Anda di halaman 1dari 43

LAPORAN KASUS

ASUHAN KEBIDANAN KOMUNITAS


PADA KELUARGA TN.H RT.02 RW.04 BENTIRING
KOTA BENGKULU

Laporan Individu Praktek Kerja Lapangan

Disusun Oleh:
Veky Puspa Lora
1726030014

PROGRAM STUDI DIII KEBIDANAN


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN (STIKES)
TRI MANDIRI SAKTI
BENGKULU
2020
LEMBAR PENGESAHAN
ASUHAN KEBIDANAN KOMUNITAS
PADA KELUARGA TN.H RT.02 RW.04 KELURAHAN BENTIRING KOTA
BENGKULU

Laporan Individu Praktek Kerja Lapangan


Telah Memenuhi Persyaratan dan di Setujui
Tanggal

Menyetujui dan Mengesahkan


Ketua Prodi DIII Kebidanan Pembimbing

Yuni Ramadhaniati, SST, M. Kes Desi Fitriani,SST,M,Tr.keb

ii
KATA PENGANTAR

Segala puji bagi Allah SWT Penulis ucapkan karena oleh-Nya penulis diberi rahmat
serta hidayahnya sehingga penulis bisa menyelesaikan Asuhan kebidanan komunitas pada
keluarga ibu Bahiya dengan tidak ada halangan suatu apapun.
Tidak lupa penulis ucapkan banyak terimakasih atas bantuan dan bimbingan dari berbagai
pihak kepada :
1. Drs, H. S. Effedi Ms selaku Ketua Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Tri Mandiri Sakti
Bengkulu.
2. Yuni ramadhaniati, SST, M.Kes Selaku Ketua Jurusan Kebidanan Sekolah Tinggi
Ilmu Kesehatan Tri Mandiri Sakti Bengkulu.
3. Desi fitriani SST,M..Tr.keb Selaku dosen pembimbing praktik kebidanan komunitas.
4. Keluarga yag telah mendukung dari segi materi dan lain sebagainya.
5. teman-teman yang telah membantu dan memberikan dukungan sehingga lapora ini
bisa selesai tepat waktu.
semua dorongan yang telah diberikan kepada penulis sangat berarti, semoga dapat
balasan yang lebih dari Allah SWT, Amin.
Penulis menyadari dalam menyusun Asuhan kebidanan ini jauh dari sempurna,
maka dari penulis sangat mengharapkan kritik serta saran yang sifatya membangun demi
perbaika Asuhan kebidanan ini.

Bengkulu, 11 Februari 2020

Penulis

iii
DAFTAR ISI

HALAMAN DEPAN...................................................................................... i
LEMBAR PENGESAHAN............................................................................ ii
KATA PENGANTAR.................................................................................... iii
DAFTAR ISI................................................................................................... 4

BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang...................................................................................... 5
B. Tujuan .................................................................................................. 7
C. Manfaat komunitas............................................................................... 7
D. Lokasi dan Waktu................................................................................. 8

BAB II TINJAUAN PUSTAKA


A. Konsep Keluarga.................................................................................. 9
B. Konsep Manajemen Asuhan Keluaraga................................................ 12
C. Konsep Permasalahan Keluarga........................................................... 15
D. Definisi Diare........................................................................................ 16
E. Penyebab Diare..................................................................................... 16
F. Patofisiologi Diare................................................................................ 17
G. Pencegahan Diare................................................................................. 18

BAB III TINJAUAN KASUS


A. Pengkajian............................................................................................. 19
B. Analisis Data......................................................................................... 22
C. Prioritas Masalah.................................................................................. 23
D. Rencana Asuhan................................................................................... 23

ASUHAN KEBIDANAN
A. Subjektif................................................................................................ 24
B. Objektif................................................................................................. 27
C. Analisa.................................................................................................. 29
D. Planning................................................................................................ 29
E. Catatan Perkembangan......................................................................... 30

BAB IV PEMBHASAN.................................................................................. 32

BAB V PENUTUP.......................................................................................... 33

DAFTAR PUSTAKA...................................................................................... 34

LAMPIRAN.................................................................................................... 35

SAP................................................................................................................... 36

DOKUMENTASI............................................................................................ 37

4
5
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Para ahli mendefinisikan komunitas atau masyarakat dari sudut pandang


yang berbeda. WHO mendefinisikan komunitas sebagai kelompok social yang
ditentukan oleh batas-batas wilayah, nilai-nilai keyakinan dan minat yang
sama, serta adanya saling mengenal dan berinteraksi Antara anggota
masyarakat yang satu dengan yang lainnya.Kebidanan komunitas merupakan
konsep dasar bidan dalam melayani keluarga danmasyarakat di wilayah
tertentu. Kebidanan komunitas adalah bidan yang melayani keluargadan
masyarakat di luar rumah sakit. Di dalam konsep tersebut tercakup berbagai
unsur.
Unsur-unsur tersebut adalah bidan sebagai pelaksana pelayanan,
pelayanan kebidanan, dankomunitas sebagai sarana pelayanan, ilmu
dan teknologi kebidanan, serta factor yangmempengaruhi seperti lingkungan,
masing-masing usnur memiliki karekteristik.Pendekatan baru mengenai
kualitas pelayanan menuntut pergeseran titik tekan pelayanankesehatan
terutama kebidanan dari yang berorientasi target peencapaian menjadi
berorientasi penjagaan mutu pelayanan. Pendekatan semacam ini
mengharuskan pihak pengelola programuntuk mengoordinasi semua kegiatan
yang berbasis klinik seperti rumah sakit, puskesmas,klinik, swasta atau yanh
berbasis pada masyarakat seperti posyanddu, polindes, bidan di desa, petugas
penyalur kontrasepsi (CBD), dan lainnya.Praktik bidan adalah suatu
perwujudan dari kewenangan bidan dalam melakukan tugasnyamelayani
pasien. Pratik bidan adalah salah satu kegiatan kebidanan
komunitas,kegiatan praktik kerja dikelola oleh bidan sendiri sesuai dengan ke
wenanganny
Dalam kegiatan praktik ini, bidan dapat dibantu oleh tenaga kesehatan at
au tenaga lainnya yang kuallifikasi pendidikannya lebih rendah. Bidan yang

