0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
17 tayangan2 halaman
Dokumen tersebut membahas tentang stimulasi pengembangan bahasa anak usia dini yang perlu dilakukan guru, diantaranya mengembangkan kefasihan berbahasa, kemampuan sintaksis, penguasaan kosa kata, pengintegrasian bahasa dalam kehidupan sehari-hari, kemampuan mengekspresikan diri, dan menggunakan bahasa untuk mengorganisasikan ide. Dokumen tersebut juga membahas langkah-langkah
Dokumen tersebut membahas tentang stimulasi pengembangan bahasa anak usia dini yang perlu dilakukan guru, diantaranya mengembangkan kefasihan berbahasa, kemampuan sintaksis, penguasaan kosa kata, pengintegrasian bahasa dalam kehidupan sehari-hari, kemampuan mengekspresikan diri, dan menggunakan bahasa untuk mengorganisasikan ide. Dokumen tersebut juga membahas langkah-langkah
Dokumen tersebut membahas tentang stimulasi pengembangan bahasa anak usia dini yang perlu dilakukan guru, diantaranya mengembangkan kefasihan berbahasa, kemampuan sintaksis, penguasaan kosa kata, pengintegrasian bahasa dalam kehidupan sehari-hari, kemampuan mengekspresikan diri, dan menggunakan bahasa untuk mengorganisasikan ide. Dokumen tersebut juga membahas langkah-langkah
Guru sebagai fasilitator utama dalam pembelajaran di sekolah dituntut memiliki kemampuan mengelola kelas juga diharapkan mampu menciptakan suasana kelas yang kondusif untuk memupuk kepercayaandiri anak dalam mengekespresikan idenya lewat bahasa lisan. Berbagai teknik stimulasi yang perlu dimiliki guru diantaranya adalah: 1. Pengembangan kefasihan berbahasa Melihat beberapa stimulus dalam pengembangan kefasihan bahasa sangat berkaitan. Artinya jika salah satu stimulus tersebut tidak di lakukan maka anak kurang fasih dalam bahsa lisan, contoh saja jika point c tidak di lakukan maka tidak akan ada dorongan bagi anak untuk melakukan dialog yang terarah menjadikan kurang fasih karena hanya melakukan dialog seadanya bersama teman – temannya tanpa tambahan kosakata baru dari guru. Sebagai contoh melatih kefasihan berbahasa bisa melakukan pembelajaran bermain peran. 2. Pengembangan kemampuan sintaksis Sintaksis itu sendiri yaitu tata bahasa yang membahas hubungan antara kata dalam tuturan. Artinya anak dilatih tutur kata dalam sebuah tutur kata yang berhubungan sehingga menjadi kalimat yang dimengerti anak. Hal itu dapat dilakukan oleh guru atau orang tua sebagai fitur – fitur penstimulus. Sebagai contoh ibu guru pergi ke sekolah, jika hanya kata ibu guru pergi maka anak akan kebingungan pergi kemana ibu guru tersebut. 3. Pengembangan penguasaan kosa kata Dalam pengembangan kosakata diperlukan berbagai permainan dan sains agar menambah pengalaman anak. Melalui pengalamn- pengalaman baru anak akan mengaplikasikan penemuan kosakata baru secara tidak di sengaja dan tidak monoton. Sehingga memudahkan menyerap kosakata baru melalui pembelajaran sains, matematika, pengetahuan sosial, kesehatan. Karena teori tanpa praktek tidak akan relevan dalam penyampaian materi sekaligus akan sulit menguasai kosakata bagi anak. 4. Pengembangan pengintegrasian kemampuan bahasa dalam kehidupan sehari- hari Idealnya pembelajaran anak di sekolah harus dapat diintergrasikan pada kehidupan sehai-harinya. Kegiatan–kegiatan di lingkungan anak yang melibatkan orang tua, masyarakat dan orang banyak yang melatih anak mengintegrasikan pembelajaran di sekolah. Sebagai contoh antri diloket atau di kasir pada pusat perbelanjaan. 5. Pengembangan kemampuan mengekspresikan diri sendiri Dengan memberikan kesempatan anak berekspresikan perasaan yang mereka rasakan, dari bahasa mereka maka kita dapat mengetahui perasaan mereka melalui ekspresi bahasa mereka. Tanpa membatasi ekspresi mereka dengan tidak mencap mereka dengan lebel yang tak seharusnya guru lakukan. 6. Mendorong penggunaan bahasa sebagai salah satu cara untuk mengorganisasikan ide. Guru harus mampu menyelaraskan pembelajaran dengan pengguanaan bahasa yang alami dari seorang anak dan bisa bekerja bersama teman – temannya dan dapat memecahkan masalah dengan ide mereka. Anak di biarkan mengamati dan memberikan kesempatan kepada anak untuk berkreasi menuangkan ide – ide nereka. B. langkah – langkah dalam pengembangan bahasa anak usia dini