A. Pendahuluan
Pembelajaran adalah sebuah proses edukatif yang dilaksanakan secara sistematis dan
disengaja. Dalam situasi edukatif, esensi pembelajaran adalah peristiwa berlangsungnya
transformasi skill yang terbingkai dalam kompetensi dasar dari guru kepada peserta didik.
Kebermaknaan skill bagi peserta didik sebagai mata rantai dari proses edukatif, di satu sisi
merupakan parameter sampai seberapa jauh sebuah pembelajaran diupayakan, sementara di sisi
lain, untuk mengetahui sampai sejauh mana peserta didik dapat menguasai kompetensi dasar
yang ditentukan. Oleh karena itu, karena pada sisi ini pembelajaran menjadi sebuah keniscayaan
yang amat menentukan, maka pembelajaran harus dirancang, dipersiapkan, dan dikelola dengan
sebaik-baiknya.
B. Kajian Teori
1. Pembelajaran Bahasa Indonesia
Bahasa memiliki peran sentral dalam perkembangan intelektual, sosial dan emosional
peserta didik dan merupakan penunjang keberhasilan dalam mempelajari semua bidang studi.
Pembelajaran bahasa diarahkan untuk meningkatkan kemampuan peserta didik untuk
berkomunikasi dalam bahasa Indonesia dengan baik dan benar, baik secara lisan maupun
tulis, serta menumbuhkan apresiasi terhadap hasil karya kesastraan manusia Indonesia
(2007/2008: 78).
Di dalam Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) disebutkan bahwa
pembelajaran sastra dalam mata pelajaran Bahasa Indoensia di Sekolah Dasar memiliki 2
(dua) tujuan, yakni: (1) Memiliki kemampuan untuk menikmati dan memanfaatkan karya
sastra untuk memperluas wawasan, memperhalus budi pekerti, serta meningkatkan
pengetahuan dan kemampuan berbahasa, dan (2) Menghargai dan membanggakan sastra
Indonesia sebagai khasanah budaya dan intelektual manusia Indonesia.
2. Puisi
Kata “puisi” berasal dari bahasa Yunani “poio” yang berarti (1) membangun, (2)
menyebabkan, menimbulkan, dan (3) membuat puisi (Slamet Mulyana dalam Baribin, 1990:
1). Jadi berdasarkan pengertian kata, puisi berarti ucapan yang dibangun, maksudnya
ungkapan yang tidak langsung.
Sementara itu di dalam KBBI, puisi diartikan sebagai gubahan dalam bahasa yang
bentuknya dipilih dan ditata secara cermat sehingga mempertajam kesadaran orang akan
pengalaman dan membangkitkan tanggapan khusus lewat penataan bunyi, irama, dan makna
khusus (2007: 903)
Berdasarkan dua pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa puisi adalah ucapan
yang dibangun dengan bahasa yang dipilih secara cermat sehingga membangkitkan
tanggapan khusus dari pembaca.
E. Penutup
Demikianlah uraian singkat tentang bagaimana membaca puisi karya sendiri. Di atas
semua itu, sebenarnya pembelajaran membaca puisi merupakan pembelajaran yang memberi
kesempatan kepada guru untuk mengeksploitasi kemampuan dan kreativitas. Apa yang telah
dikemukakan hanyalah salah satu cara dari banyak cara yang belum ditemukan. Semoga melalui
kegiatan KKG, ditemukan banyak teknik/strategi/pendekatan yang lebih menarik minat dan
perhatian siswa sehingga pembelajaran membaca puisi karya sendiri dapat berhasil dengan
memuaskan.***
Daftar Pustaka
Badudu, J.S. 1984. Sari Kesusastraan Indonesia 2. Bandung: Pustaka Prima
Baribin, Ny. Raminah. 1990. Teori dan Apresiasi Puisi. Semarang: IKIP Semarang Press
Damono, Sapardi Djoko. 1983. Perahu Kertas. Jakarta: Balai Pustaka
Hartoko, Dick. 1989. Pengantar Ilmu Sastra. Jakarta: Gramedia
Hutomo, Suripan Sadi. 1997. Ziarah ke Dunia Penyair. Malang: Yayasan Mitra Alam Sejati
(MIAS)
Ismail, Taufik. 2003. Penulisan Puisi (Modul Pegangan Peseta Diklat Membaca, Menulis, dan
Apresiasi Sastra MMAS) pada Bagian Proyek Peningkatan Perpustakaan Sekolah dan
Pelajaran Sastra Jakarta)
Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) Sekolah Dasar/Madrasah Ibdidaiyah 2007/2008.
2007. Kebumen: Dinas Pendidikan dan Kebudayaan
Nurgiyantoro, Burhan. 2007. Teori dan Pengkajian Puisi. Yogyakarta: Gadjah Mada University
Press
Pradopo, Rahmat Djoko. 2006. Mitos Kentut Semar. Yogyakarta: Poetindo
Ragilputra, Turiyo. 2011. Surat Perdamaian (Kumpulan Puisi). Surabaya: Iravi Jaya
Simatupang, Iwan. 1993. Ziarah Malam, Sajak-sajak 1952 – 1967. Jakarta: Grasindo
Sugono, Dendy. 2003. Buku Praktis Bahasa Indonesia 1. Jakarta: Pusat Bahasa Departemen
Pendidikan Nasional
Waluyo, Herman J. 1995. Teori dan Apresiasi Puisi. Jakarta: Erlangga