Anda di halaman 1dari 6

53 Jurnal Ilmiah Teknik Lingkungan Vol. 6 No.

EVALUASI PENGELOLAAN SAMPAH


RUMAH SAKIT UMUM SUMENEP

M. Ikbal Hidayatullah, Naniek Ratni Juliardi.A.R dan Firra Rosariawari


Program Studi Teknik Lingkungan, Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan
Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur
e-mail : ikbalhidy@yahoo.com

ABSTRAK
RSUD Dr. H. Moh. Anwar Sumenep merupakan rumah sakit yang memberikan
pelayanan kesehatan pada masyarakat umum. Penelitian ini termasuk penelitian
deskriptif analitik dengan tujuan mengevaluasi pengelolaan sampah medis di RSUD Dr.
H. Moh. Anwar Sumenep dengan menggunakan wawancara, observasi dan dengan
menggunakan alat kuisioner.
Pada tahap penyimpanan sementara sudah dilakukan pemisahan antara sampah
medis dan sampah non medis. Tahap pengumpulan dan pengangkutan dilakukan
bersama dengan menggunakan alat yang sama. Pemusnahan sampah medis dilakukan di
incenerator dengan suhu pembakaran 1000ºC selama 4 jam. residu/abu hasil
pembakaran dimasukkan ke dalam drum besar dan ditutupi dengan dilapisi semen.
Sebaiknya pihak rumah sakit atau penanggung jawab pengelolaan sampah dapat
memenuhi kebutuhan kantong plastik sebagai pelapis bak sampah atau tempat
penyimpanan sampah sementara sesuai dengan jumlah bak sampah yang ada di setiap
ruangan.
Kata kunci : Sampah medis, kuisioner, pengelolaan sampah medis

ABSTRACT
Dr. H. Moh. Anwar Regional General Hospital of Sumenep is a hospital that
provides health service to public general public. This research fell in the descriptive
analytical research with the purpose to evaluate medical trashes processing in Dr. H.
Moh. Anwar Regional General Hospital of Sumenep by using interview, observation
and by using questionnaire tool.
In the temporary storage stage it has been made the separation between medical
and non medical trashes. The collecting and carrying stages were carried out
collectively by using the same equipment. The destroying of medical trashes was done
in incinerator with combustion temperature of 1000°C for 4 hours. Residues/ashes as
the combustion yield were put into a big drum and closed by layering them with cement.
Should the hospital side or trashes processing responsible agency can fulfill the needs
of plastic bag as trash bin lining or temporary trash storage available in every rooms.
Key words: Medical trashes, questionnaire, medical trashes processing
Evaluasi Pengelolaan…(M.Ikbal Hidayatullah,Naniek Ratni Juliardi.A. & Firra Rosariawari) 54

