Anda di halaman 1dari 14

Laporan Kerja Praktik

Proyek Apartement Solterra Place, Jakarta Selatan

BAB IV

PELAKSANAAN PEKERJAAN

4.1.1 Pekerjaan Struktur Atas (Upper Struktur)

Pekerjaan struktur atas adalah bagian dari struktur atau bangunan yang letaknya
berada di atas permukaan tanah dan menerima langsung beban-beban yang ada.
4.1.1.1. Pekerjaan konstruksi kolom
Pada proyek Pembangunan Apartemen Solterra Place Pejaten, kolom yang
digunakan berbentuk persegi. Prosedur pelaksanaan pekerjaan kolom dalam proyek ini
secara keseluruhan sama, meskipun dimensi dan jumlah tulangan pada masing-masing tipe
kolom berbeda-beda. Langkah teknis pada pekerjaan kolom adalah sebagai berikut:
a. Penentuan As kolom
Titik-titik dari as kolom diperoleh dari hasil pengukuran dan pematokan. Hal ini
disesuaikan dengan gambar yang telah direncanakan. Cara menentukan as kolom
membutuhkan alat-alat seperti: theodolit, meteran, tinta, sipatan dll.

AS
KOLO
M

MARKIN
B

G
KOLOM

MARKING
PINJAMA
A
Gambar 4.1. Marking kolom N

Proses pelaksanaan:
1. Penentuan as kolom dengan Theodolit dan waterpass berdasarkan shop drawing
dengan menggunakan acuan yang telah ditentukan bersama dari titik BM (Bench
Mark) Jakarta.
2. Buat as kolom dari garis pinjaman
3. Pemasangan patok as bangunan/kolom (tanda berupa garis dari sipatan).
b. Pembesian kolom
Proses pekerjaan pembesian dalam proyek ini adalah sebagai berikut:

51
Laporan Kerja Praktik
Proyek Apartement Solterra Place, Jakarta Selatan

1. Pembesian atau perakitan tulangan kolom dilakukan di fabrikasi sebelum ke area


pengecoran hal ini bertujuan agar mempercepat pekerjaan .
2. Pembesian kolom meliputi pembengkokan dan pemotongan tulangan
menggunakan bar bender dan bar cutter dengan ukuran sesuai gambar kerja yang
direncanakan.
3. Tulangan tulangan yang telah dibengkokan dan dipotong kemudian dirangkai
menjadi satu rangkaian tulangan kolom, pada saat merangkai kolom yang harus di
perhatikan adalah jumlah tulangan, jarak antar tulangan serta ukuran tulangan
utama.
4. Untuk pemasangan tulangan utama. Sebelum pemasangan sengkang, terlebih
dahulu dibuat tanda pada tulangan utama dengan kapur.
5. Selanjutnya adalah pemasangan sengkang, setiap pertemuan antara tulangan
utama dan sengkang diikat oleh kawat dengan sistem silang
6. Setelah tulangan selesai dirakit, untuk besi tulangan diangkut dengan
menggunakan Tower Crane ke lokasi yang akan dipasang.

Gambar 4.2. Penyambungan Kolom

7. Setelah pemasang kolom tersebut maka selanjutnya pembuatan sepatu kolom

untuk menjaga bentuk dari bekisting agar tetap siku.

52
Laporan Kerja Praktik
Proyek Apartement Solterra Place, Jakarta Selatan

SEPAT
U
KOLO
M
BESI
SIKU
Sepatu beton TUL.
KOLO
M

Gambar 4.3. Sepatu kolom

8. Setelah besi terpasang pada posisinya dan cukup kaku, lalu dipasang beton deking

sesuai ketentuan. Beton decking ini berfungsi sebagai selimut beton.

Beton
decking

Gambar 4.4. Pemasangan beton decking

c. Pemasangan Bekisting Almunium Kolom

Pemasangan bekisting almunium kolom dilaksanakan apabila pelaksanaan pembesian

tulangan telah selesai dilaksanakan.

