Anda di halaman 1dari 8

KOMITE ETIK PENELITIAN KEBIDANAN/KESEHATAN

STIKES KARYA HUSADA SEMARANG


RINGKASAN PROTOKOL PENELITIAN
KEBIDANAN/ KESEHATAN

1. Peneliti Utama
NAVIANA FARASWATININGSIH

2. Judul Penelitian
HUBUNGAN PEMBERIAN JASAMEDIS (BPJS) DENGAN
KINERJA PERAWAT PELAKSANA RUANG RAWAT INAP DI
RSUD KRMT WONGSONEGORO SEMARANG

3. Subjek penelitian (masukan criteria inklusi dan ekslusinya)


Responden dalam penelitian ini adalah perawat Ruang Arjuna Rawat Inap
di RSUD KRMT Wongsonegoro Semarang sebanyak 150 perawat. Dalam
penelitian ini teknik sampling yang digunakan adalah teknik sampling
random yaitu teknik sampling kluster (cluster sampling) yang merupakan
sampling, dimana elemen-elemen sampelnya merupakan elemen (cluster).
4. Perkiraan waktu penelitian untuk setiap subjek
Perkiraan waktu setiap responden adalah 15 menit.
5. Ringkasan proposal penelitian yang mencakup tujuan penelitian,
manfaat penelitian dari hasil penelitian dan alasan/latar belakang
untuk melakukan penelitian
a. Latar Belakang
Perawat adalah anggota tim kesehatan yang selalu kontak
dengan pasien sehingga diharapkan perawat dapat mampu
membela hak hak pasien.1 Perawat merupakan penolong utama
klien dalam melaksanakan aktifitas penting guna memelihara dan
memulihkan kesehatan klien Sehingga perawat dituntut perannya
untuk memberikan pelayanan yang profesional, cepat, tepat, dan
tanggap terhadap kesembuhan pasien.2
Mutu pelayanan kesehatan merupakan gambaran
karakteristik menyeluruh dari barang atau jasa yang menunjukan
kemampuannya dan memuaskan kebutuhan pelanggan baik berupa
kebutuhan yang dinyatakan maupun kebutuhan yang tersirat. 3
Pelayanan kesehatan seperti pelayanan rumah sakit atau puskesmas
harus cepat tanggap terhadap kebutuhan pelayanan kesehatan baik
itu dari segi pengobatan, administrasi, pendokumentasian di ruangan
dalam hal ini akan membantu ketepatan dalam kualitas mutu
pelayanan kesehatan dalam derajat dipenuhinya kebutuhan klien
terhadap asuhan kesehatan yang sesuai dengan standar profesi yang
baik dengan pemanfaatan sumber daya secara wajar, efektif,
efisien dalam keterbatasan secara aman dan memuaskan pelanggan
sesuai dengan norma dan etika yang baik.4
Komponen penilaian kinerja perawat ditetapkan dalam PP No.
46 Tahun 2011 tentang penilaian prestrasi kerja Pegawai Negeri Sipil
(PNS) meliputi Sasaran Kerja Pegawai (SKP), perilaku kerja dan
prestasi kerja. Penilaian capaian Sasaran Kerja Pegawai (SKP) dapat
dilihat dalam dua aspek yaitu : Aspek kuantitas adalah capaian
Sasaran Kerja Pegawai (SKP) dari target out put yang direncanakan,
Aspek kualitas adalah penilaian perilaku kerja. Dari dua aspek
tersebut akan didapatkan nilai prestasi kerja yang merupakan
penjumlahan 60% x Sasaran Kerja Pegawai (SKP) dan 40% x
perilaku kerja. Penilaian prestasi kerja ini diharapkan dapat
meningkatkan kinerja perawat. Salah satu upaya menjaga kinerja
perawat tetap baik dengan menerapkan sistem jenjang karir
dirumah sakit.4
Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) adalah badan
hukum yang terbentuk untuk menyelenggarakan program Jaminan
kesehatan. BPJS terdiri dari BPJS kesehatan dan BPJS
ketenagakerjaan. Semua penduduk indonesia wajib menjadi peserta
BPJS termasuk orang asing yang telah bekerja di indonesia paling
singkat 6 bulan dan ikut membayar iuran.5
Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) dimulai pada 1 Januari
