Anda di halaman 1dari 34

[LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA ANORGANIK III] 28 Februari 2019

I. JUDUL PRAKTIKUM : Klor, Brom dan Iod


II. TANGGAL PRAKTIKUM : 28 Februari 2019
III. WAKTU PRAKTIKUM : 13.00 - 15.30 WIB
IV. TUJUAN PRAKTIKUM :
1. Mengetahui sifat-sifat klor, brom, iod dan senyawanya
2. Mengidentifikasi klor, brom, iod dan senyawanya
3. Mengetahui cara pembuatan gas klor, brom, iod.
V. DASAR TEORI :
Unsur halogen (Golongan VIIA) adalah unsur-unsur nonlogam yang reaktif.
Halogen terdiri dari unsur Fluor, Klor, Brom, Iod dan Astatin. Secara umum, unsur
halogen bersifat toksik dan sangat reaktif. Toksisitas dan reaktivitas halogen menurun
dari fluor sampai iod. Dalam satu golongan, dari fluor sampai iod jari-jari atom
meningkat. Akibatnya, interaksi antar atom semakin kuat sehingga titik didih dan titik
leleh pun meningkat. Dalam keadaan standar, fluor adalah gas berwarna hijau pucat,
brom adalah cairan berwarna merah kecoklatan dan iod adalah padatan berwarna ungu
kehitaman. Energi ionisasi menurun dalam satu golongan, demikian halnya
keelektronegatifan dan potensial standar reduksi (E°red). Ini berarti, Flour paling mudah
tereduksi (oksidator kuat), sedangkan Iod paling sulit tereduksi (oksidator lemah)
(Lutfi, dkk, 2018).
 Sifat Fisik Halogen
Sifat Fisik Fluorin Klorin Bromin Iodin Astatin
Titik didih -188,14°C -34,6°C 58,78°C 184,35°C 337°C
Titik beku -219,62°C -100,98°C -7,25°C 113,5°C 302°C
Kerapatan
1,1 1,5 3,0 5,0 -
(g/cm3)
Kelarutan dalam
Bereaksi 20 42 3 -
air (g/Lair)

 Sifat Kimia Halogen


Daya Pengoksidasi
Daya potensial reduksi unsur halogen:
F2 + 2e- → 2F- Eo= +2,87 Volt
Cl2 + 2e- → 2Cl- Eo= +1,36 Volt
Br2 + 2e- → 2Br- Eo= +1,06 Volt
I2 + 2e- → 2I- Eo= +0,54 Volt

SA’ADAH/16030234016 | Klor, Brom dan Iod 1


[LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA ANORGANIK III] 28 Februari 2019

Potensial reduksi F2 paling besar sehingga akn mudah mengalami reduksi dan
disebut oksidator terkuat. Sedangkan terlemah adalah I2 karena memiliki potensial
reduksi terkecil.
Sifat oksidator: F2 > Cl2 > Br2 > I2
Sifat reduktor : I- > Br- > Cl- > F-
Reduktor terkuat akan mudah mengalami oksidasi mudah melepas elektron ion
iodida paling mudah melepas elektron sehingga bertindak sebagai reduktor kuat.
Reaksi dengan Logam
Halogen bereaksi dengan sebagian besar logam menghasilkan senyawa
garam/halida logam. Halida logam yang terbentuk bersifat ionic jika energi
ionisasina rendah dan logamnya memiliki biloks rendah. Hampir semua halida
bersifat ionik. Contoh Na+ Sedangkan yang bersifat semi ionik adalah AlCl3.Halogen
akan bereaksi dengan perak nitrat, raksa (I) nitrat dan timbal asetat membentuk
garam ang tidak larut dalam air dan menghasilkan endapan putih.
Reaksi dengan air
Flourin bereaksi dengan air akan membentuk larutan asam dan oksigen.
2F2 + 2H2O → 4HF +O2 (dalam tempat gelap)
Klorin dan bromin bereaksi dengan air membentuk larutan asam halida dan asam
oksilhalida.
Cl2 + H2O → HClO + HCl
Br2 + H2O → HBrO + HBr
Iodine tidak dapat larut dalam air sehingga tidak bereaksi.
I2 + H2O → (tidak bereaksi)
Tetapi I2 larut dalam larutan KI
Reaksi dengan Non Logam
Halogen bereaksi dengan non-logam membentuk asam halida/senyawa halida.
Halogen dapat bereaksi dengan oksigen,fosfor, dan beberapa unsur lain. Contoh:
Xe + F2 → XeF2
2Kr + 2F2 → KrF4
2P + 3Cl2 → 2PCl3

1. Klor

SA’ADAH/16030234016 | Klor, Brom dan Iod 2


[LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA ANORGANIK III] 28 Februari 2019

Klor dalah unsur kimia dengan simbol Cl bernomor atom 17. Dalam tabel
periodik unsur, klor termasuk kelompok halogen atau golongan VII A. Dalam bentuk
ion klorida, unsur ini adalah pembentuk garam. Dalam bentuk gas, klorin berwarna
kuning kehijauan dan sangat beracun. Dalam bentuk cair atau padat, klor sering
digunakan untuk oksidan, pemutih atau desinfektan. Di alam, klor banyak ditemukan
hanya dalam keadaan bersenyawa terutama dengan natrium sebagai garam (NaCl).
Namun klor dapat diperoleh melalui elektrolisis dan oksidasi senyawanya.
Contohnya yaitu:
2NaCl + 2H2O  2NaOH + Cl2 +2H2

2NaCl elektrolisis

2Na + Cl2

MnO2 + 2NaCl + 2H2SO4 elektrolisis



Na2SO4 + MnSO4 + 2H2O + Cl2

2. Brom
Brom dalah unsur kimia yang memiliki symbol Br dengan nomor atom 35.
Unsur dari deret kimia halogen ini berbentuk cairan pada suhu kamar, mudah
menguap dan memiliki reaktivitas diantara klor dan iod. Dalam bentuk ciran, zat ini
bersifat korosif terhadap jaringan sel manusia dan uapnya menyebabkan iritasi pada
mata dan tenggorokkan. Dalam bentuk gas, bromine bersifat toksik atau racun. Brom
mudah larut dalam air dan korbon disulfida, membentuk larutan yang berwarna
merah. Brom banyak digunakan sebagai zat tahan api, desinfektan dan pewarna.
Berikut merupakan salah satu contoh reaksi pembuatan brom di laboratorium :
MnO2 + 2KBr + 2H2SO4  K2SO4 + MnSO4 + 2H2O + Br2
3. Iod
Iod merupakan padatan mengkilap berwarna ungu kehitaman yang memiliki
nomor atom 53. Dapat menguap pada suhu kamar dan membetuk gas berwarna ungu
kehitaman yang berbau menyengat. Di alam, iod ditemukan dalam air laut dan garam
chili. Unsur halogen ini larut dalam CHCl3, CCl4 dan CS2 tetapi sedikit larut dalam
air. Unsur iodin dapat dibuat dengan cara sebagai berikut.
2NaIO3 + 5N4H2SO3 → 3NaHSO4 + 2Na2SO4 + H2O + I2
(Vogel, 1990).