Kolom. Panel dinding memiliki ukuran sebagai berikut

53
Laporan Kerja Praktik
Proyek Apartement Solterra Place, Jakarta Selatan

W x L (mm) Tebal (mm) Berat (kg)

600 x 2300 3 25,940

600 x 2450 3 27,300

450 x 2300 3 20,200

450 x 2450 3 20,730

400 x 2300 3 17,590

400 x 2450 3 18,060

300 x 2300 3 14,730

300 x 2450 3 15,120

Tabel 4.1. Ukuran bekesting Almunium

Berikut ini adalah uraian singkat mengenai proses pemasangan bekisting almunium kolom :

a) Bersihkan area kolom dan tandai posisi bekisting kolom.

b) Membuat garis pinjaman dengan menggunakan spidol dari as kolom sebelumnya sampai dengan

kolom berikutnya dengan berjarak 100cm dari masing-masing as kolom.

c) Setelah mendapat garis pinjaman, lalu buat tanda kolom pada lantai sesuai dengan dimensi

kolom

yang akan dibuat, tanda ini berfungsi sebagai acuan dalam penempatan bekisting kolom.

d) tandai sepatu kolom sebagai tempat bekisting

e) Pasang sepatu kolom pada tulangan utama atau tulangan sengkang.

f) Pasang sepatu kolom dengan tandai yang ada.

54
Laporan Kerja Praktik
Proyek Apartement Solterra Place, Jakarta Selatan

g) Adapun langkah selanjutnya, kolom harus sudah di check pihak Quality control beserta

manajemen konstruksi (mk) untuk pembesiannya.

Gambar 4.5. Pengecekan QC (Quality Control)

h) Langkah selanjutanya memasang Flat Tie & Leher PVC digunakan untuk menghubungkan panel

dinding ke sisi yang berlawanan dari panel dinding dan leher PVC sebagai pelindung flat tie yang

akan dicor di dalam beton.

Flat tie

Leher Pvc

Gambar 4.6. Flat Tie & Leher PVC

i) Memindahkan Bekesting yang di butuh kan ke area pengecoran dengan cara di kaitkan dari

lantai sebelumnya.

55
Laporan Kerja Praktik
Proyek Apartement Solterra Place, Jakarta Selatan

Kait besi

Gambar 4.7. Pemindahan bekesting

j) Selanjutnya bekisting dilapisi oleh minyak bekisting dengan merata menggunakan rol, agar

beton segar tidak menempel dengan bekesting ketika sudah kering .

Gambar 4.8. Melapisi minyak bekesting

k) Kemudian panel dinding dipasangkan dengan membentuk sudut sesuai dengan bentuk kolom

yang dibutuhkan.

56
Laporan Kerja Praktik
Proyek Apartement Solterra Place, Jakarta Selatan

Gambar 4.9. Pemasangan panel dinding

l) Setelahnya panel dinding dipasangkan satu sama lain. Penyambungan antara panel mengunakan

round pin dan wedge dengan cara masukan roundpin ke lubang sambungan panel dan masukan

wedge ke lubang round pin sebagai penguncinya, Pemasangan panel dinding dilakukan pada setiap

sisi kolom dan sudut kolom.

Wedge

Round Pin

Gambar 4.10. Round pin dan Wedge

m) Langkah selanjutnya adalah menambah perkuatan menggunakan waller. Perkuatan dipasang

dengan cara memasang waller yang disambungkan satu sama lain menggunakan tie rod yang di

bagian ujung tie rod dipasang wing nut sebagai penahan waller.

57
Laporan Kerja Praktik
Proyek Apartement Solterra Place, Jakarta Selatan

Waller

Wing nut
Tie rod

Gambar 4.11. Pemasangan Waller

n) Tahap terakhir dari pemasangan bekesting adalah pengecekan verticality oleh surveyor.

Gambar 4.12. Pengecekan Verticality

d. Pengecoran kolom

Pengecoran sebuah proses untuk memasukan beton segar ke area pengecoran yang telah di

pasangi bekesting dan tulangan,oleh karna itu proses ini harus dilakukan sesuai aturan yang

berlaku,terutama dalam timing pengecoran harus tepat.

Langkah kerja pekerjaan pengecoran kolom adalah sebagai berikut:

(1) Persiapan Peralatan

 Semua alat kerja diperiksa kelaikan pakainya baik secara rutin ataupun sebelum pen
gecoran.

58
Laporan Kerja Praktik
Proyek Apartement Solterra Place, Jakarta Selatan

 Peralatan survey yang sudah dikalibrasi harus disiapkan.


 Tower crane harus di pastikan tidak ada masalah karna dapat menghambat proses
pengecoran.
 Penerangan harus disiapkan di lokasi cor.
 Concrete Vibrator sudah di cek dan disiapkan di area pengecoran.
 Bila pengecoran pada musim hujan, tenda sudah terpasang sebelum pengecoran den
gan mengarahkan jatuhnya air hujan di luar area yang di cor (tidak merusak beton ba
ru).
 Untuk Pouring bucket dibersihkan sebelum dipakai agar kotoron tidak ikut dengan
beton segar,begitu juga dengan tremie.

(2) Persiapan Lahan Cor

 Lahan cor yang disiapkan sebaiknya memperhatikan luasan, volume dan waktu penge
coran, kecuali untuk kondisi khusus.
 Memeriksa kebersihan area cor, tidak boleh ada Kotoran (terutama pada pertemuan ba
lok dan kolom).
 Stop cor harus dicek kesiapannya dan elevasinya.
 Periksa apakah pada area yang dicor terdapat hubungan dengan pekerjaan ME, bila ad
a haruslah dikoordinasikan terlebih dahulu untuk menghindari pekerjaan ulan (pembo
bokan dan sebagainya).
 Siapkan cetakan kubus/silinder uji beton, tentukan jumlah sampel yang harus diambil
(sesuai spesifikasi).
 Siapkan alat uji slump beton beserta teknisinya.
 Bila area yang dicor sering dilalui orang, agar dipasang pembatas/penghalang.
 Untuk keselamatan kerja, pada pengecoran di ketinggian dengan area terbuka, pada ba
gian sisi luar dipasang pagar yang dapat terbuat dari besi daan memakai body harness.
 Perlu disiapkan area pembuangan kelebihan beton, sebaiknya kelebihan tersebut dapat
dimanfaatkan.

(3) Pelaksanaan.
59
Laporan Kerja Praktik
Proyek Apartement Solterra Place, Jakarta Selatan

 Sebelum melaksanakan pekerjaan pengecoran beton pada bagian-bagian utama dari


pekerjaan, Kontraktor harus memberitahukan Pengawas dan mendapatkan persetuju
annya terlebih dahulu.
 Jika tidak ada persetujuan, maka kontraktor dapat diperintahkan untuk menyingkirkan
/membongkar beton yang sudah dicor tanpa persetujuan, atas biaya Kontraktor se
ndiri.
 Adukan beton harus secepatnya dibawa ke tempat pengecoran dengan menggunakan c
ara (metode) yang sepraktis mungkin, sehingga tidak memungkinkan adanya pengend
apan aggregat dan tercampurnya kotoran-kotoran atau bahan lain dari luar. Penggu
naan alat-alat pengangkutan beton haruslah mendapat persetujuan Pengawas, sebelu
m alat-alat tersebut didatangkan ke tempat pekerjaan.
 Semua alat- alat pengangkutan yang digunakan pada setiap waktu harus dibersihka
n dari sisa-sisa adukan yang mengeras.
 Langkah–langkah pengecoran sesuai dengan aturan yang digunakan, dengan ketentua
n sebagai berikut:

i. Kontraktor diharuskan mengadakan slump test menurut syarat-syarat dalam P


BI 1971. Slump beton berkisar antara 8 – 12 cm untuk semua elemen struktur.
Untuk beton yang tidak menggunakan concrete pump pada saat pengecoran, n
ilai slump harus memenuhi 10 ± 2 cm. hasil nilai slump pada saat
pengamatan adalah 12,5 ± 2 cm.

Gambar 4.13. Test slump

ii. Memindah beton segar dari truk mixer ke pouring bucket dengan memasukan
pipa molen yang diarahkan langsung ke dalam pouring bucket.

60
Laporan Kerja Praktik
Proyek Apartement Solterra Place, Jakarta Selatan

Pipa molen
Pouring
bucket

Gambar 4.14. Pemindahan beton segar

iii. Pengecoran dilakukan dengan menggunakan pouring bucket yang


dihubungkan dengan pipa tremi. Bucket tersebut diangkut dengan
menggunakan Tower crane untuk memudahkan pengerjaan. Pastikan posisi
bekisting kolom tetap lurus terhadap sumbu horizontal yang saling tegak
lurus. Penuangan beton dilakukan secara bertahap, hal ini dilakukan untuk
menghindari terjadinya segregasi yaitu pemisahan agregat yang dapat
mengurangi mutu beton.

Pouring bucket

Tremie

61
Laporan Kerja Praktik
Proyek Apartement Solterra Place, Jakarta Selatan

Gambar 4.15. Pouring bucket dan tremi

iv. Pemadatan beton menggunakan concrete vibrator. Hal tersebut dilakukan


untuk menghilangkan rongga-rongga udara serta untuk mencapai pemadatan
yang maksimal, Pemakaian vibrator diusakan tidak mengenai besi dan bekisti
ng alat.

Concrete vibrator

Gambar 4.16. Concrete vibrator

v. Pengecoran dilakukan secara terus menerus (tanpa berhenti). Adukan yang


tidak dicor (ditinggalkan) dalam waktu lebih dari 15 menit setelah keluar
dari mesin adukan beton, dan juga adukan yang tumpah selama
pengangkutan, tidak diperkenankan untuk dipakai lagi.

vi. Kolom, dinding dan bored pile, biasanya menggunakan tower crane dengan w
aktu penuangan beton 1 mobil mixer 1 – 1,5 jam, sehingga pendatangan mobil
mixer hanya satu-satu, disesuaikan dengan pelaksanaan pengecoran, namun h
arus kontinue.
vii. Selama proses pengecoran dilarang menambahkan air ke dalam beton, baik pa
da mobil mixer, concrete pump, ataupun pada beton di area pengecoran karen
a akan mengurangi kuat tekan beton.

e. Pembokaran bekesting almunium

 Setelah pengecoran dilakukan maka selanjutnya adalah pembokaran bekisting.

 Untuk pembongkaran kolom dapat dilakukan 8 – 10 jam setelah pengecoran.

62
Laporan Kerja Praktik
Proyek Apartement Solterra Place, Jakarta Selatan

 Langkah untuk membongkar bekesting almunium sebagai berikut

1. melepaskan waller, tie rod dan wing nut yang berfungsi sebagai perkuatan kolom

2. Selanjutnya lepas round pin & wedge di area sisi sisi yang terpasang dengan cara

memukul wedge hingga lepas dari round pin menggunakan palu.

3. Tahap terakhir adalah pelepasan panel-panel dinding.

Gambar 4.17. Pembongkaran bekesting

f. Pelaksanaan Perawatan Beton

Tujuan dari perawatan beton adalah agar semen yang ada dalam beton tidak mengalami
penguapan sehingga tidak terjadi retakan setelah beton mengering dan mengeras. Proses tersebut
dilakukan 8 jam setelah pengecoran curring segera dilakukan untuk menjaga beton jangan sampai
retak. Jika terjadi retakan atau lubang bisa di antisipasi dengan grouting, jika kolom expose di
lapisi skimcoat agar permukaan kolom halus.

63
Laporan Kerja Praktik
Proyek Apartement Solterra Place, Jakarta Selatan

Gambar 4.18 Pekerjaan Grouting dan Curring

64

Anda mungkin juga menyukai