Anda di halaman 1dari 4

Nama : Ismi Mahmudah Fatin

NIM : 1808020267

Golongan : II B

Apoteker : “Selamat pagi ibu, silahkan duduk. Perkenalkan nama saya Ismi, disini saya
sebagai apoteker yang sedang bertugas di apotek ini. Apakah ada yang bisa
saya bantu?”

Pasien : Íni bu saya mau menebus resep ini.”

Apoteker :”Baik, resep dari dokter setyabudi ya bu..”

Pasien :”Iya betul.”

Apoteker :”Maaf sebelumnya ini resep ditujukan untuk pasien siapa?”

Pasien :”Untuk saya sendiri bu.”

Apoteker :”Baik nama ibu siapa?”

Pasien :”Nama saya Rere.”

Apoteker :”Ibu tinggal dimana?”

Pasien :”Didekeat sini saja bu, desa dukuhwaluh.”

Apoteker :”Boleh saya meminta nomor telepon ibu, atau keluarga ibu?”

Pasien :”Saya tidak mempunyai hp bu, kalau nomor anak saya juga saya tidak hafal.”

Apoteker :”Baik tidak masalah bu. Sebelumnya apa gejala yang ibu alami?”

Pasien :”Jadi beberapa hari yang lalu saya mengalami kesulitan BAB, perut saya rasanya
sakit, nyeri, dank arena saya kesulitan BAB saya juga mengalami ambeien.

Apoteker :”Oh begitu, Sebelumnya apakah ibu memiliki riwayat penyakit lain?”

Pasien :”Tidak, saya tidak ada riwayat penyakit.”

Apoteker :”Apakah ibu sedang mengkonsumsi obat atau obat herbal seperti jamu?”

Pasien :”Tidak bu, saya tidak minum obat apa-apa.”

Apoteker :”Apakah ibu ada riwayat alergi obat?”


Pasien :”Riwayat alergi juga tidak ada.”

Apoteker :”Dokter sudah menyampaikan kepada ibu mengenai obat yang akan ibu
dapatkan?”

Pasien :” Belum bu, dokter tidak menyampaikannya.”

Apoteker :”Kalau cara pemakaiannya sudah disampaikan belum bu?”

Pasien :”Itu juga belum.”

Apoteker :”Dan apakah dokter menjelaskan tentang hasil yang diharapkan setelah ibu
menerima obat tersebut?”

Pasien :”Paling dokternya mengatakan semoga lekas sembuh, begitu saja.”

Apoteker :”Baik ibu, jadi disini saya akan menjelaskan terlebih dahulu terkait obat yang ibu
peroleh dari dokter. Yang pertama ada bicolax tablet sebagai pencahar supaya
mempermudah pengeluaran BAB, yang kedua ada analsik untuk mengobati
gejala nyeri yang ibu rasakan, dan yang ketiga ada supperhoid suppo untuk
mengobati ambeien yang ibu alami. Apakah ibu mengalami luka pada kulit?”

Pasien :” Tidak bu, saya hanya yang tadi itu saja.”

Apoteker :”Jadi disini dokter ada menuliskan salep untuk peradangan luka pada kulit, tapi
ternyata ibu tidak mengalami hal tersebut. Saran saya lebih baik yang diambil
ketiga obat ini saja dulu, nanti saya tuliskan salinan resepnya dan silakan
konsultasikan ke dokter mengenai salep tersebut.”

Pasien :”Baik bu, saya mengikuti apa yang disarankan ibu saja.”

Apoteker :”Baik bu, sebentar saya ambilkan dahulu obatnya.”

Pasien :””Iya bu.”

Apoteker :”Ini obatnya bu, yang pertama ada bicolax sebagai pencahar diminum 1x sehari 1
tablet pada malam hari, supaya keesokan harinya ibu bisa BAB dengan lancer,
ketika ibu dirasa sidah tidak mengalami kesulitan BAB obat ini dihentikan saja
karena apabila terus dikonsumsi dapat menyababkan diare. Yang kedua ada
analsik sebagai antinyeri diminum 3xsehari 1 tablet sesudah makan, obat ini
diminum apabila ibu merasakan nyeri saja, jika sudah tidak merasa nyeri obat
ini tidak perlu diminum. Kemudian yang ketiga ada supperhoid suppo sebagai
obat ambeien/wasir digunakan satu kali dalam sehari. Sebelumnya apakah ibu
sudah tahu mengenai cara penggunaan suppo?”

Pasien :”Belum bu, kok ini obatnya besar sekali?”


Apoteker :”Jadi cara penggunaan suppo ini dimasukkan kedalam anus/dubur. Pertama ibu
harus mencuci tangan terlebih dahulu dengan sabun dan air mengalir.
Kemudian buka kemasan suppo dengan hati-hati. Posisikan tubuh ibu
berbaring dan miring ke kiri, lalu tekuk kaki kanan ibu sampai keperut.
Selanjutnya tarik pantat dan masukkan suppo ke dalam anus. Luruskan kaki
kanan dan biarkan dengan posisi tersebut selama 5-10 menit.”

Pasien :”Apakah ini tidak sakit kalau dimasukkan kedalam anus? saya takut.”

Apoteker :”Jangan khawatir ibu, nanti ketika sudah dimasukkan ke dalam anus obatnya
akan meleleh dan masuk dengan sendirinya.”

Pasien :”Oh begitu baik bu.”

Apoteker :”Ini nanti obat yang tablet disimpan pada kotak obat atau tempat kering yang
terhindar dari sinar matahari langsung, dan untuk yang suppo setibanya
dirumah langsung dimasukkan ke dalam kulkas ya bu, tapi jangan di freezernya
bu.”

Pasien :”Oh iya baik bu.”

Apoteker :”Jadi karena ibu mengalami kesulitan BAB saya sarankan untuk banyak minum
air putih, makan sayur dan buah seperti papaya, pir dan nanas, serta olahraga
yang terarur. Dan sebaiknya ibu mulai menghindari makanan yang pedas
supaya ambeiennya cepat sembuh.”

Pasien :”Yah padahal saya suka makan yang pedas-pedas bu.”

Apoteker :”Mulai sekarang lebih baik dikurangi atau lebih baik lagi dihindari ya bu.”

Pasien :”Iya bu baik.”

Apoteker :”Baik apakah ibu sudah mengerti dengan apa yang saya sampaikan?”

Pasien :”Iya saya sudah mengerti.”

Apoteker :”Untuk memastikan informasi tersebut benar-benar dapat dimengerti, boleh saya
minta ibu untuk mengulangi apa yang saya sampaikan?

Pasien :”Iya jadi ini obat yang pertama bicolax untuk pencahar diminum 1x sehari pada
malam hari pada saat masih sulit BAB. Kedua analsik untuk nyeri diminum 3x
sehari 1 tablet sesudah makan pada saat nyeri saja. Ketiga sepperhoid
digunakan 1x sehari dimasukkan ke dalam anus.”

Apoteker :”Baik ibu saya rasa ibu sudah benar-benar paham, apakah ada yang ingin
ditamyakan?”
Pasien :”Tidak ada bu, sudah cukup.”

Apoteker :”Baik ibu, terimakasih atas waktunya. Semoga lekas sembuh.”

Pasien :”Baik bu terimakasih kembali.”

Anda mungkin juga menyukai