Potensial reduksi F2 paling besar sehingga akn mudah mengalami reduksi dan
disebut oksidator terkuat. Sedangkan terlemah adalah I2 karena memiliki potensial
reduksi terkecil.
Sifat oksidator: F2 > Cl2 > Br2 > I2
Sifat reduktor : I- > Br- > Cl- > F-
Reduktor terkuat akan mudah mengalami oksidasi mudah melepas elektron ion
iodida paling mudah melepas elektron sehingga bertindak sebagai reduktor kuat.
Reaksi dengan Logam
Halogen bereaksi dengan sebagian besar logam menghasilkan senyawa
garam/halida logam. Halida logam yang terbentuk bersifat ionic jika energi
ionisasina rendah dan logamnya memiliki biloks rendah. Hampir semua halida
bersifat ionik. Contoh Na+ Sedangkan yang bersifat semi ionik adalah AlCl3.Halogen
akan bereaksi dengan perak nitrat, raksa (I) nitrat dan timbal asetat membentuk
garam ang tidak larut dalam air dan menghasilkan endapan putih.
Reaksi dengan air
Flourin bereaksi dengan air akan membentuk larutan asam dan oksigen.
2F2 + 2H2O → 4HF +O2 (dalam tempat gelap)
Klorin dan bromin bereaksi dengan air membentuk larutan asam halida dan asam
oksilhalida.
Cl2 + H2O → HClO + HCl
Br2 + H2O → HBrO + HBr
Iodine tidak dapat larut dalam air sehingga tidak bereaksi.
I2 + H2O → (tidak bereaksi)
Tetapi I2 larut dalam larutan KI
Reaksi dengan Non Logam
Halogen bereaksi dengan non-logam membentuk asam halida/senyawa halida.
Halogen dapat bereaksi dengan oksigen,fosfor, dan beberapa unsur lain. Contoh:
Xe + F2 → XeF2
2Kr + 2F2 → KrF4
2P + 3Cl2 → 2PCl3
1. Klor
Klor dalah unsur kimia dengan simbol Cl bernomor atom 17. Dalam tabel
periodik unsur, klor termasuk kelompok halogen atau golongan VII A. Dalam bentuk
ion klorida, unsur ini adalah pembentuk garam. Dalam bentuk gas, klorin berwarna
kuning kehijauan dan sangat beracun. Dalam bentuk cair atau padat, klor sering
digunakan untuk oksidan, pemutih atau desinfektan. Di alam, klor banyak ditemukan
hanya dalam keadaan bersenyawa terutama dengan natrium sebagai garam (NaCl).
Namun klor dapat diperoleh melalui elektrolisis dan oksidasi senyawanya.
Contohnya yaitu:
2NaCl + 2H2O 2NaOH + Cl2 +2H2
2NaCl elektrolisis
→
2Na + Cl2
2. Brom
Brom dalah unsur kimia yang memiliki symbol Br dengan nomor atom 35.
Unsur dari deret kimia halogen ini berbentuk cairan pada suhu kamar, mudah
menguap dan memiliki reaktivitas diantara klor dan iod. Dalam bentuk ciran, zat ini
bersifat korosif terhadap jaringan sel manusia dan uapnya menyebabkan iritasi pada
mata dan tenggorokkan. Dalam bentuk gas, bromine bersifat toksik atau racun. Brom
mudah larut dalam air dan korbon disulfida, membentuk larutan yang berwarna
merah. Brom banyak digunakan sebagai zat tahan api, desinfektan dan pewarna.
Berikut merupakan salah satu contoh reaksi pembuatan brom di laboratorium :
MnO2 + 2KBr + 2H2SO4 K2SO4 + MnSO4 + 2H2O + Br2
3. Iod
Iod merupakan padatan mengkilap berwarna ungu kehitaman yang memiliki
nomor atom 53. Dapat menguap pada suhu kamar dan membetuk gas berwarna ungu
kehitaman yang berbau menyengat. Di alam, iod ditemukan dalam air laut dan garam
chili. Unsur halogen ini larut dalam CHCl3, CCl4 dan CS2 tetapi sedikit larut dalam
air. Unsur iodin dapat dibuat dengan cara sebagai berikut.
2NaIO3 + 5N4H2SO3 → 3NaHSO4 + 2Na2SO4 + H2O + I2
(Vogel, 1990).
