listrik.(CIGRE Australian Asset Management Working ekonomis, dan perencanaan strategis pada kondisi jaringan.
Group, 2000) (Ivo, Wenzler,2005)
Dilihat dari manfaat yang diberikan Manajemen aset Diagram causal loop dapat digunakan untuk
bertujuan untuk menurunkan losses (susut) dan keandalan menvisualisasikan hubungan antara unsur-unsur dari sistem
distribusi energi listrik, keberhasilan manajemen asset seperti pada gambar dibawah ini mulai dari kiri kondisi
bergantung kepada kemampuan menentukan komponen kritis jaringan mengalami degradasi dari waktu ke waktu karena
pada suatu peralatan serta bagaimana mendefinisikan faktor penuaan.
kondisinya. Oleh karena itu diperlukan pembuatan model B. Keandalan Jaringan
simulasi dinamik manajemen aset jariangan distribusi energi Berdasarkan wawancara dengan pak Hadi Tasmono
listrik untuk membuat perencanaan strategis yang matang dan Untuk menjamin kualitas tingkat layanan jaringan energi
menentukan masalah-masalah kerusakan jaringan saat ini listrik harus memenuhi standar dan kriteristik kriteria kinerja.
yang dapat dimodelkan oleh sistem secara dinamik. Kebutuhan akan kontinuitas pasokan merujuk pada
Pembuatan simulasi ini menggunakan sistem dinamik keandalan sistem tenaga listrik yaitu rendahnya risiko dari
karena dapat menginvestigasi secara tidak terbatas pada dampak suatu gangguan, ketahanan sistem saat gangguan
kasus-kasus serta mendapatkan parameter yang masuk akal terjadi , kecepatan pemulihan dari suatu gangguan Beberapa
dan sistem ini dikembangkan untuk menyelidiki beberapa informasi 80% gangguan pada pelanggan terjadi dalam
hubungan yang penting dan mekanisme feedback dari waktu sistem distribusi
ke waktu yang dapat dieksplorasi (Senge et all, 1994) untuk C. Susut Teknik
meningkatkan keandalan dan mengurangi losses (susut) Susut Teknis, yaitu hilangnya energi listrik yang
distribusi energi listrik di masa depan karena dalam sebuah dibangkitkan pada saat disalurkan karena berubah terjadi
proyek riset di Jerman pada sistem manajemen aset dalam energi panas. Susut teknis ini tidak dapat dihilangkan
jaringan distrbusi memberikan prosepek perkembangan masa (fenomena alam). (Keputusan Direksi PT. PLN (Persero) No:
depan. 217-1.K/DIR/2005)
D. Indikator Keandalan Distribusi
SAIDI (System Average Interruption Duration Index)
II. KAJIAN PUSTAKA Durasi Lama Padam menit/pelanggan
A. Literatur Manajemen Aset Σ (Lama pelanggan padam x Jumlah pelanggan yang
mengalami pemadaman)
Manajemen aset adalah operasi sekelompok aset yang Jumlah pelanggan
meliputi seluruh siklus hidup aset yang menjamin dan SAIFI (System Average Interruption Frequency Index)
memastikan layanan yang cocok yang sudah ditentukan dan Frekuensi Lama padam kali/pelanggan
sesuai dengan standart keamanan.
Manajemen aset adalah model pengelolaan aset yang Σ (Pelanggan yang mengalami pemadaman)
bertujuan untuk lebih mengoptimalkan sumber daya yang Jumlah pelanggan
dimiliki oleh perusahaan, keberhasilan manajemen asset
bergantung kepada kemampuan menentukan komponen kritis E. Sistem Dinamik
pada suatu peralatan serta bagaimana mendefinisikan Sistem dinamik merupakan salah satu metode
kondisinya (Ivo, Wenzler,2005) simulasi sistem kontinyu yang pertama kali dikembangkan
Manajemen aset perusahaan jaringan listrik mempunyai oleh Jay.W.Forrester sewaktu melakukan riset di MIT
peran penting dalam mendeteksi dan mengevaluasi keputusan (Massachusetts Institute of Technology). Dasar metodologi
terkemuka tentang keberhasilan ekonomi jangka panjang dan dari sistem dinamik adalah analisis sistem dimana suatu
pendapatan yang terbaik. (Ivo, Wenzler,2005) Untuk sistem diartikan sebagai seperangkat elemen yang saling
memenuhi manajemen aset yang sesuai harapan tersebut berinteraksi satu sama lain yang mencoba untuk menjelaskan
beberapa hal yang utama adalah perilaku dari berbagai tindakan dalam sebagian sistem.
