LISTRIK STATIS
Oleh
Oleh :
RIZKI
17033154
JURUSAN FISIKA
2020
B. Hukum Coulomb
1. Pengertian Hukum Coulomb
Ilmu Listrik dan Ilmu Elektronika adalah sebuah ilmu yang mempelajari mengenai
fenomena fisika yang berhubungan pada aliran muatan listrik. Muatan listrik adalah muatan
dasar yang berada pada suatu benda, yang membuat sebuah benda tersebut mengalami gaya
pada benda lain yang juga mempunyai muatan listrik dan berada dalam jarak yang sangat
berdekatan. Satuan Muatan Listrik ialah Coulomb yang umumnya dilambangkan
menggunakan huruf C. Sedangkan pada Muatan Listrik dilambangkan dengan huruf Q pada
Rumus-rumus Elektronika.
Istilah Coulomb berasal dari seorang ahli fisika Perancis yang menjadi penemunya
bernama Charles Augustin de Coulomb, bahwa dalam teorinya berisikan Muatan listrik pada
dasarnya terdiri dari dua jenis yakni muatan positif (+) dan muatan negatif (-). Pada dua
muatan tersebut akan terjadi sebuah interaksi tarik menarik dalam muatan yang berbeda jenis
sedangkan akan terjadi interaksi tolak-menolak antara muatan yang sama jenis. Teori itulah
sampai saat ini dikenal dengan Hukum Coulomb (Coulomb Law). Hukum Coulumb ini lah
pertama kali dipublikasikan pada tahun 1784 oleh Charles Augustin de Coulumb seorang ahli
fisika berasal dari negara Perancis.
2. Bunyi Hukum Coulomb
Dari hasil percobaan yang telah dilakukan oleh Charles Augustin de Coulomb, yang
mengatakan bahwa:
Besarnya gaya tarik-menarik dan tolak-menolak oleh dua benda yang mempunyai muatan
listrik sejenis akan berbanding lurus pada muatan masing-masing benda dan berbanding
terbalik pada kuadrat jarak pada dua benda tersebut.
Pada saat dua muatan sejenis didekatkan satu sama lain, maka akan terdapat gaya
yang saling tolak menolak yang mencegah kedua muatan tersebut bersatu. Namun berbeda
dengan dua buah muatan yang berbeda muatan ketika didekatkan akan muncul gaya saling
tarik-menarik. Gaya tarik-menarik dan tolak-menolak ini sering disebut dengan gaya
elektrostatis.
Pertanyaan Charles Augustin de Coulomb saat ini telah dikenal dengan Hukum
Coulomb dengan persamaan sebagai berikut:
Keterangan:
F = Gaya tarik-menarik atau tolak-menolak pada satuan Newton (N)
Q1 = Besar muatan pertama pada satuan Coulomb (C)
Q2 = Besar muatan kedua pada satuan Coulomb (C)
r = Jarak antara 2 benda muatan pada satuan meter (m)
k = Konstanta pembanding besarnya adalah 9 × 10 pangkat 9 Nm2/C2
C. Medan listrik
1. Pengertian Medan Listrik
Medan listrik adalah efek yang ditimbulkan oleh adanya muatan listrik, seperti
elektron, ion atau proton dalam ruangan yang ada di sekitarnya. Medan listrik memiliki
satuan N/C (dibaca Newton/coulomb).
Medan listrik dipelajari di bidang elektronika yang telah memanfaatkan medan listrik
ini dalam kawat konduktor (kabel). Sedangkan pengertian yang lain, medan listrik adalah
ruangan di sekitar benda bermuatan listrik, di mana jika suatu benda bermuatan listrik berada
di dalam ruangan tersebut akan mendapat gaya listrik (gaya Coulomb).
Medan listrik ini juga termasuk medan vektor, sehingga untuk menyatakan arah
medan listrik dinyatakan sama dengan arah gaya yang dialami oleh muatan positif jika berada
dalam sembarang tempat di dalam medan tersebut.
Adapun arah medan listrik yang ditimbulkan benda bermuatan positif dinyatakan
keluar dari benda, sedangkan arah medan listrik yang ditimbulkan benda bermuatan negatif
dinyatakan masuk ke benda.
Untuk menggambarkan medan listrik digunakan garis-garis gaya listrik, yaitu garis
lengkung yang dibayangkan sebagai intasan yang ditempuh oleh muatan positif yang
bergerak dalam medan listrik Dan Garis gaya listrik tidak mungkin berpotongan, Karena
garis gaya listrik merupakan garis khayal yang berawal dari benda bermuatan positif dan
akan berakhir di benda yang bermuatan negatif. Gambar berikut ini menggambarkan garis-
garis gaya listrik di sekitar benda bermuatan listrik.
Keterangan:
E = kuat medan listrik (N/C)
F = gaya coulomb (F)
q = muatan uji (C)
Dari arah kuat medan listrik yang dialami muatan uji bergantung pada jenis muatan
uji dan muatan sumber. Jika positif dan negatif bertemu maka akan tarik menarik namun jika
jenis muatannya sama akan tolak menolak. Berikut ilustrasi selengkapnya:
Apabila Diketahui rumus gaya coulomb antara muatan sumber Q dengan muatan uji q adalah:
Besar kuat medan listrik yang dialami oleh B adalah merupakan resultan vector dari E1 dan
E2, dirumuskan:
Hal yang harus diperhatikan dalam menggunakan rumus diatas yaitu jenis muatan sumber
dan muatan uji. Hal tersebut dapat menentukan (+) dan (–) dari medan listrik yang dialami.