Filtrat Residu
Tabung 1 Tabung 2
Tabung 1 Tabung 2
NaCl(s) + H2SO4 ∆
→
NaHSO4(aq) + HCl(g)
KBr(s) + 2H2SO4 ∆
→
K2SO4(aq) + SO2(aq) + HBr(g)
I2 + I- I3-
5. Reaksi Pendesakan Halogen
1 mL NaCl 0,1 M 1 mL KBr 0,1 M 1 mL KI 0,1 M
2. Sifat-sifat Klor, Brom, Iod dan NaCl: laruan NaCl+ AgNO3: NaCl(aq) + Semua larutan
Senyawanya tidak berwarna larutan berwarna AgNO3(aq) menghasilkan
1 mL NaCl 0,1 M
SA’ADAH/16030234016 | Klor, Brom dan Iod 11
[LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA ANORGANIK III] 28 Februari 2018
- Dimasukkan ke dalam tabung tidak berwarna terbentuk endapan NaNO3(aq) jumlah endapan
Pb(CH3COO)2 0,1 M
Warna endapan
[LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA ANORGANIK III] 28 Februari 2018
3. Sifat-sifat Klor, Brom, Iod dan Kaporit: Kaporit+aquades: Ca(OCl)2(aq) + Kertas warna pada
Senyawanya berwrana putih larutan berwarna H2O(l) tabung II warnanya
Seujung sendok teh kaporit Aquades: larutan putih keruh, Ca(OH)2(s) + memudar, karena
tidak berwarna terdapat endapan HClO(aq) dibantu oleh
- Dimasukkan ke dalam gelas kimia
putih larutan asam yang
- Ditambahkan aquades se-tabung
mengandung klor
reaksi
yang dapat bereaksi
- Diaduk
Disaring: dengan kaporit.
- Disaring
Filtrat: larutan
Filtrat Residu tidak berwarna
- Dibagi ke dalam 2 tabung reaksi Residu: berwarna
4. Mengidentifikasi Klor, Brom, Iod dan NaCl: kristal NaCl+ H2SO4: NaCl(s) + H2SO4 ∆
→
Terbentuk gas Cl2,
Senyawanya berwarna putih larutan tidak Br2 dan I2 pada
NaHSO4(aq) +
1 sendok teh kristal NaCl H2SO4: larutan berwarna, masing-masing
HCl(g)
- Dimasukkan ke dalam tabung tidak berwarna terbentuk gas tabung.
reaksi berpipa samping KI: larutan tidak berwarna putih
- Ditambahkan sedikit H2SO4 pekat berwarna Diuji:
- Ditutup dengan segera dengan I2: larutan tidak - Dengan kertas
penutup karet berwarna saring+KI+I2:
- Dihubungkan dengan selang kertas saring
menuju tabung reaksi yang berisi tidak berubah
air penuh warna
- Dipanaskan dengan hati-hati - Dengan kertas
- Ditunggu beberapa menit lakmus:
Gas a) Lakmus
- Air di gelas kimia diuji dengan merah: tetap
kertas lakmus merah
- Selang dikeluarkan b) Lakmus biru:
- Gas diuji dengan kertas saring yang menjadi merah
telah ditetesi KI dan I2
Uji kertas saring dan lakmus
5. Reaksi Pendesakan Halogen NaCl: larutan NaCl+dialiri Cl2: NaCl(aq) + Cl2(g) Gas klor dapat
1 mL NaCl 0,1 M tidak berwarna larutan tidak NaCl(aq) + mendesak garam
- Dialiri gas Cl2 pada percobaan 1 CS2: larutan tidak Jumlah CS2: CS2(aq) kalium klorida.
- Ditambahkan beberapa tetes larutan berwarna NaCl(aq) + CS2(aq) Terbentuk gas Cl2,
CS2 + Cl2(g) Br2 dan I2.
Warna larutan
6. Sifat-sifat Klor, Brom, Iod dan I2 padat: kristal I2+aquades: larutan I2(s) + H2O(l) Kelarutan padatan
Senyawanya berwarna hitam berwarna kuning, I2(aq) + H2O(l) iodin pada KI >
Padatan I2 Aquades: larutan endapan sedikit HCl > aquades.
