Disusun Oleh:
Veky Puspa Lora
1726030014
ii
KATA PENGANTAR
Segala puji bagi Allah SWT Penulis ucapkan karena oleh-Nya penulis diberi rahmat
serta hidayahnya sehingga penulis bisa menyelesaikan Asuhan kebidanan komunitas pada
keluarga ibu Bahiya dengan tidak ada halangan suatu apapun.
Tidak lupa penulis ucapkan banyak terimakasih atas bantuan dan bimbingan dari berbagai
pihak kepada :
1. Drs, H. S. Effedi Ms selaku Ketua Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Tri Mandiri Sakti
Bengkulu.
2. Yuni ramadhaniati, SST, M.Kes Selaku Ketua Jurusan Kebidanan Sekolah Tinggi
Ilmu Kesehatan Tri Mandiri Sakti Bengkulu.
3. Desi fitriani SST,M..Tr.keb Selaku dosen pembimbing praktik kebidanan komunitas.
4. Keluarga yag telah mendukung dari segi materi dan lain sebagainya.
5. teman-teman yang telah membantu dan memberikan dukungan sehingga lapora ini
bisa selesai tepat waktu.
semua dorongan yang telah diberikan kepada penulis sangat berarti, semoga dapat
balasan yang lebih dari Allah SWT, Amin.
Penulis menyadari dalam menyusun Asuhan kebidanan ini jauh dari sempurna,
maka dari penulis sangat mengharapkan kritik serta saran yang sifatya membangun demi
perbaika Asuhan kebidanan ini.
Penulis
iii
DAFTAR ISI
HALAMAN DEPAN...................................................................................... i
LEMBAR PENGESAHAN............................................................................ ii
KATA PENGANTAR.................................................................................... iii
DAFTAR ISI................................................................................................... 4
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang...................................................................................... 5
B. Tujuan .................................................................................................. 7
C. Manfaat komunitas............................................................................... 7
D. Lokasi dan Waktu................................................................................. 8
ASUHAN KEBIDANAN
A. Subjektif................................................................................................ 24
B. Objektif................................................................................................. 27
C. Analisa.................................................................................................. 29
D. Planning................................................................................................ 29
E. Catatan Perkembangan......................................................................... 30
BAB IV PEMBHASAN.................................................................................. 32
BAB V PENUTUP.......................................................................................... 33
DAFTAR PUSTAKA...................................................................................... 34
LAMPIRAN.................................................................................................... 35
SAP................................................................................................................... 36
DOKUMENTASI............................................................................................ 37
4
5
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
6
bekerja di desa mempunyai wilayah kerja atau wilayah pelayanan. Masyarakat
yang berada di dekat tempat aktivitas bidan merupakan sasaran utama
pelayanan kebidanan komunitas mendorong bidan bekerja aktif, tidak
menunggu pasien dating ketempat kerjanya.Bidan harus aktif memberi
pelayanan terhadap ibu dan anak balita baik di dalam maupun diluar unit
kerjanya. Untuk itu bidan harus mengetahui perkembangan kesehatan
masyarakat dari waktu ke waktu.
Pemantauan kesehatan masyarakat di wilayah kerjanya harus dilakukan
oleh bidan komunitas.Konsep kebidanan terdiri dari beberapa kompenen yang
membentuk suatu konsep kebidanan komunitas. Unsur - unsur yang tercakup
dalam keidanan komunitas adalah bidan, pelayanan kebidanan, sasaran
pelayanan, lingkungan dan pengetahuan, serta teknologi.Ciri kebidanan
komunitas adalah menggunakan populasi sebagai unit analisis. Populasi dapat
kelompok sasaran (jumlah perempuan, jumlah kepala keluarga, jumlah laki-
laki, jumlah neonatus, jumlah balita) dalam area yang dapat ditentukan sendiri
oleh bidan. Analisis situasi merupakan proses sistematis untuk melihat fakta,
data atau kondisi yang ada dalam suatu lingkup wilayah.
