Anda di halaman 1dari 19

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar belakang

Rumah sakit, Puskesmas dan Klinik sebagai institusi pelayanan kesehatan

masyarakat melibatkan sumber daya manusia dengan berbagai jenis keahlian.

Jangkauan dan kualitas pelayanan kesehatan sangat tergantung pada kapasitas dan

kualitas tenaga di institusi pelayanan kesehatan. Sehingga seluruh tenaga yang berada

di lingkup pelayanan rumah sakit/puskesmas/klinik, termasuk para staf fungsional

memiliki peranan yang sangat penting dalam upaya memberikan pelayanan kesehatan

yang lebih berkualitas. Untuk mewujudkan profesionalisme sumber daya manusia

dalam organisasi adalah kesesuain antara kapasitas staf dengan pekerjaannya.

Kesesuaian antara kemampuan para staf dengan unit kerja yang sesuai dengan

kemampuannya akan berdampak pada pelayanan kesehatan yang berkualitas baik di

rumah sakit/puskesmas maupun klinik.

Rumah sakit sebagai salah satu subsistem pelayanan kesehatan

menyelenggarakan dua jenis pelayanan untuk masyarakat yaitu pelayanan kesehatan

dan pelayanan administrasi.Pelayanan kesehatan mencakup pelayanan medik,

pelayanan penunjang medik, rehabilitasi medik dan pelayanan perawatan. Pelayanan

tersebut dilaksanakan melalui unit gawat darurat, unit rawat jalan, dan unit rawat inap.

Dalam perkembangannya pelayanan rumah sakit tidak terlepas dari pembangunan

ekonomi masyarakat. Perkembangan ini tercermin pada perubahan fungsi klasik RS

yang pada awalnya hanya memberikan pelayanan yang bersifat penyembuhan

(kuratif) terhadap pasien melalui rawat inap. Pelayangan RS kemudian bergeser

1
karena kemajuan ilmu pengetahuan khususnya ilmu kedokteran, peningkatan

pendapatan dan pendidikan masyarakat. Pelayanan kesehatan di RS saat ini tidak saja

bersifat kuratif (penyembuhan), tetapi juga bersifat pemulihan (rehabilitatif).

Keduanya dilaksanakan secara terpadu melalui upaya promosi kesehatan (promotif)

dan pencegahan (preventif). Dengan demikian, sasaran pelayanan kesehatan RS

bukan hanya untuk individu pasien, tetapi juga berkembang untuk keluarga pasien dan

masyarakat umum. Fokus perhatiannya memang pasien yang datang atau yang

dirawat sebagai individu dan bagian dari keluarga. Atas dasar sikap seperti itu

pelayanan kesehatan di RS merupakan pelayanan kesehatan yang paripurna

(komperhensif dan holistik).Untuk menciptakan sebuah rumah sakit yang baik dan

bermutu tinggi, maka diperlukan manajemen rumah sakit yang terprogram, terarah

dan terpadu.

Rumah sakit merupakan suatu sistem atau bagian dari sistem pelayanan

kesehatan terhadap masyarakat yang membutuhkan penanganan medis. Secara garis

besar, rumah sakit mempunyai tiga (3) pilar otoritas yang masing-masing bekerja

secara otonom namun tetap harus terkoordinisir dengan baik dalam sistem tersebut

(Djojosoegito. 1985). Ketiga pilar tersebut adalah pilar pemilik (dalam hal ini swasta

atau pemerintah), pilar profesional kesehatan yaitu tenaga medis, dan pilar

manajemen (pengawas).

Dalam pilar profesionalitas kesehatan terkandung staf kedokteran, staf

keperawatan, dan banyak lagi staf perofesional kesehatan lainnya. Kebidanan

merupakan salah satu diantaranya.

Unit kerja merupakan bagian suatu wadah struktural yang terdiri dari tenaga

ahli atau profesi dan memiliki fungsi tertentu sebagai bagian yang tidak terpisahkan

2
dari rumah sakit baik berfungsi pelayanan maupun pendukung operasional rumah

sakit/puskesmas/klinik.