2014 yang secara bertahap menuju ke Universal Health Coverage.
Tujuan Jaminan Kesehatan Nasional secara umum yaitu
mempermudah masyarakat untuk mengakses pelayanan kesehatan
dan mendapatkan pelayanan kesehatan yang bermutu. Hal itu
menuntut tenaga kesehatan untuk memberikan pelayanan
keperawatan kepada pasien peserta JKN baik di Rumah Sakit Negeri
ataupun Rumah Sakit Swasta yang telah ditunjuk.6
Kinerja perawat yang baik merupakan harapan seluruh
pasien.) kinerja adalah hasil kerja secara kualitas dan kuantitas yang
dicapai dalam melaksanakan tugas dan tanggung jawab yang
diberikan kepadanya.7 Kinerja perawat diukur dari pelayanan yang
diberikan kepada pasien sehingga pasien merasakan puas atau
tidak puas. Jadi kinerja perawat merupakan produktivitas perawat
dalam memberikan asuhan keperawatan sesuai wewenang dan
tanggungjawabnya yang dapat diukur secara kualitas dan kuantitas.
Penilaian kinerja perawat merupakan bentuk penjaminan mutu
layanan keperawatan.8
Banyak penelitian tentang faktor yang mempengaruhi kinerja
perawat yang telah dilakukan. Hasil penelitian Ratanto (2016) di
instalasi rawat inap RSUD A.W. Sjahranie Samarinda menampilkan
faktor yang mempengaruhi kinerja meliputi supervisi 24,5%, imbalan
45,4%, pengembangan karir 56,9%.9 Penelitian yang sama oleh
Putri, Destriatania, & Mutahar (2014) di rumah sakit Bhayangkara
Palembang juga menambahkan faktor yang mempengaruhi kinerja
meliputi jenis kelamin: laki-lai 23,9%, perempuan 76,1%, umur
77,5 %, motivasi 42,3 %, pendapatan/gaji 46,5%. Dari hasil penelitian
diatas menunjukkan bahwa kinerja perawat sangat dipengaruhi dari
variabel individu dan organisasi. Rendahnya kinerja perawat sejalan
dengan rendahnya faktor- faktor yang mempengaruhinya.10
Penelitian yang dilakukan Rinda Mustika (2014) yang
meneliti mutu pelayanan kesehatan BPJS dengan kepuasan pasien
terdapat hubungan antara mutu pelayanan kesehatan BPJS dengan
kepuasan pasien Di Poli klinik THT Hasil penelitian menunjukkan
sebanyak 44 responden (68,8%) mengatakan mutu pelayanan
kesehatan BPJS cukup baik. Sedangkan pada kepuasan pasien
sebanyak 36 responden (56,2%) menyatakan cukup puas dengan
pelayanan kesehatan. Hasil uji statistik Spearman’s Rho
Correlation menyatan terdapat hubungan antara mutu pelayanan
kesehatan BPJS dengan kepuasan pasien di Poli Klinik THT
Rumkital Dr. Ramelan Surabaya (ρ=0,002). Implikasi hasil penelitian
menunjukan mutu pelayanan kesehatan BPJS memiliki peranan
penting dalam kepuasan pasien. Di rekomendasikan bagi pihak
rumah sakit untuk memperbaiki mutu pelayanan kesehatan dalam
pelaksanaan program BPJS.11
Studi pendahuluan dilakukan yang dilakukan pada bulan
September 2019 di RSUD KRMT Wongsonegoro Semarang dari hasil
wawancara dengan case manajer di dapatkan data belum terbayarnya
klaim dari BPJS sebesar 17 M. Perawat yang sudah berusia lebih dari
30 tahun lebih tanggung jawab dan jujur dalam melaksanakan tugas.
Terdapat 4 perawat yang belum menikah memiliki prestasi kerja yang
kurang, 7 perawat yang memiliki masa kerja lebih dari 5 tahun
memiliki kedisiplinan yang cukup baik seperti halnya tidak terlambat
saat pergantian shif dan memakai baju seragam sesuai ketentuan dari
pihak RS
Berdasarkan uraian latar belakang maka penulis tertarik untuk
meneliti Hubungan Pemberian Jasamedis (BPJS) Dengan Kinerja
Perawat Pelaksana Ruang Rawat Inap di RSUD KRMT Wongsonegoro
Semarang.