6
bekerja di desa mempunyai wilayah kerja atau wilayah pelayanan. Masyarakat
yang berada di dekat tempat aktivitas bidan merupakan sasaran utama
pelayanan kebidanan komunitas mendorong bidan bekerja aktif, tidak
menunggu pasien dating ketempat kerjanya.Bidan harus aktif memberi
pelayanan terhadap ibu dan anak balita baik di dalam maupun diluar unit
kerjanya. Untuk itu bidan harus mengetahui perkembangan kesehatan
masyarakat dari waktu ke waktu.
Pemantauan kesehatan masyarakat di wilayah kerjanya harus dilakukan
oleh bidan komunitas.Konsep kebidanan terdiri dari beberapa kompenen yang
membentuk suatu konsep kebidanan komunitas. Unsur - unsur yang tercakup
dalam keidanan komunitas adalah bidan, pelayanan kebidanan, sasaran
pelayanan, lingkungan dan pengetahuan, serta teknologi.Ciri kebidanan
komunitas adalah menggunakan populasi sebagai unit analisis. Populasi dapat
kelompok sasaran (jumlah perempuan, jumlah kepala keluarga, jumlah laki-
laki, jumlah neonatus, jumlah balita) dalam area yang dapat ditentukan sendiri
oleh bidan. Analisis situasi merupakan proses sistematis untuk melihat fakta,
data atau kondisi yang ada dalam suatu lingkup wilayah.
Dalam hal ini, penulis mengambil Kasus pada Keluarga TN.H di RT 02
RW 04 desa bentiring sebagai bukti pelaksanaan praktek kebidanan komunitas
dan melaksanakan implementasi sesuai dengan prioritas masalah .
Diare merupakan penyakit yang terjadi ketika terdapat perubahan
konsentensi feses selama dan frekuensi buang air besar. Seseorang dikatakan
diare bila feses lebih berair dari biasanya, atau bila buang air besar tiga kali
atau lebih, atau buang air besar berair tapi tidak berdarah dalam waktu 24 jam
( Depkes,2009). Menurut WHO pengertian diare adalah buang air besar
dengan konsistensi cair (menceret) sebanyak 3 kali atau lebih dalam satu hari
(24 jam). Ingat dua kreteria penting harus ada yaitu BAB cair dan sering, jadi
misalnya buang air besar tiga kali, maka itu bukan diare. Pengertian diare
didefinisikan sebagai inflamasi pada membran mukosa lambung dan usus
halus yang ditandai dengan diare , munta-muntah yang berakibat kehilangan

7
cairan dan elektrolit yang menimbulkan dehidrasi dan gangguan
keseimbangan elektrolit (Betz,2009)
Berdasarkan uraian diatas, maka penulis tertarik ingin mengambil judul
tentang “Asuhan kebidanan pada AN“M” 9 tahun dengan diare pada remaja ”
dikelurahan bentiring muarabangkahulu RT 02 RW 04.

B. Tujuan
1. Tujuan Umum
Mampu melakukan asuhan kebidanan pada AN“M” Umur 9 tahun
diare pada remaja
Tujuan Khusus
a. Mampu melakukan pengkajian data subjektif Asuhan kebidanan
pada An.M 3 hari di rumah ibu bertempat di RW 04, RT 02,
kelurahan bentiring kecamatan Muara Bangkahulu
b. Mampu melakukan pengkajian data objektif Asuhan Kebidanan
pada An.M
c. Mampu menegakkan analisis data Asuhan Kebidanan pada An.M
d. Mampu melakukan asuhan kebidanan dan evaluasi serta
dokumentasi pada An.M dengan diare pada remaja
C. Manfaat Komunitas
a. Bagi Mahasiswa
Mahasiswa mengerti mengenai penatalaksanaan pada remaja yang
diare, dan mengerti tindakan segera yang harus dilakukan
b. Bagi lahan praktek
Dapat menjadi bahan masukan bagi lahan praktek dalam ragka
meningkatkan kualitas pelayanan dan pelaksanaan Asuhan kebidanan
pada remaja yang diare sesuai standar pelayanan
c. Bagi institusi pendidikan
Sebagai sumber referensi, sumber bacaan dan bahan pengajaran
terutama yag berkaitan dengan asuhan kebidanan tentang diare

8
D. Lokasi dan waktu
Adapun lokasi yang waktu saat penulis melaksanakan asuhan
kebidanan komunitas adalah rumah An.M di RW.04,RT 02 dikelurahan
bentiring kec. Muarabangkahulu kota bengkulu

9
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Konsep Keluarga
1. Pengertian keluarga
Keluarga merupakan unit terkecil dalam masyarakat. Keluarga
didefinsikan dengan istilah kekerabatan dimana invidu bersatu dalam
suatu ikatan perkawinan dengan menjadi orang tua. Dalam arti luas
anggota keluarga merupakan mereka yang memiliki hubungan
personal dan timbal balik dalam menjalankan kewajiban dan memberi
dukungan yang disebabkan oleh kelahiran, adopsi,maupun perkawinan
(Stuart,2014)

2. Bentuk tipe keluarga (Effendi, 1998)


a. Keluarga inti (Nuclear Familly), adalah keluarga yang terdiri dari
ayah, ibu dan anak-anak.
b. Keluarga besar (ETtended Familly), adalah keluarga inti ditambah
sanak saudara, misalnya nenek, kakek, keponakan, saudara sepupu,
paman, bibi, dan sebagainnya.
c. Keluarga berantai (Serial Familly), adalah keluarga yang terdiri
dari wanita dan pria yang menikah lebih dari satu kali dan
merupakan satu keluarga inti.
d. Keluarga duda/janda (Composite), adalah keluarga yang terjadi
karena perceraian atau kematian.
e. Keluarga berkomposisi, adalah yang perkawinannya berpoligami
dan hidup secara bersama-sama
f. Keluarga kabitas (Cabitation), adalah dua orang yang menjadi
satau tanpa pernikahan tetapi membentuk satu keluarga.
3. Pemegang kekuasaan dalam keluarga
Pemegang kekuasaan keluarga menurut (Effendi, 1998):
a. Patrikal, yang dominan memegang kekuasaan dalam keluarga
adalah

10
pihak ayah.
Matrikal, yang dominan memegang kekuasaan dalah keluarga
adalah pihak ibu.
b. Equalitarian, yang dominan memegang kekuasaan dalam keluarga
adalah pihak ayah dan ibu.

