Anda di halaman 1dari 5

Perbandingan Tugas dan Kewenangan KPK (Indonesia), ICAC (Hong Kong), dan

ACA (Malaysia) :
KPK (Komisi Pemberantasan ICAC (Independent ACA (Anti Corruption Act,
Korupsi, Indonesia) Commission Against Malaysia)
Corruption, Hong Kong)
Tugas : Tugas : Tugas :

1. Koordinasi dengan 1. Menerima dan 1. Mengenal dan


instansi yang berwenang memperhatikan pengaduan memastikan terjadinya
melakukan pemberantasan terjadinya praktik korupsi korupsi dan
tindak pidana korupsi. dan menyelidiki setiap menyalahgunakan
pengaduan yang dianggap wewenang didasarkan pada
2. Supervisi terhadap layak. informasi serta pengaduan
instansi yang berwenang yang diperoleh secara teliti,
melakukan pemberantasan 2. Penyidikan: menyeluru, dan efesien
tindak pidana korupsi. a. Setiap pelanggaran melalui intelijen dan
yang dituduhkan atau penyidikan.
3. Melakukan dicurigai berdasarkan ICAC
penyelidikan, penyidikan, Ordinance; 2. Memperoleh dan
dan penuntutan terhadap b. Setiap pelanggaran mengumpulkan bukti-bukti
tindak pidana korupsi. yang dituduhkan atau secara teliti dan lengkap
berdasarkan Prevention of untuk membuktikan
4. Melakukan tindakan- bribery ordinance; terjadinya perbuatan korupsi,
tindakan pencegahan tindak c. Setiap pelanggaran penyalagunaan wewenang,
pidana korupsi; dan yang dituduhkan atau dan pelanggaran disiplin,
dicurigai berdasarkan melalui penyidikan yang rapi,
5. Melakukan monitor Corrupt And Illegal Practices cepat, dan efektif.
terhadap penyelenggaraan Ordinance.
pemerintahan negara d. Setiap pelanggaran 3. Memastikan keadilan
yang dituduhkan atau curigai dan kepentingan umum
berdasarkan pemerasan yang secara berkelanjutan dijamin
dilakukan oleh Hongkong SAR dengan undang-undang dan
atau melalui penyalahgunaan peraturan nasional serta
jabatannya; penuntutan yang bijaksana
e. Setiap kolusi yang dalam kasus-kasus korupsi
dituduhkan atau dicurigai dan penyalahgunaan
berdasarkan Prevention of wewenang.
Bribery Ordinance (Cap.201);
f. Setiap kolusi yang 4. Membantu ketua-
dituduhkan atau dicurigai ketua organisasi sektor publik
berdasarkan (oleh dua orang dan swasta dalam mengambil
atau lebih termasuk pegawai- tindakan tata tertib terhadap
pegawai pemerintah pegawai mereka yang
Hongkong SAR) untuk melanggar peraturan serta
melakukan pemerasan oleh kode etik kerja berdasarkan
atau melalui penyalahgunaan laporan BPR Malaysia yang
jabatan pegawai pemerintah lengkap.
yang bersangkutan.
5. Memotong akar dan
3. Menyelidiki setiap peluang untuk melakukan
perbuatan pegawai korupsi dan penyalahgunaan
pemerintah menurut wewenang akibat kelemahan
pendapat Commissioner, sistem manajemen di sektor
berkaitan atau mendorong publik dan swasta yang
praktik korupsi dan dipastikan dari hasil
melaporkannya kepada Chief penyidikan laporan BPR
Executive. Malaysia yang lengkap.

4. Memeriksa praktik 6. Membantu dan


dan prosedur masing-masing menentukan calon-calon
departemen dari pemerintah yang tidak terlibat dalam
dan badan umum, guna perbuatan korupsi dan
mempermudah penyalagunaan wewenang
pengungkapan praktik serta dipastikan berdasarkan
korupsi serta menjamin revisi saringan yang cepat dan
metode kerja dan prosedur tepat bagi:Kenaikan pangkat,
yang menurut pendapat pensiun awal,
Commissioner dapat penganugerahan bintang dan
mendorong praktik korupsi. gelar kebesaran, serta
pengisian jabatan-jabatan
5. Menginstruksikan, penting dalam sektor
menasihati, dan membantu publik;Pengisian jabatan-
setiap orang atas jabatan yang penting dalam
permintaannya, mengenai institusi tertentu serta
bagaimana cara praktik penganugerahan bintang dan
korupsi dapat ditiadakan oleh gelar kebesaran dalam sektor
orang bersangkutan. swasta.

6. Memberi saran 7. Meningkatkan


kepada department dari penyertaan dukungan yang
pemerintah atau badan terpadu dari kalangan
umum mengenai perubahan pemimpin, kelompok
dalam praktik dan prosedur berpengaruh, dan
yang sesuai dengan masyarakat umum dalam
pelaksanaan efektif dari usaha-usaha menetang
tugas masing-masing korupsi dan penyalahgunaan
department atau badan wewenang.
umum bersangkutan yang 8. Memastikan tindakan
dianggap perlu yang diambil BPR Malaysia
olehCommissioner, guna dalam Intelijen, penyidikan,
mengurangi kemungkinan dan pencegahan korupsi
terjadinya praktik korupsi. serta penyalahgunaan
wewenang dapat dilakukan
7. Mendidik publik dengan disiplin, melalui
untuk melawan seluruh hubungan dan kerja sama
aspek jahat korupsi. dengan badan-badan yang
terkaitpada tingkat nasional
8. Mengumpulkan dan dan internasional.
memupuk dukungan public
dalam memerangi korupsi. 9. Mewujudkan nilai-
nilai unggul, menigkatkan
kepakaran dan
professionalisme serta
memupuk semangat kerja
sama dikalangan pejabat BPR
Malaysia melalui
kepemimpinan yang
berdedikasi dan dinamis,
begitu pula program
pelatihan yang terencana dan
sistematis.

10. Meningkatkan
kemampuan kepemimpinan
dan kualitas manajemen
pejabat FBR Malaysia pada
semua tingkat melalui
program pembangunan
sumber daya manusia,
teknologi, dan proses kerja
yang sistematis.
Wewenang : Wewenang : Wewenang :

1. Mengkoordinasikan 1. Wewenang istimewa 1. Kewenangan memeriksa


penyelidikan, penyidikan, untuk investigasi dengan orang
dan penuntutan tindak surat perintah Commissioner.
pidana korupsi; 2. Kewenangan melakukan
2. Memberintahkan pengeledahan
2. Menetapkan sistem untuk menyediakan bukti
pelaporan dalam kegiatan dan memberi bantuan 3. Kewenangan untuk
pemberantasan tindak mengkopi dan memotret. menyita barang bergerak
pidana korupsi; 3. Mengungkap 4. Advokat atau pengacara
informasi yang didapat pada dapat disyaratkan
3. Meminta informasi ayat 13A mengungkap informasi
tentang kegiatan
pemberantasan tindak 4. Melarang 5. Kewajiban untuk memberi
pidana korupsi kepada mengumumkan informasi informasi
instansi yang terkait; yang diperoleh.

4. Melaksanakan dengar 5. Wewenang untuk


pendapat atau pertemuan memperoleh informasi. Akan
dengan instansi yang tetapi, jika seseorang
berwenang melakukan memberi informasi palsu
pemberantasan tindak dapat didenda dengan HK
pidana korupsi; dan $20.000 Dan penjara satu
tahun.
5. Meminta laporan
instansi terkait mengenai 6. Pencabutan undang-
pencegahan tindak pidana undang.
korupsi
7. Perintah Penahanan.

8. Variasi dan
pembatalan perintah
penahanan.

9. Memohon petunjuk
pengadilan mengenai kapan
perkara disidangkan dan
siapa jaksa penuntut.

10. Penasihat hukum dan


informasi yang istimewa yang
dapat diperluas terhadap
pembantu penasihat hukum.

11. Wewenang untuk


mendapatkan bantuan dan
mengajukan petunjuk kepada
pegawai pemerintah. Jika
pegawai pemerintah yang
diminta bantuan tidak
memberikan bantuan dapat
didenda HK $20.000 dan
penjara satu tahun.
12. Mempunyai
wewenang untuk
penyelidikan.

13. Menahan dokumen


perjalanan.

14. Mengembalikan
dokumen perjalanan.

Peraturan perundang-undangan yang mendukung upaya pemberantasan korupsi :

 Undang-Undang No.28 Tahun 1999 tentang Penyelenggara Negara yang Bersih dan
Bebas Korupsi, Kolusi, dan Nepotisme.
 Undang-Undang No.31 tahun 1999 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi.
 Undang-Undang No.20 tahun 2001 tentang Perubahan atas Undang-Undang No.31
tahun 1999 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi.
 Undang-Undang Tahun 2002 tentang Komisi Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi.

Anda mungkin juga menyukai