Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa atas segalanya sehingga saya dapat
menyelesaikan penyusunan Makalah ini dalam bentuk maupun isinya yang sangat sederhana.
Semoga Makalah ini dapat dipergunakan sebagai salah satu acuan, petunjuk maupun pedoman
bagi pembaca dalam administrasi pendidikan dalam profesi keguruan.
Harapan saya semoga Makalah ini membantu menambah pengetahuan dan pengalaman
bagi para pembaca, sehingga saya dapat memperbaiki bentuk maupun isi Makalah ini sehingga
kedepannya dapat lebih baik. Makalah ini saya akui masih banyak kekurangan karena
pengalaman yang saya miliki sangat kurang. Oleh kerena itu saya harapkan kepada para pembaca
untuk memberikan masukan-masukan yang bersifat membangun untuk kesempurnaan Makalah
ini.
Sorong, 10 Oktober 2014
STEVENLY. M. RANTUNG
Penulis
i
DAFTAR ISI
Kata Pengantar.......................................................................................................... i
Daftar Isi.................................................................................................................. ii
BAB I PENDAHULUAN
Latar Belakang Masalah.......................................................................................... iv
Rumusan Masalah................................................................................................... iv
Tujuan Pembuatan Makalah.................................................................................... iv
BAB II PEMBAHASAN
2.1. Mesin Bubut........................................................................... 1
2.1.1. Konstruksi Mesin Bubut ........................................................................ 1
2.1.2. Operasi Bubut ....................................................................................... .3...........
2.1.3. Pengerjaan Tepi (Facing)........................................................................ 3
2.1.4. Pembubutan Tirus .................................................................................. 3
2.1.5. Memotong Ulir ....................................................................................... 4
2.1.6. Mesin Bubut Turet ................................................................................. 5
2.1.7. Mesin Bubut Turet Horisontal ............................................................... 5
2.1.8. Perbedaan Antara Mesin Bubut Turet Dengan Mesin Bubut Biasa ...... 6
2.1.9. Prinsip Pahat Dan Perpahatan ................................................................ 6
2.1.10. Mesin Bubut Turet Horisontal Otomatis............................................... 7
2.1.11 Mesin Bubut Turet Vertikal .................................................................. 7
2.1.12 Mesin Bubut Stasiun Jamak Vertikal Otomatis .................................... 8
2.1.13. Mesin Bubut Otomatis ......................................................................... 8
2.1.14. Mesin Bubut Duplikat .......................................................................... 8
2.1.15. Mesin Ulir Otomatis ............................................................................. 9
2.1.15.1. Mesin Ulir Jenis Swis ........................................................................ 9
2.1.15.2 Spindel Banyak Otomatis .................................................................. 9
2.1.16. Fris Pengebor Vertikal ....................................................................... 10
2.2. Mesin Bor
2.2.1. Definisi Dan Fungsi Mesin Bor............................................................ 10
2.2.2. Jenis-Jenis Mesin Bor............................................................................ 11
BAB III PENUTUP
3.1. Kesimpulan .................................................................................................... 16
3.2. Saran............................................................................................................... 17
iii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Beberapa aktivitas dalam proses produksi mulai dari pengawasan, design produk,
pemakaian alat-alat mulai dari alat pelindung diri hingga alat kerja yang digunakan
mempengaruhi pada produk yang dihasilkan. Untuk mendapatkan produksi yang baik
dibutuhkan pekerja yang handal tentunya (mengerti dan memahami cara penggunaan alat kerja)
dan juga yang tak kalah penting keselamatan saat menjalankan pekerjaan. Maka dengan ini
penulis ingin menyajikan sedikit ilmu tentang Mesin Bubut dan Mesin Bor. Dengan adanya
makalah ini diharapkan dapat membantu untuk pemahaman lebih lanjut tentang Mesin Bubut dan
Mesin Bor.