4. Peranan keluarga
Peranan keluarga menggambarkan seperangkat perilaku
interpersonal, sifat kegiatan yang berhubungan dengan individu dalam
posisi dan situasi tertentu. Menurut (Effendi, 1998) penaran dalam
keluarga adalah:
a. Peranan ayah
Sebagai suami dari istri dan ayah dari anak-anak, pecari nafkah,
pendidik, pelindung, kepala keluarga, anggota dari kelompok
sosialnya, anggota masyarakat dari lingkungannya.
b. Peranan ibu
Sebagai istri dan ibu dari anak-anak, mengurus rumah tangga,
mengasuh dan pendidik, pelindung dari salah satu kelompok dari
peranan sosialnya, serta sebagai anggota masnyarakat dari
lingkungannya, pencari nafkah tambahan dalam keluarga.
c. Peranan anak
Melaksanakan peranan psikososial sesuai tingkat perkembangan
baik fisik, mental maupun spiritial.

5. Fungsi keluarga
a. Fungsi biologis
Untuk meneruskan keturunan, memelihara dan membesarkan anak,
memenuhi kebutuhan gizi keluarga, memelihara dan merawat
anggora keluarga.
b. Fungsi psikologis
1. Memberikan kasih sayang dan rasa aman.

11
2. Memberikan kasih sayang diantara anggota keluarga.
c. Fungsi sosial
1.  Membina sosialisasi pada anak.
2. Membentuk norma tingkah laku sesuai tingkat perkembangan
anak.
d. Fungsi ekonomi
1. Pengaturan penggunaan penghasilan keluarga untuk memenuhi
kebutuhan keluarga.
2. Mencari sumber penghasilan keluarga untuk memenuhi
kebutuhan keluarga.
3. Menabung untuk memenuhi kebutuhan keluarga dimasa yang
akan datang
e.  Fungsi Pendidikan
1. Menyekolahkan anak untuk membekali pendidikan,
ketrampilan dan membentuk perilaku sesuai bakat dan minat
yang dimilikinya.
2. Mempersiapkan anak untuk kehidupan dewasa yang akan
datang, memenuhi peranannya sebagai orang dewasa.
3. Mendidik anak sesuai tingkat perkembangannya.

6. Gambaran keluarga sehat


Gambaran keluarga sehat dapat dikemukakan sebagai berikut:
a. Anggota keluarga dalam kondisi sehat fisik, mental maupun sosial.
b. Cepat meminta bantuan tenaga kesehatan atau unit pelayanan
kesehatan bila timbul masalah kesehatan pada salah satu anggota
keluarga.
c. Di rumah tersedia kotak berisi obat-obatan sederhana untuk P3K.
d. Tinggal di rumah dan lingkungan yang sehat.
e. Selalu memperhatikan kesehatan keluarga dan masyarakat.
Seorang bidan yang bekerja di komuniti harus mengetahui
data wilayah kerjanya, data tersebut mencakup komposisi keluarga,

12
keadaan sosial, ekonomi, adat kebiasaan, kehidupan beragama,
status kesehatan serta masalah ibu dan anak balita. Keberhasilan
bidan yang bekerja dibidang komuniti tergantung pada peningkatan
kesehatan ibu dan anak balita di wilayah kerjanya.
Sasaran umum kebidanan komunitas asalah ibu dan anak
dalam keluarga. Menurut undang-undang no.12 tentang kesehatan,
yang dimaksud dengan keluarga adalah suami, istri, anak dan
anggota keluarga lainnya.
Di dalam kesehatan keluarga, kesehatan istri mencakup
kesehatan masa pra kehamilan, persalinan, pasca persalinan dan masa
di luar masa kehamilan (masa interfal) serta persalinan. Upaya
kesehatan ibu dan anak dilakukan melalui peningkatan kesehatan anak
dalam kandungan, masa bayi, masa balita dan masa pra sekolah.

B. Konsep Manajemen Asuhan Keluarga


Dalam memecahkan masalah pasiennya, bidan menggunakan
manajemen yaitu suatu metode yang digunakan oleh bidan dalam menentukan
dan mencari langkah-langkah pemecahan masalah serta melakukan tindakan
untuk menyelamatkan pasiennya dari gangguan kesehatan.
Langkah – langkah kebidanan komunitas :
1. Identifikasi masalah
Dalam identifikasi masalah bidan melakukan pengumpulan data
berdasarkan sumber data, pengumpula dilakukan secara langsung di
masyarakat(data subyektif) dan secara tidak langsung (data objektif).
Data subjektif didapat dari informasi yang langsung diterima dari
masyarakat melalui wawancara. Data obyektif adalah data yang diperoleh
dari hasil observasi pemeriksaan dan penelaahan catatan keluarga,
masyarakat dan lingkungannya.
Kegiatan yang dilakukan oleh bidan dalam pengumpulan data ini
adalah pengumpulan data tentang keadaan kesehatan desa dan pencatatan
data keluarga sebagai sasaran pemeriksaan.