Dalam hal ini, penulis mengambil Kasus pada Keluarga TN.H di RT 02
RW 04 desa bentiring sebagai bukti pelaksanaan praktek kebidanan komunitas
dan melaksanakan implementasi sesuai dengan prioritas masalah .
Diare merupakan penyakit yang terjadi ketika terdapat perubahan
konsentensi feses selama dan frekuensi buang air besar. Seseorang dikatakan
diare bila feses lebih berair dari biasanya, atau bila buang air besar tiga kali
atau lebih, atau buang air besar berair tapi tidak berdarah dalam waktu 24 jam
( Depkes,2009). Menurut WHO pengertian diare adalah buang air besar
dengan konsistensi cair (menceret) sebanyak 3 kali atau lebih dalam satu hari
(24 jam). Ingat dua kreteria penting harus ada yaitu BAB cair dan sering, jadi
misalnya buang air besar tiga kali, maka itu bukan diare. Pengertian diare
didefinisikan sebagai inflamasi pada membran mukosa lambung dan usus
halus yang ditandai dengan diare , munta-muntah yang berakibat kehilangan
7
cairan dan elektrolit yang menimbulkan dehidrasi dan gangguan
keseimbangan elektrolit (Betz,2009)
Berdasarkan uraian diatas, maka penulis tertarik ingin mengambil judul
tentang “Asuhan kebidanan pada AN“M” 9 tahun dengan diare pada remaja ”
dikelurahan bentiring muarabangkahulu RT 02 RW 04.
B. Tujuan
1. Tujuan Umum
Mampu melakukan asuhan kebidanan pada AN“M” Umur 9 tahun
diare pada remaja
Tujuan Khusus
a. Mampu melakukan pengkajian data subjektif Asuhan kebidanan
pada An.M 3 hari di rumah ibu bertempat di RW 04, RT 02,
kelurahan bentiring kecamatan Muara Bangkahulu
b. Mampu melakukan pengkajian data objektif Asuhan Kebidanan
pada An.M
c. Mampu menegakkan analisis data Asuhan Kebidanan pada An.M
d. Mampu melakukan asuhan kebidanan dan evaluasi serta
dokumentasi pada An.M dengan diare pada remaja
C. Manfaat Komunitas
a. Bagi Mahasiswa
Mahasiswa mengerti mengenai penatalaksanaan pada remaja yang
diare, dan mengerti tindakan segera yang harus dilakukan
b. Bagi lahan praktek
Dapat menjadi bahan masukan bagi lahan praktek dalam ragka
meningkatkan kualitas pelayanan dan pelaksanaan Asuhan kebidanan
pada remaja yang diare sesuai standar pelayanan
c. Bagi institusi pendidikan
Sebagai sumber referensi, sumber bacaan dan bahan pengajaran
terutama yag berkaitan dengan asuhan kebidanan tentang diare
8
D. Lokasi dan waktu
Adapun lokasi yang waktu saat penulis melaksanakan asuhan
kebidanan komunitas adalah rumah An.M di RW.04,RT 02 dikelurahan
bentiring kec. Muarabangkahulu kota bengkulu
9
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Konsep Keluarga
1. Pengertian keluarga
Keluarga merupakan unit terkecil dalam masyarakat. Keluarga
didefinsikan dengan istilah kekerabatan dimana invidu bersatu dalam
suatu ikatan perkawinan dengan menjadi orang tua. Dalam arti luas
anggota keluarga merupakan mereka yang memiliki hubungan
personal dan timbal balik dalam menjalankan kewajiban dan memberi
dukungan yang disebabkan oleh kelahiran, adopsi,maupun perkawinan
(Stuart,2014)
10
pihak ayah.