b. Perumusan Masalah
Berdasarkan uraian masalah tersebut, maka dapat dirumuskan
masalah yang akan dikaji dalam penelitian ini yaitu: “Apakah ada
Hubungan Pemberian Jasamedis (BPJS) Dengan Kinerja Perawat
Pelaksana Ruang Rawat Inap di RSUD KRMT Wongsonegoro
Semarang”.

c. Tujuan Penelitian
1) Tujuan Umum
Mengetahui Hubungan Pemberian Jasamedis (BPJS)
Dengan Kinerja Perawat Pelaksana Ruang Rawat Inap di RSUD
KRMT Wongsonegoro Semarang
2) Tujuan Khusus
a) Mendeskripsikan Pemberian Jasamedis (BPJS) di Ruang
Rawat Inap di RSUD KRMT Wongsonegoro Semarang
b) Mendeskripsikan Kinerja Perawat Pelaksana Ruang Rawat
Inap di RSUD KRMT Wongsonegoro Semarang
c) Menganalisis Hubungan Pemberian Jasamedis (BPJS)
Dengan Kinerja Perawat Pelaksana Ruang Rawat Inap di
RSUD KRMT Wongsonegoro Semarang
d. Manfaat Penelitian
1) Bagi perawat
Penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi pofesi
keperawatan dalam memberikan pelayanan keperawatan dan dapat
meningkatkan mutu dan pelayanan kepesertaan BPJS di Rumah
2) Bagi Institusi Pendidikan
Sebagai bahan atau dasar bagi penelitian selanjutnya
khususnya tentang pelayanan kepesertaan BPJS di Rumah Sakit,
serta pengembangan sumber daya manusia khususnya dalam
meningkatkan kinerja perawat agar dapat memberikan kontribusi
yang optimal kepada RSUD KRMT Wongsonegoro Semarang.
3) Bagi peneliti
Penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi peneliti
dalam menerapkan pelayanan kepesertaan BPJS yang baik
terhadap pelaksanaan asuhan keperawatan kepada pasien, mampu
mengetahui karakteristik perawat, serta dapat menambah khasanah
keilmuan peneliti serta menerapkan ilmu yang telah diperoleh.
6. Masalah etik (pendapat anda tentang masalah etik yang akan
dihadapi)
Menurut saya, untuk meminimalisir jika terjadi masalah etik
a. Mengidentifikasi masalah
b. Mendapatkan fakta-fakta yang releven
c. Menetapkan tindakan yang tepat
7. Alasan penelitian ini bila subyeknya adalah manusia
Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui Hubungan Pemberian
Jasamedis (BPJS) Dengan Kinerja Perawat Pelaksana Ruang Rawat Inap
di RSUD KRMT Wongsonegoro Semarang
8. Prosedur penelitian (cara/metode, frekuensi, dan interval intervensi
yang akan dilakukan)

