Library Night
Library Night
Jika berbicara tentang perpustakaan, apa saja kata yang langsung terngiang
dalam benakmu?
Bosan, sunyi, gelap, dan ribuan kalimat yang menggambarkan tidak “asik” nya
tempat tersebut dan agenda yang berlangsung didalamnya. Sebenarnya, apakah
benar seperti itu?
Jika menelisik dari sejarah, perpustakaan sudah dikenal dari zaman sebelum
masehi. Yang mana berarti tempat ini adalah tempat bersejarah yang terus-
menerus dilestarikan dikarenakan kebutuhannya yang tak pernah lekang oleh
zaman. Seharusnya seperti itu, bukan? Lalu kenapa sepertinya pada zaman ini
perpustakaan sepertinya tidak dibutuhkan lagi?
Mobilitas yang penat disertai jadwal yang padat terutama di kota-kota besar,
membuat masyarakat berfikir 2x untuk menjadikan perpustakaan sebagai tempat
berkunjung atau sebagai sarana relaksasi. Ya setelah digempur kegiatan yang
menghabiskan kemampuan otak dan membuat badan kaku dalam setengah hari,
siapa sih yang ingin menghabiskan sisa harinya dengan kegiatan membosankan?
Buku tidak hanya sebagai sumber ilmu pengetahuan, buku juga dapat dijadikan
media relaksasi. Dengan memperbanyak bahan bacaan dan juga memperbaharui
fasilitas yang ada, maka saya yakin minat masyarakat untuk menghilangkan rasa
penat dengan kegiatan membaca akan bertambah. Buatlah sebuah perpustakaan
ramah anak dan perpustakaan bernuansa anak muda juga. Penyediaan ruangan
terbuka hijau serta musik relaksasi berperan penting dalam hal ini.
Dan hal terakhir yang harus diubah, suasana. Suasana kaku nan sunyi dalam
perpustakaan harus segera dirubah. Sediakan banyak ruangan untuk banyak
kebutuhan. Bagi bacaan serius dan mereka yang ingin memiliki konsentrasi tinggi,
buatlah satu ruangkan khusus. Bagi mereka yang butuh buku sebagai pusat
relaksasi, maka dapat dilakukan penyediaan ruang terbuka hijau dan segala
fasilitasnya yang telah saya jelaskan sebelumnya.
Oh iya, tak salah juga saya rasa dalam perpustakaan ruang terbuka hijau itu
dijadikan tempat “kongkow” para pemuda. Ya, ini dapat dimasukkan dalam
perpustakaan bernuansa remaja yang telah saya sampaikan. Menurut saya,
perpustakaan harus agak sedikit dirubah konotasi dan maknanya. Tidak hanya
sebagai tempat membaca, tapi tempat kegiatan positif.