Matrikal, yang dominan memegang kekuasaan dalah keluarga
adalah pihak ibu.
b. Equalitarian, yang dominan memegang kekuasaan dalam keluarga
adalah pihak ayah dan ibu.
4. Peranan keluarga
Peranan keluarga menggambarkan seperangkat perilaku
interpersonal, sifat kegiatan yang berhubungan dengan individu dalam
posisi dan situasi tertentu. Menurut (Effendi, 1998) penaran dalam
keluarga adalah:
a. Peranan ayah
Sebagai suami dari istri dan ayah dari anak-anak, pecari nafkah,
pendidik, pelindung, kepala keluarga, anggota dari kelompok
sosialnya, anggota masyarakat dari lingkungannya.
b. Peranan ibu
Sebagai istri dan ibu dari anak-anak, mengurus rumah tangga,
mengasuh dan pendidik, pelindung dari salah satu kelompok dari
peranan sosialnya, serta sebagai anggota masnyarakat dari
lingkungannya, pencari nafkah tambahan dalam keluarga.
c. Peranan anak
Melaksanakan peranan psikososial sesuai tingkat perkembangan
baik fisik, mental maupun spiritial.
5. Fungsi keluarga
a. Fungsi biologis
Untuk meneruskan keturunan, memelihara dan membesarkan anak,
memenuhi kebutuhan gizi keluarga, memelihara dan merawat
anggora keluarga.
b. Fungsi psikologis
1. Memberikan kasih sayang dan rasa aman.
11
2. Memberikan kasih sayang diantara anggota keluarga.
c. Fungsi sosial
1. Membina sosialisasi pada anak.
2. Membentuk norma tingkah laku sesuai tingkat perkembangan
anak.
d. Fungsi ekonomi
1. Pengaturan penggunaan penghasilan keluarga untuk memenuhi
kebutuhan keluarga.
2. Mencari sumber penghasilan keluarga untuk memenuhi
kebutuhan keluarga.
3. Menabung untuk memenuhi kebutuhan keluarga dimasa yang
akan datang
e. Fungsi Pendidikan
1. Menyekolahkan anak untuk membekali pendidikan,
ketrampilan dan membentuk perilaku sesuai bakat dan minat
yang dimilikinya.
2. Mempersiapkan anak untuk kehidupan dewasa yang akan
datang, memenuhi peranannya sebagai orang dewasa.
3. Mendidik anak sesuai tingkat perkembangannya.
12
keadaan sosial, ekonomi, adat kebiasaan, kehidupan beragama,
status kesehatan serta masalah ibu dan anak balita. Keberhasilan
bidan yang bekerja dibidang komuniti tergantung pada peningkatan
kesehatan ibu dan anak balita di wilayah kerjanya.
Sasaran umum kebidanan komunitas asalah ibu dan anak
dalam keluarga. Menurut undang-undang no.12 tentang kesehatan,
yang dimaksud dengan keluarga adalah suami, istri, anak dan
anggota keluarga lainnya.
Di dalam kesehatan keluarga, kesehatan istri mencakup
kesehatan masa pra kehamilan, persalinan, pasca persalinan dan masa
di luar masa kehamilan (masa interfal) serta persalinan. Upaya
kesehatan ibu dan anak dilakukan melalui peningkatan kesehatan anak
dalam kandungan, masa bayi, masa balita dan masa pra sekolah.
13
2. Data desa
Data desa meliputi :
a. Wilayah desa (luas,keadaan geografi, jarak desa dan fasilitas kesehatan
pemeriksaan.
b. Penduduk (jumlah, komposisi penduduk, jumlah keluarga, mata
pencarian, pertumbuhan penduduk, dinamika penduduk).
c. Status kesehatan (angka kematian, jenis dan angka kesakita ibu, anak
dan balita).
d. Keadaan lingkungan (jumlah sarana air minum, jumlah jamban
keluarga, pembungan sampah dan kotoran, pembuangan tinja dan
kondisi tinja).
e. Sosial ekonomi (pendidikan, pendapatan perkapita, organisasi dari
lembaga swadaya masyarakat yang ada, media komunikasi yang
dimiliki masyarakat).
f. Data keluarga
g. Pemeriksaan fisik anggota keluarga yaitu ibu, bayi dan balita.
h. Pemeriksaan lingkungan keluarga (rumah, pekarangan,pembungan
sampah dan kotaran
14
b. Perumusan Masalah
Perumusan masalah dapat dikumpulkan berdasarkan analisis.
