PENDAHULUAN
1. Pendahuluan
Berencana juga mempunyai arti yang sama istilah Arab ” ﺗﻨﻆﻴﻢ ﺍﻠﻨﺴﻞ “ (pengaturan
Pada dasarnya pembuahan yang alami terjadi dalam rahim melalui cara yang alami
pula (hubungan seksual), sesuai dengan fitrah yang I tetapkan Allah untuk manusia.
Setiap pasagan suami istri pasti mengharapkan hadirnyaseorang atau beberapa
orang anak sebagai buah hati dari perkawinan mereka. Akan tetapi pembuahan
alami ini terkadang sulit terwujud, misalnya karena rusaknya atau tertutupnya
saluran indung telur (tuba fallopii) yang membawa sel telur ke rahim, atau karena
sel sperma suami lemah sehingga tidak mampu menjangkau rahim istri. Semua ini
akan meniadakan kelahiran dan menghambat suami istri untuk mendapatkan anak.
Dengan kemajuan yang pesat dibidang teknologi. Kini banyak teknologi-teknologi
yang mampu menciptakan bermacam-macam produk hasil teknologi yang
berkualitas. Diantara produk teknologi mutakhir adalah di bidang biologi. Salah
satunya yaitu bayi tabung unutuk mangatasi permasalahan yang telah di uraikan di
atas. Pada dasarnya orang orang memuji kemajuan di bidang teknologi tersebut,
namun mereka balum tahu pasti apakah produk-produk hasil teknologi itu
dibenarkan menurut hukum agama. Oleh karena hal tersebut di atas, untuk
mengetahui lebih banyak tentang bayi tabung dan bagaimana menurut hokum islam
tentang bayi tabung tersebu, maka saya akan mencoba menggali, mengkaji, dan
memaparkan makalah yang berjudul “BAYI TABUNG MENURUT PANDANGAN
ISLAM”. Makalah tentang bayi tabung ini di maksudkan agar masyarakat terutama
dari kalangan agama islam member tanggapan dan masukan tentang proyek
pengembangan bayi tabung di Indonesia yang mulai terbuka untuk peminat bayi
tabung. Sebagai akibat dari kemajuan ilmu pengetahuan modern dan teknologi
kedokteran dan biologi canggih, maka teknilogi bayi tabung juga maju dengan
pesat, sehingga kalau teknologi bayi tabung ini di tangani oleh orang-orang yang
kurang beriman dan bertaqwa, dikhawatirkan dapat merusak peradaban umat
manusia, bias merusak ilai-nilai agama, moral, dan budaya bangsa.
b. Bayi Tabung Kemajuan pengetahuan dan ilmu teknologi yang baik pada saat ini
banyak membawa pengaruh positif bagi kehidupan masa sekarang, dengan adanya
pengetahuan yang luas dan ilmu pengetahuan yang tinggi maka semakin banyak
pulalah hal-hal yang dapat di lakukan manusia untuk membantu kehidupan di masa
sekarang, khususnya di bidang kesehatan yang mengalami banyak perubahan
dalam proses pengobatan maupun alat-alat medis yang di gunakan di rumah sakit .
Namun semakin tingginya pengetahuan tersebut banyak pulalah hal yang
bertentangan terhadap pandangan norma kehidupan secara khususnya menurut
pandangan agama oleh sebab itulah penulis sangat tertarik mengambil judul
“Pandangan Agama Islam Bayi Tabung”
c. Suntik Mati
Perkembangan dunia yang semakin maju, peradaban manusia tampil gemilang
sebagai refleksi dari kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi, persoalan-
persoalan norma dan hokum kemasyarakatan dunia bisa bergeser, sesuai
dengan kebutuhan dan aspirasi masyarakat yang bersangkutan. Didalam
masyarakat modern seperti dibarat, kebutuhan dan aspirasi masyarakat
menempati kedudukan yang tinggi, sehingga berdasarkan itu, suatu produk
hukum yang baru dibuat. Dari sini dapat digambarkan bahwa apabila terjadi
pergeseran nilai dalam masyarakat, maka interfretasi terhadap hukum pun bisa
berubah. Masalah euthanasia telah lama dipertimbangkan oleh beberapa
kalangan. Mengenai pembahasan euthanasia ini masih terus di perdebatkan,
terutama ketika masalahnya dikaitkan dengan pertanyaan bahwa menentukan
mati itu hak sapa, dan dari sudut mana ia dilihat. Dengan adanya makalah ini,
kami berharap dapat mengungkapkan suatu pandangan konprehensif mengenai
euthanasia menurut hukum menurut 5 agama.
3. Rumusan Masalah
Berdasarkan pemaparan penulis dalam latar belakang masalah di atas, maka
rumusan masalah dalam penulisan makalah ini adalah sebagai berikut :
a. Keluarga Berencana (KB)
a) Bagaimana konsep keluarga berencana secara umum?
b) Bagaimana keluarga berencana dalam pandangan Al-Qur’an dan Hadits?
c) Bagaimana hukum keluarga berencana dalam Islam?
c) Bagaimana Cara KB yang Diperbolehkan dan Yang Dilarang oleh Islam?
b. Bayi Tabung
Tujuan Umum : Bagaimana kita mampu untuk memahami dan mengetahui
bagaimana pandangan terhadap cloning dan bayi tabung.
Tujuan Khusus : bagaimana pandangan agama Iislam terhadap cloning dan
bayi tabung , kita harus bisa mengerti dan memahami bagaimana pandangan
terhadap cloning dan bayi tabung.
1) Mengetahui pengertian Cloning.
2). Mengetahui pengertian Bayi tabung.
3) Mengetahiu pandangan agama Islam terhadap cloning
4) Mengetahui pandangan agama Islam terhadap bayi tabung.
c. Suntik Mati
1) Apa itu euthanasia
2) Bagaimana euthanasia menurut agama Islam?
3) Apa contoh kasus nyata euthanasia ?
BAB II
PEMBAHASAN
1. Kesimpulan
1) Keluar Berencana
Keluarga berencana berarti pasangan suami istri yang telah mempunyai
perencanaan yang kongkrit mengenai kapan anaknya diharapkan lahir agar
setiap anaknya lahir disambut dengan rasa gembira dan syukur dan
merencanakan berapa anak yang dicita-citakan, yang disesuaikan dengan
kemampuannya dan situasi kondisi masyarakat dan negaranya
2) Bayi Tabung
Masalah ini tetap menjadi titik perbedaan pendapat dari dua kalangan yang
berbeda pandangan. Wajar terjadi perbedaan ini, karena ketiadaan nash yang
secara langsung membolehkan atau mengharamkan tekhnik bayi tabung.
Nash yang ada hanya bicara tentang hukum bayi tabung, sedangkan syarat-
syaratnya masih berbeda. Dan karena berbeda dalam menetapkan syarat
itulah makanya para ulama berbeda dalam menetapkan hukumnya. Dari
pembahasan diatas dapat disimpulkan bahwa:
1) Inseminasi buatan dengan sel sperma dan ovum dari suami istri sendiri
Islam. Hukumnya sama dengan Zina dan anak yang lahir dari hasil
inseminasi macam ini statusnya sama dengan anak yang lahir diluar
perkawinan yang sah
3) Suntik Mati
Euthanasia berasal dari bahasa Yunani, yaitu eu yang berarti indah, bagus,
terhormat atau gracefully and with dignity, dan thanatos yang berarti mati. Jadi
secara etimologis, euthanasia dapat diartikan sebagai mati dengan baik. Jadi
sebenarnya secara harfiah, euthanasia tidak bisa diartikan sebagai suatu
pembunuhan atau upaya menghilangkan nyawa seseorang. Euthanasia
menurut Agama Islam. Dalam bahasa Arab dikenal dengan istilah qatlu ar-
rahma atau taysir al-maut. Syariah Islam mengharamkan euthanasia aktif,
karena termasuk dalam kategori pembunuhan sengaja (al-qatlu al-‘amad)
walaupun niatnya baik yaitu untuk meringankan penderitaan pasien.
