Disusun Oleh:
18030204037
JURUSAN BIOLOGI
2020
A. Rumusan Masalah
Bagaimana pengaruh lingkungan terhadap kecepatan transpirasi dengan
metode penimbangan?
B. Tujuan Percobaan
Mengetahui pengaruh lingkungan terhadap kecepatan transpirasi dengan
metode penimbangan.
C. Hipotesis
Ho : tidak ada pengaruh lingkungan terhadap kecepatan transpirasi dengan
metode penimbangan.
Ha : ada pengaruh lingkungan terhadap kecepatan transpirasi dengan
metode penimbangan.
D. Kajian Pustaka
1. Tanaman Pacar Air
Pacar air merupakan tanaman terna berakar serabut, berbatang basah,
lunak, bulat, bercabang, warna hijau kekuningan. Tanaman pacar air biasanya
dijadikan tanaman hias dengan tinggi 30-80 cm. Arah tumbuhnya tegak
dengan percabangan monopodial. Daun pacar air berwarna hijau muda,
dengan panjang 615 cm dan lebar 2-3 cm, daun tunggal, tersebar, berhadapan
atau dalam karangan, berbentuk lanset memanjang dengan pinggir bergerigi
dan ujung daun meruncing (Wijayakusuma, 2000).
Pacar air (Impatiens balsamina L.) berasal dari Asia Selatan dan Asia
Tenggara, namun ada juga yang menyebutkan dari India. Tanaman ini
diperkenalkan di Amerika pada abad ke-19. Warna bunga dari tanaman pacar
air beragam diantaranya berwarna merah muda, merah, putih, orange, peach,
atau salem. Habitat dari tanaman pacar air yaitu pada daerah beriklim semi
tropikal, namun tidak dapat hidup pada daerah yang kering dan gersang
(Dalimartha, 2005).
2. Transpirasi
Transpirasi adalah proses dimana uap air dibawa melalui tanaman dari
akar ke por-pori kecil di bagian bawah daun, yang berubah menjadi uap dan
dilepaskan ke atmosfer (USGS, 2016). Proses hilangnya air dalam bentuk uap
air dari jaringan hidup tanaman yang terletak di atas permukaan tanah
melewati stomata, lubang kutikula, dan lentisel. 80% air yang ditranspirasikan
berjalan melewati lubang stomata, paling besar peranannya bdalam transpirasi
(Michael, 1964).
Transpirasi ialah suatu proses kehilangan air dari tumbuhan ke
atmosfer dalam bentuk uap air. Air diserap dari rambut akar dan kemudian air
diangkut oleh xilem akar dan diedarkan kesemua bagian terutama daun.
Hanya 1 dari 2% dari seluruh air digunkaan untuk fotosintesis atau dalam
kegiatan metabolik selsel daun. Sedangkan sisanya menguap melalui proses
transpirasi. (Devlin, 1983).
Menurut Koryati (2004), terdapat faktor-faktor yang mempengaruhi
pengangkutan air pada tumbuhan melalui pembuluh xilem. Faktor tersebut
antara lain:
a. Daya hisap daun (Tarikan transpirasi)
Daya hisap daun adalah timbulnya tarikan terhadap air yang ada pada
aselsel di bawahnya, dan tarikan ini akan diteruskan menuju kebawah
sampai ke seluruh kolom air pada xilem, sehingga menyebabkan air
tertarik ke atas dari akar menuju daun.
b. Kapilaritas Batang
Pengangkutan air melalui pembuluh kayu (xilem), terjadi karena xilem
tersusun seperti rangkaian pipa-pipa kapiler. Pengangkutan air melalui
xilem mengikuti prinsip kapilaritas. Daya kapilaritas disebabkan karena
adanya kohesi dan adhesi yang menimbulkan tarikan terhadap molekul air.
c. Tekanan akar
Akar tumbuhan menyerap air dan garam mineral baik siang ataupun
malam hari. Air akan mengalir dari korteks akar menghasilkan suatu
tekanan positif yang memaksa cairan naik ke xilem. Dorongan getah xilem
ke arah atas ini disebut tekanan akar. Tekanan akr juga mneyebabkan
tumbuhan mengalami gutasi, yaitu keluarnya air yang berlebih pada
malam hari melalui katup pelepasan (hidatoda) pada daun.
d. Pengaruh sel-sel yang hidup
Sel-sel hidup yang menyusun tubuh tumbuhan memerlukan air, sehingga
didalam sel akan selalu kekurangan air dan menyerap dari sekitarnya.
Menurut Lestari (2006), menyatakan bahwa proses transpirasi
dipengaruhi banyak faktor, baik faktor dalam maupun luar. Faktor internal
yang mempengaruhi proses transpirasi antara lain:
i. Penutupan stomata
ii. Jumlah dan ukuran stomata
iii. Jumlah dan kondisi morfologis daun
iv. Penggulungan atau pelipatan daun
v. Kedalaman dan proliferasi akar
Erlenmeyer 2
Erlenmeyer 1
-Meletakkan didalam ruangan -Meletakkan pada tempat
dengan jarak 20cm dari
lampu pijar 100 watt
4. Timbang kedua erlenmeyer tersebut lengkap dengan tanaman dan air yang
ada di dalamnya, dan catat hasilnya
Rata-
Berat 30' 30'' 30''' Rata
Kondisi
Awal Selisih
Lingkungan
(g) Berat Selisi Berat Selisi Berat Selisi
Akhir h Akhir h Akhir h
A
258,8 253,6 5,2 252,3 1,3 251,7 0,6 2,36
(Gelap)
B
262,5 260,5 2 256,3 4,2 252,7 3,6 3,26
(Terang)
Tabel 1. Selisih berat proses Transpirasi pada tanaman Pacar Air (Impatien
balsemia)
Tabel 2. Luas daun tanaman Pacar Air (Impatien balsemia) setelah transpirasi
Rata-Rata
Kondisi Luas Daun (cm²)
Luas Daun
Lingkungan
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
A
23 34 25 17 14 20 16 10 6 5 17
(Gelap)
B
26 20 20 19 17 17 14 18 15 13 17,9
(Terang)
0.01
0
0
0
0
0
gelap terang
Surpin, M., Larkin, R.M., dan Chory, J. 2002. Signal Transduction between
the Chloroplast and the Nucleus. The Plant Cell, S327-S338