Dalam rumusan masalah mencakup masalah utama dan
penyebabnya serta masalah potensial.
c. Rencana dan tindakan bila sudah diketahui masalah utama
kesehatan lingkungan serta penyebabya, maka disusun rencana dan
tindakan yang dilakukan. Tindakan dilakukan berdasarkan rencana
yang disusun:
1. Rencana
Rencana untuk pemecahan masalah kesehatan lingkungan
dikomunitas dapat dibagi menjadi tujuan, rencana pelaksanaan,
dan evaluasi. Umtuk .pencapaian tujuan tersebut perlu
ditetapkan sasaran, maka disusun rencana pelaksanaan.
2. Didalam pelaksanan mencakup:
a. Pemeliharaan kesehatan lingkungan.
b. Penyuluhan tentang kesehatan lingkungan yang diberikan
pada keluarga.
c. Untuk mengetahui hasil suatu upaya, maka perlu ditentukan
kriteria keberhasilan, kriteria ini ditetapkan di dalam
rencana evaluasi tercakup:
1. Tingkat kesehatan lingkungan.
2. Frekuensi penyuluhan.
3. Partisipasi keluarga dalam bentuk tindakan.
d. Tindakan
Di dalam pelaksanaan kegiatan, bidan harus memonitor
perkembangan dan perubahan yang terjadi terhadap lingkungan
kemungkinan penetapan tujuan juga tidak tepat, bila hal ini
terjadi, maka perlu dilakukan modifikasi dan juga
menyebabkan perubahan dalam melaksanakan tindakan dan
evaluasi.
15
d. Evaluasi
Tujuan evaluasi adalah mengetahui ketepatan dan kesempurnaan
antara hasil yang dicapai dengan tujuan yang ditetapkan. Suatu
pengkajian dinyatakan berhasil bila evaluasi menunjukan data yang
sesuai dengan tujuan yang akan dicapai. Bila tujuan tidak tercapai,
maka perlu dikaji kembali penyebabnya. Bila kegiatan berhasil
mencapai tujuan maka identifikasi dilakukan dalam mengantisipasi
kemungkinan terjadi masalah lain yang timbul akibat keberhasilan
tersebut
D. Defenisi Diare
Diare adalah suatu kondisi dimana seseorang buang air besar dengan
konsistensi lembek atau cair bahkan dapat berupa air saja dan frekuensinya
lebih sering (biasanya tiga kali sehari atau lebih) dalam satu hari. (Buku saku
petugas kesehatan lintas diare depkes RI 2010).
WHO (world health organization ) melaporkan bahwa penyebab utama
kematian pada balita adalah diare (post neonatal) 14% dan terlihat bahwa
sebagai salah satu penyebab utama tingginya angkankematian anak di
dunia( WHO dalam blutein data informasi kemenkes RI 2011).
Diare psikogenik adalah diare yang menyertaimasa ketegangan saraf /
.Jika ditilik definisinya, diare adalah gejala buang air besar dengan konsistensi
feses(tinja) lembek, atau cair, bahkan dapat berupa air saja. Frekuensinya bisa
terjadi lebihdari dua kali sehari dan berlangsung dalam jangka waktu lama tapi
kurang dari 14hari. Seperti diketahui, pada kondisi normal, orang biasanya
buang besar sekali ataudua kali dalam sehari dengan konsistensi feses padat
atau keras.Jadi diare dapat diartikan suatu kondisi, buang air besar yang tidak
normal yaitu lebihdari 3 kali sehari dengan konsistensi tinja yang encer dapat
16
disertai atau tanpa disertaidarah atau lendir sebagai akibat dari terjadinya
proses inflamasi pada lambung atau usus.