Hukumnya tetap haram, walaupun atas permintaan pasien sendiri atau
keluarganya.Hukum euthanasia pasif dalam arti menghentikan pengobatan
dengan mencabut alat-alat bantu pada pasien –setelah matinya/rusaknya
organ otak—hukumnya boleh (jaiz) dan tidak haram bagi dokter. Euthanasia
dalam keadaan aktif maupun dalam keadaan pasif, menurut fatwa MUI, tidak
diperkenankan karena berarti melakukan pembunuhan atau menghilangkan
nyawa orang lain. Lebih lanjut, KH Ma’ruf Amin ( Ketua Komisi Fatwa Majelis
Ulama Indonesia ) mengatakan, euthanasia boleh dilakukan dalam kondisi
pasif yang sangat khusus.
2. Saran
Saya sadar, tidak ada manusia yang sempurna, kesempurnaan hanya milik Allah
S.W.T, dan saya sadar makalah ini masih sangat jauh dari kata sempurna, maka
dari itu saya meminta kritik dan sarannya yang membangun, agar kedepannya
saya bisa lebih baik dalam membuat makalah. Dan semoga makalah ini bisa
bermanfaat bagi kita semua. Amiinn.
3. Sumber:
http://www.kesuburanwanita.com/artikel/Gizi+dan+Kesehatan/Prakon
sepsi/alasan.mengikuti.program.bayi.tabung/001/001/1539/1
http://keperawatanreligionsrikandipuspaamandaty.wordpress.com/20
10/12/17/bayi-tabung-dalam-pandangan-islam/
http://tauvhk.wordpress.com/2008/11/17/bayi-tabung-dalam-persepsi-
islam/
http://konsultasi.wordpress.com/2007/01/13/bayi-tabung/
http://www.republika.co.id/berita/ensiklopedia-
islam/fatwa/10/05/08/114856-apa-hukum-bayi-tabung-menurut-islam-
www.pandanganagamablogspot.com
4) A
5) a
d. Sesuai dengan berkembangnya kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi
kehidupan jaman sekarang banyak hal yang mesti harus di ketahui oleh semua
kalangan masyarakatsecara khususnya dari sudut pandangan agama
Dalam hal ini tentunya semua itu dilakukan harus sesuai dengan syariat Islam
Allah dan seruan Rasul-Nya yang mengajak kamu kepada suatu yang memberi
kebaikan hidup bagi mu ( QS Al AnfL : 24)
Melihat penjelasan diatas keluarga sejahtera secara umum dengan konsep
keluarga mempunyai hubungan yang sangat erat, untuk itu dalam makalah ini
penulisan akan mencoba mendeskripsikan dalam Pandangan Islam Kontemporer
terhadap KB.
PERMASALAHAN
1. Apa pengertian KB!
2. Bagaimana hukum KB menurut Islam!
3. Apa saja alat kontrasepsi KB itu!
Tujuan Penulisan
a. Untuk mendeskripsikan dalam pandangan Al Qur’an dan Hadis
b. Untuk mendeskripsikan cara KB yang diperbolehkan dan yang dilarang oleh
islam
c. Agar dapat mengetahui dampak yang di timbulkan KB dalam pandangan Islam
PERMASALAHAN
BAB I
PENDAHULUAN
Bangsa Indonesia merupakan bangsa yang besar baik segi kekayaan sumber daya alam maupun
sumber daya manusia, hal ini pernah tercatat, bangsa Indonesia terbanyak penduduk setelah Cina dan
India artinya maju mundurnya kemajuan bangsa salah satunya ditentukan oleh kualitas manusia atau
lebih spesifik keluarga. Tidak dapat kita pungkiri, sebagai institusi terkecil dalam masyarakat, keluarga
memiliki pengaruh yang sangat besar terhadap keberhasilan pembangunan sebuah bangsa. Hal ini
terkait erat dengan fungsi keluarga sebagai wahana pembentukan sumber daya manusia yang
berkualitas. Oleh karena itu, sudah sewajarnya bila pemerintah bersama-sama dengan segenap
komponen masyarakat berkepentingan untuk membangun keluarga-keluarga di negara kita tercinta ini
agar menjadi keluarga yang sejahtera yang dalam konteks ini kita maknai sebagai keluarga yang sehat,
maju dan mandiri dengan ketahanan keluarga yang tinggi. Terlebih Badan Koordinasi Keluarga
Berencana Nasional (BKKBN) sebagai motor penggerak Program KB di Indonesia, sekarang ini sangat
berpihak pada upaya membangun keluarga sejahtera dengan visi dan misinya yang telah derbaharuhi,
yakni ”Seluruh Keluarga Ikut KB” dan ”Mewujudkan Keluarga Kecil Bahagia Sejahtera”.
Keluarga yang sejahtera, dengan demikian, tentu menjadi dambaan setiap orang untuk
mencapainya. Bukan saja karena dengan mencapai tingkat kesejahteraan tertentu, seseorang akan
dapat menikmati hidup secara wajar dan menyenangkan karena tercukupi kebutuhan materill dan
spirituilnya, tetapi dengan kondisi keluarga yang sejahtera setiap individu didalamnya akan mendapat
kesempatan seluas-luasnya untuk berkembang sesuai dengan potensi, bakat dan kemampuan yang
dimiliki.
Dalam agama Islam, keluarga sejahtera disubstansikan dalam bentuk keluarga sakinah.
Pengertian keluarga sakinah diambil dan berasal dari Al Qur’an, yang dipahami dari ayat-ayat Surat Ar
Ruum, dimana dinyatakan bahwa tujuan keluarga adalah untuk mencapai ketenteraman dan
kebahagiaan dengan dasar kasih sayang. Yaitu keluarga yang saling cinta mencintai dan penuh kasih
sayang, sehingga setiap anggota keluarga merasa dalam suasana aman, tenteram, tenang dan damai,
bahagia dan sejahtera namun dinamis menuju kehidupan yang lebih baik di dunia maupun di akhirat.
Mencermati penjelasan di atas antara keluarga sejahtera secara umum dengan kosnep keluarga
sakinah mempunyai hubungan yang sangat erat, untuk itu dalam makalah ini penulis akan mencoba
mendeskripsikan KB dalam pandangan Agama.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan pemaparan penulis dalam latar belakang masalah di atas, maka rumusan masalah
dalam penulisan makalah ini adalah sebagai berikut :
C. Tujuan Penulisan
D. Metode Penulisan
Metode yang digunakan dalam penulisan makalah ini yaitu menggunakan metode deskriptif analitis
dimana penulis berusaha mendeskripsikan permasalahan dan menganalisisnya sesuai dengan kajian
pustaka yang diperoleh/studi literature, dimana sumber yang digunakan menggunakan sumber pustaka
(buku) dan hasil browusing dari internet.
