Transkrip
Transkrip
Eko:ya, Karena saya waktu itu ditunjuk oleh umat untuk mewakili lingkungan, terus kemudian ya saya
pikir kapan lagi saya bisa apa itu bagi, bagi waktu lah.
Eko: Sukanya itu bisa berbagi kalau dukanya itu kan mengatur waktu dengan kepentingan pribadi sama
Waktu untuk?
Makasih ya pak
Tania: Jadi gimana awal mulanya bapak tertarik buat jadi guru
Bono: Jadi guru itu bukan masalah tertarik atau nggak tertarikl lo, ya itu panggilan, panggilan hidup
Ya gimana ya karena waktu dulu itu saya suka ngajari temennya hingga saat ngajari temennya kok yo
kebetulan yo enak gitu ya, eh waktu lulus dari kuliah kok kebetulan ngelamar kerjaan kok yo di tempat
lain kok juga, akhirnya jadi guru, ya karena panggilan itu, jadi bukan masalah suka atau nggak sukanya
Bono: motivasi menjadi guru yoo paling tidak bisa memberi pembelajaran hidup untuk anak-anak,
supaya ada nilai-nilai yang bisa dihayati melalui pembelajaran yang tepat.
Bono: Ya praktek hidup yo biasa, gak ada yang istimewa, sederhana, hidup apa adanya, tidak neke-neko,
bersahaja
Bono: Sukanya ya kalau yang diajar bisa merasa menerima pelajaran dengan baik, dukanya yo perasaan
guru ya banyak, lain dengan manejer dengan direktu kan lain. Selain itu, juga kadang-kadang nurut-
nurut apalagi anak sekarang, maka yo dukanya itu, kalau anak-anaknya agak bandel,gak iso-iso, ulangan
elek-elek itu dukanya seorang guru. Sukanya ya kalo yang daijar nilainya bagus, bisa menerima, syukur-
syukur masih ingat kalau ketemu itu sukanya. Ketemu disapa itu sukanya seorang guru terus ketemu
semenit aja tidak padahal pernah diajar berarti gak berhasil yang ngajar itu
Felicia: Awalnya suster tertarik menjadi biarawati
Suster: saya tertarik itu adalah yang pertama dulu suster tinggal di asrama, di asrama itu disitu ada
suster putri kasih, lalu juga melihat hidupnya para suster itu kan melayani orang miskin. Yang dilayani itu
memberi sembako, memberi sembako seperti itu. Lalu tidak hanya itu, tapi juga para suster ini ikut
kegiatan.. di lingkungan, lalu kunjungan, kunjungan orang miskin. Nah dari situ saya terisnpirasi tertarik.
Tidak rasanya enak gitu tapi juga suster ini mewujudkan suster Ini kelihatan auranya semangangat. Saya
terinispriasi semangat suster tersebut, suster ini suster belanda tetapi dia sudah tinggal di Indonesia.
Tetapi dia penuh semnagat dia sudah lansia tetapi semangatnya tinggi, semangat laulu tersenyum
gemberi gitu melayani, jadi saya tertari distu, rasnya enak gitu melayani orang miskin
Felicia : motivasinya
Suster: motivasi suster adalah ingin lebih kenal orang miskin, yang kedua lebih bisa melayani orang
miskin dengan baik, yang ketiga supaya saya dekat sama tuhan , kan kami punya karisma, karisma itu
melayani kristus? Dalam berdoa besar, jadi kalau saya melayani orang miskin disitulah tuhan hadir.
Suster: saya menjadi suster dulu mendaftar usia 23 tahun, sekarang umur berapa 28 tahun
Dulu itu suster ya ragu kan gak tertarik, sempat suster akhirnya tertarik, tetapi akhirnya dari rasa tertarik
rasa ingin tahunya tinggi, jadi yo percaya diri. aGak sedikit egois sih bukan maksudnya ingin mengejar
gitu lo ingin jadi suster. Akhirnya suster membuat surat lamaran suster berikan kepada suster pimpinan,
diacc dulu takut diterima apa ndak terus akhirnya diterima sudah panginggilan sudah 5 tahun
Suster:suka dukanya kalau menjadi suster itu banyak teman, senangnya. Kan saling mengenal to, kita
kan berbeda kek kalian, Felicia missal dari surabya, albert dari Jakarta, kamu dari betawi. Selain banyak
teman, kita saling mengenal, saling tukar informasi saliang, saling memberikan kekuatan. Dukanya
menyatukan budaya susah kan. Itu dalam hidup bersama
Kalau senangnya dalam pelayanan kalau berhasil kalau sukanya misalnya pelayanan suster kepada orang
miskin misalnya hari ini saya melayani anak-anak, anak anak ini saya beri layani saya ber perhatian dia
terus anak ini berhasil ,lulus denganhasil yang baik nilai yang baik itu kana berkat didikan siutersenang .
dukanya itu,ketika mendampingi mereka menyatukan mereka dari mereka dari anak anak itu kan
macam macam ada yang dari Jakarta ada yng dari Surabaya kan mereka mempunya karakter yang
berbeda beda itu tantangan menyatukan mereka itu sulit
Suster: ya sempat sih, tapi saya kembali lagi, hidup itu kan sudah pilihan to saya sudah jadi suter mau
apa, tapi saya sempet gak ada pikiran buat keluar ya sempat bosan tapi kembali lagi kepada tuhan buat
berdoa kepada tuhan mohon rahmat kekuatan.
Dulu suster pernah pengaaman suster menjadi anak kos, mek gitu gitu, keluar, beli ini, main ini, tappi
kalau sudah menjadi pelayan, kalau mnejadi melayani motivasi saya menjadi suster bosan ituterus
diperbarui dengan arti saadar sadar kamu lo sudah menjadi suter hidu sudah menjadi pilihan bosen
harus diterima
Suster: karya kami dipendiikan disekolah sekolah , lalu di kesehatan di poliklinik di puskemas, pastoral
kami ikut kegiatan di parorki sepeerti ssv, kic, terus di bidang social social seperti suster yang
mendapingi anak anak di panti asuhan serta di panti jompo
Tania: sudah jadi frater berrap lama
Frater: tertarik jadi frater, frater ocd di tempat saya di floeres itu buka cabang, jadi saya jadi tertarik hadi
frater
Frater: motivasinya saya igin menjadi romo, terus bersma teman teman satu komunitasbisa bermain
bersama, terus kalau mau dikirim misionarus bisa dimana saja yang …\
Frater: sukanya bisa bersama dengan teman, bisa bermain bersama dalam pergaulan
Terus dukanya konflik bersama teman-teman, terus hanya melihat muka itu itu saja tidak bisa
menghindar jdi semua itu kami hayati dengan kerendahan hati
Frater: keutamaan yang dihayati itu mati raga,t erus kesederhanaan dan menyelamatkan jiwa jiwa
Felicia: prakteknya