Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
PENDAHULUAN
Jangkauan dan kualitas pelayanan kesehatan sangat tergantung pada kapasitas dan
kualitas tenaga di institusi pelayanan kesehatan. Sehingga seluruh tenaga yang berada
memiliki peranan yang sangat penting dalam upaya memberikan pelayanan kesehatan
Kesesuaian antara kemampuan para staf dengan unit kerja yang sesuai dengan
tersebut dilaksanakan melalui unit gawat darurat, unit rawat jalan, dan unit rawat inap.
1
karena kemajuan ilmu pengetahuan khususnya ilmu kedokteran, peningkatan
pendapatan dan pendidikan masyarakat. Pelayanan kesehatan di RS saat ini tidak saja
bukan hanya untuk individu pasien, tetapi juga berkembang untuk keluarga pasien dan
masyarakat umum. Fokus perhatiannya memang pasien yang datang atau yang
dirawat sebagai individu dan bagian dari keluarga. Atas dasar sikap seperti itu
(komperhensif dan holistik).Untuk menciptakan sebuah rumah sakit yang baik dan
bermutu tinggi, maka diperlukan manajemen rumah sakit yang terprogram, terarah
dan terpadu.
Rumah sakit merupakan suatu sistem atau bagian dari sistem pelayanan
besar, rumah sakit mempunyai tiga (3) pilar otoritas yang masing-masing bekerja
secara otonom namun tetap harus terkoordinisir dengan baik dalam sistem tersebut
(Djojosoegito. 1985). Ketiga pilar tersebut adalah pilar pemilik (dalam hal ini swasta
atau pemerintah), pilar profesional kesehatan yaitu tenaga medis, dan pilar
manajemen (pengawas).
Unit kerja merupakan bagian suatu wadah struktural yang terdiri dari tenaga
ahli atau profesi dan memiliki fungsi tertentu sebagai bagian yang tidak terpisahkan
2
dari rumah sakit baik berfungsi pelayanan maupun pendukung operasional rumah
sakit/puskesmas/klinik.
1.3 Tujuan
3
BAB II
PEMBAHASAN
Definisi unit menurut KBBI yaitu bagian terkecil dari sesuatu yang dapat
berdiri sendiri. Unit kerja merupakan suatu wadah struktural yang terdiri dari tenaga
ahli atau profesi dan memiliki fungsi tertentu sebagai bagian yang tidak terpisahkan
dari rumah sakit baik berfungsi pelayanan maupun pendukung operasional rumah
sakit.
dilaksanakan Unit Pelayanan Teknis seperti Unit Gawat Darurat, Unit Rawat Jalan,
Unit Rawat Inap, Unit Transfusi Darah, unit Farmasi, dan sebagainya. Pelayanan
1) Bina Rohani
4
Tata laksana palayanan dalam instalasi rawat jalan pada umumnya dikerjakan
pelayanan di rumah sakit yang merawat semua kasus meliputi semua kasus mulai dari
penyakit dalam, kasus bedah, kasus kebidanan dan kandungan, dan kasus anak.
Ruang lingkup unit kerja yang terkait pelayanan instalasi rawat inap adalah:
e. Medical chek up
8) Instalasi Farmasi.
5
9) Instalasi Laboratorium.
optimal . Untuk mewujudkan derajat kesehatan yang optimal tentu diperlukan upaya
masyarakat.
pasien menjadi strategi utama bagi organisasi kesehatan di Indonesia, agar tetap eksis
diwilayah kerjanya dalam bentuk kegiatan pokok dan membina peran serta
masyarakat.
6
peningkatan kesehatan (Promotif), dan Upaya pemulihan kesehatan ( rehabilitatif ),
yaitu :
1. Puskesmas pembantu
2. Puskesmas Keliling
3. Posbindu
7
menyelenggarakan upaya kesehatan perorangan (UKP) dan upaya kesehatan
masyarakat (UKM )
1. Pendaftaran pasien
2. Pelayanan Klinis
dengan melibatkan seluruh tim kesehatan sesuai dengan masalah kesehatan pasien.
Kegiatan pelayana klinis dimulai dari anamnesa sampai dengan tindakan dan atau
a. Pelayanan Umum
b. Pelayanan Gigi
c. Pelayanan KIA
e. Pelayanan KB
8
3. Pelayanan laboratorium
maupun eksternal.