E. Sistematika Penulisan
Bab II Pembahasan meliputi : konsep keluarga berencana secara umum, keluarga berencana dalam pandangan Al-Qur’an
dan Hadits, hukum keluarga berencana dalam Islam, dan Cara KB yang Diperbolehkan dan Yang Dilarang
oleh Islam
BAB II
PEMBAHASAN
Menurut World Health Organisation (WHO) expert committee 1997: keluarga berencana adalah
tindakan yang membantu pasangan suami istri untuk menghindari kehamilan yang tidak diinginkan,
mendapatkan kelahiran yang memang sangat diinginkan, mengatur interval diantara kehamilan,
mengontrol waktu saat kelahiran dalam hubungan dengan umur suami istri serta menentukan jumlah
anak dalam keluarga.
Secara umum keluarga berencana dapat diartikan sebagai suatu usaha yang mengatur banyaknya
kehamilan sedemikian rupa sehingga berdampak positif bagi ibu, bayi, ayah serta keluarganya yang
bersangkutan tidak akan menimbulkan kerugian sebagai akibat langsung dari kehamilan tersebut.
Diharapkan dengan adanya perencanaan keluarga yang matang kehamilan merupakan suatu hal yang
memang sangat diharapkan sehingga akan terhindar dari perbuatan untuk mengakhiri kehamilan
dengan aborsi.
menekan laju pertumbuhan penduduk (LLP) dan hal ini tentunya akan diikuti dengan menurunnya angka
kelahiran atau TFR (Total Fertility Rate) dari 2,87 menjadi 2,69 per wanita. Pertambahan penduduk yang
tidak terkendalikan akan mengakibatkan kesengsaraan dan menurunkan sumber daya alam serta
banyaknya kerusakan yang ditimbulkan dan kesenjangan penyediaan bahan pangan dibandingkan
jumlah penduduk. Hal ini diperkuat dengan teori Malthus (1766-1834) yang menyatakan bahwa
pertumbuhan manusia cenderung mengikuti deret ukur, sedangkan pertumbuhan bahan pangan
mengikuti deret hitung.
b. Mengatur kehamilan dengan menunda perkawinan, menunda kehamilan anak pertama dan
menjarangkan kehamilan setelah kelahiran anak pertama serta menghentikan kehamilan bila dirasakan
anak telah cukup.
c. Mengobati kemandulan atau infertilitas bagi pasangan yang telah menikah lebih dari satu tahun tetapi
belum juga mempunyai keturunan, hal ini memungkinkan untuk tercapainya keluarga bahagia.
d. Married Conseling atau nasehat perkawinan bagi remaja atau pasangan yang akan menikah dengan
harapan bahwa pasangan akan mempunyai pengetahuan dan pemahaman yang cukup tinggi dalam
membentuk keluarga yang bahagia dan berkualitas.
e. Tujuan akhir KB adalah tercapainya NKKBS (Norma Keluarga Kecil Bahagia dan Sejahtera) dan
membentuk keluarga berkualitas, keluarga berkualitas artinya suatu keluarga yang harmonis, sehat,
tercukupi sandang, pangan, papan, pendidikan dan produktif dari segi ekonomi.
Pasangan usia subur yaitu pasangan yang wanitanya berusia antara 15 - 49 tahun, Karena kelompok ini
merupakan pasangan yang aktif melakukan hubungan seksual dan setiap kegiatan seksual dapat
mengakibatkan kehamilan. PUS diharapkan secara bertahap menjadi peserta KB yang aktif lestari
sehingga memberi efek langsung penurunan fertilisasi.
1) Kelompok remaja usia 15 - 19 tahun, remaja ini memang bukan merupakan target untuk menggunakan
alat kontrasepsi secara langsung tetapi merupakan kelompok yang beresiko untuk melakukan hubungan
seksual akibat telah berfungsinya alat-alat reproduksinya. Sehingga program KB disini lebih berupaya
promotif dan preventif untuk mencegah terjadinya kehamilan yang tidak diinginkan serta kejadian
aborsi.
Dalam pelaksanaan KB harus menggunakan alat kontrsepsi yang sudah dikenal diantaranya ialah:
Pil, berupa tablet yang berisi progrestin yang bekerja dalam tubuh wanita untuk mencegah terjadinya
ovulasi dan melakukan perubahan pada endometrium.
Suntikan, yaitu menginjeksikan cairan kedalam tubuh. Cara kerjanya yaitu menghalangi ovulasi,
menipiskan endometrin sehingga nidasi tidak mungkin terjadi dan memekatkan lendir serlak sehingga
memperlambat perjalanan sperma melalui canalis servikalis.
Susuk KB, levermergostrel. Terdiri dari enam kapsul yang diinsersikan dibawah kulit lengan bagian dalam
kira-kira sampai 10 cm dari lipatan siku. Cara kerjanya sama dengan suntik.
AKDR (Alat Kontrasepsi Dalam Rahim) terdiri atas lippiss loop(spiral) multi load terbuat dari plastik harus
dililit dengan tembaga tipis cara kerjanya ialah membuat lemahnya daya sperma untuk membuahi sel
telur wanita.
Sterelisasi (Vasektomi/ tubektomi) yaitu operasi pemutusan atau pengikatan saluran pembuluh yang
menghubungkan testis (pabrik sperma) dengan kelenjar prostat (gudang sperma menjelang diejakulasi)
bagi laki-laki. Atau tubektomi dengan operasi yang sama pada wanita sehingga ovarium tidak dapat
masuk kedalam rongga rahim. Akibat dari sterilisasi ini akan menjadi mandul selamanya.
Alat-alat konrasepsi lainnya adalah kondom, diafragma, tablet vagmat, dan tiisu yang dimasukkan
kedalam vagina. Disamping itu ada cara kontrasepsi yang bersifat tradisional seperti jamuan, urut dsb.
Dalam al-Qur’an banyak sekali ayat yang memberikan petunjuk yang perlu kita laksanakan dalam
kaitannya dengan KB diantaranya ialah :
وليخششش الذين لو تركوا من خلفهم ذرية ضعافا خافوا عليهم فليتقواالله واليقولوا سديدا
“Dan hendaklah takut pada Allah orang-orang yang seandainya meninggalkan dibelakang mereka
anak-anak yang lemah. Mereka khawatir terhadap kesejahteraan mereka. Oleh sebab itu
hendaklah mereka bertakwa kepada Allah dan hendaklah mereka mengucapkan perkataan yang
benar”.
Selain ayat diatas masih banyak ayat yang berisi petunjuk tentang pelaksanaan KB diantaranya ialah
surat al-Qashas: 77, al-Baqarah: 233, Lukman: 14, al-Ahkaf: 15, al-Anfal: 53, dan at-Thalaq: 7.
Dari ayat-ayat diatas maka dapat ditarik kesimpulan bahwa petunjuk yang perlu dilaksanakan dalam
KB antara lain, menjaga kesehatan istri, mempertimbangkan kepentingan anak, memperhitungkan biaya
hidup brumah tangga.
)إنك تدر ورثك أغنياء خير من أن تدرهم عالة لتكففون الناس (متفق عليه
“sesungguhnya lebih baik bagimu meninggalkan ahli warismu dalam keadaan berkecukupan dari
pada meninggalkan mereka menjadi beban atau tanggungan orang banyak.”
Dari hadits ini menjelaskan bahwa suami istri mempertimbangkan tentang biaya rumah tangga
selagi keduanya masih hidup, jangan sampai anak-anak mereka menjadi beban bagi orang lain. Dengan
demikian pengaturan kelahiran anak hendaknya dipikirkan bersama.