PENDAHULUAN 2. Untuk mengevaluasi pelaksanaan


Rumah sakit adalah tempat pengelolaan sampah medis, yaitu
pelayanan kesehatan yang timbulan sampah medis,
menghasilkan sampah dalam jumlah penyimpanan sementara sampah
yang besar, beberapa diantaranya medis, pengumpulan dan
membahayakan kesehatan lingkungan. pengangkutan sampah medis dan
Secara umum sampah rumah sakit pembuangan akhir sampah medis
dibagi dalam dua kelompok besar, yaitu yang dilakukan di RSUD Dr. H. Moh
sampah medis dan sampah non medis Anwar Sumenep.
baik padat maupun cair.
Sampah medis rumah sakit LANDASAN TEORI
adalah sampah yang berasal dari Pengelolaan sampah medis
pelayanan medis, perawatan gigi, merupakan bagian dari kegiatan
veterinary, farmasi atau sejenis, penyehatan lingkungan di rumah sakit
pengobatan, perawatan, penelitian atau yang bertujuan untuk melindugi
pendidikan yang menggunakan bahan – masyarakat dari bahaya pencemaran
bahan yang beracun, infeksius, lingkugan yang bersumber dari sampah
berbahaya. rumah sakit dan upaya penanggulangan
Rumah Sakit Umum Daerah penyebaran penyakit. Pengelolaan
Dokter H. Moh. Anwar Sumenep sampah medis pun tidak dilakukan
merupakan rumah sakit pemerintah dengan sembarangan. Tiap jenis sampah
kelas C yang memberikan pelayanan medis memiliki cara penanganannya
kesehatan kepada masyarakat umum, sendiri – diri.
dimana dalam kegiatannya sehari – hari Sampah medis
tidak lepas dari permasalahan sampah Sampah medis adalah sampah
baik sampah medis maupun sampah non yang berasal dari pelayanan medis
medis. Berbagai jenis sampah yang perawatan gigi, pelayanan farmasi, atau
dihasilkan dari rumah sakit dapat yang sejenis serta serta limbah yang
membahayakan dan menimbulkan dihasilkan di rumah sakit pada saat
gangguan kesehatan baik bagi petugas, dilakukan penelitian atau pendidikan
pasien, maupun pengunjung rumah sakit yang menggunakan bahan - bahan
serta masyarakat sekitarnya. Sedangkan beracun, yang bersifat infeksius dan
pengelolaan sampah di Rumah Sakit berbahaya. (Depkes RI, 1995).
Umum Daerah Dr. H. Moh. Anwar Pengelolaan sampah medis padat
sumenep yang kurang optimal dalam Menurut Permenkes RI Nomor
pengelolaan sampahnya dan yang perlu 1204/MENKES/SK/X/2004,
mendapat perhatian misalnya seperti pengelolaan limbah medis menurut
tempat pembuangan sementara medis jenisnya, yaitu :
dan sisa hasil pembakaran berserakan di 1. Minimisasi Limbah
lokasi pembuangan dan lain lain. a. Setiap rumah sakit harus melakukan
reduksi limbah dimulai dari sumber.
TUJUAN PENELITIAN b. Setiap rumah sakit harus mengelola
Berdasarkan latar belakang dan mengawasi penggunaan bahan
maka penulis mengambil tujuan dalam kimia yang berbahaya dan beracun.
penelitian ini, adalah : c. Setiap rumah sakit harus melakukan
1. Untuk mengukur berat sampah medis pengelolaan stok bahan kimia dan
menurut ruang sumber penghasilan farmasi
sampah medis.
55 Jurnal Ilmiah Teknik Lingkungan Vol. 6 No. 1

d. Setiap peralatan yang digunakan langsung ke tempat pembuangan


dalam pengelolaan limbah medis akhir limbah domestik sebelum
mulai dari pengumpulan, aman bagi kesehatan.
pengangkutan, dan pemusnahan b. Cara dan teknologi pengolahan
harus melalui sertifikaasi dari pihak atau pemusnahan limbah medis
yang berwenang. padat disesuaikan dengan
2. Pemilahan, pewadahan, pemanfaatan kemampuan rumah sakit dan jenis
kembali dan daur ulang limbah medis padat yang ada,
a. Pemilahan limbah harus dilakukan dengan pemanasan menggunakan
mulai dari sumber yang otoklaf atau dengan pembakaran
menghasilkan limbah. menggunakan incinerator.
b. Limbah yang akan dimanfaatkan
kembal;I harus dipisahkan dari METODE PENELITIAN
limbah yang tidak dimanfaatkan Bahan
kembali. Bahan yang digunakan dalam
c. Limbah benda tajam harus penelitian ini adalah Sampah medis di
dikumpulkan dalam satu wadah RSUD dr. H. Moh. Anwar Sumenep.
tanpa memperhatikan terkontaminasi Alat
atau tidaknya. Wadah tersebut harus Beberapa alat yang digunakan
anti bocor, anti tusuk dan tidak dalam penelitian adalah :
mudah untuk dibuka sehingga orang 1. Timbangan
yang tidak berkepntingan tidak dapat 2. Kuisioner untuk mengetahui tingkat
membukanya. pengetahuan responden
d. Jarum dan syringes harus dipisahkan 3. Kuisioner evaluasi/lembar
sehingga tidak dapat digunakan pengamatan
kembali Cara Kerja
3. Pengumpulan, pengangkutan, dan
Melakukan pengumpulan data primer
penyimpanan limbah medis padat di
dan data sekunder
lingkungan rumah sakit
a. Pengumpulan limbah medis padat
dari setiap ruangan penghasil limbah Melakukan pengamatan lapangan
menggunakan troli khusus yang
tertutup.
Melakukan menimbang sampah
b. Penyimpanan limbah medis padat
harus sesuai iklim tropis yaitu pada
musim hujan paling lama 48 jam Melakukan analisa dan evaluasi
musim kemarau paling lama 24 jam.
4. Pengumpulan, pengemasan, dan
pengangkutan ke luar rumah sakit HASIL DAN PEMBAHASAN
a. Pengelola harus mengumpulkan Kondisi Eksisting Pengelolaan
dan mengemas pada tempat yang Sampah Medis Rumah Sakit
kuat. 1.Timbulan Sampah
b. Pengangkutan limbah keluar Sampah medis yang dihasilkan di
rumah sakit menggunakan RSUD Dr. H. Moh. Anwar Kabupaten
kendaraan khusus. Sumenep terdiri dari jarum disposable
5. Pengelolaan dan pemusnahan dan syringe drapes, ampul bekas, kasa
a. Limbah medis padat tidak pembalut, kapas, jaringan tubuh, gelas
diperbolehkan membuang terkontaminasi, masker disposable,
Evaluasi Pengelolaan…(M.Ikbal Hidayatullah,Naniek Ratni Juliardi.A. & Firra Rosariawari) 56

