BAB I
A. PENGERTIAN SEL
Pembelahan sel adalah suatu proses pembelahan dari sel induk menjadi
dua atau lebih sel anak. Dimana pembelahan sel bertujuan untuk
pertumbuhan dan perkembangan, mengganti sel-sel yang telah rusak atau
mati, berkembang biak, serta variasi individu baru dll.
b. Pembelahan Meiosis
B. RUMUSAN MASALAH
C. TUJUAN
Tujuan pembelahan sel adalah untuk pertumbuhan dan perkembangan, menggati sel
yang telah mati atau rusak, berkembang biak, membentik varisasi individu baru dan lain
sebagainya
Tujuan dari Pembelahan Meiosis
Mereduksi kromosom (mengurangi jumlah kromosom)
Membentuk gonad/ gametogenesis
Tujauan dari rduksi adalah membentuk hasil zygot dari pertemuan sel
goand yang selalu sama dengan individu yang ada atau sebelumnya.
3
BAB II
A. TAHAPAN – TAHAPAN PEMBALAHAN SEL
a. MIOSIS
1. Interfase (Fase Istirahat)
Interfase merupakan fase istirahat dalam pembelahan sel. dimana pada fase ini, sel
melakukan berbagai persiapan untuk melakukan pembelahan selanjutnya dan
membutuhkan waktu yang lama dibandingkana dengan fase mitotik (fase pembelahan).
Interfase terbagi atas tiga fase yaitu :
Fase G1 atau fase pertumbuhan merupakan fase yang berlangssung selama 9 jam dan
termasuk fase yang paling aktif. Pada fase G1 ini sel mengadakan pertumbuhan dan
perkembangan sehingga sel bertambah ukurannya dan volumenya.
Fase ini berlangsung selama 10 jam dan merupakan fase pembentukan (sintesis) DNA
atau penggandaan kromosom.
Pada fase ini terjadi proses sintesis protein, dan pada fase ini sel siap untuk melakukan
pembelahan.
4
b. MEIOSIS
1. Meiosis I
1) Profase I
· Pakinema adalah tiapa bagian dari kromosom homolog mengganda, tetapi masih
dalah ikatan 1 sentromer sehingga membentuk tetrad
· Diplonema adalah kromatid dari tiap belahan kromosom memendek dan membesar,
serta tampak saling menjauhi tetapi tetap terikat bersama oleh kiasmata (terjadinya
pindah silang (crossing over)).
· Diakinesis adalah kromatid masih melanjutkan gerakan untuk salaing menjauhi dan
kiasmata mulai bergerak kearah ujung-ujung kromosom, kemudian sentrososm
membentuk 2 sentriol yang masing-masing membentuk benang spindle atau benang
gelondong pembelahan. Satu sentriol bergerak kearah kutub yang berlawanan
sendangkan yang satunya llagi tetap pada posisi semula. Nukleoplasma (membran inti)
dan nukleolus (anak inti) menghilang.
2) Metafase I
Setiap tedrad, berada pada bidang metaphase atau dataran metaphase
3) Anafase I
Tiap-tiap tetrad memisahkan diri dari pasangannya, kemudian bergerak kearah kutub
yang berlawanan. Sentromer belum membelah.
4) Telofase I
Tiap-tiap tetrad makin mendekatai kutub, membran inti dan nukleoplasma muncul
kembali, terbentuknya bidang pembelahan pada bagia tengah sel, kromatid meregang
dan membentuk benang-benang kromatin, serta terbentuknya dua sel anak yang
jumlah kromosonya sama dengan jumlah kromosom induknya.
5
2. Meiosis II
1. Profase II
· Sentrosom membentuk 2 sentriol yang letaknya berlawanan ktub, yang
dihubungkan oleh benang spindle.
· Nukleoplasma dan nukleus hilang
· Kromatin berubah kromosom yang dijerat oleh benang spindle atau benang
gelendong
2. Metafase II
· Kromosom berada pada bidang equator
· Kromatid bergandengan (berkelompok) dua-dua
· Sentromer belum membelah
3. Anafase II
· Tiap-tiap tetrad memisahkan diri dari pasangannya, kemudian bergerak kearah
kutub yang berlawanan.
4. Telofase II
· Kromatid berkumpul pada kutub pembelahan, kemudian berubah menjadi
kromatin
· Nukleoplasma dan nukleus terbentuk lagi
· Pada akhir pembelahan meiosis II, terbentuk empat sel yang masing-masing
sel mengandung separuh dari kromosom induknya.