1.2 Rumusan masalah

1.2.1 Bagaimana gambaran unit kerja di RS/Puskesmas/Klinik ?

1.2.2 Bagaimana pelayanan medik dan penunjang medik di RS/Puskesmas/Klinik ?

1.3 Tujuan

1.3.1 untuk mengetahui unit kerja di RS/Puskesmas/Klinik.

1.3.2 untuk mengetahui pelayanan medik dan penunjang medik di RS/Puskesmas/Klinik.

3
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Pengertian unit kerja

Definisi unit menurut KBBI yaitu  bagian terkecil dari sesuatu yang dapat

berdiri sendiri. Unit kerja merupakan suatu wadah struktural yang terdiri dari tenaga

ahli atau profesi dan memiliki fungsi tertentu sebagai bagian yang tidak terpisahkan

dari rumah sakit baik berfungsi pelayanan maupun pendukung operasional rumah

sakit.

2.1.1 Unit Kerja Rumah Sakit.

Rumah Sakit sebagai salah satu sub sistem pelayanan kesehatan

menyelenggarakan dua jenis pelayanan, yaitu pelayanan kesehatan dan pelayanan

administrasi. Pelayanan kesehatan meliputi pelayanan medik, penunjang medik,

rehabilitasi medik, dan pelayanan keperawatan. Keempat jenis pelayanan tersebut

dilaksanakan Unit Pelayanan Teknis seperti Unit Gawat Darurat, Unit Rawat Jalan,

Unit Rawat Inap, Unit Transfusi Darah, unit Farmasi, dan sebagainya. Pelayanan

administrasi mencakup semua jenis pelayanan yang bersifat administratif, termasuk

administrasi keuangan yang fungsi utamanya adalah membantu kelancaran

pelaksanaan pelayanan kesehatan (Muninjaya, 2012).

Berikut adalah daftar Unit Kerja Rumah Sakit :

1) Bina Rohani

2) Instalasi Rawat Jalan.

4
Tata laksana palayanan dalam instalasi rawat jalan pada umumnya dikerjakan

secara team work, dilakukan sesuai asuhan keperawatan kebidanan dan

terdokumentasikan dengan baik.

3) Instalasi Rawat Inap.

Pelayanan Instalasi Rawat Inap merupakan bagian integral dari semua

pelayanan di rumah sakit yang merawat semua kasus meliputi semua kasus mulai dari

penyakit dalam, kasus bedah, kasus kebidanan dan kandungan, dan kasus anak.

Ruang lingkup unit kerja yang terkait pelayanan instalasi rawat inap adalah:

a. Instalasi gawat darurat

b. Instalasi rawat jalan

c. Instalasi unit care

d. Instalasi bedah sentral

e. Medical chek up

f. Instalasi rawat inap terdiri dari:

 Ruang perawatan dewasa I

 Ruang perawatan dewasa II

 Ruang perawatan bedah dan anak

 Ruang perawatan kebidanan dan penyakit kandungan

 Ruang perawatan penyakit infeksi

4) Instalasi Perawatan Intensif Care Unit (ICU).

5) Instalasi Gawat Darurat.

6) Instalasi Bedah Sentral.

7) Instalasi Rehabilitasi Medik

8) Instalasi Farmasi.

5
9) Instalasi Laboratorium.

10) Instalasi Gizi

11) Instalasi Radiologi

12) Instalasi Rekam Medis

13) Instalasi Sarana & Prasarana (SARPRAS)

14) Instalasi Pusat Sterilisasi Alat (CSSD)

2.1.2 Unit kerja di Puskesmas

Puskesmas adalah sarana pelayanan kesehatan dasar yang sangat penting di

Indonesia. Puskesmas merupakan unit yang strategis dalam mendukung terwujudnya

perubahan status kesehatan masyarakat menuju peningkatan derajat kesehatan yang

optimal . Untuk mewujudkan derajat kesehatan yang optimal tentu diperlukan upaya

pembangunan sistem pelayanan kesehatan dasar yang mampu memenuhi kebutuhan

masyarakat.