sarung bedah, kertas yang mengandung 3. Pengumpulan dan pengangkutan


buangan nasal, blood lancet disposibel, sampah
dll. Pengumpulan dan pengangkutan
Tabel .1 Rekapitulasi berat sampah sampah medis dilakukan setiap hari
medis bulan april 2014 mulai dari pukul 06.00 WIB sampai
NO RUANGAN BERAT KET 07.00 WIB pada tahap pengumpulan
SAMPAH
MEDIS(KG) sampah medis, cleaning service
1 IRD 110 mengambil kantong plastic hitam yang
2 ZAL INTERNE 59
3 VK 99 berstrip putih yang berisi sampah medis
4 ZAL ANAK 61 dan kemudian dimasukkan ke gerobak
5 ZAL BEDAH 48
6 POLI BEDAH 21
setelah gerobak penuh lalu dibawa ke
7 POLI MATA 3 incinerator untuk dilakukan
8 PICU/NICU 131 pembakaran. Alat angkut sekaligus alat
9 ICU 19
10 HD pengumpul yang digunakan adalah
11 GRIU 102 gerobak roda dua yang terbuat dari
12 OK 250
13 LABORAT kerangka besi.
14 POLI GIGI 1,5 4.Pembuangan akhir
15 POLI ANAK
16 RSB SUMEKAR
Pembuangan akhir sampah medis
17 POLI SARAF dilakukan dengan cara pembakaran
18 LOUNDRY kedalam incinerator, sampah medis
19 POLI 0,5
KANDUNGAN yang diambil oleh cleaning service
20 DR.AMITA dikumpulkan diluar pagar dan sampah
JUMLAH 905
medis ditimbang untuk mengetahui
berat sampah keseluruhan, kemudian
2.Penyimpanan sementara
sampah medis dimasukkan ke dalam
Pada tahap penyimpanan sementara
icenerator untuk dilakukan pembakaran
pihak RSUD Dr. H. Moh. Anwar
dengan suhu 1000ºC selama 4 jam.
Sumenep menyediakan bak sampah
Proses pembakaran sampah medis ini
yang terpisah antara bak sampah medis
selama satu bulan dilakukan rata-rata 10
dan sampah non medis, dimana bak
kali proses pembakaran. Lokasi
sampah yang ada di ruangan-ruangan
incinerator. Adapun incinerator yang
disesuaikan dengan jenis sampah yang
dimiliki RSUD Dr. H. Moh. Anwar
dihasilkan oleh ruangan tersebut, untuk
Sumenep mempunyai spesifikasi sebgai
ruangan yang menghasilkan sampah
berikut :
sampah medis dan non medis
Type incinerator : type pirolisis,
disediakan 2 macam bak sampah,
type both
sedangkan ruangan yang menghasilkan
Kapasitas : 60 kg/jam (240
sampah medis benda tajam
kg/jam/1 Both)
ditambahkan bak sampah benda tajam
Suhu pembakaran : 1000ºC
yaitu safety box disetiap ruangan
Bahan bakar : Solar
tersebut.
Tangki solar : 100 liter
Tabel 2 Jenis tempat sampah yang
Tinggi cerobong : 5 meter
digunakan di RSUD Dr. H. Moh.
Perlengkapan : penampung sisa
Anwar Sumenep Tahun 2014
No Bahan Volume Jumla Jumlah total Kode abu
h volume residu/abu hasil pembakaran
1 Plastik 80 23 1840 A
2 Plastik 15 18 270 B dimasukkan ke dalam tang besar dan
Jumlah 95 41 2110 ditutupi dengan cor semen.
57 Jurnal Ilmiah Teknik Lingkungan Vol. 6 No. 1