13
2. Data desa
Data desa meliputi :
a. Wilayah desa (luas,keadaan geografi, jarak desa dan fasilitas kesehatan
pemeriksaan.
b. Penduduk (jumlah, komposisi penduduk, jumlah keluarga, mata
pencarian, pertumbuhan penduduk, dinamika penduduk).
c. Status kesehatan (angka kematian, jenis dan angka kesakita ibu, anak
dan balita).
d. Keadaan lingkungan (jumlah sarana air minum, jumlah jamban
keluarga, pembungan sampah dan kotoran, pembuangan tinja dan
kondisi tinja).
e. Sosial ekonomi (pendidikan, pendapatan perkapita, organisasi dari
lembaga swadaya masyarakat yang ada, media komunikasi yang
dimiliki masyarakat).
f. Data keluarga
g. Pemeriksaan fisik anggota keluarga yaitu ibu, bayi dan balita.
h. Pemeriksaan lingkungan keluarga (rumah, pekarangan,pembungan
sampah dan kotaran

3. Analisa dan Perumusan Masalah


Setelah data di kumpulkan dan dicatat sebagai syarat dengan
ditetapkan masalah kesehatan lingkungan di komunitas.
a. Analisis
Tujuan analisis adalah menggunakan data yang terkumpul dan
mencari kaitan satu dengan lainnya sehingga ditemukan berbagai
masalah, melalui proses analisis ditemukan jawaban tentang
hubungan antara penyakit atau kasus kesehatan degan lingkungan
keadaan sosial budaya (perilaku). Pelayanan kesehatan serta faktor
keturunan yang berpengaruh terhadap kesehatan.

14
b. Perumusan Masalah
Perumusan masalah dapat dikumpulkan berdasarkan analisis.
Dalam rumusan masalah mencakup masalah utama dan
penyebabnya serta masalah potensial.
c. Rencana dan tindakan bila sudah diketahui masalah utama
kesehatan lingkungan serta penyebabya, maka disusun rencana dan
tindakan yang dilakukan. Tindakan dilakukan berdasarkan rencana
yang disusun:
1. Rencana
Rencana untuk pemecahan masalah kesehatan lingkungan
dikomunitas dapat dibagi menjadi tujuan, rencana pelaksanaan,
dan evaluasi. Umtuk .pencapaian tujuan tersebut perlu
ditetapkan sasaran, maka disusun rencana pelaksanaan.
2. Didalam pelaksanan mencakup:
a. Pemeliharaan kesehatan lingkungan.
b. Penyuluhan tentang kesehatan lingkungan yang diberikan
pada keluarga.
c. Untuk mengetahui hasil suatu upaya, maka perlu ditentukan
kriteria keberhasilan, kriteria ini ditetapkan di dalam
rencana evaluasi tercakup:
1. Tingkat kesehatan lingkungan.
2. Frekuensi penyuluhan.
3. Partisipasi keluarga dalam bentuk tindakan.
d. Tindakan
Di dalam pelaksanaan kegiatan, bidan harus memonitor
perkembangan dan perubahan yang terjadi terhadap lingkungan
kemungkinan penetapan tujuan juga tidak tepat, bila hal ini
terjadi, maka perlu dilakukan modifikasi dan juga
menyebabkan perubahan dalam melaksanakan tindakan dan
evaluasi.

15
d. Evaluasi
Tujuan evaluasi adalah mengetahui ketepatan dan kesempurnaan
antara hasil yang dicapai dengan tujuan yang ditetapkan. Suatu
pengkajian dinyatakan berhasil bila evaluasi menunjukan data yang
sesuai dengan tujuan yang akan dicapai. Bila tujuan tidak tercapai,
maka perlu dikaji kembali penyebabnya. Bila kegiatan berhasil
mencapai tujuan maka identifikasi dilakukan dalam mengantisipasi
kemungkinan terjadi masalah lain yang timbul akibat keberhasilan
tersebut

C. Konsep permasalahan keluarga.


Setelah dilakukan pengkajian dan ditemukan permasalahan dalam keluarga
An.M yaitu diare.

D. Defenisi Diare
Diare adalah suatu kondisi dimana seseorang buang air besar dengan
konsistensi lembek atau cair bahkan dapat berupa air saja dan frekuensinya
lebih sering (biasanya tiga kali sehari atau lebih) dalam satu hari. (Buku saku
petugas kesehatan lintas diare depkes RI 2010).
WHO (world health organization ) melaporkan bahwa penyebab utama
kematian pada balita adalah diare (post neonatal) 14% dan terlihat bahwa
sebagai salah satu penyebab utama tingginya angkankematian anak di
dunia( WHO dalam blutein data informasi kemenkes RI 2011).
Diare psikogenik adalah diare yang menyertaimasa ketegangan saraf /
.Jika ditilik definisinya, diare adalah gejala buang air besar dengan konsistensi
feses(tinja) lembek, atau cair, bahkan dapat berupa air saja. Frekuensinya bisa
terjadi lebihdari dua kali sehari dan berlangsung dalam jangka waktu lama tapi
kurang dari 14hari. Seperti diketahui, pada kondisi normal, orang biasanya
buang besar sekali ataudua kali dalam sehari dengan konsistensi feses padat
atau keras.Jadi diare dapat diartikan suatu kondisi, buang air besar yang tidak
normal yaitu lebihdari 3 kali sehari dengan konsistensi tinja yang encer dapat

16
disertai atau tanpa disertaidarah atau lendir sebagai akibat dari terjadinya
proses inflamasi pada lambung atau usus.

E. Penyebab Diare
a. mekanisme diare (suraatmaja , 2011) secara umum diare disebabkan dua
hal yaitu gangguan pada proses absorsi atau sekresi. Terdapat beberapa
pembagian diare :
1. Pembagian diare menurut etiologi
2. Pembagian diare menurut mekanismenya yaitu gangguan absorpsi dan
gangguan sekresi .
3. Pembagian diare menurut lamanya diare
a. Diare akut yang berlangsung kurang dari 14 hari
b. Diare kronik yang berlangsung lebih dari 14 hari dengan etiologi
infeksi
c. Diare persisten yang berlangsung lebih dari 14 hari dengan etiologi
infeksi.
Kejadian dieare secara umum terjadi dari satu atau beberapa
mekanisme yang saling tumpang tindih. Menurut mekanisme diare maka
dikenal diare akibat gangguan absorsi yaitu voleme cairan yang berada
di kolon lebih besar daripada kapasitas absorpsi.

