PENDAHULUAN
1.1 Tujuan
Tujuan dari uji Radiografi adalah untuk mendeteksi diskontinuitas di
dalam bahan seperti diskontinuitas akibat tuangan, pengelasan dan lain – lain.
Namun, dalam praktikum yang dilakukan hanya tahap interpretasi film dari uji
radiografi yang telah dilakukan pada weld part. Tujuan dari kegiatan interpretasi
ini adalah untuk mengetahui kualitas film yang digunakan serta mengidentifikasi
cacat pada hasil pengelasan dari tampilan visual yang ditampilkan film.
88
Sinar χ dapat dihasilkan dengan menumbukkan elektron yang
dilepaskan oleh katoda pada anoda di dalam suatu tabung hampa
udara. Sifat – sifat sinar - χ yang dihasilkan sangat tergantung pada
tegangan dan arus dari tabung, makin tinggi tegangannya makin besar
daya tembus dari sinar – χ yang dihasilkan. Sedangkan arus tabung
yang besar akan mempertinggi intensitas sinar – χ. Spektrum sinar – χ
yang dihasilkan akan mampu mempunyai intensitas seperi yang
ditunjukkan pada gambar di bawah ini :
89
Karena radioisotop selalu memancarkan sinar - γ maka apabila tidak
dipakai harus di simpan dalam tabung pelindung yang terbuat dari
timbal dan paduan wolfram.
Pemancaran sinar - γ dapat dilakukan dengan tiga cara yaitu
pemancaran satu arah yang dilakukan dengan membuka tutup tabung
pelindung, pemancaran silinder yang dilakukan dengan membuka
pelindung dinding tabung, dan pancaran ke segala arah dengan
meletakkan radioisotop pada tempat yang telah dipilih tanpa memakai
tabung pelindung.
1.2.2 Film
Salah satu alat yang digunakan dalam pengujian radiografi adalah
film. Film berfungsi untuk merekam bayangan benda uji yang diperiksa.
Bahan dasar film terbuat dari bahan sejenis plastik transparan yaitu
Cellulosa Acetat , yang mempunyai sifat fleksibel, ringan, tidak mudah
pecah, dan tembus cahaya. Kedua permukaannya dilapisi suatu emulsi
gelatin yang mengandung persenyawaan AgBr ( Perak Bromida ), untuk
melindungi lapisan emulsi agar tidak cepat rusak maka di atasnya dilapisi
lagi dengan gelatin.
90
1.2.3 Penetrameter ( Image Quality indicator )
Pemilihan penetrameter dan penempatannya harus sesuai denagan
standard yang di gunakan. Kegunaan penetrameter adalah untuk
menegetahui dengan cepat tingkat kegelapan suatu film sinar X yang
disebabkan oleh kelebiahn penyinaran ( Over Exsposure).
Over exposure disebabkan oleh :
1. terlalu besarnya energi penyinaran dari yang semestinya
2. terlalu lamanya waktu exposure dari yang semestinya
3. terlalu terangnya cahaya waktu pencucian film di dalm ruang gelap
Jika tingkat kegelapan film sinar X terlalu pekat, maka cacat-cacat
kecil akan sulit terdeteksi demikian juga sebaliknya jika terlalu terang
cacat-cacat juga sulit terdeteksi
91
BAB 2
METODOLOGI
92
6. Melakukan pengukuran densitas menggunakan densitometer pada 3 area,
yaitu area yang paling terang, area yang paling gelap, dan area di sekitar
essential wire. Untuk menentukan essential number yaitu melalui weld
thickness yang sudah diketahui lalu lihat pada tabel T-276 IQI Selection.
- Variasi densitas harus berada diantara -15% s/d 30% dari densitas di
sekitar IQI essential wire.
- Tidak ada Backscatter
8. Jika kualitas film baik dan semua indikasi tersebut terpenuhi , lakukan
interpretasi pada film, adakah cacat di dalam weld part, jika ada tentukan
dimana letaknya dan jenis cacat apa.
93
BAB 3
HASIL DAN PEMBAHASAN
94
Pada persyaratan ini dicari densitas pada IQI, densitas pada titik paling
terang dan densitas pada titik paling gelap yang diukur menggunakan
densitometer dan didapatkan data sbb :
Film density requirements :
Density minimum = DIQI x 0,85
= 1,05 x 0,85
= 0,893
Density maksimum = DIQI x 1,3
= 1,05 x 1,3
= 1,365
Berdasarkan perhitungan diatas, maka nilai Variasi density harus
memenuhi range 0,893 - 1,365.
6. Tidak ada hamburan balik (Back Scatter)
Pada film tidak boleh terdapat hamburan balik (back scatter) yang di
indikasikan adanya huruf B pada film. Pada film yang kami gunakan,
tidak terdapat huruf B maka film tersebut memenuhi syarat.
95
Radiographic Interpretation Report
Radiographic Identification : SA36 TL4A – 4 TM 10 MM
SMAW 1G 170517
Material : A 36
Base Metal Thickness : 10 mm
Weld Thickness : 15 mm
Welding Process : SMAW
Edge Preparation : V Group
Source Type : Ɣ – Ray
Source Size : 3,5 mm
SOD : 400 m
Film Type : AGFA D7
Screens : Pb (t = 0,125)
Technnique : SWSI
Type of IQI used : ASTM 1B 11
No. of Visible Wire :8
Wire Diameter : 0,41 mm
Film Density : Adjacent to the designated wire 4,04
Min. : 3,94 Max. : 4,18
Film Density Requirements : Min. : 1,05 x 0,85 = 0,893
Max. : 1,05 x 1,3 = 1,365
96
Report
1. Calculate the sensitivity level (EPS) for the radiograph !
EPS = Diameter KawatX 100%
Tebal Las
= 2,73 %
2. What is the wire number (essential wire) or wire diameter that must appear on
radiograph ? (base on your calculation)
Essential wire : Number 8
Diameter : 0,41 mm
3. Calculate the geometric unsharpness (Ug) base on the parameter given !
Ug = F x Tw
SOD
= 3,5 mm x 15 mm
400 mm
= 0,131 mm
4. Comments on radiographic quality :
a. Sensitivity : Accept, karena essential wire yang diminta (No. 8)
muncul pada film
b. Density : Reject, karena film density di luar range 2 – 4
c. Technique : Accept, karena nilai Ug tidak lebih dari 0,51 mm
d. Variasi Density : Accept, karena film density memenuhi range
0,893 - 1,365
e. Backskatter : Accept, karena tidak terdapat backscatter pada film
97
BAB 4
KESIMPULAN
Dari kegiatan interpretasi film hasil pengujian radiografi weld part, pada tahap
pengujian kualitas film ada beberapa indikasi seperti berikut:
1. Sensitivity : Accept, karena essential wire yang diminta (No. 8)
muncul pada film
2. Density : Reject, karena film density di luar range 2 – 4
3. Technique : Accept, karena nilai Ug tidak lebih dari 0,51 mm
4. Variasi Density : Accept, karena film density memenuhi range
0,893 - 1,365
5. Backskatter : Accept, karena tidak terdapat backscatter pada film
Dari data tersebut diketahui bahwa salah satu indikasi tidak terpenuhi, yaitu density
yang diminta di luar range 2 – 4, sehingga dapat dikatakan bahwa kualitas film
kurang baik sehingga identifikasi cacat pada weld part tidak dapat dilakukan.
98