Anda di halaman 1dari 5

Penjabaran Teori Kepemimpinan Dalam

Pendidikan Luar Sekolah

Dosen Pengampu Mata Kuliah:

Dr. Soedjarwo, MS.

Disusun Oleh

Latifatul Khofiyah (18010034064)

PLS 2018 B

PENDIDIKAN LUAR SEKOLAH


FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS NEGERI SURABAYA
2020
Teori-Teori Kepemimpinan

1. Teori Sifat
Menurut Pandangan teori ini pada awal perkembangannya di Yunani Kuno pemimpin itu
dilahirkan jadi anak/keturunan dari seorang pemimpin sudah tentu menjadi pemimpin (The
greatman theory) . Asumsi yang digunakan bahwa seorang pemimpin sangat ditentukan oleh
sifat-sifat khusus yang dimilikinya yang melekat sejak lahir. Horner (1997) mengatakan
bahwa penelitian tentang kepemimpinan dimulai oleh Bernard pada tahun 1926 yang
menemukan bahwa kepemimpinan dapat dijelaskan oleh kualitas internal/sifat yang dibawa
manusia sejak lahir. namun menurut pandangan pemikir psikologi sifat-sifat kepemimpinan
tidak semunya dilahirkan namun dibentuk melalui pendidikan dan pengalaman.
Selanjutnya Horner (1997) mengatakan bahwa sejak teori sifat terungkap maka mulailah
peneliti lain melakukan penelitian lanjutan, namun tidak ada jawaban yang valid dan jelas
mengenai berbagai sifat yang secara konsisten mampu menggambarkan tipe kepemimpinan
yang efektif. Selain itu teori ini juga tidak mampu menggambarkan hubungan yang jelas
antara bawahan dan atasan serta situasi pekerjaan.
Dari pengertian diatas jika Teori sifat dikaitkan pada pendidikan non formal maka hal ini
dapat terjadi pada pelatihan kader-kader posyandu dimana sifat-sifat dari kader-kader
posyandu ini di bentuk melalui pedidikan agar kader-kader posyandu ini dapat memimpin
dalam pemeloporan kegitan posyadu. Tugas pemimpin tidak hanya mengajak namun juga
harus menjadi contoh bagi penganutnya, dengan adanya pelaihan kader posyandu ini
diharapkan kader-kader ini dapat menjadi contoh bagi warga masyarakat dan memotivasi
masyarakat. Dan bedasarkan teori sifat, sifat pemimpin dapat dihasilkan melalui pendidikan
dan pengalaman yang awalnya kader ini bukan pemimpin dengan pelatihan dibentuk untuk
menjadi pemimpin.

2. Teori Perilaku

Teori ini meyakini bahwa keefektifan kepemimpinan dalam mencapai tujuan organisasi
sangat ditentukan oleh perilaku atau cara bertindak dari seorang pemimpin. Getzels dan
Guba (1957) mengadakan studi yang menganalisa perilaku pemimpin dalam sistem sosial.
Mereka mengemukakan dua kategori perilaku. Yang pertama ialah perilaku kepemimpinan
yang bergaya normatif dengan dimensi nomotetis yang meliputi usahanya untuk memenuhi
tuntutan organisasi. Dimensi ini mengacu kepada lembaganya yang ditandai dengan
peranan-peranan dan harapan tertentu sesuai dengan tujuan-tujuan organisasi. Yang kedua
ialah perilaku kepemimpinan yang bergaya personal yang disebut dimensi ideografis yaitu
pemimpin mengutamakan kebutuhan dan ekspektasi anggota organisasinya. Dimensi kedua
ini mengacu kepada individu-individu dalam organisasi yang masing-masing dengan
kepribadian dan disposisi kebutuhan tertentu.

Jika dikaitkan dengan pendidikan non formal hal ini dapat diterapkan dalam kepemimpinan
pada lembaga tempat penitipan anak. Karena pada lembaga tempat penitipan anak pemimpin
tidak dapat melakukan pekerjaan sendiri sehingga memerlukan bantuan orang lain untuk
membantu mengasuh peserta didiknya. Jadi disini seorang pemimpin harus memiliki perilaku
mementingkan kebutuhan anggota lainnya agar yang membantu merasa nyaman dan dapat
menjalankan tugasnya dengan baik.