C. Hukum Keluarga Berencana Dalam Islam
Sebenarnya dalam al-Qur’an dan Hadits tidak ada nas yang shoreh yang melarang atau memerintahkan
KB secara eksplisit, karena hukum ber-KB harus dikembalikan kepada kaidah hukum Islam, yaitu:
Tetapi dalam al-Qur’an ada ayat-ayat yang berindikasi tentang diperbolehkannya mengikuti program KB,
yakni karena hal-hal berikut:
a. Menghawatirkan keselamatan jiwa atau kesehatan ibu. Hal ini sesuai dengan firman Allah:
b. Menghawatirkan keselamatan agama, akibat kesempitan penghidupan hal ini sesuai dengan hadits Nabi:
c. Menghawatirkan kesehatan atau pendidikan anak-anak bila jarak kelahiran anak terlalu dekat sebagai
mana hadits Nabi:
Diantara ulama’ yang membolehkan adalah Imam al-Ghazali, Syaikh al-Hariri, Syaikh Syalthut, Ulama’
yang membolehkan ini berpendapat bahwa diperbolehkan mengikuti progaram KB dengan ketentuan
antara lain, untuk menjaga kesehatan si ibu, menghindari kesulitan ibu, untuk menjarangkan anak.
Mereka juga berpendapat bahwa perencanaan keluarga itu tidak sama dengan pembunuhan karena
pembunuhan itu berlaku ketika janin mencapai tahap ketujuh dari penciptaan. Mereka mendasarkan
pendapatnya pada surat al-Mu’minun ayat: 12, 13, 14.
Selain ulama’ yang memperbolehkan ada para ulama’ yang melarang diantaranya ialah Prof. Dr.
Madkour, Abu A’la al-Maududi. Mereka melarang mengikuti KB karena perbuatan itu termasuk
membunuh keturunan seperti firman Allah:
وال تقتلوا أوالدكم من إملق نحن نرزقكم وإياهم
“Dan janganlah kamu membunuh anak-anak kamu karena takut (kemiskinan) kami akan memberi
rizkqi kepadamu dan kepada mereka”.
Ada beberapa macam cara pencegahan kehamilan yang diperbolehkan oleh syara’ antara lain,
menggunakan pil, suntikan, spiral, kondom, diafragma, tablet vaginal , tisue. Cara ini diperbolehkan asal
tidak membahayakan nyawa sang ibu. Dan cara ini dapat dikategorikan kepada azl yang tidak
dipermasalahkan hukumnya. Sebagaimana hadits Nabi :
) فلم ينهها (رواه مسلم. م.كنا نعزل على عهد وسول الله ص
Kami dahulu dizaman Nabi SAW melakukan azl, tetapi beliau tidak melarangnya.
Ada juga cara pencegahan kehamilan yang dilarang oleh syara’, yaitu dengan cara merubah atau
merusak organ tubuh yang bersangkutan. Cara-cara yang termasuk kategori ini antara lain, vasektomi,
tubektomi, aborsi. Hal ini tidak diperbolehkan karena hal ini menentang tujuan pernikahan untuk
menghasilakn keturunan.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Keluarga berencana berarti pasangan suami istri yang telah mempunyai perencanaan yang
kongkrit mengenai kapan anaknya diharapkan lahir agar setiap anaknya lahir disambut dengan rasa
gembira dan syukur dan merencanakan berapa anak yang dicita-citakan, yang disesuaikan dengan
kemampuannya dan situasi kondisi masyarakat dan negaranya.
Alat kontrasepsi yang dibenarkan menurut Islam adalah yang cara kerjanya mencegah
kehamilan (man’u al-haml), bersifat sementara (tidak permanen) dan dapat dipasang sendiri olrh yang
bersangkutan atau oleh orang lain yang tidak haram memandang auratnya atau oleh orang lain yang
pada dasarnya tidak boleh memandang auratnya tetapi dalam keadaan darurat ia dibolehkan. Selain itu
bahan pembuatan yang digunakan harus berasal dari bahan yang halal, serta tidak menimbulkan
implikasi yang membahayakan (mudlarat) bagi kesehatan.
Alat/metode kontrasepsi yang tersedia saat ini telah memenuhi kriteria-kriteria tersebut diatas,
oleh karena itu dapat disimpulkan bahwa KB secara substansial tidak bertentangan dengan ajaran Islam
bahkan merupakan salah satu bentuk implementasi semangat ajaran Islam dalam rangka mewujudkan
sebuah kemashlahatan, yaitu menciptakan keluarga yang tangguh, mawardah, sakinah dan penuh
rahmah. Selain itu, kebolehan (mubah) hukum ber-KB, dengan ketentuan-ketentuan seperti dijelaskan
diatas, sudah menjadi kesepakatan para ulama dalam forum-forum ke Islaman, baik pada tingkat
nasional maupun Internasional (ijma’al-majami).
Para ulama yang membolehkan KB sepakat bahwa Keluarga Berencana (KB) yang dibolehkan
syari`at adalah suatu usaha pengaturan/penjarangan kelahiran atau usaha pencegahan kehamilan
sementara atas kesepakatan suami-isteri karena situasi dan kondisi tertentu untuk kepentingan
(maslahat) keluarga.
Hukum KB secara prinsipil dapat diterima oleh Islam, bahkan KB dengan maksud menciptakan
keluarga sejahtera yang berkualitas dan melahirkan keturunan yang tangguh sangat sejalan dengan
tujuan syari`at Islam yaitu mewujudkan kemashlahatan bagi umatnya. Selain itu, Kb juga memiliki
sejumlah manfaat yang dapat mencegah timbulnya kemudlaratan. Bila dilihat dari fungsi dan manfaat
KB yang dapat melahirkan kemaslahatan dan mencegah kemudlaratan maka tidak diragukan lagi
kebolehan KB dalam Islam
B. Saran
Dalam mewujudkan keluarga yang sejahtera sesuai dengan syariat Islam maka penulis berharap
pemerintah tidak henti-hentinya memberikan penyuluhan dan bimbingan kepada masyarakat agar
melaksanakan program pemerintah karena dengan menggunakan alat kontrasepsi bukan berarti
menolak takdir dari Allah SWT tetapi dalam rangka meningkatkan ke Imanan dan Ketaqwaan kepada
Allah SWT.
DAFTAR PUSTAKA
Mas say loros. (2011). Dalam As-sunnah edisi 01/Tahun V/2001M/1421H] termuat
dalam : http://kanal3.wordpress.com/2011/02/13/bagaimanakah-hukum-keluarga-berencana-kb-dalam-
pandangan-islam/
http://kuliahbidan.wordpress.com/2008/07/18/program-kb-dalam-perspektif-
islam/
Mardiya http://www.kulonprogokab.go.id/v2/files/MEWUJUDKAN
%20KELUARGA_%20SEJAHTERA_DALAM_PERSPEKTIF_ISLAM_2.pdf
DAFTAR ISI
Halaman
KATA PENGANTAR……..…..................................................................................... i
DAFTAR ISI............................................................................................................. ii
BAB I PENDAHULUAN…………………………………………………………………………………… 1
C. Tujuan Penulisan…………………………….……………………………………………. 2
D. Metode Penulisan................…………..……..…..………………………………….. 3
E. Sistematika Penulisan........….……….……………….………………………………. 3
A. Kesimpulan.................. ...................……….……….………...................... 12
B. Saran................................................................................................. 13
DAFTAR PUSTAKA ..................………..….………….………………………………………………… 14
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Kemajuan pengetahuan dan ilmu teknologi yang baik pada saat ini banyak
membawa pengaruh positif bagi kehidupan masa sekarang, dengan adanya pengetahuan
yang luas dan ilmu pengetahuan yang tinggi maka semakin banyak pulalah hal-hal yang
dapat di lakukan manusia untuk membantu kehidupan di masa sekarang, khususnya di
bidang kesehatan yang mengalami banyak perubahan dalam proses pengobatan maupun
alat-alat medis yang di gunakan di rumah sakit .