E. Penyebab Diare
a. mekanisme diare (suraatmaja , 2011) secara umum diare disebabkan dua
hal yaitu gangguan pada proses absorsi atau sekresi. Terdapat beberapa
pembagian diare :
1. Pembagian diare menurut etiologi
2. Pembagian diare menurut mekanismenya yaitu gangguan absorpsi dan
gangguan sekresi .
3. Pembagian diare menurut lamanya diare
a. Diare akut yang berlangsung kurang dari 14 hari
b. Diare kronik yang berlangsung lebih dari 14 hari dengan etiologi
infeksi
c. Diare persisten yang berlangsung lebih dari 14 hari dengan etiologi
infeksi.
Kejadian dieare secara umum terjadi dari satu atau beberapa
mekanisme yang saling tumpang tindih. Menurut mekanisme diare maka
dikenal diare akibat gangguan absorsi yaitu voleme cairan yang berada
di kolon lebih besar daripada kapasitas absorpsi.
F. Patofisiologi Diare
Penyakit ini dapat terjadi karena kontak dengan tinja yang terinfeksi
secara langsung,seperti:
1. Makan dan minuman yang sudah terkontaminasi, baik yang sudah dicemari
olehserangga atau terkontaminasi oleh tangan kotor.
2. Bermain dengan mainan terkontaminasi apalagi pada bayi sering memasukk
antangan/mainan/apapun kedalam mulut. Karena virus ini dapat bertahan
dipermukaan udara sampai beberapa hari.
3. Penggunaan sumber air yang sudah tercemar dan tidak memasak air dengan
airyang benar.
17
4. Tidak mencuci tangan dengan bersih setelah selesai buang air besar.Penyeb
ab gastroenteritis akut adalah masuknya virus
Mekanisme dasar penyebab timbulnya diare adalah adanya
peningkatan bising usus dan sekresi isi usus sebagai upaya tubuh untuk
mengeluarkan agen iritasi atau ageninfeksi. Selain itu menimbulkan
gangguan sekresi akibat toksin di dinding usus, sehingga sekresi air dan
elektrolit meningkat kemudian terjadi diare dan absorpsi airserta elektrolit
terganggu. Sebagai homeostasis tubuh, sebagai akibat dari masuknya agen
pengiritasi pada kolon, maka ada upaya untuk segera mengeluarkan
agentersebut. Sehingga kolon memproduksi mukus dan HCO3 yang
berlebihanyang berefek pada gangguan mutilitas usus yang mengakibatkan
hiperperistaltik dan hipoperistaltik. Akibat dari diare itu sendiri adalah
kehilangan air dan elektrolit (dehidrasi) yang mengakibatkan gangguan
asam basa, gangguan gizi, dan gangguansirkulasi darah.Proses terjadinya
Gastroenteritis dapat disebabkan oleh berbagaikemungkinan
faktordiantaranya:
1. Faktor infeksi, proses ini dapat diawali adanya mikroorganime
(kuman) yang masuk ke dalam saluran pencernaan yang kemudian
berkembang dalam usus dan merusak sel mukosa usus yang dapat
menurunkan daerah permukaan usus. Selanjutnya terjadi perubahan
kapasitas usus yang akhirnya mengakibatkan gangguan fungsi usus
dalam absorbsi cairan dan elektrolit. Atau juga dikatakan adanya
toksin bakteri akan menyebabkansystem transport aktif dalam usus
halus, sel di dalam mukosa intestinal mengalami iritasi dan
meningkatnya cairan dan elekrtolit. Mikroorganisme yang masuk akan
merusak sel mukosa intestinal sehingga menurunkan area permukaan
intestinal, perubahan kapasitas intestinal dan terjadi gangguan absorbsi
cairan dan elektrolit.