1.2. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas, maka dapat ditarik sebuah permasalahan, yaitu :
1. bagaimana cara kerja mesin bubut dan mesin bor?
3. Bagaimana cara mengoperasikan mesin bubut dan mesin bor sesuai dengan kegunaannya.
BAB II
PEMBAHASAN
Ketirusan luar yang teliti dapat dipotong pada sebuah pembubut dalam beberapa cara:
1. Mesin kendali numeris yang dapat memotong kerucut sebagai hal yang biasa.
2. Dengan perlengkapan membubut tirus. Dibautkan pada punggung mesin bubut dan mempunyai
batang pemandu yang dapat dikunci pada sudut atau ketirusan yang diinginkan. Ketika kereta
luncur bergerak sebuah peluncur diatas batang pahat bergerak masuk dan keluar, sesuai dengan
penguncian dari batang. Ketirusan ini distandardisasi dalam satuan Inggris yaitu (0,60235 in. tiap
foot), Brown dan Sharp (1/2 in. tiap foot), Jarno dan Reed (0,6 in. tiap foot), dan pena tirus (1/4
in. tiap foot). Konversi diberikan dalam milimeter dan presentase, yang ekivalen karena
ketirusan adalah tanpa satuan di dalam satuan SI.
3. Perletakan majemuk pada kereta luncur bubut seperti diperlihatkan pada gambar 5. Mempunyai
dasar bulat dan dapat diputar ke sembarang sudut yang diinginkan dari benda kerja. Pahat
kemudian dihantarkan kedalam benda kerja dengan tangan. Metode ini untuk ketirusan pendek.
4. Penguncian pusat ekor tetap yang digeser. Kalau ekor tetap digeser secara horisontal dari sumbu
sebesar 6,4 mm untuk batang silinder sepanjang 305 mm, akan diperoleh ketirusan 0,0416
mm/mm (4,16%). Jadi ketirusan juga ditentukan oleh panjang silinder yang dibubut.
2.1.8. Perbedaan Antara Mesin Bubut Turet Dengan Mesin Bubut Biasa
Perbedaan utamanya adalah bahwa mesin bubut turet disesuaikan untuk pekerjaan
produksi yang banyak sedangkan mesin bubut biasa terutama digunakan untuk berbagai
pekerjaan, untuk pembubut ruang perkakas atau kerja tunggal. Ciri ciri mesin bubut turet yang
membuatnya dipakai untuk produksi banyak adalah:
1. Perkakas bisa distel pada turet untuk pekerjaan berurutan.
2. Setiap stasiun dilengkapi dengan penghenti atau penggerak hantaran sehingga masing-masing
pemotongan oleh pahat adalah sama dengan pemotongan sebelumnya.
3. Pemotongan majemuk dapat diambil dari stasiun yang sama pada saat yang sama, misalnya
pembubutan atau pemboran lubang sebanyak dua buah atau lebih.
4. Pemotongan kombinasi dapat dibuat yaitu pahat pada peluncur menyilang (cross slide) dapat
digunakan bersamaan dengan pahat pada turet yang lagi memotong.
5. Kekakuan pada pemegang benda kerja atau pahat harus dibuat pada mesin untuk pekerjaan
majemuk atau pemotongan kombinasi.
6. Mesin bubut turet mungkin dilengkapi dengan berbagai perlengkapan seperti pembuatan tirus,
pembuatan ulir dan pekerjaan duplikasi dan bisa dikontrol dengan pita/kaset.
Dalam produksi adalah penting bahwa pekerjaan dilakukan sesingkat mungkin. Waktu
yang dihabiskan dalam produksi adalah: waktu penyetelan, penanganan benda kerja, penanganan
mesin, dan waktu pemotongan.
Waktu penyetelan dapat dikurangi dengan menyiapkan semua pahat yang diperlukan
dalam kondisinya dan siap dipakai.