Evaluasi Pengelolaan Sampah Medis Pada tahap pengumpulan ini


Rumah Sakit sekaligus sebagai pengangkutan pihak
1. Bak sampah dan volume bak sampah RSUD Dr. H. Moh. Anwar Sumenep
Dari rekapitulasi berat sampah tidak memisahkan antara gerobak
medis yang dihasilkan dari semua sampah medis dan sampah non medis.
ruangan di bulan april 2014 totalnya Pada tahap pengumpulan sampah medis
adalah 905 kg atau sama dengan 0,905 ini petugas cleaning service
m3 dengan jumlah total bak sampah menengambil kantong plastik yang
yang ada yaitu 23 bak sampah ukuran berwarna hitam dengan strip putih yang
besar dengan jumlah total volume 1840 berisi sampah medis dan kemudian
liter (1,84m3) dan 18 bak sampah langsung dibawa ke incinerator untuk
ukuran kecil dengan total volume 270 dilakukan pembakaran yang diletakkan
liter (0,27 m3) diluar pagar incinerator tanpa
2. Pelaksanaan pengelolaan sampah menggunakan gerobak khusus untuk
medis mengangkut sampah medis.
A. Timbulan sampah Petugas cleaning service dalam
Pada tahap penimbulan ini melakukan pengangkutan atau
diketahui bahwa rekapitulasi volume pengumpulan sampah medis tidak
sampah medis di bulan april adalah 905 menggunakan alat pelindung diri.
kg, dimana berat sampah medis yang Sehingga sangat mungkin saat petugas
terbesar adalah berasal dari ruangan OK melakukan pengangkutan dan
205 kg sedangkan untuk sampah pengumpulan sampah medis akan
terkecil adalah dari ruangan poli terinfeksi atau terkontaminasi dengan
kandungan 0.5 kg. sampah.
B. Penyimpanan sementara Dalam tahap pembuangan akhir
Dalam penyimpanan sementara sampah medis ini menggunakan cara
sampah medis apabila bak sampah pembakaran dalam incinerator. Sebelum
penuh kemudian kantong plastik sampah medis dilakukan pembakaran di
diambil dari bak sampah lalu di ikat. incinerator, sampah medis yang
Dan bak sampah yang sudah kosong dikumpulkan oleh petugas cleaning
dilapisi kembali dengan kantong plastik. service diletakkan diluar pagar lokasi
Bak sampah yang digunakan incinerator, setelah sampah medis
sebagai tempat penampungan sementara terkumpul semuanya kemudian sampah
bak sampah medis sudah cukup. Karena medis ditimbang. Setelah selesai
dari kondisi tersebut sehingga tidak ditimbang sampah medis dimasukkan
perlu untuk penambahan bak sampah kedalam incinerator sampah medis
karena volume sampah medis masih untuk dilakukan pembakaran.
lebih kecil bila dibandingkan dengan Incenerator yang digunakan RSUD Dr.
volume bak sampah. Tetapi perlu H. Moh. Anwar Sumenep sudah
adanya penambahan stok plastik untuk memenuhi persyaratan. Sampah yang
dilapisi ke bak sampah yang tidak ada sudah hancur dipisahkan dengan
plastiknya dan tidak adanya pewadahan sampah medis yang belum hancur atau
bak sampah untuk sampah kategori yang telah menjadi abu penangananya
sitotoksis dan limbah kimia dan residu/abu hasil pembakaran
farmasi. dimasukkan ke dalam tang besar dan
C. Pengumpulan dan Pengangkutan ditutupi dengan cor semen.
sampah Hasil validasi kuisioner
Evaluasi Pengelolaan…(M.Ikbal Hidayatullah,Naniek Ratni Juliardi.A. & Firra Rosariawari) 58

