Disusun Oleh:
NIM : P07120217077
Semester : VI
Kelompok :F
D. Faktor Predisposisi
1. Faktor yang mempengaruhi harga diri, termasuk penolakan orang tua,
harapan orang tua yang tidak realistis.
2. Faktor yang mempengaruhi penampilan peran, yaitu peran yang sesuai
dengan jenis kelamin, peran dalam pekerjaan dan peran yang sesuai
dengan kebudayaan.
3. Faktor yang mempengaruhi identitas diri, yaitu orang tua yang tidak
percaya pada anak, tekanan teman sebaya dan kultur social yang berubah.
E. Faktor Presipitasi
Faktor presipitasi terjadinya harga diri rendah adalah hilangnya
sebagian anggota tubuh, berubahnya penampilan atau bentuk tubuh, mengalami
kegagalan, serta menurunnya produktivitas. Gangguan konsep diri : harga
diri rendah ini dapat terjadi secara situasional maupun kronik.
1. Situasional
Gangguan konsep diri : harga diri rendah yang terjadi secara situasional
bisa disebabkan oleh trauma yang muncul secara tiba- tiba misalnya
harus dioperasi, mengalami kecelakaan, mejadi korban perkosaan, atau
menjadi narapidana sehingga harus masuk penjara.
2. Kronik
Gangguan konsep diri : harga diri rendah kronis biasanya sudah
berlangsung sejak lama yang dirasakan klien sebelum sakit atau sebelum
dirawat. Klien sudah memiliki pikiran negatif sebelum dirawat dan
menjadi semakin meningkat saat dirawat.
F. Akibat (Effect)
Harga diri rendah kronis dapat beresiko terjadinya isolasi sosial. Isolasi
sosial merupakan percobaan untuk menghindari interaksi dengan orang
lain, menghindari hubungan dengan orang lain (Keliat, 2017). Isosial sosial
dapat mengakibatkan perubahan persepsi sensori: halusinasi yang pada
akhirnya menyebabkan resiko tinggi perilaku kekerasan.
1. Rasa bersalah.
2. Adanya penolakan.
3. Marah, sedih dan menangis.
4. Perubahan pola makan, tidur, mimpi, konsentrasi dan aktivitas.
5. Mengungkapkan tidak berdaya.
6. Apatis, ekspresi sedih, afek tumpul.
G. Mekanisme Koping
Data Minor :
DS : Klien mengatakan malas, putus asa, ingin mati.
DO : Klien malas-malasan, produktivitas menurun
III. RENCANA TINDAKAN KEPERAWATAN JIWA
Pasien Keluarga
SP 1 SP 1
SP 2
SP 3
Mengevaluasi jadwal kegiatan Membantu keluarga membuat
harian pasien jadwal aktivitas di rumah
termasuk minum obat
Melatih kemampuan kedua
Menganjurkan pasien MO
DAFTAR PUSTAKA
Fitria, N. (2016). “Prinsip Dasar dan Aplikasi Penulisan Laporan Pendahuluan dan
Strategi Pelaksanan Tindakan Keperawatan (LP dan SP) unSP 7
Diagnosis Keperawatan Jiwa Berat bagi Program S-1 Keperawatan”.
Jakarta: Salemba Medika.
Fajariyah, Nur. 2012. “Asuhan Keperawatan dengan Gangguan Harga Diri Rendah”.
Jakarta: CV Trans Info Media.
Keliat, B. A. (2017). “ Asuhan Keperawatan Pada Klien Gangguan Orientasi
Realita”s. Jakarta: EGC.
Maramis, F. W. (2015). “ Catatan Ilmu Kedokteran Jiwa”. Surabaya: Airlangga
University Press.
Yosep, I. (2015). “Keperawata Jiwa”. Bandung: Refik Adi.