Anda di halaman 1dari 7

SATUAN ACARA PENYULUHAN

Bidang studi                  : Ilmu Keperawatan Dasar

Topik                           : Lupus

Sasaran                        : Masyarakat Sango, Ternate, Maluku Utara

Tempat             : Puskesmas Balita

Hari/Tanggal                 : 05, 06 Juni 2012

Waktu                          : 1 x 30 Menit

1.      Tujuan Instruksional Umum

Untuk meningkatkan pengetahuan semua pengunjung Puskesmas Balita tentang Penyakit Lupus.

2.      Tujuan Instruksional Khusus

Setelah diberikan penyuluhan selama 30 menit tentang pneumonia diharapkan semua pengunjung


Puskesmas Balita dapat:

a.     Menyebutkan Pengertian Lupus

b.    Menyebutkan Penyebab Lupus

c.     Menyebutkan Tanda dan Gejala Penyakit Lupus

d.    Menjelaskan Pencegahan Lupus

e.     Menyebutkan Pengobatan/Penatalaksanaan Lupus

3.      Sasaran

Semua Semua Masyarakat Sango Yg berkunjung di Puskesmas Balita

4.      Materi

a. Pengertian Lupus                                  e.   Diagnosa Lupus


b. Tanda dan Gejala Penyakit Lupus         f.    pencetus lupus kambuh
c. Penyebab Penyakit Lupus                     g.   Pengobatan/PenatalaksanaanLupus
d. Pencegahan Lupus                                  h.   Efek samping yang sering dirasakan
5.      Metode

Ø  Ceramah dan Tanya jawab


Ø  Flipchart

Ø  Demonstrasi

6.      Media

1.      LCD                 3. Screen

2.      Laptop             4. Leaflet

7.      Kegiatan Penyuluhan

NO WAKTU KEGIATAN PENYULUHAN KEGIATAN PESERTA

1 5 Menit Pembukaan:

Ø Memperkenalkan diri Menyambut salam dan mendengarkan

Mendengarkan

Ø Menjelaskan tujuan dari penyuluhan.

Ø Melakukan kontrak waktu. Mendengarkan

Ø Menyebutkan materi penyuluhan yang Mendengarkan


akan diberikan

2 12 Menit Pelaksanaan:

Menjelaskan tentang pengertian LupusMendengarkan dan memperhatikan

Ø Menjelaskan tentang penyebab Lupus Mendengarkan dan memperhatikan

Ø Menjelaskan tentang tanda dan gejala Mendengarkan dan memperhatikan


penyakit Lupus

Ø Menjelaskan tentang pencegahan Lupus
Mendengarkan dan memperhatikan
Ø Menjelaskan tentang penanganan Lupus
Mendengarkan dan memperhatikan
Ø Memberikan kesempatan pada semua
Bertanya dan menjawab pertanyaan yg
pengunjung Puskesmas Balita untuk
diajukan
bertanya

3 10 Menit Evaluasi :

Menanyakan pada semua pengunjung Menjawab dan menjelaskanpertanyaan

Puskesmas Balita tentang materi yang

diberikan dan reinforcement kepada

semua pengunjung Puskesmas Balita

bila dapat menjawab & menjelaskan

kembali pertanyaan/materi
4 3 Menit Terminasi :

Mengucapkan terimakasihkepada Mendengarkan dan membalas salam

      semua pengunjung
Puskesmas Balita

Ø Mengucapkan salam

8.      Kriteria Evaluasi

      Kriteria struktur :

ü  Peserta semua pengunjung Puskesmas Balita.

ü  Penyelenggaraan penyuluhan dilakukan di Puskesmas Balita.

ü  Pengorganisasian penyelenggaraan penyuluhan dilakukan sebelum dan saat penyuluhan.

      Kriteria Proses :

ü  Mempersiapkan materi dan mengkonsulkan pada pembimbing

ü  Semua pengunjung Puskesmas Balita antusias terhadap materi penyuluhan.

ü  Semua pengunjung Puskesmas Balita konsentrasi mendengarkan penyuluhan.

ü  Semua pengunjung Puskesmas Balita mengajukan pertanyaan dan menjawab pertanyaan secara


lengkap dan benar.

      Kriteria Hasil :

ü Semua pengunjung Puskesmas Balita mengetahui tentang pengertian Lupus

ü Semua pengunjung Puskesmas Balita mengetahui tentang penyebab Lupus

ü Semua pengunjung Puskesmas Balita mengetahui tentang tanda dan gejala Lupus

ü Semua pengunjung Puskesmas Balita mengetahui tentangtindakan pencegahan                 Lupus.