Pelayanan kesehatan bermutu yang berorintasi pada kepuasan pelanggan atau

pasien menjadi strategi utama bagi organisasi kesehatan di Indonesia, agar tetap eksis

ditengah persaingan global yang semakin kuat.

Puskesmas adalah suatu kesatuan organisasi kesehatan fungsional yang

merupakan pusat pengembangan kesehatan masyarakat, untuk menyelenggarakan

pelayanan kesehatan dasar, menyeluruh, dan terpadu bagi seluruh masyarakat

diwilayah kerjanya dalam bentuk kegiatan pokok dan membina peran serta

masyarakat.

Pengertian dari pelayanan kesehatan dasar , menyeluruh dan terpadu disini,

adalah upaya pengobatan penyakit ( kuratif ), Upaya pencegahan ( Preventif ), Upaya

6
peningkatan kesehatan (Promotif), dan Upaya pemulihan kesehatan ( rehabilitatif ),

yang ditujukan kepada semua penduduk.

Berdasarkan pengertian diatas, dapat disimpulkan bahwa fungsi puskesmas

yaitu :

1. Sebagai pusat pembangunan kesehatan masyarakat diwilayah kerjanya.

2. Membina peran serta masyarakat diwilayah kerjanya dalam rangka meningkatkan

kemampuan untuk hidup sehat.

3. Memberikan pelayanan kesehatan secara menyeluruh dan terpadu kepada

masyarakat diwilayah kerjanya.

Sedangkan unit pelaksana teknis fungsional puskesmas di bagi menjadi :

1. Upaya Kesehatan masyarakat

2. Upaya kesehatan perorangan

Dengan jaringan pelayanan puskesmas adalah :

1. Puskesmas pembantu

2. Puskesmas Keliling

3. Posbindu

Batasan Operasional Pelayanan Unit Kerja

Untuk tercapainya visi pembangunan kesehatan melalui puskesmas, yakni

terwujudnya menuju Indonesia sehat, puskesmas bertanggung jawab

7
menyelenggarakan upaya kesehatan perorangan (UKP) dan upaya kesehatan

masyarakat (UKM )

Pelayanan kesehatan perorangan adalah pelayanan yang ditujukan untuk

menyembuhkan penyakit dan memulihkan kesehatan perorangan dan keluarga.

sedangkan pelayanan kesehatan masyarakat ditujukan untuk memelihara dan

meningkatkan kesehatan serta mencegah penyakit suatu kelompok dan masyarakat.

Batasan operasional untuk pelayanan kesehatan perorangan meliputi :

1. Pendaftaran pasien

Pendaftaran pasien adalah pelayanan rutin untuk menertibkan urutan

pelayanan dan memudahkan mendapatkan informasi rekam medis bagi seluruh

fasilitas pelayanan yang tersedia di puskesmas. Yang dimulai dari persiapan,

kedatangan pasien, sampai dengan pengiriman kartu rekam medis kemasing –

masing unit pemeriksaan , kemudian mengembalikan lagi kartu rekam medis ke

dalam tempat semula.

2. Pelayanan Klinis

Pelayanan klinis adalah pelayanan perorangan yang dilakukan untuk pasien

dengan melibatkan seluruh tim kesehatan sesuai dengan masalah kesehatan pasien.

Kegiatan pelayana klinis dimulai dari anamnesa sampai dengan tindakan dan atau

pengobatan yang sesuai dengan diagnosanya.

Pelayanan klinis meliputi :

a. Pelayanan Umum

b. Pelayanan Gigi

c. Pelayanan KIA

d. Pelayanan manajemen terpadu balita sakit ( MTBS )

e. Pelayanan KB

8
3. Pelayanan laboratorium

Pelayanan laboratorium adalah salah satu pelayanan penunjang yang

dilakukan untuk membantu penegakkan diagnosa suatu penyakit. Kegiatan

pelayanan laboratorium dilaksanakan dimulai dari permintaan pemeriksaan sampai

diperoleh hasil laboratorium. Permintaan pemeriksaan berasal dari rujukan internal

maupun eksternal.

