Anda di halaman 1dari 4

TUGAS GEOLOGI

PERTEMUAN KE- 5
OLEH
NURHAFIFAH/ 19136087
VERAWATI NASRUL/ 19136042
1. Patahan Semangko

Patahan semangko ini terjadi berjuta tahun yang lalu. Hal ini terjadi akibat penunjaman dari
lempeng samudera Hindia-Australia terhadap lempeng samudera Eurasia. Patahan inilah yang
membentuk pegunungan Barisan, suatu rangkaian dataran tinggi di sisi barat pulau Sumatra. Patahan ini
relatif lebih muda dan paling mudah terlihat di daerah ngarai Sianok dan Lembah Anai di dekat kota
Padang Panjang.

Menurut saya, hal inilah yang menyebabkan sering terjadinya gempa bumi bemagnitudo besar.
Bahkan disusul dengan tsunami. Memang, batas kedua lempeng ini sampai kedalaman 40 kilometer
umumnya mempunyai sifat regas dan di beberapa tempat terekat erat. Namun pada suatu saat, tekanan
yang terkumpul sudah demikian besar sehingga bidang kontak di zona patahan tidak kuat lagi menahan
dan kemudian pecah. Batuan di kanan-kirinya melenting tiba-tiba dengan kuat sehingga terjadilah
gempa bumi besar. Setelah gempa, bidang patahan akan kembali merekat dan terkunci lagi dan
mengumpulkan tekanan elastik sampai suatu hari nanti terjadi gempa bumi besar lagi.

2. Sesar Lembang
Sebuah retakan memanjang sepanjang lebih dari 22 km yang terletak di utara Kota Bandung dikenal
sebagai Sesar Lembang. Dengan melihat morfologi yang terbentuk, jenis sesarnya adalah sesar normal.
Bagian utara bergerak relatif turun, sementara bagian selatan terangkat. Kota Lembang hingga Cisarua
di barat dan Maribaya hingga Cibodas/Batulonceng di timur merupakan bagian yang mengalami
penurunan tersebut.
Belum pernah terjadi gempa bumi yang besar di sepanjang Sesar Lembang. Namun demikian, data
endapan sagpond yang diteliti oleh Puslit Geoteknologi LIPI ternyata menemukan endapan yang
diperkirakan terbentuk akibat aktifitas Sesar Lembang yang berumur kira-kira antara 500 – 1000 tahun
yang lalu. Data ini menunjukkan bahwa Sesar Lembang tergolong SESAR AKTIF.

Menurut saya berdasarkan hal tersebut, gempa bumi besar dapat terjadi di masa yang akan datang.
Meskipun gempa bumi sulit diprediksi kapan datangnya, namun mitigasi terhadap kawasan-kawasan
rawan bencana gempa bumi telah diketahui dengan baik. Ketika kita sulit menentukan kapan datangnya
gempa bumi, makan usaha terbaik adalah bagaimana kita mempersiapkan diri jika gempa itu benar

3.Palung mariana/marianas

Mariana Trench atau Palung Mariana adalah perairan yang terdalam di dunia. Lokasinya berada
di barat Samudera Pasifik sampai ke timur Pulau Mariana. Palung ini memiliki panjang 2.550 kilometer
dan lebar 63 kilometer. Kedalamannya mencapai maksimal 10.994 meter, di spot yang diberi nama
Challenger Deep, di sisi selatan. Meski begitu, ada juga yang menyebut kedalaman palung ini mencapai
11.000 meter.

Anehnya, meski terbilang sebagai bagian bumi yang terdalam, Palung Mariana bukanlah dasar
laut yang paling dekat ke inti Bumi. Yang terdekat adalah dasar Samudera Antartika, yang kedalamannya
mencapai 13 kilometer.

Menurut saya, palung mariana bukanlah dasar laut yang paling dekat ke inti bumi karena masih
jauh dari kerak bumi.

4.Pilow Lava Karangsambung

Proses terbentuknya lava bantal adalah saat mengalir dan mengalami pendinginan serentak
oleh air laut, selanjutnya bagian kulitnya langsung membeku dan tertahan tekanan hidrostatis sehingga
membentuk batuan beku membulat atau melonjong. Bentuknya bulat lonjong inilah yang disebut lava
bantal dan pada umumnya berkomposisi basalt yang bersifat asam.

Menurut saya, Saat ini, singkapan batuan lava bantal di kali Muncar berwujud dinding lava
hampir tegak karena telah mengalami pengangkatan dan pensesaran yang dicirikan adanya kekar dan
cermin sesar sebagai konsekuensi dari aktifitas tektonik yang cukup kuat.

5. Geologi Harau

Lembah Harau diapit dua bukit cadas terjal dengan ketinggian mencapai 150 meter berupa batu
pasir yang terjal berwarna-warni, dengan ketinggian 100 sampai 500 meter. Topografi Cagar Alam Harau
adalah berbukit-bukit dan bergelombang. Tinggi dari permukaan laut adalah 500 sampai 850 meter,
bukit tersebut antara lain adalah Bukit Air Putih, Bukit Jambu, Bukit Singkarak dan Bukit Tarantang.

Menurut saya, dahulunya lembah harau merupakan sebuah lautan, hal tersebut di dukung
dengan banyak ditemukannya berbagai endapan yang belum terganggu berada didaratan karenanya
secara teoritis bisa disimpulkan daerah itu dahulunya laut. Hal tersebut diperkuat oleh temuan dari
survey team geologi Jerman (Barat) yang meneliti jenis bebatuan yang terdapat di Lembah Harau pada
tahun 1980. Dari hasil survey team tersebut dapat diketahui bahwa batuan yang ada di perbukitan
Lembah Harau adalah batuan Breksi dan Konglomerat yang merupakan jenis bebatuan yang umumnya
terdapat di dasar laut.

Anda mungkin juga menyukai