3. Teori Lingkungan
Menyatakan bahwa beberapa variabel-situsional mempunyai pengaruh terhadap peranan
kepemimpinan, kecakapan, dan perilakunya termasuk pelaksanaan kerja dan kepuasan para
pengikutnya. Beberapa variabel situasional di identifikasikan, tetapi tidak semua ditarik oleh
situasional ini (Miftah Thoha, 2003).
Jika dikaitkan dalam pendidikan non formal teori ini tercermin dalam kegiatan Pondok
Pesantren. Dalam pondok pesantren situasi di kondisikan sesuai dengan apa yang akan
dicapai oleh peserta didik, ketika di pesantren pembiasaan untuk malakukan sesuatu yang
terencana, maka diharapkan akan terbawa ketika peserta didik keluar dari lingkungan
pesantren.

4. Teori Humanistik
Beranggapan bahwa pada dasarnya setiap orang dapat menjadi pemimpin. Setiap orang
mempunyai bakat untuk menjadi pemimpin asal dia diberi kesempatan. Setiap orang dapat
dididik menjadi pemimpin karena masalah kepemimpinan dapat dipelajari, baik melalui
pendidikan formal maupun melalui pengalaman praktik (Wursanto. 2000)
Jadi teori ini beranggapan bahwa setiap orang mempunyai bakat unuk menjadi pemimpin
sehingga hanya perlu dikembangkan saja memalalui praktik.
Jika dikaitkan dalam pendidikan non formal kegitan Pramuka dimana orientasinya pada
menghasilkan jiwa-jiwa pemimpin minimal untuk dirinya sendiri. Pada kegiatan
kepramukaan terdapat materi-materi yang mengasah jiwa-jiwa kepemimpinan seperti pada
kegiaan perkemahan, setiap orang menjadi pemimpin untuk dirinya dalam untuk selalu tepat
waktu dimana yang mengatu adalah dirinya sendiri, atau pada kegiatan-kegiatan penjelajahan
dan lain sebagainya setiap orang akan mendapatkan kesempaa untuk menjadi pemimpin
sehingga bakatnya dapat terasah.

5. Teori kontingensi
Teori situasional pada dasarnya menjelaskan bahwa efektivitas kepemimpinan sangat
tergantung pada situasi yang dihadapi, hal ini sekaligus berarti bahwa tidak ada satu pun
gaya kepemimpinan yang cocok untuk berbagai situasi yang berbeda. Horner (1997)
mengatakan bahwa teori situasional dianggap sebagai pendekatan ideal untuk menjelaskan
hubungan pemimpin, bawahan dan situasi.
Jika dikaitkan dalam pendidikan non formal dapat diterapkan dalam pendidikan orang
dewasa pada program Kesetaaan paket C dimana disini peserta didik pada program kesetaran
berbeda dalam hal usia maupun kepribadian. Rata-rata peserta didik program kesetaraan
adalah orang dewasa, jika dikaikan dalam prinsip pembelajaran orang dewasa, orang dewasa
harus dihrgai pendapanya. Hal ini membukikan bahwa pelaksanaan pendidikan non formal
juga harus menyesuaikan situasi.
DAFTAR BACAAN
https://3yoo.wordpress.com/2011/11/29/sejarah-perkembangan-dan-teori-manajemen/
Dr. Asep SuryanaM., Pd. (2015. Konsep Dasar Kepemimpinan. Bogor: Dinus Press

https://www.goole.com/url?
sa=t&source=web&rc=j&url==http:agus93winasis.blogspot.com/2013/11/teor-sifat-dalam-
kepemimpinan

DR.H. Dadi Permadi, M. D. (2018). Kepemimpinan transformasional kepala sekolah dan komite
sekolah. Bandung: PT Sarana Pancak Arya Nusa.

Anda mungkin juga menyukai