VI. ALAT DAN BAHAN :


Alat:
1. Pipet tetes 10 buah

SA’ADAH/16030234016 | Klor, Brom dan Iod 3


[LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA ANORGANIK III] 28 Februari 2019

2. Corong gelas 1 buah


3. Gelas kimia 100 mL 1 buah
4. Sendok porselin 1 buah
5. Pengaduk kaca 1 buah
6. Tabung reaksi berpipa samping 1 buah
7. Kasa asbes 1 buah
8. Pembakar bunsen 1 buah
9. Tripot 1 buah
10. Penjepit kayu 1 buah
11. Tabung reaksi 10 buah
12. Penutup karet 1 buah
13. Selang penghubung 1 buah
14. Gelas kimia 250 mL 1 buah
Bahan:
1. Serbuk MnO2 secukupnya
2. Larutan HCl pekat secukupnya
3. Kaporit secukupnya
4. Larutan H2SO4 pekat secukupnya
5. Larutan NaCl 0,1 M secukupnya
6. Larutan AgNO3 0,1 M secukupnya
7. Larutan HgNO3 0,1 M secukupnya
8. Larutan Pb(CH3COO)2 secukupnya
9. Larutan KI 0,1 M secukupnya
10. Larutan I2 secukupnya
11. Larutan KBr secukupnya
12. Larutan CS2 secukupnya
13. Kristal berwarna 1 buah
14. Kertas saring secukupnya
15. Aquades secukupnya

SA’ADAH/16030234016 | Klor, Brom dan Iod 4


VII. ALUR PERCOBAAN (Amaria, dkk, 2019) :
1. Pembuatan dan Identifikasi Gas Klor dan Brom
Seujung sendok teh serbuk MnO2
- Dimasukkan ke dalam tabung reaksi berpipa samping
- Ditambahkan beberapa butir NaCl
- Ditambahkan sedikit larutan H2SO4 0,1 M
- Dipanaskan
Gas
- Diuji dengan kertas saring yang telah dibasahi dengan KI dan I2
- Diletakkan di atas gas (di mulut tabung)
- Diamati perubahan warna kertas saring

Warna kertas saring

Reaksi-reaksi yang terjadi:


 MnO2(s) + 2NaCl(s) + 2H2SO4(aq)  MnSO4(aq) + Na2SO4(aq) + 2H2O(l) +
Cl2(g)
 2KI(aq) + Cl2(g)  I2(aq) + KCl(aq)

Seujung sendok teh serbuk MnO2


- Dimasukkan ke dalam tabung reaksi berpipa samping
- Ditambahkan 5 tetes larutan KBr
- Ditambahkan sedikit larutan H2SO4 0,1 M
- Dipanaskan
Gas

- Diuji dengan kertas saring yang telah ditetesi dengan KI dan I2


- Diletakkan di atas gas (di mulut tabung)
- Diamati perubahan warna kertas saring

Warna kertas saring

Reaksi yang terjadi:


 MnO2(s) + 2KBr(aq) + 2H2SO4(aq)  MnSO4(aq) + Na2SO4(aq) + 2H2O(l) +
Br2(g)
 2KI(aq) + Br2(g)  I2(aq) + 2KBr(aq)
2. Sifat-sifat Klor, Brom, Iod dan Senyawanya

1 mL NaCl 0,1 M 1 mL NaCl 0,1 M 1 mL NaCl 0,1 M


- Dimasukkan ke - Dimasukkan ke - Dimasukkan ke dalam
dalam tabung reaksi I dalam tabung reaksi tabung reaksi III
- Ditambahkan II - Ditambahkan
beberapa tetes - Ditambahkan beberapa tetes larutan
larutan AgNO3 0,1 M beberapa tetes larutan Pb(CH3COO)2 0,1 M
HgNO3 0,1 M

Warna endapan Warna endapan Warna endapan

Reaksi yang terjadi:


 NaCl(aq) + AgNO3(aq)  AgCl(s) + NaNO3(aq)
 NaCl(aq) + HgNO3(aq)  HgCl(s) + NaNO3(aq)
 2NaCl(aq) + Pb(CH3COO)2(aq)  PbCl2(s) + 2CH3COONa(aq)

1 mL KBr 0,1 M 1 mL KBr 0,1 M 1 mL KBr 0,1 M

- Dimasukkan ke dalam - Dimasukkan ke dalam - Dimasukkan ke dalam


tabung reaksi I tabung reaksi II tabung reaksi II
- Ditambahkan beberapa - Ditambahkan - Ditambahkan beberapa
tetes larutan AgNO3 0,1 beberapa tetes larutan tetes larutan
M HgNO3 0,1 M Pb(CH3COO)2 0,1 M

Warna endapan Warna endapan Warna endapan

Reaksi yang terjadi:


 KBr(aq) + AgNO3(aq)  AgBr(s) + KNO3(aq)
 KBr(aq) + HgNO3(aq)  HgBr(s) + KNO3(aq)
 2KBr(aq) + Pb(CH3COO)2(aq)  PbBr2(s) + 2CH3COOK(aq)
3. Sifat-sifat Klor, Brom, Iod dan Senyawanya

Seujung sendok teh kaporit

- Dimasukkan ke dalam gelas kimia


- Ditambahkan aquades se-tabung reaksi
- Diaduk
- Disaring

Filtrat Residu

Tabung 1 Tabung 2

- Dimasukkan sedikit kertas - Ditambahkan 10 tetes HCl 0,1 M


berwarna - Dimasukkan sedikit kertas berwarna
- Dibiarkan di udara terbuka - Dibiarkan di udara terbuka

Tabung 1 Tabung 2

Reaksi yang terjadi:


 Ca(OCl)2(aq) + H2O(l)  Ca(OH)2(s) + HClO(aq)
 HClO(aq) + HCl(aq)  H2O(l) + Cl2(g)
4. Sifat-sifat Klor, Brom, Iod dan Senyawanya

1 sendok teh 1 sendok teh 1 sendok teh


kristal NaCl kristal KBr kristal KI

- Dimasukkan ke dalam tabung reaksi berpipa


samping
- Ditambahkan sedikit H2SO4 pekat
- Ditutup dengan segera dengan penutup karet
- Dihubungkan dengan selang menuju tabung
reaksi yang berisi air penuh
- Dipanaskan dengan hati-hati
- Ditunggu beberapa menit
Gas
- Air di gelas kimia diuji dengan kertas lakmus
- Selang dikeluarkan
- Gas diuji dengan kertas saring yang telah ditetesi
KI dan I2

Uji kertas saring dan lakmus

Reaksi yang terjadi:

 NaCl(s) + H2SO4 ∆

NaHSO4(aq) + HCl(g)

 KBr(s) + 2H2SO4 ∆

K2SO4(aq) + SO2(aq) + HBr(g)

 2I-(s) + 2H2SO4(aq) ∆ I (g)↑ + SO42-(aq) + 2H2(g)


→ 2

I2 + I-  I3-
5. Reaksi Pendesakan Halogen
1 mL NaCl 0,1 M 1 mL KBr 0,1 M 1 mL KI 0,1 M

- Dimasukkan ke dalam - Dimasukkan ke dalam - Dimasukkan ke dalam


tabung reaksi I tabung reaksi II tabung reaksi III
- Dialiri gas Cl2 pada - Dialiri gas Cl2 pada - Dialiri gas Cl2 pada
percobaan 1 percobaan 1 percobaan 1
- Ditambahkan - Ditambahkan - Ditambahkan
beberapa tetes larutan beberapa tetes larutan beberapa tetes larutan
CS2 CS2 CS2

Warna larutan Warna larutan Warna larutan

Reaksi yang terjadi:


 NaCl(aq) + Cl2(g)  NaCl(aq) + Cl2(g)
 NaCl(aq) + Cl2(g) + CS2(aq)  NaCl(aq) + CS2(aq) + Cl2(g)
 2KBr(aq) + Cl2(g)  2KCl(aq) + Br2(g)
 2KBr(aq) + Cl2(g) + CS2(aq)  2KCl(aq) + CS2(aq) + Br2(g)
 2KI(aq) + Cl2(g)  2KCl(aq) + I2(g)
 2KI(aq) + Cl2(g) + CS2(aq)  2KCl(aq) + CS2(aq)+ I2(g)

6. Sifat-sifat Klor, Brom, Iod dan Senyawanya

Padatan I2 Padatan I2 Padatan I2

- Dimasukkan ke dalam - Dimasukkan ke dalam - Dimasukkan ke dalam


tabung reaksi I tabung reaksi II tabung reaksi III
- Ditambahkan - Ditambahkan - Ditambahkan
beberapa tetes beberapa tetes larutan beberapa tetes larutan
aquades KI HCl pekat

Warna dan kelarutan Warna dan kelarutan Warna dan kelarutan


Reaksi yang terjadi:
 I2(s) + H2O(l)  I2(aq) + H2O(l)
 I2(s) + KI(l)  KI3(aq)
 I2(s) + HCl(aq)  HI(aq) + Cl2(g)
[LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA ANORGANIK III] 28 Februari 2018

VIII. HASIL PERCOBAAN :


Hasil Pengamatan
No. Prosedur Percobaan Dugaan/Reaksi Kesimpulan
Sebelum Sesudah
1. Pembuatan dan Identifikasi Gas Klor  MnO2: serbuk  MnO2+NaCl+  MnO2(s) + 2NaCl(s) Terbentuk gas Cl2
dan Brom berwarna hitam H2SO4+ + 2H2SO4(aq)  dibuktikan dengan
Seujung sendok teh serbuk MnO2  NaCl: kristal dipanaskan: timbul MnSO4(aq) + kertas saring yang
- Dimasukkan ke dalam tabung berwarna putih gas berwarna Na2SO4(aq) + telah ditetesi KI
reaksi berpipa samping  H2SO4: larutan putih, larutan 2H2O(l) + Cl2(g) dan I2.
- Ditambahkan beberapa butir NaCl tidak berwarna berwarna hitam
- Ditambahkan sedikit larutan H2SO4
0,1 M
- Dipanaskan  Gas Cl2: berwarna
Gas putih
- Diuji dengan kertas saring yang  Kertas saring:  Diuji: kertas saring  2KI(aq) + Cl2(g) 
telah dibasahi dengan KI dan I2 berwarna putih berubah warna I2(aq) + KCl(aq)
- Diletakkan di atas gas (di mulut  KI: larutan tidak menjadi ungu (++
tabung) berwarna +)
- Diamati perubahan warna kertas  I2: larutan tidak
saring berwarna
Warna kertas saring
 MnO2+KBr+  MnO2(s) + 2KBr(aq) Terbentuk gas Br2
Seujung sendok teh serbuk MnO2  KBr: larutan

SA’ADAH/16030234016 | Klor, Brom dan Iod 10


[LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA ANORGANIK III] 28 Februari 2018

tidak berwarna H2SO4+ + 2H2SO4(aq)  dibuktikan dengan


- Dimasukkan ke dalam tabung
dipanaskan: timbul MnSO4(aq) + kertas saring yang
reaksi berpipa samping
gas berwarna Na2SO4(aq) + telah ditetesi KI
- Ditambahkan 5 tetes larutan KBr
putih, larutan 2H2O(l) + Br2(g) dan I2.
- Ditambahkan sedikit larutan H2SO4
berwarna hitam
0,1 M
- Dipanaskan
 Gas Br2: berwarna
Gas
putih
- Diuji dengan kertas saring yang
 Diuji: kertas saring  2KI(aq) + Br2(g) 
telah ditetesi dengan KI dan I2
berubah warna I2(aq) + 2KBr(aq)
- Diletakkan di atas gas (di mulut
menjadi ungu (+)
tabung)
- Diamati perubahan warna kertas
saring
Warna kertas saring

2. Sifat-sifat Klor, Brom, Iod dan  NaCl: laruan  NaCl+ AgNO3:  NaCl(aq) +  Semua larutan
Senyawanya tidak berwarna larutan berwarna AgNO3(aq)  menghasilkan
1 mL NaCl 0,1 M
SA’ADAH/16030234016 | Klor, Brom dan Iod 11
[LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA ANORGANIK III] 28 Februari 2018

 AgNO3: larutan putih keruh, AgCl(s) + endapan dengan

- Dimasukkan ke dalam tabung tidak berwarna terbentuk endapan NaNO3(aq) jumlah endapan

reaksi I berwarna putih (++ yang berbeda.

- Ditambahkan beberapa tetes larutan +)  Halogen dapat

AgNO3 0,1 M  Jumlah AgNO3: 3 membentuk


tetes endapan dengan
Warna endapan
Ag+, Hg+ dan Pb+.
1 mL NaCl 0,1 M  HgNO3: larutan  NaCl+ HgNO3:  NaCl(aq) +
tidak berwarna larutan tidak HgNO3(aq) 
- Dimasukkan ke dalam tabung
berwarna, HgCl(s) +
reaksi II
terbentuk endapan NaNO3(aq)
- Ditambahkan beberapa tetes larutan
berwarna putih (+)
HgNO3 0,1 M
 Jumlah HgNO3: 30
Warna endapan
tetes

1 mL NaCl 0,1 M  Pb(CH3COO)2 :  NaCl+  2NaCl(aq) +


larutan tidak Pb(CH3COO)2: Pb(CH3COO)2(aq)
- Dimasukkan ke dalam tabung
reaksi III
- Ditambahkan beberapa tetes larutan SA’ADAH/16030234016 | Klor, Brom dan Iod 12

Pb(CH3COO)2 0,1 M
Warna endapan
[LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA ANORGANIK III] 28 Februari 2018

berwarna larutan tidak  PbCl2(s) +


berwarna, 2CH3COONa(aq)
terbentuk endapan
berwarna putih (+
+)
 Jumlah
Pb(CH3COO)2: 20
tetes
 KBr: larutan  KBr+AgNO3:  KBr(aq) +
1 mL KBr 0,1 M
tidak berwarna larutan berwarna AgNO3(aq) 
- Dimasukkan ke dalam tabung
putih keruh, AgBr(s) +
reaksi I
terbentuk endapan KNO3(aq)
- Ditambahkan beberapa tetes larutan
berwarna putih
AgNO3 0,1 M
 Jumlah AgNO3: 2
Warna endapan
tetes

1 mL KBr 0,1 M  KBr+HgNO3:  KBr(aq) +


larutan berwarna HgNO3(aq) 
- Dimasukkan ke dalam tabung
reaksi II
- Ditambahkan beberapa tetes larutan SA’ADAH/16030234016 | Klor, Brom dan Iod 13
HgNO3 0,1 M
Warna endapan
[LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA ANORGANIK III] 28 Februari 2018

putih keruh, HgBr(s) +


terbentuk endapan KNO3(aq)
berwarna putih
 Jumlah HgNO3: 30
tetes
1 mL KBr 0,1 M
 KBr+  2KBr(aq) +
- Dimasukkan ke dalam tabung
Pb(CH3COO)2: Pb(CH3COO)2(aq)
reaksi II
larutan berwarna  PbBr2(s) +
- Ditambahkan beberapa tetes larutan
putih keruh, 2CH3COOK (aq)
Pb(CH3COO)2 0,1 M
terbentuk endapan
Warna endapan
berwarna putih
 Jumlah HgNO3: 3
tetes

