Anda di halaman 1dari 1

KERAilIGI(A AGIJAN KEGIIIAN

$EIIINAR NASTONAT
*@ lsu Kssshatfffi tfu€sungnn rntrrk ffumbcfitrk $umber
Daya lllanusia (sDM) Unggul menuiu lndonesia Mqiu 2445
di Fra Bevoluei lnduetri 4.O'
A. LATAR BETAKANG
l. Dasar Hukum
1. Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009, tentang Kesehatan;
2. Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2014 tentang Tenaga Kesehatan;
3. Peraturan Pemerintah Nomor 66 Tahun 2Al4,tentang Kesehatan Lingkungan;
4. peraturan Menteri Kesehatan Nomor 32 Tahun 2013, tentang Penyelenggaraan
Pekerjaan Tenaga Sanitarian;
5. peraturan Menteri Kesehatan Nomor 46 Tahun 2013 tentang Registrasi Tenaga
Kesehatan;
6. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 20 Tahun 2015 tentang Standar Kompetensi
Manaierial Jabatan Fungsional Sanitarian.

ll. Gamharan Umum


lsu kesehatan lingkungan selama ini lebih merupakan isu pinggiran {marginal),
padahal permasalahan yang dihadapi dalam peningkatan akses sanitasi diantaranya
perilaku masyarakat yang masih menganggap BAB sembarangan sebagai sesuatu yang
tidak salah, pembangunan jamban bukan prioritas dalam pengeluaran rumah tangga,
tahan untuk jamban komunal dan TPSITPA sulit didapat karena klahan terbatas, 9A% air
permukaan tidak layak ,85% air tanah tercemar tinja, 14,49 % saluran drainase mengalir
lambat, 32,6&% rumah tangga tanpa drainase.
Diperparah dengan kondisi iklim global, penipisan ozon, efek polusi zat-zat toksik
terhadap ekosistem global, mengakibatkan limbah semakin banyak. Hal ini merupakan
akibat dari perubahan iklim termasuk degradasi lingkungan perairan dan laut serta
peningkatan populasi manusia. Perubahan iklim rnerupakan fenornena yang mulai
dirasakan oleh masyarakat global. termasuk lndonesia.
Kesehatan lingkungan memegang peran penting dalam penyebaran agen penyebab
penyakit, baik yang diakibatkan oleh agen biologi, kin'iia, maupun fisika. Ada 5 (lima)
masalah kesehatan yang menjadi fokus Kementerian Kesehatan, salah satunya adalah
tingginya prevalensi Stunting" Peran sanitasi dalam mempengaruhi kejadian stunting-
karena sanitasi yang bgruk akan meningkatkan ke.iadian sakit. Uji korelasi antara sanitasi
dengan kejadian diare pada balita juga menunjukkan adanya hubungan yang signifikan
(safitri, 2017\.
Sanitasi yang tidak memenuhi syarat. cenderung tidak memiliki penyediaan air
bersih untuk mencuci tangan dan makanan maupun membersihkan peralatan makan
sehingga kuman dan bakteri penyebab diare tidak dapat hitang yang akan meningkatkan
terjadinya penyakit dan kemudian berujung pada keadaan malnutrisi.

Anda mungkin juga menyukai