ü Semua pengunjung Puskesmas Balita mengetahui tentangtindakan


pengobatan/penatalaksanaan Lupus.

9.      Pengorganisasian

Ø  Pembawa Acara         : Siti Nurbaya S.kep Ns M.kes

Ø  Pembicara                  : Iswan Ibrahim dan Indah Restika


Ø  Fasilitator                   : Jamil Miraj

Ø  Observer                    : Haedar

MATERI SATUAN PENGAJARAN


Penyakit Lupus
A.   Pengertian penyakit Lupus

Penyakit Lupus secara umum merupakan kelainan yang bersifat kronik pada masalah


imunitas tubuh. Manusia memiliki sistem kekebalan tubuh yang berfungsi untuk menyerang benda
asing, virus, bakteri atau kuman yang dapat menyebabkan penyakit. Tetapi, pada penderita penyakit
Lupus, sistem kekebalan yang harusnya berfungsi sebagai pelindung tubuh mengalami kelainan.
Tubuh tidak dapat membedakan antara benda asing yang harus dimusnahkan dengan jaringan tubuh
sendiri yang bermanfaat untuk kelangsungan hidup.

Akibatnya, yang diserang adalah jaringan tubuh sendiri dan menyebabkan kerusakan pada
organ tubuh seperti pada paru-paru, darah, kulit, ginjal, otak, jantung, dan lainnya. Kerusakan pada
organ tubuh vital selanjutnya menyebabkan penderita Lupus yang disebut Odapus semakin lemah
dan sakit.

B.   Tanda dan Gejala Penyakit


Adapun tanda dan gejala penyakit Lupus ialah :
1. Kulit yang mudah gosong akibat sinar matahari serta timbulnya gangguan pencernaan.
2. Gejala umumnya penderita sering merasa lemah, kelelahan yang berlebihan, demam dan
pegal-pegal. Gejala ini terutama didapatkan pada masa aktif, sedangkan pada masa remisi (nonaktif)
menghilang.
3. Pada kulit, akan muncul ruam merah yang membentang di kedua pipi, mirip kupu-kupu.
Kadang disebut (butterfly rash). Namun ruam merah menyerupai cakram bisa muncul di kulit seluruh
tubuh, menonjol dan kadang-kadang bersisik. Melihat banyaknya gejala penyakit ini, maka wanita
yang sudah terserang dua atau lebih gejala saja, harus dicurigai mengidap Lupus.
4. Anemia yang diakibatkan oleh sel-sel darah merah yang dihancurkan oleh penyakit Lupus ini
5. Rambut yang sering rontok dan rasa lelah yang berlebihan.
C. Penyebab Penyakit Lupus
1.      Faktor Genetik : Tidak diketahui gen atau gen – gen apa yang menjadi penyebab
penyakit tersebut, 10% dalam keluarga Lupus mempunyai keluarga dekat ( orang tua atau kaka adik )
yang juga menderita lupus, 5% bayi yang dilahirkan dari penderita lupus terkena lupus juga, bila
kembar identik, kemungkinan yang terkena Lupus hanya salah satu dari kembar tersebut.

2.      Faktor lingkungan sangat berperan sebagai pemicu Lupus, misalnya : infeksi, stress,


makanan,  antibiotik (khususnya kelompok sulfa dan penisilin), cahaya ultra violet (matahari) dan
penggunaan obat – obat tertentu.

3.      Faktor hormon, dapat menjelaskan mengapa kaum perempuan lebih sering terkena
penyakit lupus dibandingkan dengan laki-laki.  Meningkatnya angka pertumbuhan penyakit Lupus
sebelum periode menstruasi atau selama masa kehamilan mendukung keyakinan bahwa hormon,
khususnya ekstrogen menjadi penyebab pencetus penyakit Lupus. Akan tetapi  hingga kini belum
diketahui jenis hormon apa yang menjadi penyebab besarnya prevalensi lupus pada perempuan
pada periode tertentu yang menyebabkan meningkatnya gejala Lupus masih belum diketahui.