SA’ADAH/16030234016 | Klor, Brom dan Iod 14


[LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA ANORGANIK III] 28 Februari 2018

3. Sifat-sifat Klor, Brom, Iod dan  Kaporit:  Kaporit+aquades:  Ca(OCl)2(aq) + Kertas warna pada
Senyawanya berwrana putih larutan berwarna H2O(l)  tabung II warnanya
Seujung sendok teh kaporit  Aquades: larutan putih keruh, Ca(OH)2(s) + memudar, karena
tidak berwarna terdapat endapan HClO(aq) dibantu oleh
- Dimasukkan ke dalam gelas kimia
putih larutan asam yang
- Ditambahkan aquades se-tabung
mengandung klor
reaksi
yang dapat bereaksi
- Diaduk
 Disaring: dengan kaporit.
- Disaring
Filtrat: larutan
Filtrat Residu tidak berwarna
- Dibagi ke dalam 2 tabung reaksi Residu: berwarna

Tabung 1 Tabung 2 putih


 Kertas warna:  Tabung 1  HClO(aq) + HCl(aq)
- Dimasukkan - Ditambahkan 10
tisu berwarna Filtrat+kertas:  H2O(l) + Cl2(g)
sedikit kertas tetes HCl 0,1 M
merah muda kertas berwarna
berwarna - Dimasukkan sedikit
merah muda
- Dibiarkan di kertas berwarna
 Tabung 2
udara - Dibiarkan di udara
Filtrat+kertas:
terbuka terbuka
kertas berwarna
Tabung 1 Tabung 2 orange pudar

SA’ADAH/16030234016 | Klor, Brom dan Iod 15


[LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA ANORGANIK III] 28 Februari 2018

4. Mengidentifikasi Klor, Brom, Iod dan  NaCl: kristal  NaCl+ H2SO4: NaCl(s) + H2SO4 ∆

Terbentuk gas Cl2,
Senyawanya berwarna putih larutan tidak Br2 dan I2 pada
NaHSO4(aq) +
1 sendok teh kristal NaCl  H2SO4: larutan berwarna, masing-masing
HCl(g)
- Dimasukkan ke dalam tabung tidak berwarna terbentuk gas tabung.
reaksi berpipa samping  KI: larutan tidak berwarna putih
- Ditambahkan sedikit H2SO4 pekat berwarna  Diuji:
- Ditutup dengan segera dengan  I2: larutan tidak - Dengan kertas
penutup karet berwarna saring+KI+I2:
- Dihubungkan dengan selang kertas saring
menuju tabung reaksi yang berisi tidak berubah
air penuh warna
- Dipanaskan dengan hati-hati - Dengan kertas
- Ditunggu beberapa menit lakmus:
Gas a) Lakmus
- Air di gelas kimia diuji dengan merah: tetap
kertas lakmus merah
- Selang dikeluarkan b) Lakmus biru:
- Gas diuji dengan kertas saring yang menjadi merah
telah ditetesi KI dan I2
Uji kertas saring dan lakmus

SA’ADAH/16030234016 | Klor, Brom dan Iod 16


[LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA ANORGANIK III] 28 Februari 2018

1 sendok teh kristal KBr  KBr+ H2SO4: KBr(s) + 2H2SO4 ∆



 KBr: kristal larutan berwarna
- Dimasukkan ke dalam tabung K2SO4(aq) + SO2(aq)
berwarna putih kuning, terbentuk
reaksi berpipa samping + HBr(g)
gas berwarna putih
- Ditambahkan sedikit H2SO4 pekat
 Diuji:
- Ditutup dengan segera dengan
- Dengan kertas
penutup karet
saring+KI+I2:
- Dihubungkan dengan selang
kertas saring
menuju tabung reaksi yang berisi
berubah warna
- air penuh
Dimasukkan ke dalam tabung
menjadi ungu
- Dipanaskan dengan
reaksi berpipa hati-hati
samping
kehitaman
-- Ditunggu beberapa
Ditambahkan sedikitmenit
H2SO4 pekat
- Dengan kertas
Gas
- Ditutup dengan segera dengan
lakmus:
- Air di gelas
penutup kimia diuji dengan
karet
a) Lakmus
- kertas lakmus dengan selang
Dihubungkan
merah: tetap
- Selang
menujudikeluarkan
tabung reaksi yang berisi
merah
- Gas diuji dengan kertas saring yang
air penuh
b) Lakmus biru:
- telah ditetesidengan
Dipanaskan KI dan hati-hati
I2
menjadi merah
- Uji kertas beberapa
Ditunggu saring danmenit
lakmus

- Air di gelas kimia diuji dengan


1 sendok teh kristal KI
kertas lakmus
SA’ADAH/16030234016 | Klor, Brom dan Iod 17
- Selang dikeluarkan
- Gas diuji dengan kertas saring yang
telah ditetesi KI dan I2
[LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA ANORGANIK III] 28 Februari 2018

 KI+ H2SO4: larutan  2I-(s) + 2H2SO4(aq)


 KI: kristal berwarna merah ∆ I2(g)↑ + SO42-(aq)

berwarna putih keunguan,
+ 2H2(g)
terbentuk gas
 I2 + I-  I3-
berwarna ungu
 Diuji:
- Dengan kertas
saring+KI+I2:
kertas saring
berubah warna
menjadi ungu
kehitaman
- Dengan kertas
lakmus:
a) Lakmus
merah: tetap
merah
Uji kertas saring dan lakmus
b) Lakmus biru:
menjadi merah

SA’ADAH/16030234016 | Klor, Brom dan Iod 18


[LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA ANORGANIK III] 28 Februari 2018

5. Reaksi Pendesakan Halogen  NaCl: larutan  NaCl+dialiri Cl2:  NaCl(aq) + Cl2(g)  Gas klor dapat
1 mL NaCl 0,1 M tidak berwarna larutan tidak  NaCl(aq) + mendesak garam

- Dimasukkan ke dalam tabung  Gas Cl2: gastidak berwarna Cl2(g) halogen

reaksi I berwarna  Ditetesi CS2:  NaCl(aq) + Cl2(g) + membentuk garam

- Dialiri gas Cl2 pada percobaan 1  CS2: larutan tidak  Jumlah CS2: CS2(aq)  kalium klorida.

- Ditambahkan beberapa tetes larutan berwarna NaCl(aq) + CS2(aq)  Terbentuk gas Cl2,
CS2 + Cl2(g) Br2 dan I2.

