Anda di halaman 1dari 41

DISSEMINATED

INTRAVASCULAR
COAGULATION

dr. Akhmad Yun Jufan, M.Sc, Sp.An


Hemostasis

BV Injury

Neural Damage/contact.
Contact

Blood Vessel Platelet Coagulation


Constriction Aggregation Cascade
Primary hemostatic plug

Reduced Platelet
Activation Fibrin
Blood flow formation

Stable Hemostatic Plug


Normal
proses:
fibrin
terbentuk dan
mengikat
trombosit dan
membentuk
clotting
HEMOSTASIS
Hemostasis Primer
 Kontraksi dari pembuluh darah
 Pembentukan jendalan darah dr platelet

Hemostasis Sekunder
 Pengaktifan Cascade Penjendalan
 Deposision & Stabilisasi of Fibrin

Hemostasis Tersier
 Dissolution dari Fibrin
 Tergantung pd pengaktifan Plasminogen
Cascade Koagulasi
 Iniasi koagulasi melalui 2 jalur : In & Ekstrensik.

 Jalur Ekstrinsik: kerusakan jaringan yg


bersinggungan dengan tissue faktor yg merupakan
faktor utama dari tanggapan hemostasis.

 Jalur Intrinsik: kontak F XII dengan permukaan


subendotelium. Aktivasi FXII ( F Hageman )
dimulainya jalur Intrinsik.
DIC
Ggn pembekuan menyeluruh akibat Aktivasi
Hemostasis dengan terbentuknya
Fibrin/Mikrotrombus yg beredar dalam sirkulasi
menyebar keseluruh vasa.

Faktor Koagulasi & Trombosit banyak terpakai


sehingga kekurangan Faktor Koagulasi dan
Trombosit yang dapat menimbulkan Perdarahan
Manifestasi klinis DIC
Stimulasi Proses Pembekuan dan Agregasi Trombosit
1. Kerusakan Endotel Pembuluh Darah yg
mengaktivasi trombosit
1. Vaskulitis
2. Infeksi Virus, Toksin
3. Hipotensi, Hipoksia
2. Terbebasnya Thromboplastin ke sistemik
1. Trauma, operasi
2. Hemolisis Intravaskuler
3. Karsinoma,Leukemi.
3. Perangsangan Agregasi Trombosit langsung
1. Sepsis, Uremia, Toksin
Diagnosis DIC Akut
Uji laboratorium untuk diagnosis DIC terdiri atas uji
tapis dan uji penentu:

Uji tapis : Uji penentu :


• Hitung trombosit • Fibrin monomer
• Masa protrombin (PT) terlarut (soluble
• Masa tromboplastin fibrin monomer)
parsial teraktivasi (aPTT) • D-dimer
• Masa thrombin • Fibrin degradation
• Fibrinogen product (FDP)
• Antitrombin
Status
penykt
+ -
Hasil + a b a+b
Test
- c d c+d
a+c b+d

Sn:
a d
Sp:
a+c b+d
Sensitifitas:
- Adalah proporsi orang-orang dengan penyakit
yang mempunyai tes positif untuk peny. tsb.
- Tes yang sensitif akan jarang salah
mengklasifikasikan orang sakit sebagai tidak sakit

Spesifisitas:
- Adalah proporsi orang-orang tanpa penyakit
yang dengan tes negatif
- Tes yang spesifik akan jarang salah mengklasi-
fikasikan orang tidak sakit sebagai sakit
1. Hitung trombosit
 Trombositopenia dijumpai pada 98% kasus DIC, dan
50% dari kasus DIC mempunyai jumlah trombosit
kurang dari 50 000/uL.

 sensitivitas 97% tetapi spesifisitasnya hanya 48%.


Blood Coagulation & Tests
2. Masa Protrombin (PT)
 Masa protrombin (PT) yang memanjang dijumpai pada
50 - 70% kasus DIC.

 Pemanjangan ini disebabkan oleh hypofibrinogenemia

 sensitivitas 91% tetapi spesifisitasnya rendah yaitu


27%.

 manfaatnya minimal untuk diagnosis DIC.


3. Masa Tromboplastin Parsial Teraktivasi (aPTT)
aPTT)
 Ditemukan pada 50 - 60% dari kasus DIC.

 sensitivitas aPTT adalah 91% tetapi spesifisitasnya


hanya 42%.

 Seperti PT, aPTT juga manfaatnya minimal untuk DIC.


4. Masa Trombin
 Masa trombin memanjang karena FDP menghambat
polimerisasi fibrin dan adanya hipofibrinogenemia.
 Masa trombin mempunyai sensitivitas 83% dan spesifisitas
60%.