NaCl(s) + H2SO4 ∆
→
NaHSO4(aq) + HCl(g)
Gas HCl akan merubah kertas lakmus biru menjadi merah karena sifatnya asam,
dan kertas saring yang dibasahi KI + I2 tidak berubah warna karena tidak dapat
terjadi pembentukan iod.
b. Tabung kedua diberikan perlakuan yang sama seperti tabung I tetapi padatan
natrium klorida diganti padatan kalium bromida. Setelah larutan dipanaskan tidak
terbentuk gas HBr tetapi terbentuk gas Br2, karena asam sulfat oksidatir kuat yang
akan mengoksidari HBr menjadi Br2. Hal ini ditunjukkan lakmus biru tidak
berubah warna, tetapi kertas saring yang dibasahi KI + I 2 berubah menjadi ungu
karena terjadi pembebasan iod oleh gas brom seperti persamaan berikut:
KBr(s) + 2H2SO4 ∆
→
K2SO4(aq) + SO2(aq) + HBr(g)
I2 + I- I3-
5) Percobaan 5
Percobaan kelima yaitu untuk menguji reaksi pendesakkan oleh gas klor
terhadap garam halogen. Percobaan dilakukan dengan mengisi tabung I dengan
NaCl(s) + H2SO4 ∆
→
NaHSO4(aq) + HCl(g)
KBr(s) + 2H2SO4 ∆
→
K2SO4(aq) + SO2(aq) + HBr(g)
KI(s) + H2SO4 ∆
→
KHSO4(aq) + HI(g)
Percobaan 5:
NaCl(aq) + Cl2(g) NaCl(aq) + Cl2(g)
NaCl(aq) + Cl2(g) + CS2(aq) NaCl(aq) + CS2(aq) + Cl2(g)
2KBr(aq) + Cl2(g) 2KCl(aq) + Br2(g)
2KBr(aq) + Cl2(g) + CS2(aq) 2KCl(aq) + CS2(aq) + Cl2(g)
2KI(aq) + Cl2(g) 2KCl(aq) + I2(g)
2KI(aq) + Cl2(g) + CS2(aq) 2KCl(aq) + CS2(aq)+ I2(g)
Percobaan 6:
2I2(s) + 2H2O(l) 4HI(aq) + O2(g)
I2(s) + KI(l) KI3(aq)
I2(s) + HCl(aq) HI(aq) + Cl2(g)
5. Mengapa iod tidak larut dalam air, tetapi larut dalam kalium iodida?
Jawab:
Karena air merupakan pelarut yang polar sedangkan pada I2 merupakan molekul
non polar yang dapat larut dengan pelarut organik yang memiliki kepolaran yang
Percobaan ketiga
1. Kaporit diambil seujung sendok
sptalua lalu dicampurakn dengan
aquades kemudian disaring
2. Filtrat yang dihasilkan dibagi
menjadi 2 bagian
3. Tabung 1 : dimasukkan tissue
berwarna dan dibiarkan di udara
terbuka
4. Tabung 2 : ditambahkan
beberapa tetes HCl 0,1 M lalu
dimasukkan tissue berwarna
5. Diamti perubahan yang terjadi
Percobaan keempat
1. Diambil seujung spatula serbuk
NaCl dan dimasukkan ke dalam
tabung reaksi
2. Ditambahkan beberapa tetes
H2SO4 pekat
3. Lalu tabung reaksi ditutup
dengan penutup karet dan
dihubungkan dengan selang dan
gelas kimia yang berisi air dan
dipanaskan secara perlahan-lahan
4. Gas yang terbentuk diuji dengan
kertas lakmus
5. Kertas saring yang telah dibasahi
dengan larutan KI dan amilum
diletakkan diatas tabung rekasi
dan diamati perubahannya
Percobaan kelima
1. Disiapkan 3 tabung reaksi
masing-masing tabung berisi 1 ml
larutan NaCl, KBr dan KI
2. Lalu disalurkan gas klor (dari
percobaan pertama) di dalamnya
kemudian ditambahkan larutan
CS2 sampai ada perubahan
(terbentuk 2 fasa)
Percobaan keenam
1. Diambil seujung spatula iod
padat lalu dimasukkan ke dalam
3 tabung reaksi
2. Masing-masing tabung reaksi
berisi aquades, KI dan HCl pekat
3. Diamtati perubahnnya dan
dibandingkan kelarutannya