Warna larutan

1 mL KBr 0,1 M  KBr: larutan  KBr+dialiri Cl2:  2KBr(aq) + Cl2(g)


- Dimasukkan ke dalam tabung tidak berwarna larutan tidak  2KCl(aq) +
reaksi II berwarna Br2(g)
- Dialiri gas Cl2 pada percobaan 1  Ditetesi CS2:  2KBr(aq) + Cl2(g) +
- Ditambahkan beberapa tetes larutan  Jumlah CS2: CS2(aq) 
CS2 2KCl(aq) + CS2(aq)
+ Br2(g)
Warna larutan

SA’ADAH/16030234016 | Klor, Brom dan Iod 19


[LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA ANORGANIK III] 28 Februari 2018

 KI: larutan tidak  KBr+dialiri Cl2:  2KI(aq) + Cl2(g) 


1 mL KI 0,1 M
berwarna larutan berwarna 2KCl(aq) + I2(g)
- Dimasukkan ke dalam tabung
kuning  2KI(aq) + Cl2(g) +
reaksi III
 Ditetesi CS2: CS2(aq)  2KCl(aq)
- Dialiri gas Cl2 pada percobaan 1
terbentuk 2 fasa, + CS2(aq)+ I2(g)
- Ditambahkan beberapa tetes larutan
bagian atas dan
CS2
bawah berwarna
Warna larutan merah muda,
bagian tengah
berwarna kuning
 Jumlah CS2:

6. Sifat-sifat Klor, Brom, Iod dan  I2 padat: kristal  I2+aquades: larutan  I2(s) + H2O(l)  Kelarutan padatan
Senyawanya berwarna hitam berwarna kuning, I2(aq) + H2O(l) iodin pada KI >
Padatan I2  Aquades: larutan endapan sedikit HCl > aquades.

- Dimasukkan ke dalam tabung reaksi I tidak berwarna larut (+)

- Ditambahkan beberapa tetes aquades  Jumlah aquades:


25 tetes
Warna dan kelarutan

SA’ADAH/16030234016 | Klor, Brom dan Iod 20


[LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA ANORGANIK III] 28 Februari 2018

 KI: larutan tidak  I2+KI: larutan  I2(s) + KI(l) 


Padatan I2
berwarna berwarna kuning KI3(aq)
- Dimasukkan ke dalam tabung
kecoklatan,
reaksi II
endapan larut
- Ditambahkan beberapa tetes larutan
 Jumlah KI: 25 tetes
KI
Warna dan kelarutan

Padatan I2  HCl: larutan tidak  I2+HCl: larutan  I2(s) + HCl(aq) 


- Dimasukkan ke dalam tabung berwarna berwarna jingga, HI(aq) + Cl2(g)
reaksi III endapan sedikit
- Ditambahkan beberapa tetes larutan larut (++)
HCl pekat  Jumlah HCl: 25
tetes
Warna dan kelarutan

SA’ADAH/16030234016 | Klor, Brom dan Iod 21


IX. ANALISIS DAN PEMBAHASAN :
1) Percobaan 1
Percobaan ini bertujuan untuk mengetahui pembuatan dan identifikasi gas Cl 2
dan Br2. Percobaan diawali dengan memasukkan seujung sendok MnO2 (serbuk hitam)
dan beberapa butir NaCl (kristal putih). Menambahkan H2SO4 1 M ke dalam tabung
reaksi. Langkah selanjutnya adalah memanaskan campuran dan mengamati warna gas
yang terbentuk. Berikut ini adalah reaksi kimia yang sesuai untuk percobaan diatas:
MnO2(s) + 2NaCl(s) + 2H2SO4(aq)  MnSO4(aq) + Na2SO4(aq) + 2H2O(l) + Cl2(g)
Berdasarkan reaksi diatas, gas yang terbentuk adalah Cl2. Secara teori, warna gas
Cl2 adalah kuning kehijauan, namun pada saat praktikum, gas yang terbentuk tak
berwarna. Hal ini disebabkan gas yang dipersiapkan menggunakan MnO 2 harus
dimurnikan terlebih dahulu. Yakni dengan melewatkan gas tersebut pada air untuk
mengilangkan HCl, kemudian melewatkannya pada H2SO4 pekat untuk
menghilangkan air. kemungkinan bahwa gas masih mengandung komponen. Namun
selang yang digunakan berubah menjadi agak kekuningan, sehingga kemungkinan gas
Cl2 telah terbentuk meski dalam konsentrasi kecil.
Untuk membuktikan bahwa gas tersebut adalah Cl2, maka langkah selanjutnya
adalah menguji gas yang terbentuk. Pengujian dilakukan dengan meneteskan larutan
KI (tak berwarna) dan larutan pati (tak berwarna) pada kertas saring. Meletakkan
kertas saring diujung selang yang terpasang pada tabung. Kertas saring yang semula
berwarna putih mengalami perubahan warna menjadi ungu. Berikut adalah reaksi
kimia yang menjelaskan peristiwa diatas:
2KI(aq) + Cl2(g)  I2(aq) + KCl(aq)
Klor memiliki keraktifan yang lebih besar dari pada Iodium. Sehingga jika
direaksikan antara gas klor dengan KI, maka akan terjadi reaksi pendesakan oleh gas
klor dan terbentuk produk berupa KCl dan I2. Iodin (I2) yang terbentuk dapat bereaksi
dengan amilosa dari amilum (pati) dan membentuk kompleks berwarna ungu.
Selanjutnya adalah mengulang percobaan dengan mengganti larutan dengan
KBr (larutan, tak berwarna). Langkah yang dilewati pun hampir sama. Percobaan
dimulai dengan memasukkan seujung sendok MnO2 (serbuk hitam) dan beberapa tetes
KBr. Menambahkan H2SO4 1 M ke dalam tabung reaksi. Langkah selanjutnya adalah
memanaskan campuran dan mengamati warna gas yang terbentuk. Berikut ini adalah
reaksi kimia yang sesuai untuk percobaan di atas:
MnO2(s) + 2KBr(aq) + 2H2SO4(aq)  MnSO4(aq) + Na2SO4(aq) + 2H2O(l) + Br2(g)

SA’ADAH/16030234016 | Klor, Brom dan Iod 22


Berdasarkan reaksi di atas, gas yang terbentuk adalah Br2. Secara teori, warna
gas Br2 adalah coklat kemerahan, namun pada saat praktikum, gas yang terbentuk tak
berwarna. Penyebabnya sama, yakni gas yang dipersiapkan menggunakan MnO 2 harus
dimurnikan terlebih dahulu. Yakni dengan melewatkan gas tersebut pada air untuk
mengilangkan HBr, kemudian melewatkannya pada H2SO4 pekat untuk
menghilangkan air. kemungkinan bahwa gas masih mengandung komponen. Namun
selang yang digunakan berubah menjadi agak sedikit coklat, sehingga kemungkinan
gas Br2 telah terbentuk meski dalam konsentrasi kecil.
Untuk membuktikan bahwa gas tersebut adalah Br2, maka langkah selanjutnya
adalah menguji gas yang terbentuk. Pengujian dilakukan dengan meneteskan larutan
KI (tak berwarna) dan larutan pati (tak berwarna) pada kertas saring. Meletakkan
kertas saring diujung selang yang terpasang pada tabung. Kertas saring yang semula
berwarna putih mengalami perubahan warna menjadi ungu. Berikut adalah reaksi
kimia yang menjelaskan peristiwa di atas:
2KI(aq) + Br2(g)  I2(aq) + 2KBr(aq)
Brom memiliki keraktifan yang lebih besar dari pada Iodium. Sehingga jika
direaksikan antara gas brom dengan KI, maka akan terjadi reaksi pendesakan oleh gas
klor dan terbentuk produk berupa KCl dan I2. Iodine (I2) yang terbentuk dapat bereaksi
dengan amilosa dari amilum (pati) dan membentuk kompleks berwarna ungu.
2) Percobaan 2
Percobaan dua bertujuan untuk mempelajari kelarutan dari garam-garam halida.
Percobaan dibagi menjadi dua bagian, yakni mengamati kelarutan garam-garam Klor
dan kedua mengamati kelarutan garam-garam Bromin. Percobaan dimulai dengan
memasukkan 1 mL larutan NaCl (tak berwarna) ke dalam 3 tabung reaksi. Selanjutnya
adalah menambahkan beberapa tetes AgNO3 0,1 M ke dalam tabung 1, HgNO 3 0,1 M
ke dalam tabung 2, PbCH3COO 0,1 M ke dalam tabung 3. Berikutnya adalah
mengamati perubahan yang terjadi pada campuran. Pada tabung pertama, campuran
berubah menjadi putih keruh(++) dan timbul endapan putih, tabung kedua campuran
berubah putih keruh (+) dan timbul endapan putih, dan pada tabung ketiga campuran
berubah putih keruh (+) dan timbul endapan putih. Reaksi yang sesuai untuk peristiwa
di atas adalah:
NaCl(aq) + AgNO3(aq)  AgCl(s) + NaNO3(aq)
NaCl(aq) + HgNO3(aq)  HgCl(s) + NaNO3(aq)
2NaCl(aq) + Pb(CH3COO)2(aq)  PbCl2(s) + 2CH3COONa(aq)