Namun semakin tingginya pengetahuan tersebut banyak pulalah hal yang
bertentangan terhadap pandangan norma kehidupan secara khususnya menurut
pandangan agama oleh sebab itulah penulis sangat tertarik mengambil judul
“Pandangan Agama Islam Bayi Tabung”
Sesuai dengan berkembangnya kemajuan ilmu pengetahuan dan
teknologi kehidupan jaman sekarang banyak hal yang mesti harus di ketahui
oleh semua kalangan masyarakatsecara khususnya dari sudut pandangan
agama
1.2 Tujuan Penulisan
ujuan Umum : Agar kita mampu untuk memahami dan mengetahui
bagaimana pandangan agama Kristen protestan terhadap cloning dan bayi
tabung.
ujuan Khusus :Setelah mengetahui bagaimana pandangan agama Kristen
protestan terhadap cloning dan bayi tabung , kita harus bisa mengerti dan
memahami bagaimana pandangan agama Kristen protestan terhadap cloning
dan bayi tabung.
1. Mengetahui pengertian Cloning.
2. Mengetahui pengertian Bayi tabung.
3. Mengetahiu pandangan agama kristen protestan terhadap cloning
4. Mengetahui pandangan agama kristen protestan terhadap bayi tabung.
1.3 Manfaat Penulisan
1.3.1 Teori
Manfaat makalah ini untuk menambah ilmu pengetahuan dan wawasan
bagi para mahasiswa/mahasiswi STIKES Eka Harap agar lebih mengetahui dan
memahami bagaimana pandangan agama Kristen protestan terhadap cloning
dan bayi tabung.
1.3.2 Praktis
Manfaat yang kami harapkan dalam penulisan makalah ini, agar dapat di
jadikan sebagai sumber ilmu pengetahuan dan penunjang pendidikkan bagi
mahasiswa/mahasiswi STIKES Eka Harap.
1.4 Rumusan Masalah
1. Bagaimana sejarah dan pengertian Cloning ?
2. Bagaimana sejarah dan pengertian Bayi Tabung?
3. Bagaimana pandangan agama Kristen protestan terhadap proses Cloning ?
4. Bagaiman pandangan agama Kristen protestan terhadap proses Bayi Tabung ?
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Sejarah Dan Pengertian Cloning
Sejarah Cloning : Sejarah kloning muncul pertama kali pada tahun 1960 oleh
Gurdon, percobaan Gurdon yang pertama kali dilakukanya terhadap berudu, yaitu dengan
menaruh gen ke dalam sel berudu tersebut. Percobaan ini berhasil melahirkan berudu baru
namun berudu tersebut tidak bisa tumbuh menjadi katak dewasa dan akhirnya mati terurai
oleh air.
Pada tahun 1980 percobaan dilanjutkan oleh para ilmuwan di Granada yang
melakukan transfer nukleus pada sapi ternak untuk memperbanyak produksi daging pada
sapi miliknya. Steen Willadsen memiliki reputasi brilian untuk memasuki bidang baru yaitu
pada tahun 1980, dia berhasil di pusat riset hewan Cambridge, ia menerapkan teknik
kloning gurdon pada katak dipeternaka. Orang yang pertama menggunakan embrio domba
lalu menanamnya kedalam sel telur domba dengan membuang nukleusnya. Ia adalah
orang yang pertama kali menemukan lima embrio domba kloning pertama. Willadsen ingin
mengembangkan teknik ini secara komersil ia bergabung dengan perusahaan ternak di
texas, Granada Corporation. Ia mencoba menerapkan kloning pada sapi.
Dr. Charles Looney dan Dr. Frank Barnes di ajak ke Granada Corporation untuk
mengembangkan penelitian yang dimulai oleh Steen Willadsen, bersama Ian wilmuth
mereka berhasil mengkloning sapi, akan tetapi ada sisi sedihnya bahwa anak sapi ini ada
yang tidak normal ketika melahirkan anak sapi tersebut sangat besar dan ada sapi yang
berbobot 180 pound. Dua kali berat normal. Anak sapi ini banyak yang mati. Sehingga
menyebabkan penelitian ini tidak dapat dilanjutkan hingga ditemukan penyebab kenaikan
bobot sapi tersebut. Banyak sapi yang terkena diabetes. Sebagian memiliki jantung yang
membesar,dan mengalami penyakit diabetes sejak lahir.
Percobaan ini berhasil melahirkan 1000 sapi dari 3000 sel hasil transfer
nukleus. Selanjutnya, hewan kloning baru yang dihasilkan lewat penelitian Dr. Ian Willmut
seorang ilmuwan Skotlandia pada 23 Februari 1997, untuk pertama kali membuktikan
bahwa kloning dapat dilakukan pada hewan mamalia dewasa yaitu domba. Domba
itu diberi nama domba Dolly. Kloning domba Dolly merupakan peristiwa penting dalam
sejarah kloning. Dolly dapat direproduksi tanpa bantuan domba jantan, melainkan
diciptakan dari sebuah sel kelenjar susu yang di ambil dari seekor domba betina. Dalam
proses ini Dr. Ian Willmut menggunakan sel kelenjar susu domba finndorset sebagai donor
inti sel dan sel telur domba blackface sebagi resepien. Sel telur domba blackface
dihilangkan intinya dengan cara mengisap nukleusnya keluar dari selnya menggunakan
pipet mikro pada. Kemudian, sel kelenjar susu domba finndorset didifusikan (digabungkan)
dengan sel telur domba blackface yang tanpa nukleus.
Dalam Proses penggabungan ini dibantu oleh tegangan listrik sebesar 25 volt,
sehingga terbentuk fusi antara sel telur domba blackface tanpa nucleus dengan sel kelenjar
susu domba finndorsat. Hasil dari fusi ini kemudian berkembang menjadi embrio dalam
tabung percobaan dan kemudian dipindahkan ke rahim domba blackface. Kemudian embrio
berkembang dan lahir dengan ciri-ciri sama dengan domba finndorset. Kuncinya yaitu
proses transfer nukleus dilakukan pada fase diam sel sehingga tidak merusak siklus
nukleus dan sub protein yang mengelilinginya. Pada percobaan tersebut telah dilakukan
sebanyak 277 kali percobaan untuk mendapatkan kloning tersebut.
Pengertian cloning yaitu : gen-gen yang direkombinasi dan di
kembangkan. Cloning berasal dari kata “clone” yang diturunkan dari bahasa
Yunani “klon” yang artinya potongan yang digunakan untuk memperbanyak
tanaman. Kata ini digunakan dalam dua pengertian (1) klon sel adalah
sekelompok sel yang identik sifat-sifat genetiknya, semua berasal dari satu sel.
(2) klon gen atau molekuler adalah sekelompok salinan gen yang bersifat
identik yang direplikasi dari satu gen yang dimasukan dalam sel inang.