5. Fibrinogen
 tidak terlalu bermanfaat karena sensitivitasnya hanya 22%
walaupun spesifisitasnya 100%.
 Walaupun fibrinogen dikonsumsi oleh trombin maupun oleh
plasmin, kadar fibrinogen yang normal tidak menyingkirkan
adanya DIC.
6. Fibirin monomer terlarut (Soluble fibrin monomer)
 Adanya fibrin monomer secara tidak langsung
menunjukkan adanya trombin, jadi membuktikan
adanya aktivasi koagulasi.

 Sensitivitas dan spesifisitas sFM untuk DIC


berkisar antara 80 - 90%.
7. D-
D-Dimer
 D-dimer adalah hasil pemecahan fibrin ikat silang oleh
plasmin, jadi merupakan petanda adanya aktivasi
koagulasi dan fibrinolisis

 D-dimer adalah uji yang paling dapat dipercaya


untuk konfirmasi adanya DIC.

 sensitivitas 91% dan spesifisitas 68%.


8. Fibrin Degradation Product
 FDP adalah hasil pemecahan fibrin atau fibrinogen
oleh plasmin, sehingga dengan uji ini tidak dapat
dibedakan antara DIC dengan fibrinolisis primer.

 Peningkatan FDP dijumpai pada 85 - 100% kasus DIC.

 sensitivitas 100% dan spesifisitas 67%.


9. Antitrombin
 Antitrombin III adalah inhibitor koagulasi yang
bekerja dengan menetralkan trombin dan protease
lain seperti F Xa, F IXa, F XIa , F XIIa.

 sensitivitas 91% dan spesifisitas 40%.


kriteria minimal untuk diagnosis DIC
 gambaran klinik minimal : adanya perdarahan,
trombosis atau keduanya

 Secara laboratorik kriteria minimal untuk membuat


diagnosis DIC pada sepsis adalah adanya bukti
aktivasi koagulasi, adanya bukti aktivasi
fibrinolitik, dan adanya bukti disfungsi organ.
 Bukti aktivasi koagulasi : kadar fragmen protrombin
1+2, thrombin-antithrombin complex (TAT), soluble
fibrin monomer (sFM), fibropeptide A (FPA) dan D-
dimer.

 Bukti aktivasi fibrinolitik : plasmin-antiplasmin (PAP),


FDP dan D-dimer.

 Bukti disfungsi organ :kadar ureum, kreatinin, LDH


dan analisa gas darah.
Skor DIC
TATALAKSANA
 Obati penyakit dasarnya

 Komponen darah

 Perfusi jaringan dan fungsi respirasi harus tetap


terjaga dengan pergantian cairan guna penyampaian
02 kejaringan untuk mengoreksi hipoksia.
indikasi dan penggunaan heparin
 Hingga saat ini belum ada kesesuaian pendapat
mengenai penggunaan heparin

 Berbagai studi kasus menunjukkan hasil yang


bertentangan, dan belum ada studi yang menunjukkan
manfaat heparin dalam menurunkan morbiditas dan
mortalitas.
ANTICOAGULANTS - Heparin
Indikasi :
 DIC Akut

 Thromboembolism lebih dominan,

• yaitu purpura fulminans /acral ischemia


 Beberapa keadaan yang menyebabkan heparin tidak
menguntungkan diberikan adalah:

(1). pemberian heparin meningkatkan risiko terjadinya


perdarahan dan trombositopenia.

(2) Pemberian heparin menyebabkan pelepasan prostasiklin dari


endotel terhambat.
 Rekomendasi: Heparin tidak diberikan kecuali
didapatkan bukti terjadinya tromboemboli.

 Cara pemberian heparin : dosis 100 IU/kgBB bolus


dilanjutkan 15-25 IU/kgBB/jam (750-1250 IU/jam)
dengan infus kontinu, dosis lanjutan disesuaikan untuk
mencapai aPTT 1,5-2 kali kontrol
KOMPONEN DARAH
 Indikasi pasien perdarahan atau akan dilakukan
prosedur invasif.

 Konsentrat trombosit diberikan jika AT < 50

 Fresh Frozen Plasma berisi lebih banyak fibrinogen


daripada cryoprecipitate

 FFP dosisnya 15 ml/kg BB


 Rekomendasi : Transfusi plasma beku segar (FFP) dan
atau trombosit konsentrat diberikan bila didapatkan
perdarahan atau risiko terjadinya perdarahan(akan
menjalani prosedur invasif)

 Pada keadaan faktor pembekuan dan trombosit yang


sangat rendah (<30.000/mm3) dipertimbangkan
pemberian tranfusi profilaksis
Penggunaan anti fibrinolitik
Pada DIC tidak terbukti terjadi fibrinolisis
primer.

Anti fibrinolitik tidak direkomendasikan pada


Anti
sepsis.

Anda mungkin juga menyukai