Jenis – jenis pemeriksaan Lab terdiri dari :

a. Pemeriksaan darah rutin.

b. Pemeriksaan urine rutin.

c. Pemeriksaan Kimia Darah.

4. Pelayanan Kefarmasian

Pelayanan kefarmasian meliputi pengelolaan sumber daya (SDM), sarana

prasarana, sediaan farmasi, dan perbekalan kesehatan serta adminsitrasi) dan

pelayanan farmasi klinis ( penerimaan resep, peracikan obat, penyerahan obat,

informasi obat, dan pencatatan atau penyimpanan resep ) dengan memanfaatkan

tenaga,dana , prasarana, sarana, dan metode tata laksana yang sesuai dalam upaya

mencapai tujuan yang ditetapkan.

Pelayanan kesehatan masyarakat adalah pelayanan kesehatan yang dilaksanakan

diluar gedung berupa pendekatan promotif , preventif.

Kegiatan upaya meliputi :

1. Upaya KIA

Upaya KIA adalah upaya dibidang kesehatan yang menyangkut

pelayanan dan pemeliharaan ibu hamil, ibu bersalin, ibu meneteki, bayi dan

anak balita serta anak pra sekolah.

9
Upaya kesehatan ibu ditujukan untuk menjaga kesehatan ibu sehingga

mampu melahirkan generasi yang sehat dan berkualitas serta mengurangi

angka kematian ibu.

2. Upaya P2P

Pencegahan dan pengendalian penyakit menular dan tidak menular

yaitu upaya pelayanan kesehatan puskesmas untuk mencegah dan

mengendalikan penular penyakit menular /infeksi. Untuk melindungi

masyarakat dari tertularnya penyakit, menurunkan jumlah yang sakit, cacat

dan atau meninggal dunia, serta untuk mengurangi dampak sosial dan ekonomi

akibat penyakit menular.

Prioritas penyakit menular yang akan ditanggulangi adalah malaria,

DBD dengu, diare, Polio, Filaria, Kusta, TBC, HIV / AIDS, Pnemonia, dan

penyakit – penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi.

Prioritas penyakit tidak menular yang ditanggulangi adalah penyakit

jantung dan gangguan sirkulasi, Diabetes Melitus, Kanker.

3. Upaya Kesehatan Lingkungan

Kesehatan lingkungan yaitu upaya pelayanan kesehatan lingkungan

puskesmas untuk meningkatkan kesehatan lingkungan pemukiman melalui

upaya sanitasi dasar, pengawasan mutu lingkungan dan tempat umum

termasuk pengendalian pencemaran lingkungan dengan peningkatan peran

serta masyarakat. Untuk mewujudkan kualitas lingkungan yang sehat , baik

fisik , kimia, biologi maupun sosial yang memungkinkan setiap orang

mencapai derajat kesehatan yang setinggi – tingginya.

4. Upaya Promosi kesehatan

10
Promkes adalah salah satu program puskesmas yang berfokus pada

pelayanan preventif dan promotif kepada masyarakat. kegiatannya meliputi

penyuluhan kesehatan dan pembinaan perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS).

Diantara kegiatannya juga meliputi pembinaan desa siaga kesehatan,

kerjasama lintas sektor dan upaya dalam merumuskan kebijakan bersama

dalam meningkatkan derajat kesehatan masyarakat.

5. Upaya Perbaikan Gizi

Upaya perbaikan gizi masyarakat adalah salah satu upaya pokok

puskesmas yaitu kegiatan yang meliputi peningkatan pendidikan gizi,

penanggulangan kurang energi protein, anemia gizi besi, gangguan akibat

kurang yodium (GAKY), kurang Vit A,keadaan zat gizi lebih, peningkatan

surveilans gizi , dan pemberdayaan usaha perbaikan Gizi keluarga atau

masyarakat.