2. Faktor malabsorbsi merupakan kegagalan dalam melakukan absorbsi yang
mengakibatkan tekanan osmotic meningkat sehingga terjadi pergeseran air
18
dan eletrolit ke ronga usus yang dapat meningkatkan isirongga usus
sehingga terjadilah Gastroenteritis.
G. Pencegahan Diare
a. Penyakit diare dapat dicegah melalui ( Widoyono, 2005: 151)
1. Menggunakan air bersihTanda-tanda air bersih
i. :Ø Tidak berwarna
ii. Ø Tidak berbau
iii. Ø Tidak berasa
1. Memasak air sampai mendidih sebolum diminum untuk mema
ikan sebagian besar kuman penyakit.
2. Usahakan untuk selalu mencuci tangan sebelum menyentuh ma
kanan.
3. Usahakan pula menjaga kebersihan alat-alat makan.
4. Sebaiknyaair yang diminum memenuhi kebutuhansanitasi stand
ar di lingkungan tempat tinggal. Air dimasak benar - benar
mendidih, bersih, tidak berbau, tidak berwarna dan tidak berasa
5. Tutup makanan dan minuman yang disediakan di meja.
6. Setiap kali habis pergi usahakan selalu mencuci tangan, kaki,
dan muka
7. Biasakan anak untuk makan di rumah dan tidak jajan di sembar
angan tempat.Kalau bisa membawa makanan sendiri saat ke
sekolah
8. Buatlah sarana sanitasi dasar yang sehat di lingkungan tempat t
inggal, sepertiair bersih dan jamban/WC yang memadai.
9. Pembuatan jamban harus sesuai persyaratan sanitasi standar. M
isalnya, jarakantara jamban (juga jamban tetangga) dengan
sumur atau sumber air sedikitnya 10meter agar air tidak
terkontaminasi. Dengan demikian, warga bisa menggunakan
air bersih untuk keperluan sehari-hari, untuk memasak, mandi,
dan sebagainya.
19
BAB III
TINJAUAN KASUS
A. Pengkajian
1. Struktur Keluarga
b. Umur : 32tahun
d. Agama : Islam
e. Pendidikan : SLTA
f. Pekerjaan : wiraswasta
02, RW 04
i. Suku/bangsa : Indonesia
Umur Imunisasi
Hub L Agam
No Nama (Tahu Pend Peker BC
Kel P a CAMP DPT POL HB
n) G
1
33
Yuli harmani istri p sarjana islam pns - - - - -
thn
Belum
2. M.Algeovans anak L 9 thn islam pelajar - - - - -
tamat
BELU BELU
AN 6TH M ISL M
3. ARKAELINO L - - - - -
AK N TAMA AM SEKO
T LAH
20
2. Sifat Keluarga
( istri )
a. Rumah
21
sudah menggunakan plapon, ventilasi cukup, atap rumah menggunakan
rumah.
d. Jamban. : sephitenk
h. Halaman : Sedang
22
b) Kesehatan anak
Psikososial : cukup
Spiritual : Baik
Baik
Kurang
Sosial
Tidak ada
BPJS
Baik
15. Masalah
Baik
B. Analisis Data
23
C. Prioritas Masalah
D. Rencana asuhan
2. Tujuan
Umum : Agar anak mengerti tentang bahaya diare dan selanjutnya akan
Non Verbal : anak tampak mengerti dan paham tentang diare akan
24
ASUHAN KEBIDANAN KOMUNITAS PADA KELUARGA ANAK
MUHAMMAD RW 04 RT 02 DENGAN DIARE PADA REMAJA
A. Subjektif
1. Identitas
a. Ibu
Nama : Ny. y
Umur : 33 tahun
Alamat : RT 02 RW 04
b. Suami
Nama : Tn.H
Umur : 32 tahun
Agama : Islam
Suku/Bangsa : Indonesia
Pendidikan : slta
Pekerjaan : wiraswasta
Alamat : RT 02 RW 04
25
2. Keluhan Utama
3. Riwayat Kesehatan
menahun seperti
TBC, Hepatitis.