6
a. Mitosis
Ciri-ciri Pembelahan Mitosis :
b. Meiosis
Sel yang membelah secara mitosis akan menghasilkan dua sel anak yang masing-masingmemiliki sifat dan
jumlah kromosom yang sama dengan induknya. Pada makhluk hidup bersel banyak mitosis merupakan mekanisme
memperbanyak sel/pertumbuhan, sedangkan pada organisme bersel satu mitosis merupakan cara bereproduksi.
Pembelahan mitosis berlangsung secara bertahap melalui beberapa fase yaitu profase, metafase, anafase, telofase,
dan interfase.
1.Profase
Pada fase ini, sel induk yang akan membelah memperlihatkan gejala terbentuknya dua sentriol dari sentrosom.
Masing-masing sentriol memancarkan serabut-serabut berupa filamen. Lalu butiran kromatin memanjang menjadi
benang kromatin yang kemudian memendekdan menebal menjadi kromosom. Di akhir profase selubung inti sel
pecah dan setiap kromatid melekat di beberapa benang spindeldi kinetokor.
2.Metafase
Membran inti sudah menghilang, kromosom berada di bidang ekuator , dengan sentromernya seolah kromosom
berpegangan pada benang gelendong pembelahan. Pada fase ini kromosom tampak paling jelas.
3. Anafase
Selama anafase, kromatid bergerak menuju ke arah kutub-kutub yang berlawanan. Kinetokor yang masih
melekat pada benang spindel berfungsi menunjukan jalan, sedangkan lengan kromosom mengikuti di belakangnya.
4. Telofase
Kromatid-kromatid mengumpul pada kutub-kutub. Benang gelendong menghilang, kromatid menjadi kusut
dan butiran-butiran kromatid muncul kembali. Selaput inti terbentuk kembali dan nukleolus terlihat lagi. pada
bagian bidang ekuator terjadi lekukan yang makin lama makin ke dalam hingga sel induk terbagi menjadi dua.
5. Interfase
Pada fase ini inti sel mempersiapkan diri untuk pembelahan lagi dengan mengumpulkan materi dan energi.
Akhirnya pembelahan sel secara mitosis menghasilkan dua sel anak yang masing-masing sel anakan memiliki
jumlah dan kromosom yang sama dengan sel induknya. Pada pembelahan ini terjadi pembagian inti ( kariokinesis )
dan pembagian plasma/sitoplasma. (selanjutnya)
Pembelahan sel ini berlangsung melalui dua tahap pembelahan tanpa melalui interfase, yang dikenal
dengan meiosis I dan meiosis II.
Meiosis I
Fase-fasenya meliputi:
1. Profase
Zigonema, kromosom yang sama bentuknya atau kromosom homolog berdekatan atau bergandengan.
Pakinema, setiap bagian kromosom homolog menganda, tetapi masih dalam satu ikatan.
Diakinesis, sentrosom membentuk dua sentriol yang masing-masing membentuk benang gelendong
pembelahan.
2. Metafase
3.Anafase
Benang gelendong pembelahan dari masing-masing kutub menarik kromosom homolog sehingga setiap
pasangan kromosom homolog berpisah bergerak ke arah kutub berlawanan. Setiap kutub memperoleh campuran
acak kromosom dari ibu bapak.
4.Telofase
9
Kromatid memadat, selubung inti terbentuk, dan nukleolus muncul lagi, kemudian sitokinesis
berlangsung.
Meiosis II
1. Profase
Sentrosom membentuk dua sentriol yang letaknya pada kutub yang berlawanan dan dihubungkan oleh
benang gelendong.
2. Metafase
Kromosom berada di bidang ekuator, kromatid berkelompok dua-dua. Belum terjadi pembelahan.
3. Anafase
Kromosom melekat pada kinetokor benang gelendong, lalu ditarik oleh benang gelendong ke arah kutub
yang berlawanan yang menyebabkan sentromer terbelah.
4. Telofase
Kromatid berkumpul pada kutub pembelahan lalu berubah menjadi kromatin kembali. Bersamaan dengan
itu membran inti dan anak inti terbentuk kembali, dan sekat pemisah semakin jelas sehingga akhirnya terjadilah
dua sel anakan. (selanjutnya)
DAFTAR PUSTAKA
http://belajarbioyuk.blogspot.com/2010/12/pembelahan-sel.html
http://bupenny.blogspot.com/p/blog-page_1.html
http://carabuatbloggampangdanmudah.blogspot.com/2012/10/makalah-
biologi-siklus-dan-pembelahan_2019.html
http://biologiklaten.wordpress.com/bab-26-pembelahan-sel-xii/
http://id.wikipedia.org/wiki/Pembelahan_sel
https://nusiati.wordpress.com/pembelahan-sel/2-meiosis/
https://nusiati.wordpress.com/pembelahan-sel/1-mitosis/