Upaya perbaikan gizi masyarakat ditujukan untuk peningkatan mutu

gizi perseorangan dan masyarakat. Kegiatan upaya dilaksanakan mulai dari

perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi.

Landasan Hukum

1. Undang – undang No. 36 tahun 2009 tentang Kesehatan

2. Keputusan Menteri Kesehatan No.1277/Menkes/SK/XI/2001 tentang organisasi

dan tata kerja DepKes.

3. Keputusan Menteri Kesehatan RI No.374 / Menkes/ SK/ V/2009 tentang sistem

kesehatan nasional.

11
4. Keputusan Menteri Kesehatan RI No.128/ Menkes/SK/II/2004 tentang kebijakan

dasar puskesmas.

Surat Keputusan Menkes Nomor 128/2008 tentang kebijakan dasar pusat

kesehatan masyarakat , menyatakan bahwa puskesmas adalah unit pelaksana teknis

dinas kesehatan kabupaten / kota yang bertanggung jawab menyelenggarakan

pembangunan kesehatan disuatu wilayah kerja. Puskesmas memiliki fungsi

sebagai pusat penggerak pembangunan berwawasan kesehatan, pusat

pemberdayaan masyarakat, pusat pelayanan kesehatan strata pertama meliputi

pelayanan kesehatan perorangan dan pelayanan kesehatan masyarakat. Terlihat

bahwa puskesmas dan jaringannya merupakan ujung tombak dinas kesehatan

dalam upaya mewujudkan target SPM kesehatan dikota. Upaya kesehatan tersebut

dikelompokkan menjadi dua yaitu:

1. Upaya Kesehatan Wajib

Upaya kesehatan wajib puskesmas adalah upaya yang ditetapkan berdasarkan

komitmen nasional, regional, dan global serta yang mempunyai daya ungkit

tinggi untuk peningkatan derajat kesehatan masyarakat. Upaya kesehatan wajib

ini harus diselenggarakan oleh setiap puskesmas yang ada diwilayah Indonesia.

Upaya kesehatan wajib tersebut adalah :

a. Upaya Promosi kesehatan

b. Upaya kesehatan lingkungan

c. Upaya KIA / KB

d. Upaya Perbaikan Gizi

e. Upaya Pencegahan dan Pemberantasan Penyakit Menular

f. Upaya pengobatan

2. Upaya Kesehatan Pengembangan

12
Upaya kesehatan pengembangan puskesmas adalah upaya yang ditetapkan

berdasarkan permasalahan kesehatan yang ditemukan dimasyarakat serta yang

disesuaikan dengan kemampuan puskesmas. Upaya kesehatan pengembangan

dipilih dari daftar upaya kesehatan pokok puskesmas yang telah ada, yakni :

a. Upaya kesehatan sekolah

b. Upaya kesehatan olahraga

c. Upaya perawatan kesehatan masyarakat

d. Upaya kesehatan kerja

e. Upaya kesehatan gigi dan mulut

f. Upaya kesehatan jiwa

g. Upaya kesehatan Mata

h. Upaya kesehatan usia lanjut

i. Upaya pembinaan pengobatan tradisional

3. Upaya laboratorium medis dan upaya pencatatan dan pelaporan merupakan

pelayanan penunjang dari setiap upaya wajib dan pengembangan puskesmas,

upaya kesehatan yang dilaksanakan di puskesmas berdasarkan Peraturan Menteri

Kesehatan Nomor 75 Tahun 2014 secara umum terdiri dari:

1. Upaya kesehatan perorangan (UKP) adalah suatu kegiatan dan atau

serangkaian kegiatan pelayanan kesehatan yang ditujukan untuk peningkatan,

pencegahan, penyembuhan penyakit, pengurangan penderitaan akibat

penyakit dan memulihkan kesehatan perseorangan meliputi:

a. Pelayanan rawat jalan

b. Pelayanan kesehatan ibu dan anak.

