Anda di halaman 1dari 8

MAKALAH MENINGKATKAN KUALITAS TIDUR

LANSIA YANG MENGALAMI INSOMNIA

disusun oleh

Nama : Angelina Sekar A. A. (201923041)


Diana Rhenata M. D. (201923049)
Maria Dominica E. (201923061)
Nur Zahra Ikaputri A. (201923068)
Yolanda Ayudya W. (201923077)
Kelas / Prodi : I B / Sarjana Keperawatan
Mata kuliah : Keperawatan Dasar I

Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Panti Rapih


Yogyakarta
2020
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena dengan
segala kuasa-Nyalah penulis akhirnya bisa menyusun makalah yang berjudul
“Meningkatkan Kualitas Tidur Lansia yang Mengalami Insomnia” ini sesuai dengan waktu
yang telah ditentukan.
Rasa terima kasih penulis ucapkan kepada :
1. Ibu Fransisca Anjar Rina S., M.Kep., Ns.Sp.Kep.M.B. selaku dosen pengampu dan
koordinator mata kuliah
2. Ibu Ch. Ririn Widianti, M.Kep., Ns.Sp.Kep.An. selaku dosen pengampu
3. Ibu Dita Hanna Febriani, S.Kep., Ns., MS. selaku dosen pengampu
4. Orang tua yang telah memberikan dukungan dalam pengerjaan makalah ini
5. Rekan-rekan yang telah membantu dalam pengerjaan makalah ini
Penulis sangat berharap agar makalah ini memberi banyak manfaat bagi para
pembaca terutama pada penderita insomnia pada lansia sehingga mereka pun memiliki
jalan keluar atas permasalahan yang tengah dihadapinya. Penulis juga sangat
mengharapkan masukan, kritikan, serta saran dari semua pihak agar makalah ini bisa
menjadi lebih sempurna.

Yogyakarta, 5 Januari 2020

Kelompok 1
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR...............................................................................................
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar belakang......................................................................................................
1.2 Tujuan..................................................................................................................
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Problem................................................................................................................
2.2 Intervention..........................................................................................................
2.3 Comparasion........................................................................................................
2.4 Outcome...............................................................................................................
BAB III KESIMPULAN DAN SARAN
3.1 Kesimpulan..........................................................................................................
3.2 Saran.....................................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Menurut Wordls Health Organization (WHO), orang lanjut usia menurut tingkatan
usia lanjut yakni usia pertengahan (45-59), usia lanjut (60-74 tahun), usia lanjut tua (74-84
tahun), usia sangat tua (>84 tahun) (Nur Chasanah, 2017). Indonesia merupakan salah satu
negara berkembang dengan jumlah penduduk yang berusia 60 tahun ke atas semakin
meningkat dari tahun ke tahun. Hasil sensus penduduk tahun 2010, menunjukkan bahwa
Indonesia termasuk dalam lima negara dengan jumlah penduduk lanjut usia terbanyak di
dunia yang mencapai 18,1 juta jiwa atau 7,6% dari total penduduk. Badan Pusat Statistik
(2013), memproyeksikan jumlah penduduk lanjut usia diperkirakan akan meningkat
menjadi 27,1 juta jiwa pada tahun 2020, 33,7 juta jiwa pada tahun 2025, dan 48,2 juta jiwa
pada tahun 2035 (Kemenkes RI, 2016).
Usia merupakan faktor yang berpengaruh terhadap kualitas tidur. Seiring dengan
bertambahnya usia, keluhan kualitas tidur semakin meningkat. Kebanyakan lansia berisiko
mengalami gangguan tidur, salah satunya adalah insomnia dimana mereka tidak mampu
untuk tidur walaupun ada keinginan untuk melakukannya. Gangguan tidur yang banyak
dialami oleh lansia sampai sejauh ini kurang mendapat perhatian secara serius, ini
disebabkan karena sebagian orang menganggap perubahan pola tidur sebagai bagian yang
normal dari proses penuaan.
Tidur merupakan salah satu fenomena dasar yang penting bagi kehidupan manusia.
Kurang lebih dari kehidupan manusia dijalankan dengan tidur. Menurut Nur Chasanah
(2017), proses degenerasi pada lansia menyebabkan waktu tidur yang efektif semakin
berkurang dan menyebabkan tidak tercapainya kualitas tidur yang adekuat sehingga
menyebabkan berbagai macam keluhan tidur. Ketidakcukupan kualitas tidur dapat
menyebabkan rusaknya memori dan kemampuan kognitif. Apabila hal ini terus berlanjut
hingga bertahun-tahun, dapat berdampak pada tekanan darah tinggi, stroke, serangan
jantung, hingga masalah psikologis serta depresi dan gangguan perasaan lain. Apabila hal
ini berlangsung pada waktu yang lama, dapat menyebabkan seseorang mengalami kurang
tidur yang mengakibatkan risiko penyakit yang dideritanya. Kualitas tidur baik buruk
seseorang terutama pada lansia sangat berkaitan dengan kualitas hidupnya.
Secara fisiologis, jika seseorang tidak mendapatkan tidur yang cukup dapat
menimbulkan efek seperti pelupa, konfusi, disorientasi, dan menurunnya daya tahan tubuh
sehingga berpeluang terhadap munculnya sejumlah penyakit. Sedangkan secara
psikologis, jika seseorang tidak mendapat tidur yang cukup memungkinkan seseorang
tidak mengalami perasaan sejahtera serta energi psikis dan kewaspadaan untuk
menyelesaikan tugasnya sehingga berpengaruh pada tingkat produktivitas mereka (Stanley,
2007).
Dari telaah jurnal yang sudah kami cari, kami menemukan ada beberapa cara untuk
meningkatkan kualitas tidur pada lansia yang mengalami insomnia, antaralain dengan
melakukan senam lansia secara rutin, latihan relaksasi otot progresif, mengkonsumsi madu,
mengkonsumsi susu formula yang mengandung tryptophan, dan terapi tawa.

1.2 Tujuan
Untuk membandingkan keefektifan beberapa metode yang dilakukan untuk meningkatkan
kualitas tidur pada lansia yang mengalami insomnia.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Problem
Kesulitan tidur terhadap lansia yang mengalami insomnia.

2.2 Intervention
Intervensi yang digunakan untuk meningkatkan kualitas tidur pada lansia adalah dengan
senam rutin, latihan relaksasi otot progresif, mengkonsumsi madu, mengkonsumsi susu
formula yang mengandung tryptophan, dan terapi tawa.

2.3 Comparasion

2.4 Outcome
BAB III
KESIMPULAN DAN SARAN

3.1 Kesimpulan
3.2 Saran
DAFTAR PUSTAKA

Chasanah, Nur. 2017. Hubungan Kualitas Tidur dengan Kualitas Hidup pada Lansia di
Kelurahan Karangasem Kecamatan Laweyan Surakarta

Anda mungkin juga menyukai