Anda di halaman 1dari 4

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Perkembangan perindustrian di Indonesia mulai mengalami peningkatan yang
pesat, baik dari usaha menengah ke bawah hingga usaha menengah ke atas. Dari hasil
sensus ekonomi yang dilakukan oleh Badan Pusat Statistik (BPS) pada tahun 2016,
jumlah perusahaan di Indonesia tercatat sebanyak 26,7 juta, angka ini meningkat
dibanding hasil sensus ekonomi 2006 sebanyak 22,7 juta perusahaan, artinya selama
10 tahun terakhir tumbuh 3,98 juta perusahaan baru. (detikFinance, 27 April 2017).
Seiring dengan meningkatnya perkembangan perindustrian, maka hal ini berbanding
lurus dengan kebutuhan akan penggunaan mesin dan teknologi. Berbagai jenis mesin
dan teknologi dengan fungsi-fungsi tertentu diciptakan untuk membantu proses
produksi pada industri. Semakin berkembangnya mesin dan teknologi, teknisi di
tuntut untuk memiliki konsep-konsep dalam pengoperasianya dan mampu
menciptakan sistem-sistem terbaik untuk menjaga usia kerja mesin.
Hal ini yang menjadi dasar munculnya pola dan rumusan yang diciptakan untuk
mendefinisikan segala aktifitas mesin dan teknologi, dengan demikian perlu
merencanakan rangkaian yang tepat dalam pengoperasian, serta menciptakan sistem
yang tepat untuk menjaga kondisi dan usia kerja mesin. Sistem, pola ataupun teknik
perawatan harus terus berkembang sejalan dengan tuntutan operasional industri serta
perkembangan teknologi, disamping itu harus pula diikuti dengan pola perubahan
teknisi sebagai perencana segala aktifitas mesin dan teknologi. Dalam
pelaksanaannnya terdapat dua bentuk kebijakan dasar dari program perawatan yang
umum dikenal, yaitu perawatan kerusakan dan perawatan pencegahan.
Dalam perawatan dan pencegahan kerusakan mesin, PT. Rekasaya Putra
Mandiri memberikan layanan dan jasa, khususnya pada proses hard chrome platting,
metal spray, ceramic coating, machining, dan fabrikasi. PT. Rekayasa Putra mandiri

1
Ker ja Pra kt ik |2

telah banyak bekerjasama dengan berbagai perusahaan untuk perawatan maupun


perbaikan mesin seperti PT. Monokem, PT. Sukma Guna, PT Indoseiki, PT. Mulia
keramik, PT. Narajs, PT. Daihatsu, PT. Meiwa, PT. Yasutuku , PT. Kharisma Seiko,
PT. Elastomer, dll. Berbagai macam alat dan mesin seperti, shaft piston, take of roll,
screw, holder fly wheel, nut fly wheel, canvas roll, roll, cup pin, piston, housing
ejector,screw kompresor, godet roll, dll, telah ditangani dan diperbaiki sesuai
standarisasi dan kebijakan mutu perusahaan.
PT. Rekayasa Putra Mandiri memiliki kebijakan mutu dan standarisasi yang
diterapkan untuk menangani suatu masalah pada sebuah mesin, seperti pada piston
shaft, dengan mengukur dan melakukan identifikasi kerusakan, maka diketahui
masalah yang dialami oleh piston shaft, piston shaft mengalami kerusakan pada
bagian rongga dalam piston, kerusakan yang terjadi karena adanya gaya gesek secara
terus menerus antara piston dan shaft sehingga mengalami pengikisan yang
mengakibatkan gaya gesek diantara keduanya semakin menurun, oleh karena itu
penambahan diameter rongga dalam pada piston harus dilakukan, cara yang tepat
untuk menambahkan diameter rongga dalam pada piston dengan proses thermal
spray. Dengan melakukan rangkain proses thermal spray maka ketebalan rongga
dalam piston akan kembali, sehingga mengembalikan kualitas gaya gesek piston
terhadap shaft.

1.2 Rumusan Masalah


Berdasarkan uraian latar belakang diatas maka dapat ditentukan rumusan
masalah dalam laporan ini, sebagai berikut:
1. Bagaimana cara mengidentifikasi kerusakan pada piston shaft?
2. Bagaimana cara proses perbaikan piston shaft?

1.3 Batasan Masalah


Agar tujuan yang disampaikan tidak menyimpang terlalu jauh dari topik
pembahasan, maka penulis menetapkan batasan-batasan masalah, sebagai berikut:
Ker ja Pra kt ik |3

1. Pembahasan proses perbaikan atau perlakuan pengerjaan sesuai kerusakan dan


masalah yang dihadapi.
2. Pembahasan setiap proses mengacu pada rencana perlakuan mesin yang akan
diperbaiki.
3. Benda kerja yang diteliti adalah piston shaft.

1.4 Tujuan
Mengacu pada rumusan masalah, adapun tujuan yang harus tersampaikan,
anatara lain:
1. Untuk mengetahui cara mengidentifikasi kerusakan pada piston shaft.
2. Untuk mengetahui cara perbaikan pada piston shaft.

1.5 Manfaat
Mengacu pada pembahasan persoalan yang dihadapi sebelumnya adapun
manfaat yang didapatkan, antara lain:
1. Mampu mengidentifikasi kerusakan pada piston shaft.
2. Mampu merencanakan proses dan penanganan pada piston shaft
3. Mampu merencanakan perawatan dan pemeliharaan pada piston shaft.
4. Mampu menerapkan proses penanganan pada piston shaft.

1.6 Sistematika Penulisan

Sistematika penulisan pada laporan ini di susun, sebagai berikut :


BAB I : PENDAHULUAN
Bab ini berisi latar belakang, rumusan masalah, batasan masalah,
tujuan, masalah, sistematika penulisan.
BAB II : PROFIL PERUSAHAAN PT. REKASA PUTRA MANDIRI
Bab ini membahas profil perusahaan, produk-produk ataupun
perbaikan mesin yang di hasilkan.
Ker ja Pra kt ik |4

BAB III : LANDASAN TEORI


Bab ini berisi berbagai macam dasar teori tentang kriteria pengerjaan
yang akan di rencanakan.
BAB IV : HASIL DAN PEMBAHASAN
Bab ini membahas proses pengerjaan dan hasil penelitian.
BAB V : KESIMPULAN
Bab ini berisi kesimpulan hasil penelitian.

Anda mungkin juga menyukai