c. Pelayanan kesehatan pada ibu bersalin dan bayi baru lahir

d. Pelayanan Kesehatan ibu nifas dan bayi baru lahir

13
e. Pelayanan kesehatan Balita

f. Home care dan rawat inap

2. Upaya kesehatan masyarakat (UKM) meliputi:

a. Pelayanan promosi kesehatan

b. Pemeliharaan kesehatan anak TK,stimulasi deteksi dan intervensi dini

tumbuh kembang (SDIDTK)

c. Pembinaan kelompok peminat KIA (KP-KIA) Yang dibina oleh kader

dan petugas kesehatan puskesmas

d. Pembinaan dukun bayi

e. Pemantauan Wilayah Setempat (PWS) KIA

f. Penyuluhan kesehatan masyarakat, rujukan khusus

g. Kerjasama lintas program dan lintas sektoral

h. Konseling dan pemecahan masalah klien.

i. Penemuan kasus secara pasif dan aktif

Dengan jaringan pelayanan puskesmas adalah:

1. Puskesmas pembantu

2. Puskesmas keliling

3. Posbindu

2.1.3. Unit kerja di Klinik

Klinik adalah fasilitas pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan

pelayanan kesehatan perorangan yang menyediakan pelayanan medis dasar

dan / atau spesialistik, diselenggarakan oleh lebih dari satu jenis tenaga

kesehatan (perawat dan atau bidan) dan dipimpin oleh seorang tenaga medis

(dokter, dokter spesialis, dokter gigi atau dokter gigi spesialis).

14
Berdasarkan jenis pelayanannya, klinik dibagi menjadi Klinik Pratama dan Klinik

Utama. Kedua macam klinik ini dapat diselenggarakan oleh pemerintah,

pemerintah daerah atau masyarakat.

Klinik Pratama adalah klinik yang menyelenggarakan pelayanan medik dasar.

Klinik Utama adalah klinik yang menyelenggarakan pelayanan medik spesialistik

atau pelayanan medik dasar dan spesialistik. Sifat pelayanan kesehatan yang

diselenggarakan bisa berupa rawat jalan, one day care, rawat inap dan/atau home

care.

 Bangunan klinik paling sedikit terdiri atas:

a. ruang pendaftaran/ruang tunggu;

b. ruang konsultasi dokter;

c. ruang administrasi;

d. ruang tindakan;

e. ruang farmasi;

f. kamar mandi/wc;

 Prasarana klinik meliputi:

a. instalasi air;

b. instalasi listrik;

c. instalasi sirkulasi udara;

d. sarana pengelolaan limbah;

e. pencegahan dan penanggulangan kebakaran;

f. ambulans, untuk klinik yang menyelenggarakan rawat inap; dan

g. sarana lainnya sesuai kebutuhan.

15
Klinik harus dilengkapi dengan peralatan medis dan nonmedis yang

memadai sesuai dengan jenis pelayanan yang diberikan syarat peralatan

tersebut adalah:

1. memenuhi standar mutu, keamanan, dan keselamatan.

2. memiliki izin edar.

3.harus diuji dan dikalibrasi secara berkala oleh Balai Pengamanan

Fasilitas Kesehatan dan/atau institusi penguji dan pengkalibrasi yang

berwenang.

PIMPINAN

KLINIK PRATAMA

(1) Pimpinan Klinik Pratama adalah seorang dokter atau dokter gigi.

(2) Tenaga medis pada Klinik Pratama minimal terdiri dari 2 (dua) orang

dokter dan/atau dokter gigi.

KLINIK UTAMA

(1) Pimpinan Klinik Utama adalah dokter spesialis atau dokter gigi

spesialis yang memiliki kompetensi sesuai dengan jenis kliniknya.

(2) Tenaga medis pada Klinik Utama minimal terdiri dari 1 (satu) orang

dokter spesialis dari masing-masing spesialisasi sesuai jenis pelayanan

yang diberikan.