DM).
Ibu mengatakan baik dari keluarga ibu maupun suami tidak pernah
Pola nutrisi
26
Apa yang dimakan : nasi, sayur
Pola eliminasi
BAB
Konsistensi : cair
BAK
Warna : kuning
Keluhan :-
Pola istirahat
Keluhan :-
Personal Hygine
Aktivitas sehari-hari
27
5. Obat Yang Dikonsumsi
6. Riwayat Psikososial
B. Objektif
1. Pemeriksaan Umum
Tanda-Tanda Vital :
TD :-
N : 85 x/Menit
P : 24 x/Menit
S :36,50C
2. Pemeriksaan Fisik
a. Kepala
Telinga : bersih
28
b. Leher
29
c. Genetalia
keadaan : baik
C. Analisa
D. Planning
jajan disekolahan
30
Ev: anak mau melakukannya
E. Catatan Perkembangan
Data Subjektif
Anak mengatakan bahwa dan sudah mulai berkurang untuk BAB dan mules
Anak mengatakan bahwa mules dan BAB nya sudah tidak sering
Data Objektif
Tanda-tanda Vital
Tekanan darah :-
Analisa
31
Penatalaksanaan
keadaasn baik
ketidaknyamanan pada diare seperti mules dan lemas dengan cara harus
menjaga pola makan dengan gizi seimbang dan istirahat yang teratur
Maha Esa
diare ini bukan berakhirnya kehidupan melainkan suatu keadaan yang bisa
disembuhkan.
5. Menganjurkan anak untuk minum obat diare dari dokter yang teratur yakni
32
BAB IV
PEMBAHASAN
Keluarga merupakan unit terkecil dalam masyarakat. Keluarga didefinsikan
dengan istilah kekerabatan dimana invidu bersatu dalam suatu ikatan perkawinan
dengan menjadi orang tua. Dalam arti luas anggota keluarga merupakan mereka
yang memiliki hubungan personal dan timbal balik dalam menjalankan kewajiban
dan memberi dukungan yang disebabkan oleh kelahiran,adopsi,maupun
perkawinan (Stuart,2014). Setelah dilakukan pengkajian dan ditemukan dalam
keluarga itu pada An.M adanya diare Yang berusia 9 tahun . maka perlu dilakukan
tindakan khusus karena dapat menyebabkan timbulnya penyakit diare, sering
BAB.
Dalam memecahkan masalah pasien, bidan menggunakan manajemen yaitu
suatu metode yang digunakan oleh bidan dalam menentukan dan mencari
langkah-langkah pemecahan masalah serta melakukan tindakan untuk
menyelamatkan pasiennya dari gangguan kesehatan.
Dari pengkajian data yang dilakukan, masalah keluarga pada AN.M Adalah
tentang diare pada remaja, namun setelah dikaji anak mules dan Jarang melakukan
aktivitas atau kurang bergerak dan tidak pernah mengikuti olaraga yang ada di
rumah karena anak sekolah atau anak sering jajan sembarangan saat disekolah,
setelah diberikan penyuluhan dan mengingatkan anak untuk tetap mengkonsumsi
obat setiap sakit dan menganjurkan anak untuk rajin mengonsumsi buah-buahan
dan anak mau melakukannya anak sudah merasa tenang dan senang dengan
penyuluhan yang diberikan anak merasa sudah sedikit bisa mengatasi keadaan
anak.
