Anda di halaman 1dari 7

BAB I

PENDAHULAN

A. Latar belakang

Ungkapan bahwa Raslullah saw menerima Al-qur'an yang diturunkan kepadanya


itu mengesankan sustu kekuatan yang dipegang seorang dalam menggambarkan
segala yang turun dari tempat yang lebih tinggi. Hal itu karena tingginya
kedudukan al-qur'an dan agungnya ajaran-ajarannya yang dapat mengubah
perjalannya hidup umat manusia, menghubungkan langit dengan bumi, dan
dunia dan akhirat. Pengetahuan mengenai sejarah perundang-undangan islam
dari sumber pertama dan pokok yaitu al-qur'an akan memberikan kepada kita
gambaran mengenai pentahapan hukum dan penyesuaiannya dengan keadaan
tempat hokum itu diturunkan, tanpa adanya kontradiksi antara yang lalu dengan
yang akan datang.

Hal demikian memerlukan pembahasan mengenai apa yang pertama kali turun
dan apa yang terakhir kali. Demikian pula pembicaraan mengenai apa yang
poertama kali dan yang terakhir kali turun itu memerlukan p-embahasan
mengenai segala perundang-undangan ajaran-ajaran islam, seperti
makan,minum, peperangan dan lain sebagainya.

Dalam hal apa yang pertama kali diturunkan dan apa yng terakhir kali, para
ulama mempunyai banyak pendapat, yang akan kami ringkas dalam
pertimbangkan dalam pembahasan berikut ini.

B. Rumusan Masalah

1. Ayat apa yang pertama kali diturunkan?


2. Ayat apa yang terakhir kali diturunkan?

C. Tujuan

1. Untuk mengetahui ayat mana yang pertama kali turun


2. Untuk mengetahui ayat mana yang terakhir kali turun
BAB II

PEMBAHASAN

A. Yang Pertama Kali Turun

Pendapat yang paling shahih mengenai yang pertama kali turun adalah firman
Allah ta’ala :

‫َ اأقررأأ رورربَب ر‬،‫ق‬


‫َ رعللرم ا أ ملأنرساِرن رماِ لرأم يرأعرلم‬،‫َ اللمذيِ رعللرم مباِألقرلرمم‬،‫ك األرأكررمم‬ ‫ق ا أ ملأنرساِرن ممأن رعلر ق‬ ‫اأقررأأ مباِأسمم رربب ر‬
‫ك اللمذيِ رخلر ر‬
‫َ رخلر ر‬،‫ق‬
Artinya: “Bacalah dengan menyebut nama Tuhanmu yang telah menciptakan.
Dia telah menciptakan manusia dari segumpal darah. Bacalah, dan Tuhanmu
paling mulia. Yang mengajar manusia dengan perantaraan qalam. Dia
mengajarkan manusia apa yang tidak diketahuinya (manusia tersebut).” (QS.
Al-‘Alaq [96]: 1-5)

Pendapat ini berdasarkan hadits shahih riwayat Al-Bukhari dan Muslim serta
yang lainnya dari ‘Aisyah radhiyallahu ‘anha yang menceritakan tentang
malaikat yang menemui Nabi di Goa Hira dan memintanya untuk membaca.

Ada juga yang berpendapat bahwa surah yang pertama kali turun adalah surah
Al-Muddatstsir. Ini didasarkan pada hadits Jabir ibn ‘Abdillah radhiyallahu ‘anhu
yang diriwayatkan oleh Al-Bukhari dan Muslim yang mengindikasikan
pernyataan Jabir bahwa surah yang pertama kali turun adalah surah Al-
Muddatstsir. Namun, berdasarkan penelitian berbagai riwayat, para ulama
muhaqqiq menjelaskan bahwa surah Al-Muddatstsir ini maksudnya adalah surah
yang turun pertama kali secara lengkap, sedangkan surah Al-‘Alaq di awal hanya
turun sebagiannya saja. Atau bisa juga, Al-Muddatstsir ini adalah surah yang
pertama kali turun setelah wahyu sempat terhenti beberapa lama.
Ada juga pendapat lain yang bisa dilihat di kitab-kitab ‘Ulumul Qur’an, namun
kembali lagi, pendapat yang paling shahih dan paling jelas riwayatnya adalah
surah Al-‘Alaq ayat 1-5 yang merupakan ayat atau surah yang pertama kali turun.

