Makalah
\
Dosen :
Disusun oleh :
SEMARANG
2019
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat allah yang maha esa, karena dengan rahmat,
karunia, serta taufik dan hidayahnya lah kami dapat menyelesaikan makalah dengan judul
“psikoanalisis klasik”. Kami berterima kasih kepada Ibu Wike selaku dosen mata kuliah
Psikologi Kepribadian yang telah memberikan bimbingan kepada kami. Kami sangat
berharap makalah ini dapat berguna dalam rangka menambah wawasan serta pengetahuan
kita. Kami juga menyadari sepenuhnya bahwa di dalam tugas ini terdapat kekurangan-
keurangan dan jauh dari apa yang di harapkan.
Untuk itu, kami berharap adaya kritik, saran, dan usulan demi perbaikan di masa yang
akan datang. Semoga makalah ini dapat di pahami bagi siapapun yang membacanya.
Sebelumnya kami mohon maaf apabila terdapat kesalahan kata-kata yang kurang berkenan
dan kami mohon kritik dan saran yang membangun. Terima kasih.
Penulis
BAB I
PENDAHULUAN
A.Latar Belakang
Psikologi kepribadian (Psychologi of Personality) termasuk kajian klasik dalam
bidang psikologi. Bahkan semua pembahasan psikologi selalu diawali dari konsep
kepribadian. Baik berupa teori kepribadian,maupun yang lebih dini yaitu filsafat kepribadian.
Mencoba memahami sistem kepribadian manusia, Freud membangun model
kepribadian yang saling berhubungan dan menimbulkan ketegangan satu sama lain. Konflik
dasar dari tiga sistemkepribadian tersebut menciptakan energi psikis individu. Energi dasarini
menjadi kebutuhan instink individu yang menuntut pemuasan. Tiga sistem tersebut adalah id,
ego, dan super ego. Meskipun memiliki ciri ciri, prinsip kerja, fungsi dan sifat yang berbeda,
ketiga sistem inimerupakan satu tim yang saling bekerja sama dalam mempengaruhi perilaku
manusia.
Id bekerja menggunakan prinsip kesenangan, mencari pemuasan segera, impuls
biologis' ego mematuhi prinsip realita, menunda pemuasan sampai bisa dicapai dengan cara
yang diterima oleh masyarakat, dan super ego (hati nurani' suara hati) memiliki standar moral
pada individu. Jadi jelas bahwa dalam psikoanalisis Freud, ego iniharus menghadapi kon!ik
antara id (yang berisi naluri seksual dan agresif yang selalu minta disalurkan) dan super ego
( yang berisi larangan yang menghambat naluri naluri itu). Dan juga ego masih harus
mempertimbangkan realitas di dunia luar sebelum menampilkan perilaku tertentu.
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana biografi mengenai Sigmund Freud?
2. Apa saja struktur kepribadian menurut Sigmund Freud?
3. Bagaimana Dinamika menurut Sigmund Freud?
4. Apa saja tahap-tahap perkembangan kepribadian?
5. Apa saja teknik yang dipakai dalam teori psikoanalisis klasik?
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui sekilas mengenai Sigmund Freud.
2. Untuk mengetahui struktur kepribadian menurut Sigmund Freud.
3 untuk mengetahui dinamika menurut Sigmund Freud.
4. Untuk mengetahui tahap-tahap perkembangan kepribadian.
5. Untuk mengetahui teknik yang dipakai dalam teori psikoanalisis klasik.
BAB II
PEMBAHASAN
1. Sekilas mengenai Sigmund Freud
teori psikoanalisis klasik dikembangkan oleh seorang neurology dari wina,
Sigmund freud, pada awal tahun 1890-an. freud lahir di Freiberg, Moravia pada tanggal 6
mei 1856. pada awal karirnya, Freud adalah seorang dokter yang memiliki minat kuat
pada bidang neurologi. pada tahun 1880 ia mulai belajar psikiatri pada Josef Breurer.
dengan kolaborasi tersebut, Freud mulai tertartik untuk belajar mengenai gangguan
neurotic beserta cara menanganinya.
pada awal abad 20 psikoanalisis mengalami perkembangan yang pesat. beberapa
ahli yang berpegang pada konsep afareud kemudian melakukan modifikasi sesuai dengan
perkembangan ilmu psikologi yang disebut dengan istilah Neo-Freudians, antara lain Carl
Jung, Otto Rank, Wilhelm Reich, Karen Horney, Theodore Reih dan Harry Stack
Sullivan.1
1. Struktur kepribadian menurut Sigmund Freud
Menurut pandangan psikoanalisis, kepribadian terdiri dari tiga sistem yaitu id,
ego, dan superego.
a. Id: merupakan komponen kepribadian yang berisi impuls agresif dan orisinal, di mana
psinsip kerjanya ‘PLEASURE PRINCIPLE’. Id dikendalikan oleh prinsip kesenangan
yang tujuannya untuk mengurangi ketegangan, menghindari penderitaan, dan
mendapatkan kesenangan, maka id adalah tidak rasional, tidak bermoral, dan
didorong oleh satu pertimbangan demi terpenuhinya kepuasan kebutuhan yang
bersifat insting sesuai dengan prinsip kesenangan.
b. Ego: merupakan bagian kepribadian yg bertugas sebagai pelaksana, system kerjanya
pada dunia luar untuk menilai realita dan berhubungan dengan dunia. Ego berperan
sebagai eksekutif yang memerintah, mengendalikan, dan mengatur kepribadian.
Dibawah perintah prinsip realitas, ego berpikir secara logis dan realitas serta
memformulasikan rencana tindakan demi pemuasan kebutuhan.
c. Superego: Superego adalah moral dari kepribadian manusia, merupakan filter dari
sensor baik-buruk, salah-benar, blh-tdk sst dilakukan oleh dorogan ego. Fungsinya
adalah sebagai wadah impuls id, untuk menghimbau ego agar menggantikan tujuan
yang moralistik dengan yang realistik, serta memperjuangkan kesempurnaan.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Psikoanalisis klasik yang dikembangkan oleh tokoh Sigmund freud yang yang pada awal
abad 20 mengalami perkembangan yang cukup pesat dan memiliki tiga sistem struktur
kepribadiannya yaitu meliputi id, ego, dan superego.
kemudian dalam Dinamika Kepribadian menurut Sigmund Freud memandang manusia
sebagai system yang kompleks yang menggunakan energy yang berasal dari makanan untuk
berbagai macam tujuan seperti bernapas, gerakan badan, mempersepsi, dan mengingat.
Sigmund freud juga menyebutkan tahap-tahap dalam perkembangan kepribadian yaitu
meliputi tahap oral, tahap anal, tahap palus, tahap laten, tahap genital dan tahap dewasa.
Selain itu juga ada teori psikoanalisis klasis sebagai teknik penyembuhan yaitu meliputi
asosiasi bebas, analisis mimpi, Freudian slip, interpretasi, analisis resistensi, transference, dan
working through
B. Saran