KATA PENGANTAR
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang ……………………………………………………………
BAB II PEMBAHASAN
2.1 Kajian Teori …………………………………………………………………
BAB IV KESIMPULAN
4.1 Kesimpulan
DAFTAR PUSTAKA
Kata Pengantar
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya sehingga saya
dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul konflik manajemen ini tepat pada waktunya.
Adapun tujuan dari penulisan dari makalah ini adalah untuk memenuhi tugas dari Ibu Tri
Prihatini pada bidang studi pengantar manajemen. Selain itu, makalah ini juga bertujuan
untuk menambah wawasan tentang konflik manajemen bagi para pembaca dan juga bagi
penulis.
Saya mengucapkan terima kasih kepada ibu Tri Prihatini selaku dosen bidang studi
pengantar manajemen yang telah memberikan tugas ini sehingga dapat menambah
pengetahuan dan wawasan sesuai dengan bidang studi yang saya tekuni.
Saya juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membagi sebagian
pengetahuannya sehingga saya dapat menyelesaikan makalah ini.
Mohon maaf bila masih banyak kekurangan dalam pembuatan makalah ini.
1. Konflik
Konflik berasal dari kata kerja latin configere yang berarti saling memukul. Secara
sosiologis, konflik diartikan sebagai suatu proses social di antara dua orang atau lebih
(bisa juga kelompok) di mana salah satu pihak berusaha menyingkirkan pihak lain
dengan menghancurkannya atau membuatnya tidak berdaya.
Menurut Kartini Kartono arti kata ini mengacu pada semua bentuk benturan,
tabrakan, ketidaksesuain, ketidakserasian, pertentangan, perkelahian, oposisi, dan
interaksi-interaksi yang antagonis bertentangan.
Macam-macam Konflik
Akibat-akibat Konflik
Konflik dapat berakibat negatif maupun positif tergantung pada cara mengelola konflik
tersebut.
Akibat negatif
• Menghambat komunikasi.
• Mengganggu kohesi (keeratan hubungan).
• Mengganggu kerjasama atau “team work”.
• Mengganggu proses produksi, bahkan dapat menurunkan produksi.
• Menumbuhkan ketidakpuasan terhadap pekerjaan.
• Individu atau personil menga-lami tekanan (stress), mengganggu konsentrasi, menimbulkan
kecemasan, mangkir, menarik diri, frustrasi, dan apatisme.
Contoh Kasus :
1. Dua bagian pemasaran komputer yang saling bersaing dalam satu organisasi, dimana kedua
bagian tersebut siapakah yang pertama mencapai atau memenuhi keuota penjualan yang paling
banyak. Konflik disini lebih banyak disebabkan oleh sifat dasar manusia yang lebih cenderung
tidak pernah merasa puas akan apa yang dia telah raih. Sifat-sifat dasar yang tadi dipacu dengan
adanya persaingan maka akan menjadi lebih memanas.
Satu hal yang dapat kita simpulkan bahwa, dalam berorganisasi antar individu
banyak sekali gesekan-gesekan yang terjadi karena karakteristik individu yang berbeda-
beda. Dalam hal berorganisasi kita memerlukan sikap-sikap yang keras dalam
menentukan alur organisasi dan sikap-sikap kepemimpinan yang tegas sesuai yang telah
kita bahas sebelumnya.
Sumber :
http://rajapresentasi.com/2009/05/manajemen-konflik-cara-mengelola-konflik-secara-efektif/
http://dinny182.multiply.com/journal/item/2?&show_interstitial=1&u=%2Fjournal%2Fitem
http://ashokablog.blogspot.com/2012/01/manajemen-konflik-dalam-hal.html