Dari data yang didapatkan antara teori dan praktek dilapangan, tidak
ditemukan kesenjangan atau dengan kata lain didapatkan kesamaan antara teori
dan praktek lapangan
BAB V
33
PENUTUP
A. Kesimpulan
Menurut World Health Organisation (WHO), DIARE adalah buang air
besar dengan konsistensinya cair (menceret) sebanyak 3 kali atau lebih dalam
satu hari (24 jam). Menyebutkan diare adalah buang air besar pada pada bayi
atau anak lebih. Dan 3 kali sehari bab . diare merupakan suatu keadaan suatu
pengeluaran tinja yang tidak normal atau tidak seperti biasanya. Perubahan
yang terjadi berupa peningkatan volume cairan, dan frekuensi dengan atau
tanpa lendir darah.
Dari pengkajian data yang dilakukan keluarga pada An.M adalah tentang
diareh pada remaja . Pada hasil pemeriksaan di dapatkan bahwa secara umum
keadaan anak baik dan pada pemeriksaan anak sering BAB dan mules sudah
teratasi dengan anak mengatur pola kehidupan sehari hari dan mulai
beraktivitas walaupun hanya berjalan jalan disekitar pekarangan rumah.
Setelah diberikan penyuluhan anak mengetahui cara mengatur pola hidup
sehat pada remaja dengan diare,mampu melakukan pengkajian data subjektif
Asuhan kebidanan pada An.M 3 hari dirumah keluarga pada An.M betempat di
RW 04, RT 02, Kelurahan bentiring kecamatan muarabangkahulu .(B) Mampu
melakukan pengkajian data objektif Asuhan kebidanan pada An.M (C) Mampu
menegakkan analisis data Asuhan Kebidanan pada An.M (D) Mampu
melakukan asuhan kebidanan dan evaluasi serta dokumentasi pada An.M
Dengan diare pada remaja.
DAFTAR PUSTAKA
34
Suraatmaja,s.2010. keseimbangan cairan dan elektrolot tubuh.in: suraatmaja
sudaryat,ed Gastroenterologi anak.jakarta : sagung seto;63-65
Kemenkes, RI. 2011. Buku Saku Lintas Diare Untuk Petugas Kesehatan. Jakarta:
Direktorat Jendral Pengadilan Penyakit Dan Penyehatan lingkungan.
Ngastiyah , 2005. Perawatan anak sakit. jakarta : ECG
LAMPIRAN
35
36
37
DENA RUMAH
38
RUANG KELUARGA
DAPUR
WC
SATUAN ACARA PENYULUHAN
39
Pokok Bahasan : penyuluhan tentang ibu Lansia dengan hipertensi
1. Definisi Diare
2. klasifikasi Diare pada remaja
3. Menjelaskan cara menjaga pola hidup sehat pada remaja
dengan diare
A. Tujuan Umum
Setelah memberikan KIE Tentang pola hidup sehat pada anak remaja
dengan diare ,mampu menjelaskan tentang pengertian, klasifikasi dan cara
menjaga pola kehidupan sehari hari.
B. Tujuan khusus
Setelah melakukan konseling pada anak remaja dengan diare ,anak dapat :
1. Menjelaskan definisi diare
2. Menjelaskan klasifikasi diare
3. Menjelaskan cara menjaga pola hidup sehat pada anak remaja
C. Metode
4. Konseling
5. Pendidikan kesehatan
D. Media
1. Leaflet
40
E. Materi
Terlampir
F. Kegiatan
G. Evaluasi
Prosedur : post test
Bentuk : lisan
Jenis : Tanya jawab
Pertanyaan :
41
H. Hasil
1. Sasaran dapat menjelaskan
definisicamelia
2. Sasaran dapat menjelaskan
klasifikasi camelia
3. Sasaran menjelaskan cara
menjaga pola hidup sehatcamelia
PENGORGANISASIAN
Ketua penyuluh : Veky Puspa Lora
Penyuluh : Veky Puspa Lora
DOKUMENTASI
42
43