Waktu penanganan benda kerja yaitu waktu yang dipakai dalam memasang atau
melepaskan benda kerja. Hal ini sangat tergantung kepada piranti pemegang benda kerja. Untuk
pekerjaan batang maka waktu ini dikurangi dengan menggunakan leher stok batang.
Waktu penanganan mesin adalah waktu yang diperlukan dalam memasang masing-
masing perkakas pada tempatnya. Bisa dikurangi dengan menempatkan perkakas pada posisi dan
urutan yang benar sehingga memudahkan penggunaannya atau dengan melakukan pemotongan
kombinasi atau jamak, jika memungkinkan.
Waktu potong untuk suatu operasi dikendalikan oleh penggunaan yang benar atas
perkakas potong, kecepatan dan hantaran. Pemotongan kombinasi bisa menghemat waktu
potong. Pemotongan kombinasi menunjukkan penggunaan serentak dari pahat peluncur dan
turet.
1. Stok batang dimajukan terhadap penghenti stok kombinasi dan gurdi awal.dan diapitkan ke leher.
Gurdi awal dimajukan dan ujung benda kerja di gurdi/senter.
2. Dibuat lobang pada stok dengan menggurdi sesuai dengan panjang yang diperlukan.
3. Lubang dibor sesuai dengan diameter ulir.
4. Lubang yang digurdi diperbesar dengan peluas lubang (reamer)
5. Alur untuk celah ulir dibuat. Untuk operasi ini digunakan perkakas luncur gerak cepat.
6. Ulirnya dibuat dengan sebuah tap yang dipegang oleh kopling tap dan pemegang die.
BAB III
PENUTUP
3.1. Kesimpulan
Mesin bubut masih tetap menduduki tempat utama dan merupakan perkakas yang paling
universal. Mesin bubut digunakan untuk mengerjakan benda-benda silindris. Mesin bubut
terdapat pula berbagai bagian yang memiliki fungsi masing-masing. Terdapat pula bermacam-
macam suku bagian utama, yaitu alas mesin bubut yang merupakan hantaran-hantaran yang
dibuat secara seksama. Kepala tetap, dimana terdapat poros utamayang berongga dan didukung
oleh bantalan dan biasanya mengandung roda gigi supaya poros utama dapat diputar dengan
berbagai macam jumlah putaran. Garis hati dari poros utama terletak tepat sejajar dengan
hantaran panjang alasnya. Pada poros utama dapat dipasang bermacam-macam alat jepit dimana
benda kerja dapat dijepitnya. Misanya sebuah cakar tiga yang memusat sendiri, dimana ketiga
cakar tersebut dipindahkan secara bersama-sama keluar atau kedalam.
Pada sebuah cakar tiga yang memusat sendiri terdapat dua buah pasang cakar, satu
pasang untuk memasang cincin didalam dan satu pasang untuk memasang cincin diluar. Pada
penggantian cakar-cakar harus diperhatikan bahwa setiap pasang dipasang pada alur yang tepat
sesuai dengan tandanya. Benda kerja silindris yang pendek dan tipis dapat dipasang sentries
dengan cepat dan tepat dalam sebuah tang rentang.
Mesin bor adalah suatu jenis mesin gerakanya memutarkan alat pemotong yang arah
pemakanan mata bor hanya pada sumbu mesin tersebut (pengerjaan pelubangan). Sedangkan
Pengeboran adalah operasi menghasilkan lubang berbentuk bulat dalam lembaran-kerja dengan
menggunakan pemotong berputar yang disebut bor dan memiliki fungsi untuk Membuat lubang,
Membuat lobang bertingkatm, Membesarkan lobang,Chamfer.
3.2. Saran
Pada saat melakukan pembubutan jangan mengganggu rekan / teman karna dapat berakibat fatal
pada kesalamatan kerja
Untuk alat penerangan ( lampu ) di lab bengkel khususnya di bagian mesin bubut agar
ditambah lampunya supaya kita bisa lebih teliti dalam mengukur .