F. Patofisiologi Diare
Penyakit ini dapat terjadi karena kontak dengan tinja yang terinfeksi
secara langsung,seperti:
1. Makan dan minuman yang sudah terkontaminasi, baik yang sudah dicemari 
olehserangga atau terkontaminasi oleh tangan kotor.
2. Bermain dengan mainan terkontaminasi apalagi pada bayi sering memasukk
antangan/mainan/apapun kedalam mulut. Karena virus ini dapat bertahan
dipermukaan udara sampai beberapa hari.
3. Penggunaan sumber air yang sudah tercemar dan tidak memasak air dengan
airyang benar.

17
4. Tidak mencuci tangan dengan bersih setelah selesai buang air besar.Penyeb
ab gastroenteritis akut adalah masuknya virus
Mekanisme dasar penyebab timbulnya diare adalah adanya
peningkatan bising usus dan sekresi isi usus sebagai upaya tubuh untuk
mengeluarkan agen iritasi atau ageninfeksi. Selain itu menimbulkan
gangguan sekresi akibat toksin di dinding usus, sehingga sekresi air dan
elektrolit meningkat kemudian terjadi diare dan absorpsi airserta elektrolit
terganggu. Sebagai homeostasis tubuh, sebagai akibat dari masuknya agen
pengiritasi pada kolon, maka ada upaya untuk segera mengeluarkan
agentersebut. Sehingga kolon memproduksi mukus dan HCO3 yang
berlebihanyang berefek pada gangguan mutilitas usus yang mengakibatkan 
hiperperistaltik dan hipoperistaltik. Akibat dari diare itu sendiri adalah
kehilangan air dan elektrolit (dehidrasi) yang mengakibatkan gangguan
asam basa, gangguan gizi, dan gangguansirkulasi darah.Proses terjadinya
Gastroenteritis dapat disebabkan oleh berbagaikemungkinan
faktordiantaranya:
1. Faktor infeksi, proses ini dapat diawali adanya mikroorganime
(kuman) yang masuk ke dalam saluran pencernaan yang kemudian
berkembang dalam usus dan merusak sel mukosa usus yang dapat
menurunkan daerah permukaan usus. Selanjutnya terjadi perubahan
kapasitas usus yang akhirnya mengakibatkan gangguan fungsi usus
dalam absorbsi cairan dan elektrolit. Atau juga dikatakan adanya
toksin bakteri akan menyebabkansystem transport aktif dalam usus
 halus, sel di dalam mukosa intestinal mengalami iritasi dan
meningkatnya cairan dan elekrtolit. Mikroorganisme yang masuk akan
merusak sel mukosa intestinal sehingga menurunkan area permukaan
intestinal, perubahan kapasitas intestinal dan terjadi gangguan absorbsi
cairan dan elektrolit.
2. Faktor malabsorbsi merupakan kegagalan dalam melakukan absorbsi yang
mengakibatkan tekanan osmotic meningkat sehingga terjadi pergeseran air

18
dan eletrolit ke ronga usus yang dapat meningkatkan isirongga usus
sehingga terjadilah Gastroenteritis.

G. Pencegahan Diare
a. Penyakit diare dapat dicegah melalui ( Widoyono, 2005: 151)
1. Menggunakan air bersihTanda-tanda air bersih
i. :Ø Tidak berwarna
ii. Ø Tidak berbau
iii. Ø Tidak berasa
1. Memasak air sampai mendidih sebolum diminum untuk mema
ikan sebagian besar kuman penyakit.
2. Usahakan untuk selalu mencuci tangan sebelum menyentuh ma
kanan.
3. Usahakan pula menjaga kebersihan alat-alat makan.
4. Sebaiknyaair yang diminum memenuhi kebutuhansanitasi stand
ar di lingkungan tempat tinggal. Air dimasak benar - benar
mendidih, bersih, tidak berbau, tidak berwarna dan tidak berasa
5. Tutup makanan dan minuman yang disediakan di meja.
6. Setiap kali habis pergi usahakan selalu mencuci tangan, kaki,
dan muka
7. Biasakan anak untuk makan di rumah dan tidak jajan di sembar
angan tempat.Kalau bisa membawa makanan sendiri saat ke
sekolah
8. Buatlah sarana sanitasi dasar yang sehat di lingkungan tempat t
inggal, sepertiair bersih dan jamban/WC yang memadai.
9. Pembuatan jamban harus sesuai persyaratan sanitasi standar. M
isalnya, jarakantara jamban (juga jamban tetangga) dengan
sumur atau sumber air sedikitnya 10meter agar air tidak
terkontaminasi. Dengan demikian, warga bisa menggunakan
air bersih untuk keperluan sehari-hari, untuk memasak, mandi,
dan sebagainya.

