Abstrak Rizal
Abstrak Rizal
Sistem pentanahan adalah suatu metode pengaman Gedung beserta peralatan, apabila
terjadi arus lebih akan di alirkan ke tanah. Untuk mengamankan gedung beserta peralatan yang
ada di sekitarnya di butuhkan tahanan pentanahan sekecil mungkin. Tahanan pentanahan untuk
gedung di harapkan 5 Ω (PUIL 2000). Terjadinya tegangan lebih akibat sambaran langsung petir
dan sambaran induksi petir pada peralatan, akan mengakibatkan adanya aliran listrik yang masuk
secara konduktif pada hubungan peraltan dengan sitem pentanahan yang kondisi normal tidak di
aliri arus listrik.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui luas daerah proteksi untuk penyalur petir yang
telah terpasang sebelumnya . mengetahui besar tahanan pentanahan untuk batang tunggal
berdasarkan hasil pengukuran dan hasil perhitungan pada stasiun Trasnmisi RCTI Merauke.
perhitungan dalam penelitian ini mengambil studi kasus pada instalasi listrik dan peralatan
elektronik Stasiun Transmisi RCTI Merauke, mengunakan metode observasi.
Pentanahan pada stasiun transmisi RCTI Merauke menggunakan sistem batang tunggal,
dengan panjang elektroda 2 m mendapatkan nilai resistansi sebesar 5,90 Ω dan nilai hasil analisa
batang tunggal sebesar 2,84 Ω. Dengan tinggi tower 80 m yang terletak di Merauke memiliki
peluang tersambar Nd 27,40 sambaran pertahun dengan efisiensi SPP E = 0,98 % dengan
demikian tower memerlukan tingkat SPP minimum I, dengan arus puncak 54,28 kA.