B. Yang Terakhir Kali Turun

Ada yang berpendapat, ayat yang terakhir kali turun adalah :

‫رياِ أربَيرهاِ اللمذيرن آرممنوُا اتلمقوُا ل‬


ِ‫ار رورذمروا رماِ برقمري ممرن البرربا‬

Artinya: “Wahai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah dan


tinggalkanlah sisa riba (yang belum diambil).” (QS. Al-Baqarah [2]: 278)

Pendapat ini didasarkan pada hadits riwayat Al-Bukhari dari Ibnu ‘Abbas
radhiyallahu ‘anhuma.

Ada juga yang berpendapat bahwa ayat yang terakhir kali turun adalah
ayat :

‫ل‬
‫ام‬ َ‫رواتلمقوُا يرأوُمماِ تمأررجمعوُرن مفيِمه إمرلى‬

Artinya: “Dan peliharalah diri kalian dari azab yang terjadi pada suatu hari yang
waktu itu kalian semua dikembalikan kepada Allah.” (QS. Al-Baqarah [2]: 281)

Ini berdasarkan hadits riwayat An-Nasai dan lainnya dari Ibnu ‘Abbas dan Sa’id
ibn Jubair.
Ada juga yang berpendapat bahwa ayat yang terakhir kali turun adalah
ayat :

‫رياِ أربَيرهاِ اللمذيرن آرممنوُا إمرذا ترردايرأنتمأم بمردأيقن إمرلىَ أررجقل ممرسمممىَ رفاِأكتممبوُهم‬
Artinya: “Wahai orang-orang yang beriman, apabila kamu berutang untuk waktu
yang ditentukan, hendaklah kamu menuliskannya.” (QS. Al-Baqarah [2]: 282)

Ini berdasarkan riwayat dari Sa’id ibn Al-Musayyib.

Berdasarkan pengkajian, para ulama muhaqqiq kemudian mencoba


mengumpulkan tiga riwayat di atas dan menyatakan bahwa tiga ayat di atas
diturunkan secara bersamaan, dan urutannya sebagaimana di mushhaf. Hal ini
karena tiga ayat tersebut membahas satu cerita dan saling berhubungan.
Sedangkan riwayat-riwayat yang ada di atas merupakan penyebutan bagian dari
yang terakhir kali diturunkan tersebut.

Adapun tentang ayat ketiga surah Al-Maidah berikut ini :

ِ‫ت لرمكمم ا أ ملأسلْرم مديمنا‬ ‫ت لرمكأم مدينرمكأم روأرأترمأم م‬


‫ت رعلرأيِمكأم نمأعرممتي رورر م‬
‫ضيِ م‬ ‫األيِرأوُرم أرأكرمأل م‬

Artinya: “Pada hari ini telah Kusempurnakan untuk kalian diin kalian, telah
Kucukupkan kepada kalian nikmat-Ku, dan telah Kuridhai Islam sebagai diin
kalian.” (QS. Al-Maaidah [5]: 3)

Ayat ini turun di ‘Arafah pada saat haji wada’. Dan berdasarkan riwayat yang
ada, ayat-ayat yang telah disebutkan sebelumnya turun setelah surah Al-Maaidah
ayat 3 ini.

Para ulama muhaqqiq kemudian menjelaskan maksud penyempurnaan diin di


ayat ini adalah Allah ta’ala telah memberikan nikmat yang cukup pada kaum
muslimin saat itu dengan menempatkan mereka di Tanah Haram, menjauhkan
orang-orang musyrik selalu ikut serta dalam berhaji. Wallahu a’lam bish
shawwab.
C. Ayat yang Pertama Kali Turun Berdasarkan Pembahasan Tertentu

1. Ayat yang pertama kali turun tentang makanan adalah firman Allah:

‫طرعممهم إملل أرأن يرمكوُرن رمأيِترةم أرأو ردمماِ رمأسمفوُمحاِ أرأو لرأحرم مخأنمزيقر فرإ منلهم‬ ‫طاِمعقم ير أ‬
‫ي ممرحلرمماِ رعرلىَ ر‬‫قمأل ل أرمجمد مفي رماِ مأومحري إملر ل‬
‫ك رغمفوُسْر ررمحيِسْم‬‫غ رول رعاِقد فرإ ملن رربل ر‬ ‫ضطملر رغأيِرر رباِ ق‬ ‫س أرأو فمأسمقاِ أممهلل لمرغأيِمر ل‬
‫ام بممه فررممن ا أ‬ ْ‫مرأج س‬