Jenis penelitian yang digunakan adalah deskriptif kuantitatif


korelasional yaitu suatu penelitian untuk mempelajari dinamika korelasi
antara faktor-faktor resiko dengan efek, dengan cara pendekatan,
observasi, atau pengumpulan data sekaligus pada suatu saat (point time
approach).33
Desain Penelitian adalah rencana dan struktur penyelidikan yang
disusun sedemikian rupa sehingga peneliti akan dapat memperoleh
jawaban untuk pertanyaan-pertanyaan penelitinya. Jenis desain penelitian
ini menggunakan pendekatan cross sectional. Dalam Cross Sectional
Study penelitian mempelajari tentang hubungan variabel bebas dan terikat
dengan melakukan pengukuran sesaat yang diukur sekali saja.33 Fakta
dalam penelitian ini diungkapkan apa adanya dari data yang terkumpul.
Berdasarkan keterangan diatas peneliti akan melakukan analisa tentang
Hubungan Pemberian Jasamedis (BPJS) Dengan Kinerja Perawat
Pelaksana Ruang Rawat Inap di RSUD KRMT Wongsonegoro Semarang

9. Bahaya langsung maupun tidak langsung yang akan terjadi dan cara
untuk mengatasinya
Tidak ada bahaya langsung maupun tidak langsung dari penelitian ini.

10. Pengalaman yang terdahulu (sendiri atau orang lain) dari tindakan
yang hendak di terapkan
Pengalaman penelitian yang sudah dilakukan oleh peneliti
sebelumnya mengenai. Hubungan antata budaya organisasi dengan kinerja
perawat pelaksana di RS PMC Pekanbaru yaitu memiliki Ada Hubungan
antata budaya organisasi dengan kinerja perawat pelaksana di RS PMC
Pekanbaru dan penelitian yang dilakukan pada saat ini yaitu untuk
mengetahui Hubungan Pemberian Jasamedis (BPJS) Dengan Kinerja
Perawat Pelaksana Ruang Rawat Inap di RSUD KRMT Wongsonegoro
Semarang

11. Bagaimana cara memilih subyek


Mendapatkan responden dengan cara datang ke Ruang Rawat Inap
di RSUD KRMT Wongsonegoro Semarang dan memilih responden yang
sesuai dengan kriterian inklusi, setelah itu meminta ijin dengan
memberikan lembar persetujuan menjadi responden.
12. Jelaskan cara pencatatan dan penyimpanan data setelah penelitian
Dalam melaksanakan penelitian ada beberapa hal yang perlu
dipersiapkan peneliti yaitu memperoleh data primer, adapun prosedur-
prosedur pengumpulan data primer dengan langkah-langkah sebagai
berikut:
a. Peneliti memperkenalkan diri dan menjelaskan tujuan penelitian
kepada responden dengan memberikan surat pengantar.
b. Peneliti menentukan responden yang akan dijadikan sampel peneliti.
c. Setelah responden setuju untuk dijadikan responden dalam penelitian,
maka responden disarankan untuk mrngisi lembar informen consent.
d. Peneliti memberikan pertanyaan kepada responden sesuai dengan
kuesioner penelitian.
e. Lembar kuesioner yang telah diisi dilanjutkan dengan pengolahan data.
13. Bila penelitian ini menggunakan subyek manusia, bagaimana cara
melakukan PSP (penjelasan sebelum penelitian)
Cara penjelasan pertama dilakukan penjelasan tujuan dari penelitian,
manfaat penelitian, kerugian yang didapatkan. Setelah itu meminta
responden untuk menandatangani inform consent atau lembar persetujuan,
lalu memberikan kuesioner pada setiap responden dan meminta responden
utnuk mengisi kuesioner.
14. Bila penelitian ini menggunakan subyek manusia, apakah subyek
mendapat ganti rugi bila ada efek samping? Berapa besarnya
penggantian tersebut?
Efek samping yang mungkin terjadi tidak berbahaya, kemungkinan
responden hanya menyita waktu pada saat mengisi kuesioner, dan peneliti
memberikan kompensasi souvenir karena sudah menyita waktu responden

15. Nama dan Alamat Tim Peneliti


a.
Mahasiswa Prodi D IV Kebidanan STIKES Karya Husada Semarang
b.
Dosen STIKES Karya Husada Semarng
c.
Dosen STIKES Karya Husada Semarang
d.
Dosen STIKES Karya Husada Semarang

Anda mungkin juga menyukai