19
BAB III

TINJAUAN KASUS

A. Pengkajian
1. Struktur Keluarga

a. Nama kepala keluarga : Hengki Putra Doni

b. Umur : 32tahun

c. Jenis kelamin : laki-laki

d. Agama : Islam

e. Pendidikan : SLTA

f. Pekerjaan : wiraswasta

g. Pendapatan : ± 1,800,000 /bulan

h. Alamat :Jl.samsul bahrun perum graha permata RT

02, RW 04

i. Suku/bangsa : Indonesia

j. Daftar anggota keluarga :-

Umur Imunisasi
Hub L Agam
No Nama (Tahu Pend Peker BC
Kel P a CAMP DPT POL HB
n) G
1
33
Yuli harmani istri p sarjana islam pns - - - - -
thn

Belum
2. M.Algeovans anak L 9 thn islam pelajar - - - - -
tamat
BELU BELU
AN 6TH M ISL M
3. ARKAELINO L - - - - -
AK N TAMA AM SEKO
T LAH

20
2. Sifat Keluarga

a. pengambilan keputusan dalam keluarga

( istri )

b. Kebiasaan hidup Sehari-hari

Kebiasaan tidur An.M


Lama istirahat siang Tidak tidur siang
Istirahat malam ±5- 6 jam
Gangguan Susah tidur
Kebiasaan makan
Makan 2x / hari
Porsi Kecil
Jenis Nasi, sayur
Gangguan Tidak ada
Pola Eliminasi
BAB 1x / hari
Warna Kuning kecoklatan
Konsistensi Lembek
Gangguan Tidak ada
BAK 2-3x/hari
Warna Kuning jernih
Gangguan Tidak ada
Personal Hygiene
Mandi 1x/ hari
Keramas 3x/ minggu
Gosok gigi 1x/ hari

3. Faktor Ekonomi Sosial

a. Penghasilan : >1,800,000 perbulan

b. Pengeluaran : ≥ 1.800,000 perbulan

4. Faktor Rumah Dan Lingkungan

a. Rumah

Rumah keluarga ini bertempat tinggal di rumah sendiri dengan

dinding Tidak permanen, lantai menggunakan papan. Langit-langit

21
sudah menggunakan plapon, ventilasi cukup, atap rumah menggunakan

seng, dan penerangan menggunakan listik dan cahaya masuk kedalam

rumah.

a. Perabot rumah : ada

b. Tempat Sampah : ada

c. Sumber air : PAM

d. Jamban. : sephitenk

e. Penampungan air minum : bak

f. Pembuangan air limbah : resapan selokan

g. Kandang ternak : Tidak ada

h. Halaman : Sedang

i. Kamar mandi : ada

j. Fasilitas kesehatan : Puskesmas

k. Fasilitas perdagangan : Pasar

l. Fasilitas peribadatan : Mushollah

m. Sarana hiburan keluarga : tidak ada

n. Sarana transportasi : tidak ada

5. Riwayat Kesehatan Keluarga

a) Riwayat kesehatan anggota keluarga

Ibu mengatakan keluarganya tidak ada yang menderita penyakit

menular, menahun, menurun seperti TBC, HIV/AIDS, Hipertensi,

asma, dan tumor.

22
b) Kesehatan anak

Anak mengatakan menceret dan sering BAB

6. Riwayat Kesehatan Jiwa –Psikososial,- Spiritual

Psikososial : cukup

Spiritual : Baik

7. Riwayat Spiritual Anggota Keluarga

Baik

8. Kesadaran Keluarga Tentang Bahaya HIV/AIDS

Kurang

9. Tanggapan Keluarga Terhadap Pelayanan Kesehatan An Pelayanan

Sosial

Senang karena anak jadi lebih mengetahui tentang kesehatan reproduksi

10 Masalah-Masalah Penyakit Kronis

Tidak ada

13. Dana Sehat atau JPKM

BPJS

14. Keadaan Kesehatan Keluarga Saat Dikunjungi

Baik

15. Masalah

Baik

B. Analisis Data

An.M usia 9 tahun dengan diare pada remaja

23
C. Prioritas Masalah

Anak tidak begitu mengetahui tentang diare.

D. Rencana asuhan

1. Diagnosa : Kurangnya pengetahuan tentang diare

2. Tujuan

Umum : Agar anak mengerti tentang bahaya diare dan selanjutnya akan

menjaga pola hidup yang lebih sehat.

Khusus :Setelah diberikan penyuluhan anak mampu :

a. Mengerti tentang diare

b. Menjelaskan dan mengerti tentang bahaya diare

Rencana Evaluasi Kriteria dan Standar

Verbal : anak menyebutkan tentang bahaya diare

Non Verbal : anak tampak mengerti dan paham tentang diare akan

menjaga gaya hidup sehat .

24
ASUHAN KEBIDANAN KOMUNITAS PADA KELUARGA ANAK
MUHAMMAD RW 04 RT 02 DENGAN DIARE PADA REMAJA

Hari/tanggal Pengkajian : Rabu, 05 februari 2020

Jam :11.00 WIB

Tempat : Rumah An.M RT.02 RW.04

A. Subjektif

1. Identitas

a. Ibu

  Nama : Ny. y

Umur  : 33 tahun

    Agama : Islam

    Suku/Bangsa : Indonesia

    Pendidikan : sarjana

    Pekerjaan : pns

   Alamat : RT 02 RW 04

b. Suami

Nama : Tn.H

Umur  : 32 tahun

Agama : Islam

Suku/Bangsa : Indonesia

Pendidikan : slta

Pekerjaan : wiraswasta

Alamat : RT 02 RW 04

25
2. Keluhan Utama

Anak mengatakan sering BAB

3. Riwayat Kesehatan

a. Penyakit yang pernah/sedang diderita (menular, menurun, menahun)

bapak mengatakan tidak pernah/tidak sedang menderita penyakit

menular ( hepatitis, TBC, HIV/AIDS).

Ibu  mengatakan tidak pernah /tidak sedang menderita penyakit

menurun (hipertensi, Asma, DM)

Ibu  mengatakan tidak pernah/tidak sedang menderita penyakit

menahun seperti

( jantung, hati, ginjal.)

b. Riwayat kesehatan keluarga

Bapak mengatakan baik dari keluarga ibu maupun suami  tidak

pernah/tidak sedang menderita penyakit menular seperti HIV/AIDS,

TBC, Hepatitis.

Ibu mengatakan baik dari keluarga ibu maupun suami tidak

pernah/tidak sedang menderita penyakit menurun (Hipertensi, Asma,

DM).

Ibu mengatakan baik dari keluarga ibu maupun suami tidak pernah

menderita penyakit menahun (ginjal , hati dan jantung).