Berdasarkan hasil analisis karena dalam melaksanakan


validasi antara 42 responden dengan 30 tugasnya tidak pernah
pertanyaan, maka keseluruhan kuisioner menggunakan Alat Pelindng Diri
dengan responden terdapat hubungan (APD).
yang nyata (korelasi diatas 0,304 5. Pembakaran/pemusnahan sampah
dikatan valid), menurut A. Aziz Alimul medis dilakukan dengan membakar
Hidayat. Dengan demikian antara di incinerator dengan suhu 1000ºC
responden dengan pertanyaan terdapat selama 4 jam. dan residu/abu hasil
hubungan yang nyata dan dikatan valid, pembakaran dimasukkan ke dalam
maka kuisioner layak untuk digunakan. tang besar dan ditutupi dengan cor
semen.
KESIMPULAN DAN SARAN 6. Dari hasil penelitian pengelolaan
Kesimpulan sampah medis didapatkan 60%
1. Timbulan sampah yang dihasilkan memenuhi syarat dan berdasarkan
RSUD Dr. H. Moh. Anwar tingkat penerapan Sistem
Sumenep per bulan april 905 kg Manajemen Kesehatan dan
(0,905 m3) dengan jumlah total bak Keselamtan Kerja, RSUD Dr. H.
sampah yang ada yaitu 23 bak Moh. Anwar Sumenep memenuhi
sampah ukuran besar dengan tingkat penerapan dengan kriteria
jumlah total volume 1840 liter penerapan baik dengan presentase
(1,84 m3) dan 18 bak sampah 60-84%.
ukuran kecil dengan total volume
270 liter (0,27 m3) kg maka dapat DAFTAR PUSTAKA
disimpulkan bahwa timbulan Asmadi. 2013.”Pengelolaan Limbah
sampah tidak melebihi kapasitas Medis Rumah Sakit”Yogyakarta
tempat sampah. Aziz, A. H. 2010. ”Metodologi riset”
2. Tempat penyimpanan sampah Salemba medika. Jakarta.
sementara sampah medis kurang Departemen Kesehatan RI, Dirjen PPM
memenuhi syarat, karena ada dan PLP. 1995. Pedoman Sanitasi
beberapa bak sampah yang tidak Rumah Sakit di Indonesia. Jakarta
ada tutupnya, tidak ada plastiknya Departemen Kesehatan RI. Dirjen PPM
dan tidak adanya pewadahan bak dan PLP. 1995. Permenkes RI &
sampah untuk sampah kategori Keputusan Dirjen PPM & PLP
sitotoksis dan limbah kimia dan tentang Persyaratan Kesehatan
farmasi. Lingkungan Rumah Sakit. Jakarta
3. Pelaksanaan pengumpulan dan Departemen Kesehatan RI. Keputusan
pengangkutan sampah Dirjen PPM dan PLP No. 281-
menggunakan alat gerobak sampah II/PD.03.04.LP. 1989. Tentang
oleh petugas cleaning service, Persyaratan Kesehatan
sebaiknya digunakan gerobak Pengelolaan Sampah. Jakarta
khusus untuk menghindari kontak Kepmenkes R.I. No.
langsung antara sampah medis 1204/MENKES/SK/X/2004.
dengan petugas cleaning service. Persyaratan Kesehatan
4. Jumlah petugas yang menangani Lingkungan Rumah Sakit.
sampah medis di RSUD Dr. H. PP R.I. No. 50 Tahun 2012. Tentang
Moh. Anwar Sumenep sudah Penerapan Sistem Manajemen
mencukupi, namun dari segi Keselamatan dan Kesehatan
kesadaran masih belum memadai Kerja.

Anda mungkin juga menyukai