lagi hanya berdimensi loka dan
Abi Abdillah, Al-Qazwaini, Muhammad bin Yazid, Sunan Ibn Majah. Beirut: Dar
Al-Fikr,1995.
Abu Husain Al-Qusyairi, Muslim bin Hajjaj, Al-Jami‟Al-shohih Muslim. Beirut: Dar
Al-Fikr,1993,jilid 2,Kitab Nikah,Cet ke-1,
Bagus, Ida Ilmu Kebidanan, Penyakit Kandungan, dan Keluarga Berencana, Buku
Kedokteran. Jakarta: EGC, 1989.
BKKBN Jawa Barat, Buku Pedoman Advokasi dan KIE Program KB. Bandung:
Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana, 2006.
Madani, Al, dalam manbar “ Majalah BKKBN “ Jakarta: Badan Kependudukan dan
Keluarga Berencana Nasional, 2009.
Masjfuk Zuhdi, Masail Fiqhiyah. Jakarta: CV. Haji Mas Agung, 1991
Pujiyanti danti dan Rahmatin Tien, . Relasi Suami Istri dalam Iskam. Jakarta: Pusat
Studi Wanita UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, 2004.
Zuhdi, Masifuk, Masail Fiqhiyyah. Jakarta: CV, Haji Mas Agung, 1991.
Badri Muhammad Arifin , Soal Jawab: Hukum Keluarga Berencana (KB), kategori:
Fiqh dan Muamalah, diakses pada tanggal 4 Maret 2009 dari
http://muslim.or.id/soaljawab/fiqh-dan-muamalah/soal-jawab-hukum-keluarga
---
Perihal : Mohon Kesediaan Meniadi
Pembimbinq Skripsi
NIM :106044101388
Prodi/Konsentrasi :Ahwararsyakhshiyah/peradiranAgama
.' iudul skripsi ',Konsep BKKKBN (Badan
Kordinasi"Ketuarga Berencana
r Nasional) tentang KB perspektif Hukum lslam dan
Hukunt Positif
1. Topik bahasan dan ouiline bila dianggap perlu dapat dilakukan perubahan
dan
penyempurnaan.
2. Tehnik penulisan agar merujuk kepada buku "pedoman Karya llmiah di UIN
syarif
Hidayatullah Jakarta"
Wa ssalamu' alaiku m W. W.
Tembusa n :
n
. 'KEMENTERIAN AG4MA(urN)
uNrfERSrras rsLAM NEGERT
silm r{TDAYATULLAH JAKARTA
FAKULTAS SYARIAII DAN IIUKUM
(62-21)7491821
Telo. (62-21) 747 11537'74O1g25 Fax --
com
WJdr\[-,-*it*.rinjkt.ac.id E-mail : svar-hukuin@vahoo
,ln, lr. H. Juanda No' 95 Ciputat Jakarta 15412' lndonesia
Nomor : Un.01
..-
/ F4 / KM.00.02/y32rj 201,t |akarta, Maret 20LL
Lampiran
Hal : Mohon Data/ Wawancara
Kepada Yth.
Kepala, BKKBN
di
Tempat
Dengan hormat,
Pimpinan Fakultas Syariah dan Hukum UIN Syarif Hidayatullah
Jakarta menerangkan bahwa :
tl
n
ftrhi
BKKbN
SURAT SETERANGAN
Nomor, ..I 1.9 Lt.!.?..:y:..1.91.1,?t,t.
Yang bertanda tangan dibawah ini, Kepala Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana
Nasional (BKKBN) menerangkan bahwa :
Alamat Rumah Jl. Moch. Shaleh Rt 002/02 Kelurahan Pulau Tidung, Kepulauan
Seribu DKI Jakarta, 14520
Dengan ini menerangkan bahwa nama tersebut telah melaksanakan penelitian dalam penulisan
skripsi denganjudul :
ffi
rfix+
iro Hukum, Organisasi dan Humas
n Hukum dan Perundang-undangan
,\ Bkt(bN
-'- /a;
selama ini di Indonesia tidak ada Badan atau kementerian yang menangani
dan bertanggung jawab kepada kepala BKKBN serta dibantu oleh beberapa
deputi yang mempunyai tugas dan wewenang yang berbeda, yaitu: Deputi
Visi
Misi
Nasional ?
Hadits.
Suntikan dan Pil Kb yang itu semua akan kami berikan untuk masyarakat,
yang memiliki tujuan yang sama yaitu ikhtiar manusia untuk mengatur
Responden, Pewawancara,
Kepala BKKBN
Sudibyo Alimoeso, MA
Sekretaris Utama
Drs. Pristy Waluyo Drs. H. Anwar M. Diah, NM Drs. Pranyoto, MSc Dra. Kasmiyati, MSc
Deputi Bidang Advokasi, Inspektur Utama Deputi Bidang Keluarga Sejahtera Deputi Bidang Pelatihan
Penggerakan dan Informasi dan Pemberdayaan Keluarga dan Pengembangan
Darus, SH Drs. Edy Purwanto, MSi Dra. Alimah Soesilo Drs. Sugilar Ir. Ambar Rahayu,
MNS
Kepala Biro Kepala Biro Kepegawaian Kepala Biro Keuangan dan Kepala Biro Hukum
Kepala Biro
Tata Usaha Pengolahan Barang Milik Organisasi dan
Negara Hubungan Perencanaan
Masyarakat
DR. H. Lalu Burhan, MSc Drs. Hardiyanto Drs. Satrijo Pramono Hindarto, MSc DR. Ida Bagus
Direktur Kerjasama Pendidikan Direktur Bina Direktur Perencanaan Pengendalian Permana
Kependudukan Hubungan Penduduk Direktur Pemaduan
Kebijakan
dr. Hj. Wiwiek Ekameini, MM dr. Wicaksono, M. Kes Penegendalian
dr. H. Ahmad Rozali Namursa, MBA, M.Epid
Direktur Bina Kesertaan keluarga Berencana Direktur Bina Kesertaan Penduduk
Direktur Bina Kesrtaan Keluarga Berencana
Jalur Wilayah dan Sasaran Khusus keluarga Berencana Jalur Jalur Swasta
Pemerintah
Drs. Suyono Hadinoto, MSc Drs. Burhanuddin, M.Ed dr. Qomaruddin Sukhemi, M.Kes
Direktur Dampak Kependudukan Direktur Bina Keluarga Balita dan Anak Direktur Kesehatan Reproduksi
Dra. Mieke Selfia Sangian Drs. Eddy N. Hasmi, MSc Drs.Pramono Sudibyo, MSi
Kepala Pusat Pendidikan dan Pelatihan Kepala Pusat Pelatihan dan Kepala Pusat Penelitian dan Pengembangan
Kependudukan dan Keluarga Berencana Kerjasama Internasional Kependudukan
Kependudukan dan KB
Drs.Pramono Sudibyo, MSi Drs. Abd.Jabbar Lukman, MSc Drs. Johansyah, M.M Drs. Muslih Usman
Inspektur Program Inspektur Program Inspektur Keuangan dan Inspektur Ketenagaan
Perbekalan dan Administrasi