a. Penyelarasan strategi dan operasi dengan (Suryani, E. 2010)
pemangku kepentingan nilai-nilai dan tujuan
b. Keseimbangan keandalan, kemanan dan F. Verifikasi dan Validasi
pertimbangan keuangan
c. Pemanfaatan kinerja Rumus Validasi
d. Hasil yang sesuai dengan peraturan Proses pengujian terhadap model apakah sudah sesuai
Manajemen aset dapat mencakup aspek dari masalah
dengan sistem nyata terdapat 2 cara: (Suryani, E.Y. 2010):
teknis seperti perencanaan jaringan atau definisi fundamental
a. Pengujian Rata-Rata (Mean Comparation)
operasional untuk perencanaan investasi dan anggaran lebih
JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 1, No. 1, (2014) ISSN: 2337-3539 (2301-9271 Print) 3
E1
S A
A Pada Basemodel manajemen asset dibagi beberapa
submodel seperti pada gambar dibawah ini
1. Sub-Model Condition Effect
S nilai _ rata rata _ hasil _ simulasi Merupakan faktor eksternal (external factor) dan
A nilai _ rata rata _ data (aceleration factor) yang mempengaruhi kondisi asset
Studi Literatur
Revisi
Menentukan Tidak
model
Selesai
Tidak Simulasi
Gambar 4 Sub-Model Transformer Condition
3. Sub-Model Meter Condition
Verifikasi dan
Validasi
Merupakan Sub-model yang mengambarkan
Ya
kondisi meter pada saat ini
Skenarioisasi
maintenance rate 0
Transformer
Condition 0
deteriorate 0
year
2007-20
total transformer
2007-2013 0 customer rate 0
Total
Customer 0
leaving customer 0
SAIDI
Percent 0 100
13 0 <Time>
SAIDI target 0
rate duration
rate duration
2006-2013 0
Replace total meter 2016 1990-2005 0 System
network quality 0
design lifetime ment me Average
75
meter 0 ter 2016 Interruption
usable lifetime Interrupt Duration
acelerate lifetime 0 network Index Scn
meter 0 year total meter average duration in 0 Duration 0 duration out 0
average standart 1998-2 meter reliability
life time 0 002 0 1998-2002 0 condition Average SAIFI target 0
rate meter 0 Scn asset Scn <Time>
aceleration factor 0
<INITIAL TIME> Condition
year total meter Scn
condition effect 0 Meter 2003-2 2003-2006 0 rate customer interrupt System
maintenance Condition 0 006 0 SAIFI
deteriorate meter 0 rate customer interrupt Average
quality 0 meter 0 2006-2013 0 Interruption Percent 0
1990-2005 0
50
year total meter Technical Frequance
2007-2 Losses Index 0
temperature 0 013 2007-2013 0
meter 0 Percentag
design lifetime e Scn customer
geographic 0 pole 0 customer interrupt 0
Total Pole customer interrupt
year interrupt in 0 out 0
1991-2000 0
1990-20
extenal factor 0 usable lifetime 00 0 average <Time>
climate 0 Tecnical
pole 0 pole
year total pole condition Losses
rate pole 0
25
<INITIAL TIME> Scn Scn
2001-2 2001-2010 0
overload 0 010 0 rate received
Pole rate received
maintenance rate distribution rate distribution 1990-2005 0 2006-2013 0
Condition 0 deteriorate pole 0 total pole
pole 0 1990-2005 0 2006-2013 0
year 2011-2013 0
2011-20 Total Customer's
13 0 Total Power power received
power received 0 power received
Distribution 0 in 0 out 0
design lifetime replace distribution in 0 distribution out 0
cable 0 ment total cable <Time>
0
cable
2016 2016
usable lifetime average
cable 0 cable <Time>
year total cable condition
rate cable 0 1996-2 Scn
Time (Year)
total cable
cable 0 year 200
2006-2013 0
6-2013 c
able 0
Tujuan dari dibuatnya skenario dengan mengurangi Gambar 13. Hasil Average Transformer Condition
technical losses ini adalah untuk menurunkan susut teknik 2. Perbandingan Basemodel, Skenario 1 dan Skenario
dengan cara konfigurasi jaringan. Rekonfigurasi jaringan 2 Average Meter Condition
melibatkan penyulang akan menurunkan 1 % susut pertahun Meter Condition Scn
100
(Zimmerman,Ray Daniel, 2005). Jika technical losses
menurun maka akan meningkatkan network reliability dan 74
50% yaitu pada asset yang pada tahun 2025 kondisinya masih
25
dibawah 50% untuk transformer replacement pada tahun
2024 , meter replacement pada tahun 2021 0
1990 1995 2000 2005 2010 2015 2020 2025
Time (Year)
average cable condition : basemodel
replacem total transformer
ent transf
ormer 2 2024
024
design lifetime
transformer 0
Replacem
ent
Transform
er 2019
total transformer
2019 difference 0 average cable condition Scn : skenario 1
average cable condition Scn : skenario 2
average
usable lifetime transformer 0 transformer
year total transformer condition rate customer
rate transformer 0 rate customer
<INITIAL TIME> 1997-20 1997-2006 0 Scn 1990-2005 0
2006-2013 0
06 0
Transformer Total SAIDI
total transformer
100
Pole
maintenance Total Customer's
Condition 0 deteriorate pole 0 total pole
pole 0 power received
year 2011-2013 0 Total Power power received power received
2011-20 Distribution 0 0
distribution in 0 distribution out 0 in 0 out 0
13 0
<Time>
design lifetime replace
cable 0 ment total cable
cable <Time>
2016 2016
usable lifetime average
cable 0 cable
75
year total cable condition
rate cable 0 1996-2 Scn
1996-2005 0
<INITIAL TIME> 005 0
50
total cable 2020
replacem
ent cable
2020
300
pemasangan asset baru saja melainkan pengawasan
dari susutnya tenaga listrik, durasi pemadaman harus
250
diperhatikan dengan cara rekonfigurasi jaringan, dan
proyek pengoptimalan pengawasan oleh penyulang.
