Anda di halaman 1dari 7

 

 
D3 TEKNIK SIPIL POLITEKNIK NEGERI BANDUNG
 

  BAB I
  PENDAHULUAN

  1.1 Latar Belakang

  Jembatan merupakan suatu bangunan yang dipergunakan untuk melintasi


lalulintas dari rintangan yang berupa sungai ataupun saluran air, lembah, jurang
 
danau dan jalan raya ataupun jalan KA, harus direncanakan dengan menggunakan
 
jenis struktur dan bahan konstruksi yang tepat sehingga dicapai optimalisasi
  perencanaan sesuai dengan fungsinya." (Moeljono; 2009).
Pada proyek pembangunan jalan tol Soreang-Pasir koja terdapat 5 jembatan
overpass, mulai dari jembatan overpass 1 sampai dengan jembatan overpass
Marga Asih (Gambar 1). Dari kelima jembatan overpass tersebut terdapat salah
satu jembatan yang tidak sesuai dengan perencanaannya, ketidaksesuaian ini
terletak pada pondasi jembatan dimana terjadi perbedaan kedalaman pondasi tiang
antara perencanaan dengan aktual. Dari penjelasan tersebut maka penulis tertarik
untuk menjadikan permasalahan tersebut sebagai topik dalam pembuatan laporan
tugas akhir.

Gambar 1.1 Layout Jembatan Overpass


Sumber : Dokumen Kontraktor WIKA Proyek Tol Soreang-Pasir Koja

Ahmad H Lubi, Topik Evriyandi, Analisa Keamanan Pondasi Tiang….. 1

 
 

 
D3 TEKNIK SIPIL POLITEKNIK NEGERI BANDUNG
 
Salah satu jembatan yang tidak sesuai dengan perencanaannya yaitu
 
jembatan Overpass 4 Pangkalan (Gambar 2) yang berada di STA 0+969.190
 
sampai dengan STA 1+030.810. “Jembatan Overpass yaitu bangunan struktur
penghubung
  jalan existing/lokal yang terpotong oleh jalan tol dimana letak jalan
  penghubung tersebut berada di atas jalan tol.” (makalah krtj 10; 2008).
Berdasarkan penjelasan tersebut maka jembatan Overpass 4 Pangkalan merupakan
 
jembatan yang dibangun guna menggantikan jalan yang terlintasi oleh jalan tol.
 

Gambar 1.2 Denah Jembatan Overpass 4 Pangkalan


Sumber : Dokumen Kontraktor WIKA Proyek Tol Soreang-Pasir Koja

Dalam perencanaan jembatan OP4 Pangkalan pondasi yang digunakan


yaitu pondasi tiang pancang dengan menggunakan drop hammer dengan berat
hammer yaitu 5,5 ton. Pada pelaksanaannya terdapat perbedaan kedalaman
pondasi tiang dimana pada perencanaannya pondasi tiang dipancang sampai
kedalaman 48 m, namun pada saat pelaksanaan pondasi tiang hanya dipancang
sampai dengan kedalaman 20,5m – 22m (gambar 5, 6 dan 7). Permasalahannya
adalah pada kedalaman 20,5m – 22m tiang belum diketahui apakah daya dukung
tiang tersebut dapat menahan beban yang bekerja diatasnya, dan juga belum

Ahmad H Lubi, Topik Evriyandi, Analisa Keamanan Pondasi Tiang….. 2

 
 

 
D3 TEKNIK SIPIL POLITEKNIK NEGERI BANDUNG
 
diketahui apakah pada kedalaman tersebut tiang aman terhadap penurunan
 
(settlement) dan pergeseran (displacement) yang terjadi.
 

Gambar 1.3 Tampak Samping Pondasi Abutment 2 Jembatan OP4 Pangkalan

Gambar 1.4 Pot A-A Pondasi Abutment 2 Jembatan OP4 Pangkalan

Ahmad H Lubi, Topik Evriyandi, Analisa Keamanan Pondasi Tiang….. 3

 
 

 
D3 TEKNIK SIPIL POLITEKNIK NEGERI BANDUNG
 

  Gambar 1.5 Perbedaan Kedalaman Pondasi Abutment 2 Perencanaan dengan Aktual di Lapangan
Sumber : Dokumen Kontraktor WIKA Proyek Tol Soreang-Pasir Koja

Dari masalah tersebut penulis tertarik untuk menghitung daya dukung


pondasi jembatan OP4 Pangkalan pada kedalaman yang direncanakan (48m) dan
pada kedalaman aktual (20,5m - 22m) sehingga dapat diketahui selisih perbedaan
nilai daya dukung dari kedua data tersebut, kemudian dengan didapatnya nilai
daya dukung pada kedalaman aktual belum diketahui apakah pondasi mampu
menahan beban yang bekerja, apabila pondasi tersebut mampu menahan beban
yang bekerja maka dapat dikatakan pondasi tersebut aman terhadap daya dukung,
maka pondasi perlu dikontrol settlement dan displacement, namun apabila pondasi
tidak aman terhadap daya dukung maka perlu diberikan solusi perkuatan agar
pondasi tersebut aman terhadap daya dukung kemudian dilakukan kontrol
settlement dan displacement.

