Anda di halaman 1dari 5

TUGAS PAPER

PRODUKSI TERNAK KELINCI


Karakteristik Kelinci Flemish Giant

Disusun oleh:
Muhammad Fahmy Avicenna
200110110071
Produksi Ternak A

FAKULTAS PETERNAKAN
UNIVERSITAS PADJADJARAN
SUMEDANG
2014
I
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang


Kelinci merupakan salah satu hewan yang biasanya manusia gunakan
sebagai ternak hias. Hewan ini dianggap hewan yang dipandnag menggemaskan
bagi sebagian orang karena perawakannya dan cara hidupnya yang melompat-
lompat. Disamping itu juga kelinci dapat dijadikan sebagai hewan yang dapat
dimanfaatkan sebagai sumber pangan dan sandang. Maka dari itu, kelinci
merupakan salah satu hewan yang sangat flexibel atau multiguna karena dapat
dijadikan sebagai hewan peliharaan sekaligus menjadi sumber kebutuhan
manusia. Namun, tidak semuanya juga kelinci dapat digunakan sebagai sumber
pangan dan sandang karena memiliki karakteristik tubuh dan fisiologinya yang
berbeda-beda.
Salah satu kelinci yang multiguna yakni kelinci Flemish Giant. Kelinci ini
memiliki perawakan yang cukup besar sehingga menarik untuk dipelajari dan
dibahas secara seksama karena memiliki potensi yang baik untuk dimanfaatkan
oleh manusia.

1.2. Maksud dan Tujuan


a. Untuk mengetahui karakteristik dari kelinci flemish giant.

1.3. Identifikasi Masalah


a. Bagaimanakah karakteristik kelinci Flemish Giant?
II
PEMBAHASAN

2.1. Karakteristik Kelinci Flemish Giant


Menurut Adhitya (2010), Taksonomi kelinci berdasarkan sistem Binomial
nomenklatur, bangsa kelinci diklasifikasikan sebagai berikut :
Kingdom : Animalia
Phylum : Vetebrata
Ordo : Lagomorpha
Famili : Leporidae
Sub famili : Leporine
Genus : Lepus, Oryctolagus
Spesies : Lepus spp., Oryctolagus spp.
Kelinci Flemish Giant merupakan kelinci yang berukuran besar. Bobot
badan yang dimiliki oleh kelinci flemish giant dewasa yakni dapat mencapai >10
kilogram. Ukuran tubuh yang dimiliki oleh flemish giant lebih besar dari jenis-
jenis keinci lainnya. Dewasa kelaminnya terbilang lebih lambat dari kelinci jenis
lainnya, yakni umur 10 sampai dengan 12 bulan. Kelinci flemish giant memiliki
tujuh warna yang diakui American Rabbit Breeders Association (ARBA) yaitu
hitam, biru, cokelat, abu-abu terang, warna pasir, warna besi baja abu-abu dan
putih. Warna yang populer adalah abu-abu pasir.
Kelinci Flemish Giant biasanya dijadikan sebagai sumber pangan / pedaging
untuk di luar wilayah Indonesia. Sedangkan di Indonesia, kelinci Flemish Giant
ini dijadikan sebagai hewan peliharaan bagi penggemar kelinci yang bertubuh
besar. Hal demikian dikarenakan kelinci Flemish Giant cukup jinak untuk
dipelihara sehingga mudah dalam pemeliharaannya maupun ketika bermain.
Menurut Nisrina (2013), ciri-ciri kelinci flemish giant yakni postur
badannya terlihat panjang dengan ukuran lebih dari 20 inci atau setara dengan 50
cm. Ukuran ini merupakan ukuran normal kelinci flemish giant dewasa. Selain itu,
tulang kelinci ini cenderung tebal dan dadanya penuh dengan isi. Adapun
kepalanya sedikit lebar dengan telinga yang panjang juga tebal. telinga ini berdiri
dengan panjang tak kurang dari 6 inci atau setara dengan 15 cm. Kaki flemish
giant juga dikenal besar, panjang dan juga kokoh.
Kelinci ini memiliki beberapa varian antara lain flemish giant himat, coklat
kuning muda atau fawn, biru, abu terang, sandy atau sewarna pasir, abu-abu besi
atau sreel grey dan juga flemish giant putih. Kelinci flemish giant hanya memiliki
satu warna. Tidak ada kombinasi warna pada kelinci jinak yang satu ini. Bobot
badan kelinci flemish giant memiliki berat minimal 6,3 kg dan maksimal 12 kg.
Pada peranannya sebagai sumber pangan untuk wilayah luar Indonesia,
kelinci Flemish Giant memiliki angka karkas terbesar dibandingkan dengan
kelinci New Zealand maupun Terminal Cross (persilangan). Kelinci Flemish
Giant memiliki persentase tulang yang tinggi dibandingkan jenis lain. Ukuran
panjang tubuhnya pun lebih panjang. Namun, persentase daging, kelinci Flemish
Giant memiliki persentase sedikit lebih kecil dibandinkan dengan Terminal Cross
(Steven et al. 1982).
DAFTAR PUSTAKA

Lukefahr, Steven., W.D. Hohenboken, P.R. Cheeke, N.M. Patton, and W.H.
Kennick. 1982. Carcass and Meat Characteristics of Flemish Giant and
New Zealand White Purebreed and Terminal-Cross Rabbits. American
Society of Animal Science. Oregon State University USA.
Nisrina. 2013. Ciri-ciri Berbagai Jenis Kelinci.
http://www.kelinci.co/2013/03/ciri-ciri-berbagai-jenis-kelinci.html (diunduh
pada hari Minggu, 9 Maret 2014 pukul 20.48 WIB).
Wibawa, Adhitya. 2010. Sejarah Perkembangan Kelinci di Indonesia.
http://gapoktanbinasejahtera.blogspot.com/p/produk-turunan.html (diunduh
pada hari Minggu, 9 Maret 2014 pukul 21.30 WIB).

Anda mungkin juga menyukai