4. Pelayanan Kefarmasian
tenaga,dana , prasarana, sarana, dan metode tata laksana yang sesuai dalam upaya
1. Upaya KIA
pelayanan dan pemeliharaan ibu hamil, ibu bersalin, ibu meneteki, bayi dan
9
Upaya kesehatan ibu ditujukan untuk menjaga kesehatan ibu sehingga
2. Upaya P2P
dan atau meninggal dunia, serta untuk mengurangi dampak sosial dan ekonomi
DBD dengu, diare, Polio, Filaria, Kusta, TBC, HIV / AIDS, Pnemonia, dan
10
Promkes adalah salah satu program puskesmas yang berfokus pada
penyuluhan kesehatan dan pembinaan perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS).
kurang yodium (GAKY), kurang Vit A,keadaan zat gizi lebih, peningkatan
masyarakat.
Landasan Hukum
kesehatan nasional.
11
4. Keputusan Menteri Kesehatan RI No.128/ Menkes/SK/II/2004 tentang kebijakan
dasar puskesmas.
dalam upaya mewujudkan target SPM kesehatan dikota. Upaya kesehatan tersebut
komitmen nasional, regional, dan global serta yang mempunyai daya ungkit
ini harus diselenggarakan oleh setiap puskesmas yang ada diwilayah Indonesia.
c. Upaya KIA / KB
f. Upaya pengobatan
12
Upaya kesehatan pengembangan puskesmas adalah upaya yang ditetapkan
dipilih dari daftar upaya kesehatan pokok puskesmas yang telah ada, yakni :
13
e. Pelayanan kesehatan Balita
1. Puskesmas pembantu
2. Puskesmas keliling
3. Posbindu
dan / atau spesialistik, diselenggarakan oleh lebih dari satu jenis tenaga
kesehatan (perawat dan atau bidan) dan dipimpin oleh seorang tenaga medis
14
Berdasarkan jenis pelayanannya, klinik dibagi menjadi Klinik Pratama dan Klinik
atau pelayanan medik dasar dan spesialistik. Sifat pelayanan kesehatan yang
diselenggarakan bisa berupa rawat jalan, one day care, rawat inap dan/atau home
care.
c. ruang administrasi;
d. ruang tindakan;
e. ruang farmasi;
f. kamar mandi/wc;
a. instalasi air;
b. instalasi listrik;
15
Klinik harus dilengkapi dengan peralatan medis dan nonmedis yang
tersebut adalah:
berwenang.
PIMPINAN
KLINIK PRATAMA
(1) Pimpinan Klinik Pratama adalah seorang dokter atau dokter gigi.
(2) Tenaga medis pada Klinik Pratama minimal terdiri dari 2 (dua) orang
KLINIK UTAMA
(1) Pimpinan Klinik Utama adalah dokter spesialis atau dokter gigi
(2) Tenaga medis pada Klinik Utama minimal terdiri dari 1 (satu) orang
yang diberikan.
16
(1) Setiap tenaga medis yang berpraktik di klinik harus mempunyai Surat Tanda
Registrasi dan Surat Izin Praktik (SIP) sesuai ketentuan peraturan perundang-
undangan.
(2) Setiap tenaga kesehatan lain yang bekerja di klinik harus mempunyai Surat Izin
sebagai tanda registrasi/Surat Tanda Registrasi dan Surat Izin Kerja (SIK) atau Surat
PERIJINAN
(1) Untuk mendirikan dan menyelenggarakan klinik harus mendapat izin dari pemerintah
kabupaten/kota setempat.
pada ayat (1) setelah klinik memenuhi ketentuan persyaratan klinik dalam Peraturan
ini.
perorangan
e bukti hak kepemilikan atau penggunaan tanah atau izin penggunaan bangunan
untuk penyelenggaraan kegiatan bagi milik pribadi atau surat kontrak minimal
17
selama 5 (lima) tahun bagi yang menyewa bangunan untuk penyelenggaraan
kegiatan
Lingkungan (UPL)
tenaga kesehatan, sarana dan prasarana, dan peralatan serta pelayanan yang
diberikan
undangan.
i Izin klinik diberikan untuk jangka waktu 5 (lima) tahun dan dapat
menyediakan:
d. tenaga gizi, tenaga analis kesehatan, tenaga kefarmasian dan tenaga kesehatan
e. dapur gizi;
(2) Pelayanan rawat inap hanya dapat dilakukan maksimal selama 5 (lima) hari.
18
Berdasarkan Peraturan Menteri Kesehatan ( Permenkes ) No. 28 Tahun 2011
kegiatan yang spesifik yang menimbulkan dampak terhadap lingkungan. Setiap Klinik
menghasilkan limbah medis dan non medis baik dalam bentuk padat maupun cair.
Swasta dengan PT. Tenang Jaya Sejahtera untuk melakukan Perajnjian Kerjasama
19