4.      Faktor sinar matahari adalah salah satu kondisi yang dapat memperburuk gejala
Lupus. Diduga oleh para dokter bahwa sinar matahari memiliki banyak ekstrogen sehingga
mempermudah terjadinya reaksi autoimmune.  Tetapi bukan berarti bahwa penderita hanya bisa
keluar pada malam hari. Pasien Lupus bisa saja keluar rumah sebelum pukul 09.00 atau sesudah
pukul 16.00 dan disarankan agar memakai krim pelindung dari sengatan matahari.  Teriknya sinar
matahari di negara tropis seperti Indonesia, merupakan faktor pencetus kekambuhan bagi para
pasien yang peka terhadap sinar matahari dapat menimbulkan bercak-bercak kemerahan di bagian
muka.kepekaan terhadap sinar matahari (photosensitivity) sebagai reaksi kulit yang tidak normal
terhadap sinar matahari.

           D. Cara Mencegah Penyakit Lupus


Karena penyakit ini menyerang bagian kulit sebaiknya hindari terpaan sinar matahari
secara langung dan berkelebihan. Selain itu anda juga harus berganti pola hidup anda dengan  pola
hidup sehat seperti olah raga yang teratur mengganti menu makanan anda dengan di banyaki
sayuran dan buah-buahan. Dalam makanan sendiri anda juga harus memperhatikan kandungannya,
untuk lebih baiknya sebaiknya konsumsi makanan yang mengandung banyak vitamin D dan protein.
Selain itu waspadai juga penyakit yang menyerang bagian pencernaan, namun karena penyakit ini
termasuk penyakit genetik sehingga ada juga yang di sebabkan oleh keturunan. Secara ringkas,
dapat disebutkan cara pencegahan penyakit Lupus ialah :

1. Menghindari stress
2. Menjaga agar tidak langsung terkena sinar matahari
3. mengurangi beban kerja yang berlebihan
4. menghindari pemakaian obat tertentu.
E.  diagnosa lupus

Jika seseorang diduga menderita lupus, maka perlu dilakukan pemeriksaan laboratorium
untuk membuktikan diagnosa tersebut. Pemeriksaan laboratorium juga berguna untuk memastikan
alat tubuh apa saja yang terkena. Pemeriksaan yang sering dilakukan adalah antinuclear antibody
(ANA) dan anti-double stranded DNA (drDNA) dan anti-smith antibodies (Sm). Pemeriksaan
laboratorium akan dipadukan dengan pemeriksaan klinis dokter untuk menyatakan apakah
menderita lupus atau tidak dan seberapa jauh kerusakan alat tubuh yang terjadi akibat lupus.

F.     pencetus lupus kambuh

Lupus dapat dicetuskan oleh paparan sinar matahari dan infeksi. Jika lupus kambuh akan
timbul kemerahan pada wajah atau kulit lainnya dan kemudian terjadi pula gangguan pada alat
tubuh-alat tubuh lainnya. Terkadang lupus dicetuskan oleh kehamilan dna persalinan. Oleh karena
itu penting untuk berkonsultasi dengan dokter jika tidak dapat menghindari paparan sinar matahari,
terkena infeksi (misalnya: batuk pilek yang tidka sembuh-sembuh), sewaktu hamil dan akan
menjalani persalinan.

G.  mengobati lupus
Pengobatan lupus tergantung dari berat-ringannya dan alat tubuh mana yang terkena.
Untuk itu diperlukan pemeriksaan medis secara berkala. Jika terdapat gejala ringan dapat diberikan
obat anti inflamasi non steroid (OAINS) dan anti malaria (seperti Chloroquine). Jika terdapat gejala
yang berat dab beresiko mengancam jiwa, maka diberikan Steroid (seperti Prednison,
Metilprednisolon) dan obat imunosupresif (seperti azathioprine, cyclophosphamide, mycophenolate
mofetil dan cyclosporine).

Obat-obat tersebut memang berguna untuk mengobati lupus, tetapi mempunyai beberapa

efek samping. Efek samping yang ditimbulkan beragam dari ringan sampai berat dan terkadang baru
dirasakan setelah jangka waktu lama.

H.   Efek samping yang sering dirasakan


      Nyeri ulu hati

      Mual dan kadang disertai muntah


      Tekanan darah tinggi

      Berat badan meningkat

      Muka menjadi bulat

      Osteoporosis

      Rambut rontok

      Meningkatnya resiko infeksi (misalnya: tuberkulosis)

      Setelah perbaikan, maka dosis dan jenis oabat akan dikurangi secara bertahap.

Anda mungkin juga menyukai