Proses Cloning manusia dapat digambarkan seperti ditunjukkan dan
dijelaskan secara sederhana sebagai berikut :
Mempersiapkan sel stem : suatu sel awal yang akan tumbuh menjadi berbagai
sel tubuh. Sel ini diambil dari manusia yang hendak dikloning. Sel stem diambil
inti sel yang mengandung informasi geneti kemudian dipisahkan dari sel.
Mempersiapkan sel telur : suatu sel yang diambil dari sukarelawan perempuan
kemudian intinya dipisahkan. Inti sel dari sel stem diimplantasikan ke sel telur
Sel telur dipicu supaya terjadi pembelahan dan pertumbuhan. Setelah
membelah (hari kedua) menjadi sel embrio.
Sel embrio yang terus membelah (disebut blastosis) mulai memisahkan diri
(hari ke lima) dan siap diimplantasikan ke dalam rahim.
Embrio tumbuh dalam rahim menjadi bayi dengan kode genetik persis sama
dengan sel stem donor.
Dari pengertian kloning dan prosesnya di atas yang menghasilkan individu
baru dan mempunyai sifat genetik yang “identik” (sama). Sifat “identik” inilah
yang akan coba dibahas dalam koridor ruang – waktu proses kloning.
Ada beberapa jenin kloning yang di kenal :
1. Cloning DNA rekombinan
Kloning ini merupakan pemindahan sebagian rantai DNA yang diinginkan dari
suatu organisme pada satu element replikasi genetik, contohnya penyisipan
DNA dalam plasmid bakteri untuk mengklon satu gen.
2. Cloning Reproduktif
Merupakan teknologi yang digunakan untuk menghasilkan hewan yang sama,
contohnya Dolly dengan suatu proses yang disebut SCNT (Somatic Cell Nuclear
Transfer).
3. Cloning Terapeutik
Merupakan suatu kloning untuk memproduksi embrio manusia sebagai bahan
penelitian. Tujuan utama dari proses ini bukan untuk menciptakan manusia
baru, tetapi untuk mendapatkan sel batang yang dapat digunakan untuk
mempelajari perkembangan manusia dan penyembuhan penyakit.
2.2 Sejarah Dan Pengertian Bayi Tabung
Sejarah Bayi Tabung : Penemuan bayi tabung dipelopori
sejumlah dokter Inggris. Bayi tabung pertama lahir ke dunia ialah Louise Brown.
Ia lahir di Manchester, Inggris, 25 Juli 1978 atas pertolongan Dr. Robert G.
Edwardsdan Patrick C. Steptoe. Sejak itu, klinik untuk bayi tabung berkembang
pesat. Teknik bayi tabung ini telah menjadi metode yang membantu pasangan
subur yang tidak mempunyai anak akibat kelainan pada organ reproduksi anak
pada wanita.
Sejak kelahiran Louise Brown, teknik bayi tabung atau In Vitro
Fertilization (IVF) semakin populer saja di dunia. Di Indonesia, teknik bayi
tabung (IVF) ini pertama kali diterapkan di Rumah Sakit Anak-Ibu (RSAB)
Harapan Kita, Jakarta, pada 1987. Teknik bayi tabung yang kini disebut IVF
konvensional itu berhasil melahirkan bayi tabung pertama, Nugroho Karyanto,
pada 2 Mei 1988. Setelah itu lahir sekitar 300 "adik" Nugroho, di antaranya dua
kelahiran kembar empat.
Kesuksesan perdana program bayi tabung yang dilakukan secara
konvensional/In Vitro Fertilization (IVF) dengan lahirnya Louise Brown membuat
program ini semakin diminati oleh negara-negara di dunia. Di Indonesia,
sejarah bayi tabung yang pertama dilakukan di RSAB Harapan Kita, Jakarta,
pada tahun 1987. Program bayi tabung tersebut akhirnya melahirkan bayi
tabung pertama di Indonesia, yakni Nugroho Karyanto pada tahun 1988. Baru
setelah itu mulai banyak bermunculan kelahiran bayi tabung di Indonesia.
Bahkan jumlahnya sudah mencapai 300 anak. Kesuksesan program bayi tabung
tidak begitu saja memuaskan dunia kedokteran. Upaya untuk mengukir tinta
emas sejarah bayi tabung terus berlanjut.
Pengertian Bayi Tabung : Bayi tabung adalah individu atau bayi yang
pembuahannya terjadi diluar tubuh wanita, dengan cara mempertemukan sel gemete (ga-
met) betina (ovum) dengan sel jantan (spermatozoon) dalam sebuah bejana (petri disk)
yang didalam bejana telah disediakan medium yang cocok (suhunya dan lembabnya)
dengan didalam rahim sehingga ayigote (hasil pembuahan) yang terjadi dari dua sel tadi
menjadi morulla (moerbei) dan kemudian menjadi blastuta (pelembungan). Pada stadium
blastuta calon bayi dimasukkan (diinflantasikan) dalam selaput lendir wanita yang siap
untuk dibuahi dalam masa subur (sekresi). Teknik ini biasa dikenal dengan Fertilisasi in
Vitro (FIV).
Jadi bayi tabung adalah metode untuk membantu pasangan subur yang
mengalami kesulitan di bidang pembuahan sel telur wanita oleh sel sperma pria. Secara
teknis, dokter
mengambil sel telur dari indung telur wanita dengan alat yang disebut laparoscop ( temuan
dr. Patrick C. Steptoe dari Inggris ). Sel telur itukemudian diletakkan dalam suatu mangkuk
kecil dari kaca dandipertemukan dengan sperma dari suami wanita tadi. Setelah terjadi
pembuahan di dalam mangkuk kaca itu tersebut, kemudian hasil pembuahan itu
dimasukkan lagi ke dalam rahim sang ibu untuk kemudian mengalami masa kehamilan dan
melahirkan anak seperti biasa.
Tahap sel telur di buahi :
Pengambilan sel telur : Sel telur yang telah matang diambil di suatu ruangan
dalam klinik yang mirip dengan kamar operasi. Lalu anda akan diberi anestesi
ringan dan dokter akan menggunakan panduan ultrasonografi
untuk mengumpulkan sel-sel telur dengan pelacak ( probe )
Menggabungkan sel telur dan sperma : Setelah berhasil diambil, sel telur anda
yang telah matang akan digabungkan dengan sperma yang baru dikeluarkan
oleh pasangan anda dalam cairan khusus di cawan petri, siap untuk
pembuahan. Setiap sel telur yang dibuahi akan dipantau secara ketat.
Memantau sel telur : Selama dua atau tiga hari, teknisi laboratorium akan
mengamati dengan saksama perkembangan sel telur. Jika satu atau beberapa
sel telur mulai membelah, anda akan dipanggil kembali untuk menjalani
pemindahan sel telur ke dalam rahim anda.
Pemindahan embrio ke dalam rahim : Melalui prosedur yang lebih mirip
pemeriksaan apusan leher rahim yang tidak membutuhkan obat penenang, sel-
sel telur yang telah di buahi akan dipindahkan secara hati-hati ke dalam rahim
melalui kateter dengan menggunakan ultrasonografi sebagai pemandu.
2.3 Pandangan Agama Kristen Protestan Tehadap Proses Cloning
Sekalipun Alkitab tidak secara khusus membicarakan topik mengenai
kloning manusia, ada prinsip-prinsip Alkitab yang dapat memberi pencerahan.