SA’ADAH/16030234016 | Klor, Brom dan Iod 23


Ag, Hg, dan Pb adalah jenis kation golongan I yang dapat membentuk endapan
jika bereaksi membentuk garam halida. Namun tidak semua langsung mengendap, Pb
adalah contohnya. Pb merupakan kation Golongan I dan II (A). sehingga warna
larutan yang terbentuk tidak sekeruh Ag.
Berikutnya adalah mengulang percobaan dengan mengganti NaCl dengan larutan
KBr (tidak berwarna). Prosedur yang dilakukan sama persis. Berikut ini adalah hasil
pengamatan yang diperoleh: pada tabung pertama, campuran berubah menjadi putih
keruh(++) dan timbul endapan putih kekuningan, tabung kedua campuran berubah sedikit
keruh dan tidak ada endapan, dan pada tabung ketiga campuran berubah jernih tak
berwarna dan timbul endapan putih yang menggumpal di dasar tabung. Reaksi yang
terjadi adalah sebagai berikut.
KBr(aq) + AgNO3(aq)  AgBr(s) + KNO3(aq)
KBr(aq) + HgNO3(aq)  HgBr(s) + KNO3(aq)
2KBr(aq) + Pb(CH3COO)2(aq)  PbBr2(s) + 2CH3COOK(aq)
Kesimpulan yang dapat diambil adalah bahwa kation golongan I bereaksi kuat
dengan golongan halida, dan garam yang terbentuk memiliki Ksp yang sangat kecil
sehingga mudah mengendap.
3) Percobaan 3
Percobaan ketiga bertujuan untuk mempelajari kemampuan oksidasi oksida
halogen yang sering dimanfaatkan sebagai bahan pemutih. Percobaan dimulai dengan
memasukkan seujung sendok kaporit (Ca(OCl)2) kedalam tabung reaksi. Selanjutnya
memasukkannya kedalam gelas kimia, mengocoknya sebentar dan memfilternya.
Filtrat yang diperoleh adalah larutan tak berwarna.
Membagi dan memasukkan filtrat yang diperoleh ke dalam 2 tabung reaksi.
Memasukkan kertas berwarna (merah muda) ke dalam tabung satu, dan menambahkan
beberapa tetes HCl dan memasukkan kertas berwarna (merah muda) ke dalamnya.
Setelah beberapa saat, pada tabung satu kertas tetap berwarna hijau dan merah muda,
sedangkan pada tabung 2, kertas berubah menjadi memudar (tidak secerah
sebelumnya). Hal ini bisa dijelaskan bahwa penambahan HCl menyebabkan
terbentuknya asam hipoklorit yang bersifat oksidator.
Ca(OCl)2(aq) + H2O(l)  Ca(OH)2(s) + HClO(aq)
HClO(aq) + HCl(aq)  H2O(l) + Cl2(g)
Air kaporit yang memiliki kandungan asam hipoklorit memiliki kemampuan
memutihkan (sebagai zat pengelantang) dan oksidator. Sebenarnya kalsium hipoklorit

SA’ADAH/16030234016 | Klor, Brom dan Iod 24


(kaporit) juga merupakan oksidator, namun kaporit tidak dapat mengoksidasi sekuat
asam hipoklorit.
4) Percobaan 4
Percobaan keempat yaitu untuk mengetahui pembuatan gas HCl, HBr, dan HI
yang diidentifikasi dengan lakmus biru dan kertas saring yang dibasahi larutan KI dan
I2.
a. Tabung pertama diisi padatan natrium klorida dan larutan asam sulfat pekat
kemudian ditutup dengan sumbat yang diberi selang dan dipanaskan. Gas yang
terbentuk dialirkan kedalam gelas kimia yang berisi air. Setelah larutan
dipanaskan akan terbentuk gas HCl.

NaCl(s) + H2SO4 ∆

NaHSO4(aq) + HCl(g)

Gas HCl akan merubah kertas lakmus biru menjadi merah karena sifatnya asam,
dan kertas saring yang dibasahi KI + I2 tidak berubah warna karena tidak dapat
terjadi pembentukan iod.
b. Tabung kedua diberikan perlakuan yang sama seperti tabung I tetapi padatan
natrium klorida diganti padatan kalium bromida. Setelah larutan dipanaskan tidak
terbentuk gas HBr tetapi terbentuk gas Br2, karena asam sulfat oksidatir kuat yang
akan mengoksidari HBr menjadi Br2. Hal ini ditunjukkan lakmus biru tidak
berubah warna, tetapi kertas saring yang dibasahi KI + I 2 berubah menjadi ungu
karena terjadi pembebasan iod oleh gas brom seperti persamaan berikut:

KBr(s) + 2H2SO4 ∆

K2SO4(aq) + SO2(aq) + HBr(g)

KI + I2 akam menyebabkan warna ungu.


c. Tabung ketiga diberikan perlakuan yang sama seperti tabung I tetapi padatan
natrium klorida diganti padatan kalium iodida. Setelah larutan dipanaskan tidak
terbentuk HI tetapi I2, karena asam sulfat termasuk oksidator kuat yang akan
mengoksidasi HI menjadi I2. Hal ini ditunjukkan tidak adanya perubahan warna
lakmus biru, dan kertas saring yang dibasahi KI + I2 tidak berubah warna juga
karena I2 dan I- akan membentuk polihalida I3-. Sesuai persamaan reaksi berikut:

2I-(s) + 2H2SO4(aq) ∆ I (g)↑ + SO42-(aq) + 2H2(g)


→ 2

I2 + I-  I3-
5) Percobaan 5
Percobaan kelima yaitu untuk menguji reaksi pendesakkan oleh gas klor
terhadap garam halogen. Percobaan dilakukan dengan mengisi tabung I dengan