Artinya: “Katakanlah, dalam wahyu yang disampaikan kepadaku, aku tidak


mendapati suatu makanan yang diharamkan bagi seseorang kecuali kalau
makanan itu bangkai, atau darah yang mengalir, atau daging babi, karena
sesungguhnya semua itu kotor, atau hewan yang disembelih atas nama selain
Allah. Barangsiapa yang dalam keadaan terpaksa (memakannya) sedang dia
tidak melampaui batas dan tidak pula menginginkannya, sesungguhnya
Tuhanmu Maha Pengampun dan Maha Penyayang.” (QS. Al-An’aam (6): 145)

2. Yang pertama kali turun tentang minuman :

ِ‫س روإمأثممهمرماِ أرأكبرمر ممأن نرأفمعمهرما‬


‫ك رعمن األرخأممر رواألرمأيِمسمر قمأل مفيِمهرماِ إمأثسْم ركمبيِسْر رورمرناِفممع ملللناِ م‬
‫يرأسرألوُنر ر‬
Artinya: “Mereka bertanya kepadamu tentang khamr dan judi. Katakanlah, pada
keduanya terdapat dosa besar dan beberapa manfaat bagi manusia, tetapi dosa
keduanya lebih besar dari manfaatnya.” (QS. Al-Baqarah [2]: 219)

Setelah itu turun beberapa ayat lain tentang khamr, dan di ayat terakhir khamr
diharamkan dengan sangat tegas, jelas dan tanpa kesamaran.

3. Yang pertama kali turun tentang perang :

‫صمرمهأم لرقرمدير‬ ‫أممذرن لمللمذيرن يمرقاِترملوُرن بمأ رنلهمأم ظملممموُا روإملن ل‬


‫ار رعرلىَ نر أ‬
Artinya: “Telah diizinkan berperang bagi orang-orang yang diperangi karena mereka telah
dianiaya. Dan Allah benar-benar Maha Kuasa menolong mereka.” (QS. Al-Hajj [22]: 39)

D. Faedah Pembahasan Ini

1. Turunnya Al-Qur’an ayat demi ayat ini membuat para shahabat begitu menghayatinya.
Mereka mengerti kapan, di mana dan tentang apa ayat itu diturunkan. Dengannya,
mereka bisa menerima Al-Qur’an sepenuh hati, menjadikannya dasar dalam beragama
dan menjalani kehidupan serta sumber kemuliaan dan kehormatan mereka.
2. Mengetahui rahasia perundang-undangan Islam menurut sejarah sumbernya yang
pokok. Ayat-ayat Al-Qur’an dapat mengatasi persoalan kejiwaan manusia dengan
petunjuk ilahi, dan mengantarkannya dengan cara-cara yang bijaksana dan
menempatkan mereka ke tingkat kesempurnaan.
3. Membedakan ayat yang nasikh dan yang mansukh. Kadang terdapat dua ayat atau lebih
dalam satu masalah, tetapi ketentuan hukumnya berbeda antara satu ayat dengan ayat
lainnya. Dengan mengetahui mana yang pertama diturunkan dan mana yang kemudian,
maka ketentuan hukum dalam ayat yang diturunkan kemudian menasakh (menghapus)
ketentuan ayat yang diturunkan sebelumnya.
BAB III

PENUTUP

Demikian makalah yang dapat kami sampaikan. Semoga kita dapat mengambil
hikmah dan manfaat dari makalah ini. Kami menyadari bahwasanya isi dari
makalah ini masih jauh dari kesempurnaan. Akhirnya hanya kata maaf yang
dapat kami haturkan. Terimakasih

Daftar Pustaka

1. https://pandidikan.blogspot.com/2010/05/ayat-pertama-dan-terakhir-
turun.html?m=1
2. http://googleweblight.com/i?u=http://www.abufurqan.net/ayat-al-quran-
yang-pertama-dan-yang-terakhir-kali-turun/&hl=id-ID&tg=37

Anda mungkin juga menyukai