4. Riwayat kebutuhan sehari-hari

Pola nutrisi

Berapa kali makan : 1-2x sehari

26
Apa yang dimakan : nasi, sayur

Berapa liter/gelas minum : 5-6 gelas sehari

Apa yang dimium : air putih

Pola eliminasi

BAB

Berapa kali sehari :4 kali sehari

Konsistensi : cair

Keluhan :sering BAB

BAK

Berapa kali sehari : 3 kali sehari

Warna : kuning

Keluhan :-

Pola istirahat

Lama tidur siang :4-6 jam/ hari

Lama tidur malam :7 jam / hari

Keluhan :-

Personal Hygine

Mandi :2 kali sehari

Gosok gigi :2 kali sehari

Cuci rambut :1 kali sehari

Ganti pakaian :sehatiap kotor

Aktivitas sehari-hari

Jalan pagi hari :-

27
5. Obat Yang Dikonsumsi

Oralit, vitamin, sirup entrostop

6. Riwayat Psikososial

Bapak mengatakan hubungan ibu dengan keluarga baik

Bapak mengatakan hubungan dengan tetanggga juga baik

B. Objektif

1. Pemeriksaan Umum

Kesadaran : Compos Mentis

Keadaan Umum : Baik

Tanda-Tanda Vital :

TD :-

N : 85 x/Menit

P : 24 x/Menit

S :36,50C

2. Pemeriksaan Fisik

a. Kepala

Rambut : bersih, tidak rontok, tidak ada ketombe

Muka : tidak pucat, tidak ada oedema

Mata : sclera Anikhterik, konjungtiva Ananamis

Hidung : bersih, tidak ada kelainan

Mulut : mukosa bibir lembab

Telinga : bersih

28
b. Leher

vena jugularis : tidak ada pembesaran vena jugularis

kelenjar tyroid : tidak ada pembengkakan kelenjar tyroid

kelenjar limfe : tidak ada pembengkakan kelenjar limfe

29
c. Genetalia

keadaan : baik

keluhan : tidak ada

d. Ekstremitas atas dan bawah

Tidak ada oedema, reflek patella positif

C. Analisa

An.m umur 9 tahun dengan diare ringan

D. Planning

1. Menjelaskan kepada anak tentang keadaanya

Ev: anak sudah mengerti

2. Memberikan pada anak pendidikan kesehatan untuk mengatasi

ketidaknyamanan seperti BAB terlalu sering

Ev: anak mengerti dan mau melaksanakan

3. Memberitahu anak bahwa ibu mengalami diare

Ev: anak sudah Mengerti

4. Memberikan penyuluhan tentang diare

Ev: anak memahami materi penyuluhan

5. Memberikan motivasi menjaga pola nutrisi yang berkaitan dengan diare

Ev: anak mau melaksanakan

6. Menganjurkan anak untuk tetap mengkonsumsi makanan yang sehat bukan

jajan disekolahan

Ev: Ibu mau melakukan mengkonsumsi obat

7. Menganjurkan anak untuk olahraga dan istirahat yang cukup

30
Ev: anak mau melakukannya

8. Menganjurkan anak untuk memeriksakan diri ke tenaga kesehatan bila

keluhan tidak dapat diatasi dan bertambah berat.

Ev: anak mengerti dan mau melaksanakan

9. Memberikan penyuluhan tentang anemia kepada ibu

Ev: Ibu memahami materi penyuluhan

E. Catatan Perkembangan

Data Subjektif

Tanggal 06 februari 2020

Pukul 11:00 WIB

Anak mengatakan bahwa dan sudah mulai berkurang untuk BAB dan mules

Tanggal 07 februari 2020

Pukul : 12:20 WIB

Anak mengatakan bahwa mules dan BAB nya sudah tidak sering

Data Objektif

Keadaan umum : Baik

Kesadaran : Compos Mentis

Tanda-tanda Vital

Tekanan darah :-

Analisa

An.M usia 9 tahun dengan diare

31
Penatalaksanaan

1. Menjelaskan kepada anak tentang keadaanya yaitu bahwa anak dalam

keadaasn baik

2. Memberikan pada anak pendidikan kesehatan untuk mengatasi

ketidaknyamanan pada diare seperti mules dan lemas dengan cara harus

menjaga pola makan dengan gizi seimbang dan istirahat yang teratur

3. Menganjurkan anak untuk lebih mendekatkan diri kepada Tuhan yang

Maha Esa

4. Memberikan dukungan moril dan penghargaan yaitu menjelaskan bahwa

diare ini bukan berakhirnya kehidupan melainkan suatu keadaan yang bisa

disembuhkan.

5. Menganjurkan anak untuk minum obat diare dari dokter yang teratur yakni

meminumnya tiga kali dalam sehari

6. Menganjurkan anak untuk istirahat yang cukup

7. Menggiurkan anak untuk memeriksakan diri ke tenaga kesehatan bila

keluhan tidak dapat diatasi dan bertambah berat.

32
BAB IV
PEMBAHASAN
Keluarga merupakan unit terkecil dalam masyarakat. Keluarga didefinsikan
dengan istilah kekerabatan dimana invidu bersatu dalam suatu ikatan perkawinan
dengan menjadi orang tua. Dalam arti luas anggota keluarga merupakan mereka
yang memiliki hubungan personal dan timbal balik dalam menjalankan kewajiban
dan memberi dukungan yang disebabkan oleh kelahiran,adopsi,maupun
perkawinan (Stuart,2014). Setelah dilakukan pengkajian dan ditemukan dalam
keluarga itu pada An.M adanya diare Yang berusia 9 tahun . maka perlu dilakukan
tindakan khusus karena dapat menyebabkan timbulnya penyakit diare, sering
BAB.
Dalam memecahkan masalah pasien, bidan menggunakan manajemen yaitu
suatu metode yang digunakan oleh bidan dalam menentukan dan mencari
langkah-langkah pemecahan masalah serta melakukan tindakan untuk
menyelamatkan pasiennya dari gangguan kesehatan.
Dari pengkajian data yang dilakukan, masalah keluarga pada AN.M Adalah
tentang diare pada remaja, namun setelah dikaji anak mules dan Jarang melakukan
aktivitas atau kurang bergerak dan tidak pernah mengikuti olaraga yang ada di
rumah karena anak sekolah atau anak sering jajan sembarangan saat disekolah,
setelah diberikan penyuluhan dan mengingatkan anak untuk tetap mengkonsumsi
obat setiap sakit dan menganjurkan anak untuk rajin mengonsumsi buah-buahan
dan anak mau melakukannya anak sudah merasa tenang dan senang dengan
penyuluhan yang diberikan anak merasa sudah sedikit bisa mengatasi keadaan
anak.
Dari data yang didapatkan antara teori dan praktek dilapangan, tidak
ditemukan kesenjangan atau dengan kata lain didapatkan kesamaan antara teori
dan praktek lapangan

