BAB I Filosofi Perencanaan
BAB I Filosofi Perencanaan
PENDAHULUAN
Kuat berarti kemampuan nominal struktur harus lebih besar dari beban yang bekerja. hal ini
sudah tercantum pada SNI 2847 2013 pasal 9 yang dapat diartikan bahwa kuat rencana harus
lebih besar atau sama dengan kuat perlu ( φR≥U ). Dimana:
Faktor reduksi (Ф) sebagai faktor keamanan untuk mengantisipasi penyimpangan-
penyimpangan yang mungkin terjadi dalam pelaksanaan di lapangan, mempertimbangkan hal-hal
berikut:
1. Kemungkinan terjadinya penurunan kekuatan dari komponen struktur yang telah di
rencanakan. Biasanya disebabkan oleh variasi material beton, perbedaan beton di lokasi
pengecoran dan beton benda uji, serta pengaruh susut, tegangan sisa dan kelangsingan kolom
2. Ketilitian dalam mendisain dimensi member yang biasanya disebabkan oleh kesalahan
ukuran dimensi geometri dan penempatan tulangan.
3. Tingkat duktilitas dan kestabilan dari member yang di bebani
4. Pentingnya member dalam suatu struktur bangunan
Kuat Nominal (R) adalah kekuatan komponen struktur atau penampang yang dihitung
berdasarkan ketentuan atau asumsi metode perencanaan sebelum dikalikan faktor reduksi
kekuatan yang sesuai.
ФPn Pu
ФMn Mu
ФVn Vu
ФTn Tu
Layak berarti struktur/elemen struktur memiliki lendutan, simpangan dan retakan dalam
batas toleransi yang ada. Diperlukan kontrol lendut dan kontrol retak (kontrol serviceability)
untuk kenyamanan penghuni struktur tersebut.
Selain harus memenuhi kriteria diatas suatu struktur atau elemen struktur yang dirancang
untuk tahan terhadap gempa dan berada pada wilayah gempa 5-6 sangat cocok menggunakan
desain struktur jenis open frame atau Sistem Rangka Pemikul Momen dengan metode in-elastis
(struktur didesain dapat mengalami kondisi plastis sampai akhirnya rusak/runtuh) dan tidak
didesain untuk dapat menahan beban gempa tanpa mengalami kerusakan (elastis) karena akan
dibutuhkan kolom yang sangat besar dan membutuhkan biaya yang sangat mahal, tetapi daerah-
daerah yang mengalami keruntuhan/kerusakan dapat dibatasi agar dapat meminimalisir adanya
korban jiwa.
Dimana Mnc adalh momen nominal kolom, sedangkan Mnb adalah momen nominal balok.
Menurut Pasal 3.53 SNI-1726:2012 tercantum 3 jenis SRPM yaitu SRPMB (Biasa),
SRPMM (Menengah), SRPMK (Khusus). Wilayah gempa 5 dan 6 dinamakan SRPMK dan harus
memenuhi persyaratan disain pada Pasal 23.2 sampai dengan 23.7 disamping pasal – pasal
sebelumnya yang masih berlaku.