SA’ADAH/16030234016 | Klor, Brom dan Iod 25


larutan natrium klorida dialiri gas klor dan ditambah larutan CS 2. Menghasilkan
larutan jernih tak berwarna, ada gelembung, larutan terpisah menjadi 2 fasa.
NaCl(aq) + Cl2(g) + CS2(aq)  NaCl(aq) + CS2(aq) + Cl2(g)
Gas klor mendesak ion Cl- sehingga terbentuk garam natrium klorida.
Tabung II diisi larutan kalium bromida dialiri gas klor dan ditambahkan
larutan CS2. Menghasilkan larutan jernih tak berwarna, ada gelembung, larutan
terpisah menjadi 2 fasa.
2KBr(aq) + Cl2(g) + CS2(aq)  2KCl(aq) + CS2(aq) + Br2(g)
Gas klor mendesak ion Br- sehingga terbentuk garam kalium klorida dan gas Br2.
Tabung III diisi larutan kalium iodida dialiri gas klor dan ditambah larutan
CS2. Menghasilkan larutan jernih tak berwarna, ada gelembung, larutan terpisah
menjadi 2 fasa.
2KI(aq) + Cl2(g) + CS2(aq)  2KCl(aq) + CS2(aq)+ I2(g)
Gas klor mendesak ion I- sehingga terbentuk garam kalium klorida dan gas I2.
6) Percobaan 6
Percobaan keenan yaitu untuk mengetahui kelarutan I2 dalam larutan.
Dengan memasukkan padatan I2 yang berwarna hitam keabu-abuan dalam 3
tabung yang berbeda.
a. Tabung I ditambahkan air sehingga larutan berwarna kuning jernih dan ada
endapan, hal ini karena I2 tidak larut dalam air.
I2(s) + H2O(l)  I2(aq) + H2O(l)
Warna kuning larutan dapat disebabkan oleh debu yang menempel.
b. Tabung II ditambah larutan KI sehingga larutan berwarna merah kecoklatan,
ada sedikit endapan. I2 yang ditambahkan larutan KI akan membentuk ion
polihalida I3- sehingga lebih cepat larut. Adanya sedikit endapan pada larutan
dapat disebabkan terlalu banyaknya padatan I2 yang direaksikan sehingga
membutuhkan waktu yang lama.
I2(s) + KI(l)  KI3(aq)
c. Tabung III ditambah HCl sehingga larutan berwarna jingga jernih dan ada
endapan. Endapan akan larut tetapi membutuhkan waktu yang lebih lama,
karena kelarutan HCl lebih kecil dari KI. I 2 akan mengoksidasi ion Cl-
sehingga terbentuk gas klor sesuai persamaan berikut :
I2(s) + HCl(aq)  HI(aq) + Cl2(g)
X. KESIMPULAN :

SA’ADAH/16030234016 | Klor, Brom dan Iod 26


1. Gas Cl2 dan Br2 dapat disintesis di laboratorium dengan mereaksikan garamnya
dengan MnO2 dan H2SO4.
2. Kemampuan pengelantang dari kalsium hipoklorit dapat ditingkatkan dengan
penambahan HCl.
3. Kemampuan klor untuk memudarkan warna pada kertas warna tergantung pada
sedikit banyaknya komposisi gas klor. Semakin banyak komposisi gas klor, maka
semakin cepat larutan untuk memudarkan warna.
4. Pembuatan HCl dalam bentuk gas dapat menggunakan pereaksi H 2SO4. Sedangkan
pembuatan gas HBr dan gas HI tidak dapat menggunakan pereaksi H2SO4 karena
H2SO4 merupakan oksidator kuat yang akan mengoksidasi HBr menjadi Br 2 dan
mengoksidasi HI menjadi I2, jadi untuk gas HBr dan HI digunakan pereaksi H3PO4.
5. Gas klor dapat mengalami reaksi pendesakan. Dengan mendesak Br dan I dari
kalium bromida dan kalium iodida dan mengusir Cl dari natrium klorida. Karena
halogen yang terletak lebih atas dalam golongan VII A dalam keadaan diatomik
mampu mendesak ion halogen dari garamnya yang terletak dibawahnya, sehingga
membentuk garam klor.
6. Iodin tidak laut dalam air tetapi larut sempurna dalam larutan KI dan sedikit
larut/larut kurang sempurna dalam larutan HCl pekat. Karena dalam larutan KI,
iodin akan membentuk ion polihalida I3-.

XI. PERTANYAAN DAN JAWABAN :


1. Jelaskan pembuatan gas klor di laboratorium!
Jawab:
Di laboratorium, dapat dibuat gas klor dengan cara mereaksikan padatan NaCl
dengan batu kawi (MnO2) serta asam sulfat pekat (H2SO4) sebagai katalisnya.
Reaksinya:
2NaCl + 2H2SO4+ MnO2  MnSO4 + Na2SO4 + 2H2O+ Cl2
2. Mengapa digunkan kertas saring yang dibasahi larutan kalium iodida dan kanji
untuk menguji terbentunya gas klor?
Jawab:
Untuk membuktikan adanya gas Cl2, campuran diuji dengan kertas saring yang
telah dibasahi oleh larutan KI dan larutan amilum karena ketika larutan KI
bereaksi dengan Cl2 terjadi reaksi pembebasan ion iod atau oksidasi ion I- menjadi
I2 oleh Cl2. Reaksi yang terjadi adalah sebagai berikut.

SA’ADAH/16030234016 | Klor, Brom dan Iod 27


2I- + Cl2  I2 + 2Cl-
Larutan amilum berfungsi sebagai indikator. Larutan amilum akan menyebabkan
perubahan warna kertas saring menjadi ungu bila amilum bereaksi dengan I 2
membentuk kompleks iodin-amilum yang berwarna ungu kehitaman.
3. Sebutkan kegunaan gas klor dan senyawanya!
Jawab:
a. Klor digunakan untuk menghasilkan air minum yang aman hampir di seluruh
dunia. Bahkan, kemasan air terkecil pun sudah terklorinasi.
b. Klor juga digunakan secara besar-besaran pada proses pembuatan kertas, zat
pewarna, tekstil, produk olahan minyak bumi, obat-obatan, antseptik,
insektisida, makanan, pelarut, cat, plastik, dan banyak produk lainnya.
c. Kebanyakan klor diproduksi untuk digunakan dalam pembuatan senyawa
klorin untuk sanitasi, pemutihan kertas, desinfektan, dan proses tekstil. Lebih
jauh lagi, klor digunakan untuk pembuatan klorat, kloroform, karbon
tetraklorida, dan ekstraksi brom.
d. Kimia organik sangat membutuhkan klor, baik sebagai zat oksidator maupun
sebagai subtitusi, karena banyak sifat yang sesuai dengan yang diharapkan
dalam senyawa organik ketika klor mensubtitusi hidrogen, seperti dalam salah
satu bentuk karet sintetis.
e. Untuk manufaktur pestisida dan herbisida, misalnya DDT, untuk alat
pendingin, obat farmasi, vinyl (pipa PVC)
Senyawa:
- NaCl dapat digunakan mengawetkan makanan
- HCl digunakan untuk menetralkan basa dan untuk electroplating
- NaClO kaporit sebagai serbuk pengelantang
- KClO3 digunakan dalam industri korek api
- KCl digunakan untuk pupuk.
4. Tuliskan persamaan reaksi pada semua percobaan:
Jawab:
Percobaan 1:
 MnO2(s) + 2NaCl(s) + 2H2SO4(aq)  MnSO4(aq) + Na2SO4(aq) + 2H2O(l) +
Cl2(g)
 2KI(aq) + Cl2(g)  I2(aq) + KCl(aq)