BAB V

33
PENUTUP
A. Kesimpulan
Menurut World Health Organisation (WHO), DIARE adalah buang air
besar dengan konsistensinya cair (menceret) sebanyak 3 kali atau lebih dalam
satu hari (24 jam). Menyebutkan diare adalah buang air besar pada pada bayi
atau anak lebih. Dan 3 kali sehari bab . diare merupakan suatu keadaan suatu
pengeluaran tinja yang tidak normal atau tidak seperti biasanya. Perubahan
yang terjadi berupa peningkatan volume cairan, dan frekuensi dengan atau
tanpa lendir darah.
Dari pengkajian data yang dilakukan keluarga pada An.M adalah tentang
diareh pada remaja . Pada hasil pemeriksaan di dapatkan bahwa secara umum
keadaan anak baik dan pada pemeriksaan anak sering BAB dan mules sudah
teratasi dengan anak mengatur pola kehidupan sehari hari dan mulai
beraktivitas walaupun hanya berjalan jalan disekitar pekarangan rumah.
Setelah diberikan penyuluhan anak mengetahui cara mengatur pola hidup
sehat pada remaja dengan diare,mampu melakukan pengkajian data subjektif
Asuhan kebidanan pada An.M 3 hari dirumah keluarga pada An.M betempat di
RW 04, RT 02, Kelurahan bentiring kecamatan muarabangkahulu .(B) Mampu
melakukan pengkajian data objektif Asuhan kebidanan pada An.M (C) Mampu
menegakkan analisis data Asuhan Kebidanan pada An.M (D) Mampu
melakukan asuhan kebidanan dan evaluasi serta dokumentasi pada An.M
Dengan diare pada remaja.

DAFTAR PUSTAKA

34
Suraatmaja,s.2010. keseimbangan cairan dan elektrolot tubuh.in: suraatmaja
sudaryat,ed Gastroenterologi anak.jakarta : sagung seto;63-65

Depkes,RI.2010. faktor resiko penyebab diare .jakarta : PT info medika.

Kemenkes, RI. 2011. Buku Saku Lintas Diare Untuk Petugas Kesehatan. Jakarta:
Direktorat Jendral Pengadilan Penyakit Dan Penyehatan lingkungan.
Ngastiyah , 2005. Perawatan anak sakit. jakarta : ECG

LAMPIRAN

35
36
37
DENA RUMAH

38

PINTU DAN TERAS


RUANG TAMU

RUANG KELUARGA

DAPUR

WC
SATUAN ACARA PENYULUHAN

39
Pokok Bahasan : penyuluhan tentang ibu Lansia dengan hipertensi

Sub pokok bahasan :

1. Definisi Diare
2. klasifikasi Diare pada remaja
3. Menjelaskan cara menjaga pola hidup sehat pada remaja
dengan diare

Sasaran : Remaja dengan diare

Tempat : RT.02 RW 04 kelurahan bentiring

Fasilitator :Veky Puspa Lora

Waktu pelaksanaan : 05 februari 2020

A. Tujuan Umum
Setelah memberikan KIE Tentang pola hidup sehat pada anak remaja
dengan diare ,mampu menjelaskan tentang pengertian, klasifikasi dan cara
menjaga pola kehidupan sehari hari.

B. Tujuan khusus
Setelah melakukan konseling pada anak remaja dengan diare ,anak dapat :
1. Menjelaskan definisi diare
2. Menjelaskan klasifikasi diare
3. Menjelaskan cara menjaga pola hidup sehat pada anak remaja

C. Metode
4. Konseling
5. Pendidikan kesehatan

D. Media
1. Leaflet

40
E. Materi
Terlampir

F. Kegiatan

No tahap waktu Kegiatan


a. mengucapkan salam
b. memperkenalkan diri
1 pembukaan 5 menit c. kontrak waktu
d. menjelaskan maksud dan tujuan
pemberian kesehatan
1. menjelaskan definisi diare
Pelaksanaan
2. menjelaskan kalsifikasi Diare
2 penyampaian 20 menit
3. menjelaskan cara menjaga pola hidup
materi
sehat Diare
3 Diskusi 10 menit Tanya jawab
4 Post test 5 menit Post test
1. Menyimpulkan hasil penyuluhan
5 Penutup 2. Me
ngucapkan salam penutup

G. Evaluasi
Prosedur : post test
Bentuk : lisan
Jenis : Tanya jawab

Pertanyaan :

1. menjelaskan definisi Diare


2. menjelaskan kalsifikasi camelia
3. menjelaskan cara menjaga pola hidup
sehat camelia

41
H. Hasil
1. Sasaran dapat menjelaskan
definisicamelia
2. Sasaran dapat menjelaskan
klasifikasi camelia
3. Sasaran menjelaskan cara
menjaga pola hidup sehatcamelia

PENGORGANISASIAN
Ketua penyuluh : Veky Puspa Lora
Penyuluh : Veky Puspa Lora

DOKUMENTASI

42
43

Anda mungkin juga menyukai