PENDEKATAN FORMULA
RM/BM :-
Kelarutan : Larut dalam air dingin, membentuk larutan dalam
air panas, kloroform, etanol (95%), dan eter, tapi
larut dalam campuran etanol dan diklorometana,
dan campuran air dan alkohol (Rowe dkk, 2009).
Inkompatibilitas : Tidak kompatibel dengan beberapa agen
pengoksidasi (Rowe dkk, 2009).
Stabilitas : Bubuk HPMC adalah bahan yang stabil meskipun
bersifat higroskopis setelah pengeringan. Larutan
stabil pada ph 3-11 (Rowe dkk, 2009).
7
8
Konsentrasi : 2-3 %
2. Kaolin
Alasan penambahan : 1) Pada konsentrasi tinggi kaolin memiliki
viskositas yang baik
2) Kaolin dengan konsentrasi 20% merupakan
konsentrasi terbaik ditinjau dari mutu fisik,
efektifitas, keamanan dan aseptabilitas
(Sumbogo, 2016)
Rumus Struktur :-
2. Gliserin
Alasan penambahan : 1) Gliserin dapat mampu mengikat air dari
udara dan dapat melembabkan kulit pada
atmosfer sedang/kondisi kelembaban tinggi.
Penambahan bahan dengan gliserin
menunjukkan tidak ada ikatan dengan kulit
dan mudah dibilas (Deni yuda, 2012).
10
Rumus Struktur :
RM/BM : C3H8O3/92,09
Kelarutan : Dapat bercampur dengan air, etanol, kloroform,
tidak larut dalam kloroform, dalam eter, dalam
minyak lemak, dan dalam minyak volatil (Rowe
dkk, 2009).
Inkompatibilitas : Dapat meledak jika dicampur dengan oksidator
kuat (Rowe dkk, 2009).
Stabilitas : Higroskopis dengan adanya udara dan mudah
teroksidasi, mudah terdekomposisi dengan
adanya pemanasan, mengkristal pada suhu
rendah (Deni yuda, 2012).
Konsentrasi : < 30 %
3.Tween 80
Alasan penambahan : Penambahan tween akan memperlambat
pembentukan kristal, tween 80 digunakan
sebagai bahan pembasah karena kurang toksik
dan dapat bercampur dengan zat formulasi
(Tungadi, R, 2014).
Kelarutan : Mudah larut dalam air, dalam etanol, dalam
asetil asetat, dan dalam metanol. Sukar larut
dalam parafin cair (Rowe ,dkk, 2009).
Inkompatibilitas : Perubahan warna dan atau pengendapan terjadi
dengan berbagai zat terutama fenol, dan tanin
(Rowe dkk, 2009).
11
RM/BM : C8H8O3/152,15
Kelarutan : Larut dalam 2 bgian etanol, 10 bagian eter, 60
bagian gliserin, 5 bagian propilenglikol, 400
bagiann air dan 50 bagian air panas (Rowe
dkk, 2009).
Inkompatibilitas : Aktivitas antimikroba berkurang terhadap
surfaktan non ionik seperti tween 80. tidak
kompatibel dengan bahan lain seperti bentonit,
tragakan dan natrium alginat(Rowe dkk, 2009).
12
2. Propil paraben
Alasan penambahan : 1) Propil paraben aktif pada kisaran ph yang
luas dan memiliki spektrum antimikroba
yang luas
2) Konsentrasi propil paraben yang digunakan
0,02% dikombinasi dengan metil paraben
0,18% (Rowe dkk, 2009).
Rumus Struktur :
RM/BM : C10H12O3/180,20
Kelarutan : 1:1,1 dalam etanol, 1:250 dalam gliserin, 1:3,9
dalam propilenglikol 1:2500 dalam air (Rowe
dkk, 2009).
Inkompatibilitas : Aktivitas antimiroba berkurang dengan
surfaktan non ionik (Rowe dkk, 2009).
Stabilitas : Stabil pada pH 3-6 untuk disimpan pada suhu
kamar (Rowe dkk, 2009).
Konsentrasi : 0,02 %
3. Natrium Benzoat
Alasan penambahan : 1) Digunakan terutama sebagai pengawet,
antimiroba dalam kosmetik, makanan, dan
obat-obatan (Rowe dkk, 2009).
13
RM/BM :-
Kelarutan : Larut 1 bagian dalam 1,5 bagian air, 0,6 bagian
air mendidih, praktis tidak larut dalam etanol
Inkompatibilitas : Tidak kompatibel dengan basa, zat pereduksi
dan oksidator
Stabilitas : Stabil larutannya dan dapat disterilkan dengan
autoklaf