(3) Klinik Utama dapat mempekerjakan dokter dan/atau dokter gigi

sebagai tenaga pelaksana pelayanan medis.

SURAT IZIN PRAKTIK

16
(1) Setiap tenaga medis yang berpraktik di klinik harus mempunyai Surat Tanda

Registrasi dan Surat Izin Praktik (SIP) sesuai ketentuan peraturan perundang-

undangan.

(2) Setiap tenaga kesehatan lain yang bekerja di klinik harus mempunyai Surat Izin

sebagai tanda registrasi/Surat Tanda Registrasi dan Surat Izin Kerja (SIK) atau Surat

Izin Praktik Apoteker (SIPA) sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan.

PERIJINAN

(1) Untuk mendirikan dan menyelenggarakan klinik harus mendapat izin dari pemerintah

daerah kabupaten/kota setelah mendapatkan rekomendasi dari dinas kesehatan

kabupaten/kota setempat.

(2) Dinas kesehatan kabupaten/kota mengeluarkan rekomendasi sebagaimana dimaksud

pada ayat (1) setelah klinik memenuhi ketentuan persyaratan klinik dalam Peraturan

ini.

(3) Permohonan izin klinik diajukan dengan melampirkan:

a surat rekomendasi dari dinas kesehatan setempat

b salinan /fotokopi pendirian badan usaha kecuali untuk kepemilikan

perorangan

c identitas lengkap pemohon

d surat keterangan persetujuan lokasi dari pemerintah daerah setempat

e bukti hak kepemilikan atau penggunaan tanah atau izin penggunaan bangunan

untuk penyelenggaraan kegiatan bagi milik pribadi atau surat kontrak minimal

17
selama 5 (lima) tahun bagi yang menyewa bangunan untuk penyelenggaraan

kegiatan

f dokumen Upaya Pengelolaan Lingkungan (UKL) dan Upaya Pemantauan

Lingkungan (UPL)

g profil klinik yang akan didirikan meliputi struktur organisasi kepengurusan,

tenaga kesehatan, sarana dan prasarana, dan peralatan serta pelayanan yang

diberikan

h persyaratan administrasi lain sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-

undangan.

i Izin klinik diberikan untuk jangka waktu 5 (lima) tahun dan dapat

diperpanjang dengan mengajukan permohonan perpanjangan 6 (enam) bulan

sebelum habis masa berlaku izinnya.

PELAYANAN RAWAT INAP

(1) Klinik yang menyelenggarakan pelayanan rawat inap harus

menyediakan:

a. ruang rawat inap yang memenuhi persyaratan;

b. tempat tidur pasien minimal 5 (lima) dan maksimal 10 (sepuluh);

c. tenaga medis dan keperawatan yang sesuai jumlah dan kualifikasinya;

d. tenaga gizi, tenaga analis kesehatan, tenaga kefarmasian dan tenaga kesehatan

dan/atau tenaga non kesehatan lain sesuai kebutuhan;

e. dapur gizi;

f. pelayanan laboratorium Klinik Pratama.

(2) Pelayanan rawat inap hanya dapat dilakukan maksimal selama 5 (lima) hari.

18
Berdasarkan Peraturan Menteri Kesehatan ( Permenkes ) No. 28 Tahun 2011

salah satu persyaratan izin mendirikan dan menyelenggarakan klinik harus

melampirkan Dokumen Upaya Pengelolaan Lingkungan (UKL) dan Upaya

Pemantauan Lingkungan (UPL); Karena Klinik merupakan suatu usaha dan/atau

kegiatan yang spesifik yang menimbulkan dampak terhadap lingkungan. Setiap Klinik

menghasilkan limbah medis dan non medis baik dalam bentuk padat maupun cair.

Maka Dinas Kesehatan mengadakan Pertemuan antara Pemilik Sarana Kesehatan

Swasta dengan PT. Tenang Jaya Sejahtera untuk melakukan Perajnjian Kerjasama

dalam rangka Pembuangan Limbah Medis. .

19

Anda mungkin juga menyukai