Kloning membutuhkan sel-sel DNA dan embrio untuk dapat berhasil. Pertama-
tama DNA dikeluarkan dari inti sel makhluk itu. Materi itu, yang mengandung
kode informasi genetik, kemudian ditempatkan dalam inti dari sel embrio. DNA
dari sel yang menerima informasi genetik yang baru harus disingkirkan supaya
bisa menerima DNA baru. Kalau sel menerima DNA baru, maka embrio duplikat
akan terbentuk. Namun sel embrio bisa saja menolak DNA baru dan mati. Juga
sangat mungkin bahwa embrio itu tidak dapat bertahan hidup setelah informasi
genetik yang asli dikeluarkan dari intinya. Dalam banyak kasus, ketika kloning
diupayakan, beberapa embrio digunakan sekaligus untuk meningkatkan peluang
keberhasilan penanaman materi genetik yang baru. Sekalipun mungkin saja
untuk makhluk duplikat diciptakan dengan cara semacam ini (misalnya domba
Dolly), kemungkinan untuk berhasilnya menduplikasikan suatu makhluk hidup
tanpa ada variasi, dan tanpa adanya komplikasi, adalah amat sangat tipis
Pandangan Kristen mengenai proses kloning manusia dapat ditelaah
dalam terang beberapa prinsip Alkitabiah. Pertama, umat manusia diciptakan
dalam rupa Allah, dan karena itu, bersifat unik. Kejadian 1:26-27 menegaskan
bahwa manusia diciptakan dalam rupa dan gambar Allah, dan bersifat unik
dibandingan dengan ciptaan-ciptaan lainnya. Jelaslah bahwa itu adalah sesuatu
yang perlu dihargai dan tidak diperlakukan seperti komoditas yang dijual atau
diperdagangkan. Sebagian orang mempromosikan kloning manusia dengan
tujuan untuk menciptakan organ pengganti untuk orang-orang yang
membutuhkan pengcangkokan namun tidak dapat menemukan donor yang
cocok. Pemikirannya adalah mengambil DNA sendiri dan menciptakan organ
duplikat yang terdiri dari DNA itu sendiri akan sangat mengurangi kemungkinan
penolakan terhadap organ itu. Walaupun ini mungkin benar, masalahnya
melakukan hal yang demikian amat merendahkan kehidupan manusia. Proses
kloning menuntut penggunaan embrio manusia; dan walaupun sel dapat
dihasilkan untuk membuat organ yang baru, untuk mendapatkan DNA yang
diperlukan beberapa embrio harus dimatikan. Pada hakikatnya kloning akan
“membuang” banyak embrio manusia sebagai “barang sampah,” meniadakan
kesempatan untuk embrio-embrio itu bertumbuh dewasa.
Islam bahkan menganggap bahwa membunuh satu jiwa manusia sama dengan membunuh
manusia seluruhnya, firman Allah swt., “Oleh karena itu Kami tetapkan (suatu hukum) bagi
Bani Israil, bahwa: Barangsiapa yang membunuh seorang manusia, bukan karena orang itu
(membunuh) orang lain, atau bukan karena membuat kerusakan di muka bumi, maka
seakan-akan Dia telah membunuh manusia seluruhnya. Dan barangsiapa yang memelihara
kehidupan seorang manusia, maka seolah-olah Dia telah memelihara kehidupan manusia
semuanya..” (QS. Al Maidah : 32)
Seorang yang membunuh orang lain bukan dikarenakan qishosh maka bagai membunuh
seluruh manusia, misalnya; bisa jadi orang yang terbunuh itu adalah kepala rumah tangga
yang memberikan nafkah kepada isteri dan anak-anaknya Seandainya ia dibunuh, berarti si
pembunuh itu telah menelantarkan keluarga yang terbunuh karena tidak ada yang
memberikan nafkahnya setelah itu dan efek terburuk bagi keluarga ini yang mungkin saja
terjadi adalah juga kematian karena kelaparan. Begitu pula sebaliknya jika si pembunuh
tadi menahan diri untuk tidak membunuh orang itu.
Adapun dengan apakah qishosh tersebut dilaksanakan telah terjadi perbedaan pendapat di
kalangan para ulama :
Di kalangan para ulama, Maliki telah terjadi perbedaan pendapat terhadap seorang yang
membunuh dengan cara membakar; apakah ia harus dibakar—seperti pendapat Malik
dalam kesamaan modus pembunuhan—? Juga dalam hal pembunuhan dengan anak
panah.
2. Abu Hanifah dan para pengikutnya berpendapat dengan apa pun orang itu membunuh
maka tidaklah ia dibunuh kecuali dengan pedang. Mereka berdalil dengan yang
diriwayatkan oleh Hasan dari Nabi saw bahwasanya beliau bersabda, “Tidaklah diqishosh
kecuali dengan besi (pedang).”
Ada pun dalil kelompok pertama adalah hadits Anas bahwasanya seorang Yahudi telah
memecahkan kepada seorang wanita dengan batu maka Nabi saw pun memecahkan
kepalanya dengan batu.” Atau dia berkata,”Diantara dua buah batu.” Juga firman Allah swt :
“Diwajibkan atas kalian untuk melakukan qishosh dalam pembunuhan.” Dan Qishosh
adalah menuntut hal yang semisal. (Bidayatul Mujtahi, juz II hal 330)
Apabila pelaksanaan qishosh dengan selain pedang lebih mudah dan lebih cepat maka
sesungguhnya qishosh itu boleh dilakukan dengannya berdasarkan nash hadits : “Tidaklah
qishosh dilaksanakan kecuali dengan pedang.” Apabila dengan selain (pedang) rasanya
seperti (pedang) itu juga dalam hal kemudahan, cepatnya ruh itu terlepas. Di dalam
permasalahan qishosh adalah bahwa pembunuhan dengan pedang itu lebih gampang dan
mudah.
Namun apabila didapati ada suatu jenis pembunuhan (di dalam qishosh) dengan cara yang
masih belum dikenal namun lebih cepat kematiannya maka seacara lahiriyah hal itu
dibolehkan, berdasarkan nash hadits tersebut diatas.
Apabila pembunuhan dengan digantung itu lebih cepat dan mudah daripada pembunuhan
dengan pedang maka hal itu dibolehkan. “
Dari penjelasan diatas tampak bahwa dasar dibolehkannya suatu alat itu digunakan dalam
pembunuhan hukuman mati adalah bahwa alat itu ketika digunakan tidak menyiksa dan
menyengsarakan korban tapi mempermudah serta mempercepat kematiannya
sebagaimana hadits Rasulullah saw : “Apabila kamu membunuh maka lakukanlah dengan
cara yang baik dan apabila kamu menyembelih maka sembelihlah dengan cara yang baik.”
(HR. Muslim)
Jadi penggunaan suntik mati dalam mengeksekusi tahanan diperbolehkan jika memang
suntik mati itu tidak membuat tahanan tersebut menderita, tersiksa dalam waktu yang lama
dan lama menemui ajalnya.
