Al Quran
Al Quran
PENDAHULAN
A. Latar belakang
Hal demikian memerlukan pembahasan mengenai apa yang pertama kali turun
dan apa yang terakhir kali. Demikian pula pembicaraan mengenai apa yang
poertama kali dan yang terakhir kali turun itu memerlukan p-embahasan
mengenai segala perundang-undangan ajaran-ajaran islam, seperti
makan,minum, peperangan dan lain sebagainya.
Dalam hal apa yang pertama kali diturunkan dan apa yng terakhir kali, para
ulama mempunyai banyak pendapat, yang akan kami ringkas dalam
pertimbangkan dalam pembahasan berikut ini.
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan
PEMBAHASAN
Pendapat yang paling shahih mengenai yang pertama kali turun adalah firman
Allah ta’ala :
Pendapat ini berdasarkan hadits shahih riwayat Al-Bukhari dan Muslim serta
yang lainnya dari ‘Aisyah radhiyallahu ‘anha yang menceritakan tentang
malaikat yang menemui Nabi di Goa Hira dan memintanya untuk membaca.
Ada juga yang berpendapat bahwa surah yang pertama kali turun adalah surah
Al-Muddatstsir. Ini didasarkan pada hadits Jabir ibn ‘Abdillah radhiyallahu ‘anhu
yang diriwayatkan oleh Al-Bukhari dan Muslim yang mengindikasikan
pernyataan Jabir bahwa surah yang pertama kali turun adalah surah Al-
Muddatstsir. Namun, berdasarkan penelitian berbagai riwayat, para ulama
muhaqqiq menjelaskan bahwa surah Al-Muddatstsir ini maksudnya adalah surah
yang turun pertama kali secara lengkap, sedangkan surah Al-‘Alaq di awal hanya
turun sebagiannya saja. Atau bisa juga, Al-Muddatstsir ini adalah surah yang
pertama kali turun setelah wahyu sempat terhenti beberapa lama.
Ada juga pendapat lain yang bisa dilihat di kitab-kitab ‘Ulumul Qur’an, namun
kembali lagi, pendapat yang paling shahih dan paling jelas riwayatnya adalah
surah Al-‘Alaq ayat 1-5 yang merupakan ayat atau surah yang pertama kali turun.
Pendapat ini didasarkan pada hadits riwayat Al-Bukhari dari Ibnu ‘Abbas
radhiyallahu ‘anhuma.
Ada juga yang berpendapat bahwa ayat yang terakhir kali turun adalah
ayat :
ل
ام َرواتلمقوُا يرأوُمماِ تمأررجمعوُرن مفيِمه إمرلى
Artinya: “Dan peliharalah diri kalian dari azab yang terjadi pada suatu hari yang
waktu itu kalian semua dikembalikan kepada Allah.” (QS. Al-Baqarah [2]: 281)
Ini berdasarkan hadits riwayat An-Nasai dan lainnya dari Ibnu ‘Abbas dan Sa’id
ibn Jubair.
Ada juga yang berpendapat bahwa ayat yang terakhir kali turun adalah
ayat :
رياِ أربَيرهاِ اللمذيرن آرممنوُا إمرذا ترردايرأنتمأم بمردأيقن إمرلىَ أررجقل ممرسمممىَ رفاِأكتممبوُهم
Artinya: “Wahai orang-orang yang beriman, apabila kamu berutang untuk waktu
yang ditentukan, hendaklah kamu menuliskannya.” (QS. Al-Baqarah [2]: 282)
Artinya: “Pada hari ini telah Kusempurnakan untuk kalian diin kalian, telah
Kucukupkan kepada kalian nikmat-Ku, dan telah Kuridhai Islam sebagai diin
kalian.” (QS. Al-Maaidah [5]: 3)
Ayat ini turun di ‘Arafah pada saat haji wada’. Dan berdasarkan riwayat yang
ada, ayat-ayat yang telah disebutkan sebelumnya turun setelah surah Al-Maaidah
ayat 3 ini.
1. Ayat yang pertama kali turun tentang makanan adalah firman Allah:
طرعممهم إملل أرأن يرمكوُرن رمأيِترةم أرأو ردمماِ رمأسمفوُمحاِ أرأو لرأحرم مخأنمزيقر فرإ منلهم طاِمعقم ير أ
ي ممرحلرمماِ رعرلىَ رقمأل ل أرمجمد مفي رماِ مأومحري إملر ل
ك رغمفوُسْر ررمحيِسْمغ رول رعاِقد فرإ ملن رربل ر ضطملر رغأيِرر رباِ ق س أرأو فمأسمقاِ أممهلل لمرغأيِمر ل
ام بممه فررممن ا أ ْمرأج س
Setelah itu turun beberapa ayat lain tentang khamr, dan di ayat terakhir khamr
diharamkan dengan sangat tegas, jelas dan tanpa kesamaran.
1. Turunnya Al-Qur’an ayat demi ayat ini membuat para shahabat begitu menghayatinya.
Mereka mengerti kapan, di mana dan tentang apa ayat itu diturunkan. Dengannya,
mereka bisa menerima Al-Qur’an sepenuh hati, menjadikannya dasar dalam beragama
dan menjalani kehidupan serta sumber kemuliaan dan kehormatan mereka.
2. Mengetahui rahasia perundang-undangan Islam menurut sejarah sumbernya yang
pokok. Ayat-ayat Al-Qur’an dapat mengatasi persoalan kejiwaan manusia dengan
petunjuk ilahi, dan mengantarkannya dengan cara-cara yang bijaksana dan
menempatkan mereka ke tingkat kesempurnaan.
3. Membedakan ayat yang nasikh dan yang mansukh. Kadang terdapat dua ayat atau lebih
dalam satu masalah, tetapi ketentuan hukumnya berbeda antara satu ayat dengan ayat
lainnya. Dengan mengetahui mana yang pertama diturunkan dan mana yang kemudian,
maka ketentuan hukum dalam ayat yang diturunkan kemudian menasakh (menghapus)
ketentuan ayat yang diturunkan sebelumnya.
BAB III
PENUTUP
Demikian makalah yang dapat kami sampaikan. Semoga kita dapat mengambil
hikmah dan manfaat dari makalah ini. Kami menyadari bahwasanya isi dari
makalah ini masih jauh dari kesempurnaan. Akhirnya hanya kata maaf yang
dapat kami haturkan. Terimakasih
Daftar Pustaka
1. https://pandidikan.blogspot.com/2010/05/ayat-pertama-dan-terakhir-
turun.html?m=1
2. http://googleweblight.com/i?u=http://www.abufurqan.net/ayat-al-quran-
yang-pertama-dan-yang-terakhir-kali-turun/&hl=id-ID&tg=37