A. DESKRIPSI
RW SIAGA adalah suatu tatanan masyarakat yang penduduknya memiliki kesiapan sumber daya dan
kemampuan serta kemauan untuk mencegah dan mengatasi masalah kesehatan, bencana dan kegawat-
daruratan kesehatan secara mandiri..
RW SIAGA dibentuk dalam upaya memiliki rasa kesadaran solidaritas sosial serta memiliki kepedulian
terhadap kesehatan pribadi dan lingkungan.
RW SIAGA merupakan kegiatan bakti masyarakat yang dimaksudkan menata kesiapan warga dalam
memberikan bantuan bencana alam dan kegawat-daruratan serta mengaktualisasikan warga yang
kompak dalam gotong royong dan tolong menolong,
Mudah-mudahan keberadaan RW SIAGA ini menjadi sarana terdepan dalam menangani dan mengatasi
kerawanan sosial dan kesehatan masyarakat di lingkungan RW .
B. DASAR PELAKSANAAN
Dasar pelaksanaan dari RW siaga adalah
Penyelenggaraan RW Siaga merupakan suatu upaya untuk menyediakan wadah bantuan solidaritas
sosial kemanusiaan warga dalam membantu mengatasi setiap keadaan gawat darurat yang menimpa
warga.
Menata kesiapan warga masyarakat RW dalam karya bakti nyata melalui kegiatan Peduli
Lingkungan,pencegahan dan pengendalian bencana, pertolongan kesehatan bagi masyarakat serta
pengawasan gizi keluarga warga RW.
2. Tujuan
3. Meningkatnya kegiatan masyarakat dalam pengamatan penyakit, dan faktor resiko, kesiapsiagaan
bencana dan Kejadian Luar Biasa (KLB);
4. Meningkatnya kadar gizi keluarga dan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS);
D. RENCANA KEGIATAN
1. Bantuan Kesehatan Dasar dan Pelayanan Kesehatan Masyarakat.
3. Bantuan Pemerintah/BUMN
A. Tahap Bina
Pada tahap ini forum RW Siaga mungkin belum aktif, namun telah ada forum/lembaga masyarakat RW
yang telah berfungsi dalam bentuk apa saja, misalnya kelompok rembug RW.Demikian juga Posyandu
mungkin masih pada tahap pratama. Pembinaan intensif dari petugas kesehatan dan petugas sektor
lainnya sangat diperlukan, misalnya dalam bentuk pendampingan untuk meningkatkan kinerja.
B.Tahap Tumbuh
Pada tahap ini forum RW Siaga telah aktif mengembangkan UKBM sesuai kebutuhan masyarakat selain
posyandu , Demikian juga Posyandu sedikitnya sudah pada tahap madya.
Pendampingan dari tim Kecamatan LSM masih sangat diperlukan untuk pengembangan kualitas
Posyandu atau pengembangan UKBM lainnya. Hal penting lain yang diperhatikan adalah pembinaan dari
Puskesmas , sehingga semua ibu hamil bersalin nifas serta bayi baru lahir yang risiko tinggi dan
mengalami komplikasi dapat ditangani dengan baik. Disamping itu sistem surveilans berbasis
masyarakat juga sudah dapat berjalan, artinya masyarakat mampu mengamati penyakit ( menular dan
tidak menular ) serta faktor risiko di lingkungannya secara terus menerus dan melaporkan serta
memberikan informasi pada petugas kesehatan / yang terkait.
B. Tahap Kembang
Pada tahap ini forum kesehatan masyarakat telah berperan secara aktif dan mampu mengembangkan
UKBM-UKBM sesuai kebutuhan masyarakat dengan biaya berbasis masyarakat. Sistem Kewaspadaan
Dini masyarakat menghadapi bencana dan kejadian luar biasa telah dilaksanakan dengan baik, demikian
juga dengan sistem pembiyaan kesehatan berbasis masyarakat
Jika selama ini pembiayaan kesehatan oleh masyarakat sempat terhenti karena kurangnya pemahaman
terhadap sistem jaminan ,masyrakat didorong lagi untuk mengembangkan sistem serupa dimulai dari
sistem yang sederhana dan jelas dibutuhkan oleh masyarakat, misalnya diadakan Tabungan
Perlindungan Kesehatan (TABULINKES). Pembinaan masih diperlukan meskipun tidak terlalu intensif.
C. Tahap Paripurna
Pada tahap ini semua indikator dalam kriteria RW Siaga sudah terpenuhi. Masyarakat sudah hidup
dalam lingkungan sehat serta berperilaku hidup bersih dan sehat. Masyarakatnya sudah mandiri dan
siaga tidak hanya terhadap masalah kesehatan yang mengancam , namun juga terhadap kemungkinan
musibah / bencana non kesehatan. . Pendampingan dari Tim Kecamatan sudah tidak diperlukan lagi.