Perencanaan Audit Dan Prosedur Analitis PDF
Perencanaan Audit Dan Prosedur Analitis PDF
Memahami bisnis dan industri klien adalah salah satu langkah yang paling penting dalam
perencanaan audit.
PERENCANAAN
Prinsip-prinsip yang mendasari standar auditing AICPA menunjukkan : “Auditor harus
merencanakan pekerjaan dan memsupervisi setiap asisten secara memadai.”
Ada tiga alasan utama mengapa auditor harus merencanakan penugasan dengan tepat : untuk
memungkinkan auditor mendapatkan bukti yang tepat dan mencukupi pada situasi yang
dihadapi, untuk membantu menjaga biaya audit tetap wajar, dan untuk menghindarkan
kesalahpahaman dengan klien
Ada dua istilah risiko :
Risiko audit yang dapat diterima (acceptable audir risk) adalah ukuran seberapa
besar auditor bersedia menerima bahwa laporan keuangan akan salah saji secara
material setelah audit diselesaikan dan pendapat wajar tanpa pengecualian telah
dikeluarkan. Apabila auditor memutuskan untuk memilih risiko audit yang dapat
diterima yang lebih rendah, ini berarti auditor menginginkan kepastian yang lebih
besar bahwa laporan keuangan tidak mengandung salah saji secara material. Risiko
nol persen berarti kepastian, dan risiko 100 persen berarti sama sekali tidak yakin.
Risiko inheren adalah ukuran penilaian auditor atas kemungkinan adanya salah saji
yang material dalam suatu saldo akun sebelum mempertimbangkan keefektifan
pengendalian internal.
Penilaian risiko audit yang dapat diterima dan risiko inheren adalah bagian yang penting dari
perencanaan audit, karena hal itu membantu menentukan jumlah bukti yang harus
dikumpulkan dan staf yang dibutuhkan untuk penugasan itu.
PROSEDUR ANALITIS
Prosedur analitis didefinisikan oleh standar auditing sebagai evaluasi atas informasi
keuangan yang dilakukan dengan menganalisis hubungan yang masuk akal antara data
keuangan dan nonkeuangan. Prosedur analitis menggunakan perbandingan dan hubungan
untuk menilai apakah saldo akun atau data lain terlihat wajar berkaitan dengan ekspektasi
auditor. Ketika melaksanakan prosedur analitis, investigasi auditor atas fluktuasi yang tidak
biasa yang dipicu oleh hubungan antara data keuangan dan nonkeuangan yang berbeda
dengan ekspektasi yang dikembangkan oleh auditor.
Prosedur analitis dapat dilaksanakan pada salah satu dari ketiga waktu selama penugasan :
1. Prosedur analitis diwajibkan dalam tahap perencanaan untuk membantu menentukan
sifat, luas, dan penetapan waktu prosedur audit. Ini membantu auditor
mengidentifikasi hal-hal signifikan yang nantinya memerlukan perhatian khusus
dalam penugasan.
2. Prosedur analitis sering kali dilakukan selama tahap pengujian audit sebagai
pengujian substantif untuk mendukung saldo akun.
3. Prosedur analitis juga diwajibkan selama tahap penyelesaian audit. Pengujian
semacam itu berfungsi sebagai review akhir atas salah saji yang material atau masalah
keuangan, dan membantu auditor mengambil “pandangan objektif” akhir pada laporan
keuangan yang telah diaudit.