Makalah Keluarga Berencana(KB)
Menurut Pandangan Islam
A. Pengertian
Istilah Keluarga Berencana (KB), merupakan terjemahan dari bahasa inggris "Familiy
Planning" yang dalam pelaksanaannya di Negara-negara barat mencakup dua macam metode
(cara) yaitu:
1. Planning paren parenthood
Pelaksanaan metode ini menitik beratkan tanggung jawab kedua orang tua untuk
membentuk kehidupan rumah tangga yang aman, tentram, damai, sejahtera dan bahagia,
walaupun bukan dengan jalan membatasi jumlah anggota keluarga. Hal ini, lebih mendekati
istilah bahasa arab Tandzimul Nasli (mengatur keturunan)
2. Birth Control
Penerapan metode ini menekankan jumlah anak atau menjarangkan kelahiran, sesuai
dengan situasi dan kondisi suami-istri. Hal ini, lebih mirip dengan bahasa arabTahdidun
Nasli (membatasi keturunan). Tetapi dalam perakteknya di Negara barat, cara ini juga
membolehkan pengguguran kandungan (abortus); pemandulan (infertilitas) dan pembujangan
(at-tabattulu)
Untuk menjelaskan pengertian Keluarga Berencana di indonesia, maka penulis
mengemukakannya dengan pengertian umum dan khusus; yaitu:
1. pengertian umum
Keluarga Berencana ialah suatu usaha yang mengatur banyaknya jumlah kelahiran
sedenikian rupa, sehingga, bagi ibu maupun bayinya, dan bagi ayah serta keluarganya atau
masyarakat yang bersangkutan, tidak menimbulkan kerugian sebagai akibat langsung dari
kelahiran tersebut
2. Pengertian khusus
Keluarga Berencana dalam kehidupan sehari-hari berkisar pada pencegahan konsepsi
atau pencegahan terjadinya pembuahan atau pencegahan pertemuan anara sel mani dari laki-
laki dan sel telur dari perempuan sekitar persetubuhan
Dari pengertian diatas, dapat dikatakan bahwa keluarga berencana adalah istilah yang
resmi digunakan di Indonesia terhadap usaha-usaha untuk mencapai kesejahteraan dan
kebahagiaan keluarga, dengan menerima dan memperaktekkan gagasan keluarga kecil yang
potensial dan bahagia
C. Hukum
Dalam pembahasan ini, penulis hanya meninjau status hukumnya menrut islam, dengan
mendasarkan kepada nash Al-quran dan hadits serta logika ((dalil aqli).
Pelaksanaan KB dibolehkan dalam islam karena pertimbangan ekonomi, kesehatan dan
pendidikan. Artinya, dibolehkan bagi orang-orang yang tidak sanggup membiayai kehidupan
anak, kesehatan dan pendidikannya agar menjadi akseptor KB. Bahkan menjadi dosa baginya,
jikalau ia melahirkan anak yang tidak terurusi masa depannya; yang akhirnya menjadi beban
yang berat bagi masyarakat, karena orang tuanya tidak menyanggupi biaya hidupnya, kesehatan
dan pendidikannya. Hal ini berdasarkan pada sebuah ayat al-quran yang berbunyi:
عليهم فليتقوا هللا واليقولوا قوال سديداKوليخش اللذين لو تركوا من خلفهم ذرية ضعافا خافوا
Dan hendaklah orang-orang takut kepada Alloh bila seandainya mereka meninggalkan anaka-
anaknya yang dalam keadaan lemah; yang mereka hawatirkan terhadap (kesejahteraan
mereka)oleh sebab itu, hendaklah mereka bertaqwa kepada Alloh dan mengucapkan perkataan
yang benar.
Ayat ini menerangkan bahwa kelamahan ekonomi, kurang stabilnya kondisi kesehatan fisik
dan kelemahan integensi anak akibat kekurangan makanan yang bergizi, menjadi tanggung
jawab kedua orang tuanya. Maka disinilah peranan KB untuk membantu orang-orang yang tidak
dapat menyaggupi hal tersebut, agar tidak berdosa di kemudia hari bila meniggalkan
keturunannya. Dalam ayat lai disebutkan juga:
والوالدات يرضعن اوالدهن حولين كاملين لمن اراد ان يتم الرضاعة
Para ibu, hendaklah menyusui anak-anaknya selam dua tahun penuh; yaitu bagi yang ingin
menyempurnakan penyusuannya.
Ayat ini menerangkan bahwa anak harus disusukan selama dua tahun penuh. Karena itu,
ibunya tidak boleh hamil lagi sebelum cukup umur bayinya dua tahun. Atau dengan kata lain,
penjarangan kelahiran anak minimal tiga tahun, supaya anak bisa sehat dan terhindar dari
pentyakit, karena susu ibulah paling baik untuk pertumbuhan bayi, dibandingkan dengan susu
buatan. Mengenai alat kontrasepsi وسائل منع الحمل yang sering digunakan ber KB, ada yang
dibolehkan dan ada pula yang diharamkan dalam islam.
)(متفق عليه كنا نعزل على عهد رسول هللا صلى هللا عليه وسلم والقران ينزلز
)(رواه مسلم عن جا بر ايضا كنا نعزل فبلغ ذلك نبي هللا صلى هللا عليه وسلم فلم ينهنا :وفي لفظ اخر
Artinya:
kami pernah melakukan 'azal (coitus interruktus) dimasa rosululloh SAW, sedangkan Alqur'an
(ketika itu) masih selalu turun. H.R.Bukhori-Muslim. Dan pada hadist lain mengatakan: kami
pernah melakukan 'azal (yang ketika itu) nabi mengetahuinya,tetapi ia tidak pernah melarang
kami. H>R> Muslim, yang bersumber dari 'Jabir juga.
Hadist ini menerangkan bahwa boleh melakukan melakukan cara kontrasepsi baru coitus
interruktus, karena itu ada ayat yang melarangnya, padahal ketika sahabat melakukannya,
Alqur'an masih selalu turun. Karena itu seandainya perbuatan tersebut dilarang oleh Allah, maka
pasti ada ayat yang turun untuk mencegah perbuatan itu. Begitu juga halnya sikap nabi ketika
mengetahui, bahwa banyak diantara sahabat yang melakukan hal tersebut, maka beliaupun tidak
melarangnya; pertanda bahwa melakukan 'azal (coitus interruktus) dibolehkan dalam islam untuk
ber-KB.
Sedangkan alat kontrasepsi yang dilarang dalam islam; adalah:
a. Untuk wanita; seperti;
1. Menstrual regulation (MR atau pengguguran kandungan yang masih muda);
2. Abortus atau pengguguran kandungan yang sudah bernyawa;
3. Ligasi tuba (mengingat saluran kantong ovum) dan tubektomi (mengangkat tempat
ovum). Kedua istilah ini disebut sterilisasi.
b. Untuk pria; seperti vasektomi (mengingat atau memutuskan saluran sperma dari buah Zakar) dan
cara ini juga disebut sterilisasi. Selanjutnya, mengenai alasan-alasan sehingga alat kontrasepsi
tersebut dilarang dalam islam, dapat dilihat pembahasan pada bagian yang lain dario tulisan ini.
Adapun dasar dibolehkannya KB dalam islam menurut dalil akli, adalah karena
pertimbangan kesejahteraan penduduk yang didiam-diamkan oleh bangsa dan negara. Sebab
kalau pemerintahan tidak melaksanakannya maka keadaan rakyat di masa datang, dapat
menderita.
Oleh karena itu, pemerintahan menempuh suatu cara untuk mengatasi ledakan penduduk
yanmg tidak seimbang dengan pertumbuhan perekonomian nasional dengan mengadakan
program KB, untuk mencapai kemaslahatan seluruh rakyat. Upaya pemerintah tersebut, sesuai
dengan kaidah fiqhiyah yang berbunyi: