Kosmetik Tradisional
Kosmetik Tradisional
KOSMETIK TRADITIONAL
OLEH
KELOMPOK I
NI’MA NURMAGFIRAH
70100111054
FARMASI B
JURUSAN FARMASI
FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI ALAUDDIN
Kosmetologi-Kosmetik Tradisional
A. Pendahuluan
Kamus Merriam-Webster mendefinisikan tumbuhan seperti halnya tanaman
atau bagian tanaman yang bernilai karena bermanfaat sebagai obat, berasa gurih atau
berkualitas aromatik. Penggunaan tanaman dan tumbuhan sebagai kosmetik dan
perawatan kecantikan rejimen berjalan kembali setelah ribuan tahun sebelumnya.
Banyak budaya di seluruh dunia memiliki beberapa tradisi penggunaan herbal untuk
tujuan perawatan kecantikan. Indonesia tidak terkecuali. Menurut Badan Ilmu
Pengetahuan Indonesia (Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia / LIPI), Indonesia
adalah rumah bagi 30.000 dari 40.000 obat tanaman herbal di dunia. Bukan suatu
kebetulan bahwa Indonesia telah mengembangkan salah satu ekstensif alami rejimen
perawatan kecantikan di dunia. Indonesia sebagai negara kepulauan terbesar
menawarkan beragam ekologi.
Menurut CITES (Konvensi Perdagangan Internasional Spesies Terancam
Punah), Indonesia adalah negara mega biodiversity. Meskipun hanya diselimuti 1,3%
dari luas bumi, Indonesia adalah rumah bagi 10% spesies tumbuhan dunia, 12% dari
mamalia nya, 16% dari reptil 17% burung, serta 25% dari ikan nya. Keanekaragaman
hayati Indonesia berada di peringkat ke-3 setelah Brazil dan Zaire. Bukan hanya itu
alam yang terhampar luas berupa hutan, rawa, dan bahkan kebun rakyat Indonesia.
Beberapa tanaman dengan penggunaan obat bisa tumbuh. Bahkan mungkin ada
beberapa tanaman mampu menyembuhkan penyakit langka hanya menunggu untuk
ditemukan jauh di dalam ekosistem Indonesia. Indonesia memiliki potensi untuk
berkontribusi besar dalam basis tanaman obat-obatan dan kosmetik untuk dunia.
Lingkungan tropis Indonesia telah memberikan banyak material dan juga telah
membantu dalam pengembangan budaya yang unik dari keindahan. Rejimen
perawatan kecantikan tradisional Indonesia sangat mudah ditemukan di kepulauan
tropis Indonesia, berupa buah-buahan, bunga dan sayuran asli pada daerah tertentu.
Mereka telah digunakan selama beberapa generasi untuk nilai terapeutik dan
kosmetik. Melalui bagian berikut, kita dapat melihat beberapa contoh beberapa
tumbuhan dan manfaat kosmetik dan klinis yang telah digunakan.
7. Sugar Cane
Kandungan kimia. Berisi glucyde, mineral seperti kalsium,
klorin, magnesium, phosphor, magnesium, kalium, natrium
dan silikon. Hal ini juga mengandung asam organik seperti
asam glycolic.
Medical. Digunakan sebagai mukolitik, sementara tonik dan
akar digunakan untuk membantu masalah disentri.
Beautycare. Digunakan sebagai agen pelembab dan exfoliator kulit, dan juga
sebagai agen penyuplai mineral untuk kulit.
9. Delima (Pomegranate)
Kandungan kimia. Berisi sejumlah alkaloid peletirin dan tanin. Kulit buah
delima mengandung tanin.
Medical. Obat tradisional mengatur bahwa bunga delima mengandung air dari
proses pendidihannya dapat digunakan untuk membantu dengan gingivitis. air
diperoleh dari mendidihkan buah delima dicampur dengan madu digunakan untuk
disentri. Kulit delima dan akar granate dapat digunakan sebagai vermicide,
membantu dengan diare dan disentri. Buah delima dapat dikonsumsi sebagai agen
pelangsing dan mesin cuci darah selama menstruasi. Sebagai solusi pelangsing
untuk ibu kelahiran baru, buah delima yang direbus bersama dengan akar buah
rambutan, buah langsat (duku), pepaya, akar alang-alang, dan manggis. Jus
diperoleh dari mendidih bahan-bahan ini
kemudian dikonsumsi untuk 40 hari untuk
membantu mendapatkan bentuk tubuh pasca-
kerja lebih ramping
Beautycare. Ekstrak kulit delima digunakan
sebagai astringent. Zat adalah suatu bahan kimia
agent yang cenderung mengecilkan atau
membatasi jaringan tubuh. Properti ini membuat kulit delima sangat berguna
untuk keperluan wajah, biasanya untuk mengurangi keriput. Hal ini juga biasanya
dikombinasikan dengan perawatan lain untuk membantu dengan jerawat. Delima
juga sering digunakan sebagai sampo untuk rambut dilanda ketombe.
C. Daftar Pustaka
Departemen Perdagangan Republik Indonesia. 2009. Handbook of Comodity
Profile “Indonesian Herbal, The Traditional Therapy”. Trade Research
and Development Agency Ministry of Trade; Republic of Indonesia