Resultan Medan Listrik yang Tidak Segaris
Dari gambar di atas, titik A berada dalam pengaruh medan listrik dari muatan Q 1 dan
Q2, sehingga antara titik Q1, A, dan Q2 membentuk sebuah sudut apit dengan nilai tertentu.
Kemudian Total kuat medan listrik yang dialami oleh titik A adalah resultan dari vector E 1
dan E2. Untuk menentukan besarnya digunakan rumus resultan vektor.
Muatan q2 terletak pada titik T dalam medan listrik yang dihasilkan oleh muatan q 1. Jarak
antara titip T yang ditempai muatan q1 dengan muatan q2 adalah r.
Besarnya Energi potensial EP yang dimiliki oleh muatan q2 di titik T yang berjarak r dari
muatan q1 dapat dinyatakan dengan persamaan rumus berikut:
( q 1 x q 2)
EP=k
r
Keterangan:
EP = energi potensial di suatu titik T dalam medan listrik (Joule)
k = Konstanta = 9 × 109 Nm2/C-2
q1 = muatan listrik sebagai sumber medan listrik (Coulumb)
q2 = muatan listrik di suatu titik T dalam medan lsitrik (Coulumb)
r = jarak titik T ke muatan q1 (m)
2. Potensial Listrik
Energi potensial EP per satuan muatan positif disebut potensial listrik, dan diberi
lambang dengan huruf kapital V.
Perhatikan gambar berikut:
Potensial listrik pada suatu titik T dalam medan listrik yang berjarak r dari muatan q1
dinyatakan dengan persamaan rumus berikut:
EP
VP
q2
Substitusikan persamaan Energi potensial EP ke persamaan potensial listrik VP
sehingga persamaan rumusnya menjadi seperti berikut:
1
VP=
( q )
k × (q × q )
2
1 2
r
Dengan demikian, potensial listrik VP di titip T dapat dinyatakan dengan persamaan berikut
q1
VP=k
r
Keterangan:
VP = potensial listrik di suatu titik T (Joule/Coulomb = volt)
Dari persamaannya diketahui bahwa potensial listrik VP di titik T hanya tergantung
pada muatan q1 dan jarak r, tidak tergantung pada muatan q2. Ini artinya potensial listrik di
titik T adalah nilai potensial listrik dari muatau q1, bukan potensial listrik dari muatan q2.
Dengan demikian, Walaupun muatan q2 diletakan tepat di titik T, namun nilai potensi listrik
VP dari muatan q1 di titik T tidak akan terpengaruh.
E. Kapasitor
Kapasitor adalah sebuah benda yang dapat menyimpan muatan listrik. Benda ini
terdiri dari dua pelat konduktor yang dipasang berdekatan satu sama lain tapi tidak sampai
bersentuhan. Benda ini dapat menyimpan tenaga listrik dan dapat menyalurkannya kembali,
kegunaannya dapat kamu temukan seperti pada lampu flash pada camera, juga banyak
dipakai pada papan sirkuit elektrik pada komputer yang kamu pakai maupun pada berbagai
peralatan elektronik.
Kapasitor [C] gambaran sederhananya terdiri dari dua keping sejajar yang memiliki
luasan [A] dan dipisahkan dengan jarak yang sempit sejauh [d]. Seringkali kedua keping
tersebut digulung menjadi silinder dengan sebuah insulator atau kertas sebagai pemisah
kedua keping. Pada gambar rangkaian listrik, simbolnya dinotasikan dengan:
[Simbol]
Berbagai tipe kapasitor, (kiri) keping sejajar, (tengah) silindris, (kanan) gambar
beberapa contoh asli yang digunakan pada peralatan elektronik.
Walaupun memiliki fungsi yang hampir sama, namun baterai berbeda dengan
kapasitor. Kapasitor berfungsi hanya sebagai penyimpan muatan listrik sementara, sedangkan
baterai selain juga dapat menyimpan muatan listrik, baterai juga merupakan salah satu
sumber tegangan listrik. Karena baterai perbedaan itu, baterai juga memiliki simbol yang
berbeda pada rangkaian listrik. Simbol baterai dinotasikan dengan:
[Simbol baterai]
Contoh penggunaan kedua simboltersebut pada rangkaian listrik:
Dimana:
C = kapasitansi (F, Farad) (1 Farad = 1 Coulomb/Volt)
Q = muatan listrik (Coulomb)
V = beda potensial (Volt)
Nilai kapasitansi tidak selalu bergantung pada nilai dan . Besar nilai kapasitansi
bergantung pada ukuran, bentuk dan posisi kedua keping serta jenis material pemisahnya
(insulator). Nilai usaha dapat berupa positif atau negatif tergantung arah gaya terhadap
perpindahannya. Untuk jenis keping sejajar dimana keping sejajar memiliki luasan [A] dan
dipisahkan dengan jarak [d], dapat dinotasikan dengan rumus:
Dimana:
A = luasan penampang keping (m2)
d = jarak antar keping (m)
Kapasitor menyimpan energi dalam bentuk medan listrik. Besar energi [W] yang tersimpan
pada dapat dicari menggunakan rumus:
Dimana:
W = jumlah energi yang tersimpan dalam kapasitor (Joule)
Dua kapasitor atau lebih dapat disusun secara seri maupun paralel dalam satu
rangkaian listrik. Rangkaian seri memiliki sifat-sifat yang berbeda dengan rangkaian paralel.
Berikut diberikan tabel sifat-sifatnya pada rangkaian seri dan paralel.