200
1990 1995 2000 2005 2010 2015 2020 2025
Time (Year) DAFTAR PUSTAKA
System Average Interruption Duration Index : basemodel
System Average Interruption Duration Index Scn : skenario 1
System Average Interruption Duration Index Scn : skenario 2
American Recovery and Investment Act of 2009. (2012).
Gambar 18. Hasil SAIDI Reliability Improvements from the Application of
Distribution Automation Technologies . United State :
SMART GRID.GOV.
V. KESIMPULAN
Setelah dilakukan berbagai proses pengerjaan tugas AusNet, S. (2006). ELECTRICITY DISTRIBUTION 5
akhir ini, maka didapatkan kesimpulan sebagai YEAR ASSET MANAGEMENT PLAN.
berikut,Adapun beberapa hal yang dapat disimpulkan dalam Darmono, R. (2005). Pemodelan System Dynamics pada
pengerjaan Tugas Akhir ini sebagai berikut : perencanaan Penataan Ruang Kota.
1. Model yang dikembangkan dalam tugas akhir ini telah Ivo, W. (2005). Development of an asset management
valid melalui pengujian behaviour validity test dengan mean strategy for a network utility company . lessons from a
variance lebih rendah dari 5% dan error variance lebih rendah dynamic business simulation. Simulat Gaming.
dari 30% untuk sub-model Average Asset Condition , KEPUTUSAN DIREKSI PT PLN (PERSERO). (2010).
Technical Losses, Network Reliability, dan SAIDI, SAIFI Kriteria Desain Enjinering Konstruksi Jaringan
Sehingga telah dapat digunakan sebagai model untuk
Distribusi Energi Listrik. Jakarta Selatan: PT PLN
meningkatkan keandalan jaringan distribusi dan menurunkan
technical losses: (PERSERO).
a. Tenaga Listrik yang di Distribusikan E1 = 4,9%, Law, A. M., & Kelton, W. D. (1991). Simulation
E2 = 14% Modeling and Analysis.
b. Tenaga Listrik yang di Terima Pelanggan E1 = Muhammadi, E. A. (2001). Analisis Sistem Dinamis:
3,7%, E2 = 6% Lingkungan Hidup, Sosial, Ekonomi, Manajemen.
c. Total Pelanggan E1 = 0,26%, E2 = 14% Raymond McLeod, J., & Schell, G. P. (2007).
d. Pelanggan Padam E1 = 1%, E2 = 1,2%
Management Information System. Pearson/Prentice Hall
e. Lama Padam E1 = 2%, E2 = 4%
Suhadi, d. (2008). TEKNIK DISTRIBUSI TENAGA
2. Replacement Asset yang kondisi assetnya dibawah 50% LISTRIK JILID 1. Direktorat Pembinaan Sekolah
yaitu transformer pada tahun 2019, replacement meter
Menengah Kejuruan.
pada tahun 2016, replacement cable pada tahun 2016
dilihat dari kondisi asset yang sudah dibawah 50% dan Suryani. (2010). Demand Scenario Analysis and Planned
useable lifetimenya 50% dari design lifetime Capacity Expansion. A System Dynamics Framework.
3. Melakukan replacement asset yaitu pada asset yang Suryani, E. (2010). Validation Model
pada tahun 2025 kondisinya masih dibawah 50% untuk
Tasrif, M. (2005). Pengamat Kelistrikan. Retrieved from
transformer replacement pada tahun 2024,meter
http://www.tempointeraktif.com