1.2 Lokasi Objek


Lokasi yang ditinjau pada pengerjaan Tugas Akhir ini terletak di jalan
Pangkalan, Kecamatan Margaasih, Kabupaten Bandung (Gambar 1.6 dan 1.7).

Ahmad H Lubi, Topik Evriyandi, Analisa Keamanan Pondasi Tiang….. 4

 
 

 
D3 TEKNIK SIPIL POLITEKNIK NEGERI BANDUNG
 

Gambar 1.6 Lokasi Jembatan OP4 Pangkalan


Sumber : Dokumen Kontraktor WIKA Proyek Tol Soreang-Pasir Koja

Jl. Pangkalan

Gambar 1.7 Lokasi Jembatan OP4 Pangkalan


Sumber : Dokumen Kontraktor WIKA Proyek Tol Soreang-Pasir Koja

Ahmad H Lubi, Topik Evriyandi, Analisa Keamanan Pondasi Tiang….. 5

 
 

 
D3 TEKNIK SIPIL POLITEKNIK NEGERI BANDUNG
 
1.3 Tujuan
 
Laporan tugas akhir ini bertujuan untuk mengetahui apakah pondasi yang
 
di pancang pada kedalaman aktual pada jembatan OP4 Pangkalan aman atau tidak
dari  daya dukung, penurunan tanah dan pergeseran. Apabila tidak aman maka

  akan diberikan solusi perkuatan terhadap pondasi tersebut.

  1.4 Ruang Lingkup Pembahasan


  Ruang lingkup pembahasan dari penyusunan laporan tugas akhir ini adalah
sebagai berikut:
 
1) Menghitung Daya Dukung Pondasi Tiang Tunggal Rencana dan Aktual
 
2) Menghitung Daya Dukung Pondasi Tiang Grup Rencana dan Aktual
3) Membandingkan Daya Dukung Pondasi Rencana dengan Pondasi Aktual
4) Menghitung Settlement Pondasi
5) Menghitung Displacement Pondasi

1.5 Rumusan Masalah


1. Berapa Daya dukung Pondasi Tiang Tunggal Setiap Tiangnya ?
2. Berapa Daya Dukung Pondasi Tiang Grupnya ?
3. Berapa Penurunan (Settlement) pada Pondasi Aktual ?
4. Berapa Pergeseran (Displacement) pada Pondasi Aktual ?
5. Apakah Pondasi Tersebut Aman atau Tidak ?

1.6 Sistematika Penulisan


Sistematika penulisan laporan tugas akhir ini dibagi menjadi beberapa bab,
yaitu sebagai berikut:

Bab I Pendahuluan
Berisi tentang latar belakang, lokasi objek, tujuan, ruang lingkup pembahasan,
rumusan masalah dan sistematika penulisan.

Ahmad H Lubi, Topik Evriyandi, Analisa Keamanan Pondasi Tiang….. 6

 
 

 
D3 TEKNIK SIPIL POLITEKNIK NEGERI BANDUNG
 
Bab II Tinjauan Pustaka
 
Berisi tentang pemaparan rangkuman pustaka yang menunjang dalam melakukan
 
analisa perhitungan pondasi seperti, penjelasan pondasi, keruntuhan pondasi
tiang,
  kapasitas daya dukung pondasi tiang pancang, penurunan grup tiang

  (settlement) dan pergeseran kepala tiang (displacement).

  Bab III Metodologi Penyelesaian Masalah


Berisi
  tentang tahapan kegiatan, data-data yang diperlukan untuk perhitungan dan
metode
  penyelesaian masalah. Dimulai dengan pengumpulan data yang
diperlukan, kemudian menganalisa data yang ada yang kemudian dihitung dengan
 
rumus yang digunakan yaitu rumus persamaan umum.

Bab IV Data dan Perencanaan


Berisikan tentang perhitungan-perhitungan dari data yang di dapatkan seperti
perhitungan daya dukung tiang tunggal, daya dukung tiang grup, perhitungan
settlement dan displacement.

Bab V Penutup
Berisi tentang kesimpulan dan saran dari keseluruhan isi laporan tugas akhir.

Ahmad H Lubi, Topik Evriyandi, Analisa Keamanan Pondasi Tiang….. 7

Anda mungkin juga menyukai