SA’ADAH/16030234016 | Klor, Brom dan Iod 28


 MnO2(s) + 2KBr(aq) + 2H2SO4(aq)  MnSO4(aq) + Na2SO4(aq) + 2H2O(l) +
Br2(g)
 2KI(aq) + Cl2(g)  I2(aq) + KCl(aq)
Percobaan 2:
 NaCl(aq) + AgNO3(aq)  AgCl(s) + NaNO3(aq)
 NaCl(aq) + HgNO3(aq)  HgCl(s) + NaNO3(aq)
 2NaCl(aq) + Pb(CH3COO)2(aq)  PbCl2(s) + 2CH3COONa(aq)
 KBr(aq) + AgNO3(aq)  AgBr(s) + KNO3(aq)
 KBr(aq) + HgNO3(aq)  HgBr(s) + KNO3(aq)
 2KBr(aq) + Pb(CH3COO)2(aq)  PbBr2(s) + 2CH3COOK(aq)
Percobaan 3:
 Ca(OCl)2(aq) + H2O(l)  Ca(OH)2(s) + HClO(aq)
 HClO(aq) + HCl(aq)  H2O(l) + Cl2(g)
Percobaan 4:

 NaCl(s) + H2SO4 ∆

NaHSO4(aq) + HCl(g)

 KBr(s) + 2H2SO4 ∆

K2SO4(aq) + SO2(aq) + HBr(g)

 KI(s) + H2SO4 ∆

KHSO4(aq) + HI(g)

Percobaan 5:
 NaCl(aq) + Cl2(g)  NaCl(aq) + Cl2(g)
 NaCl(aq) + Cl2(g) + CS2(aq)  NaCl(aq) + CS2(aq) + Cl2(g)
 2KBr(aq) + Cl2(g)  2KCl(aq) + Br2(g)
 2KBr(aq) + Cl2(g) + CS2(aq)  2KCl(aq) + CS2(aq) + Cl2(g)
 2KI(aq) + Cl2(g)  2KCl(aq) + I2(g)
 2KI(aq) + Cl2(g) + CS2(aq)  2KCl(aq) + CS2(aq)+ I2(g)
Percobaan 6:
 2I2(s) + 2H2O(l)  4HI(aq) + O2(g)
 I2(s) + KI(l)  KI3(aq)
 I2(s) + HCl(aq)  HI(aq) + Cl2(g)
5. Mengapa iod tidak larut dalam air, tetapi larut dalam kalium iodida?
Jawab:
Karena air merupakan pelarut yang polar sedangkan pada I2 merupakan molekul
non polar yang dapat larut dengan pelarut organik yang memiliki kepolaran yang

SA’ADAH/16030234016 | Klor, Brom dan Iod 29


sangat rendah atau nonpolar. Sedangkan larutan KI merupakan pelarut yang non
polar sehingga Iod akan lebih mudah larut didalamnya.
6. Bagaimana endapanyang dihasilkan pada percobaan nomor 2?
Jawab:
Percobaan pertama:
Tabung I : NaCl + AgNO3  AgCl (endapan putih +++)
Tabung II : NaCl + HgNO3  HgCl (endapan putih +)
Tabung III :2NaCl + Pb(CH3COO)2  PbCl2 (endapan ++)
Percobaan kedua:
Tabung I : KBr + AgNO3  AgBr (endapan putih)
Tabung II : KBr + HgNO3  HgBr (endapan putih)
Tabung III : 2KBr + Pb(CH3COO)2  PbBr2 (endapan putih)
7. Mengapa pada percobaan 4 tidak dihasilkan HBr dan HI?
Jawab:
Pembuatan asam halida, HBr dan HI tidak menggunakan asam sulfat pekat.
Karena asam sulfat ini adalah agen pengoksidasi yang kuat, sehingga jika
digunakan akan mengoksidasi HBr menjadi Br2 dan HI menjadi I2. Untuk itu
digunakan H3PO4, karena H3PO4 bukan agen pengoksidasi yang kuat.

XII. DAFTAR PUSTAKA :


Amaria, dkk. 2019. Penuntun Praktikum Kimia Anorganik II: Unsur-unsur Golongan
Utama. Surabaya: Kimia FMIPA Unesa.
Lutfi, Achmad, dkk. 2018. Kimia Anorganik Unsur-unsur Golongan Utama.
Yogyakarta: absolute Media
Vogel. 1990. Buku Teks Analisis Anorganik Kualitatif Makro dan Semimikro. Edisi
Kelima. Bagian 1. Jakarta: PT. Kalman Media Pustaka.

SA’ADAH/16030234016 | Klor, Brom dan Iod 30


XIII. LAMPIRAN 1
 Dokumentasi Praktikum

ALAT DAN BAHAN


Alatdan Bahan
Alat yang digunakan :
1. Pembakar spirtus
2. Tabung reaksi
3. Selang
4. Tabung reaksi pipa samping
5. Gelas kimia
6. Penjepit kayu
7. Rak tabung reaksi
8. Tabung reaksi besar
9. Penutup karet

Bahan yang digunakan :


1. serbuk batu kawi
2. HCl pekat
3. Kaporit
4. Asam sulfat pekat
5. NaCl 0,1 M
6. AgNO3 0,1 M
7. HgNO3 0,1 M
8. KI 0,1 M
9. Timbal asetat
Percobaan pertama
1. Serbuk batu kawi diambil
seujung spatula
2. Dicampurkan dengan beberapa
butir NaCl kedalam tabung
reaksi dan ditambah sedikit
larutan H2SO4
3. Dipanaskan perlahan-lahan lalu
kertas saring yang telah dibasahi
dengan larutan KI dan amilum
diletakkan di atas tabung reaksi
4. Diulangi percobaan dengan
mengganti larutan NaCl dengan
KBr
Percobaan kedua
1. 1 ml larutan NaCl dimasukkan ke
dalam 3 tabung reaksi
2. Masing-masing tabung
ditambahkan beberapa tetes
larutan AgNO3 0,1 M, HgNO3 0,1
M, timbal asetat 0,1 M
3. Diamati endapan yang terbentuk
4. Ulangi percobaan dengan
mengganti larutan NaCl dengan
KBr

Percobaan ketiga
1. Kaporit diambil seujung sendok
sptalua lalu dicampurakn dengan
aquades kemudian disaring
2. Filtrat yang dihasilkan dibagi
menjadi 2 bagian
3. Tabung 1 : dimasukkan tissue
berwarna dan dibiarkan di udara
terbuka
4. Tabung 2 : ditambahkan
beberapa tetes HCl 0,1 M lalu
dimasukkan tissue berwarna
5. Diamti perubahan yang terjadi

Percobaan keempat
1. Diambil seujung spatula serbuk
NaCl dan dimasukkan ke dalam
tabung reaksi
2. Ditambahkan beberapa tetes
H2SO4 pekat
3. Lalu tabung reaksi ditutup
dengan penutup karet dan
dihubungkan dengan selang dan
gelas kimia yang berisi air dan
dipanaskan secara perlahan-lahan
4. Gas yang terbentuk diuji dengan
kertas lakmus
5. Kertas saring yang telah dibasahi
dengan larutan KI dan amilum
diletakkan diatas tabung rekasi
dan diamati perubahannya
Percobaan kelima
1. Disiapkan 3 tabung reaksi
masing-masing tabung berisi 1 ml
larutan NaCl, KBr dan KI
2. Lalu disalurkan gas klor (dari
percobaan pertama) di dalamnya
kemudian ditambahkan larutan
CS2 sampai ada perubahan
(terbentuk 2 fasa)

Percobaan keenam
1. Diambil seujung spatula iod
padat lalu dimasukkan ke dalam
3 tabung reaksi
2. Masing-masing tabung reaksi
berisi aquades, KI dan HCl pekat
3. Diamtati perubahnnya dan
dibandingkan kelarutannya

Anda mungkin juga menyukai