Anda di halaman 1dari 15

ASUHAN KEPERAWATAN KESEHATAN JIWA

PADA TN. J DENGAN ISOLASI SOSIAL

DI RUANG ENDRO TENOYO RSJD Dr. AMINO GONDOHUTOMO

PROVINSI JAWA TENGAH

Nama Kelompok :
1. Ilham Rohmannul Hakim (P1337420317070)
2. Irma Islamiyati (P1337420317071)
3. Devi Rahmawati (P1337420317072)
4. M. Hasnan Habib (P1337420317073)

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES SEMARANG

PRODI DIII KEPERAWATAN PEKALONGAN

2019
ASUHAN KEPERAWATAN KESEHATAN JIWA

PADA TN. J DENGAN ISOLASI SOSIAL

DI RUANG ENDROTENOYO RSJD Dr. AMINO GONDOHUTOMO

PROVINSI JAWA TENGAH

Tanggal Masuk RS : 15 Juli 2019

Bangsal Dirawat : Ruang EndroTenoyo

No. Rekam Medik : 0014075

Tanggal Pengkajian : 17 Juli 2019

Sumber Data Lainnya : Pasien, keluarga, rekam medik, perawat, dan tim kesehatan lain.

I. IDENTITAS
Identitas Pasien
1. Nama : Tn. J
2. Umur : 31 Tahun
3. Jenis Kelamin : Laki-laki
4. Alamat : Blora
5. Pekerjaan :-
6. Pendidikan : SMA
7. Diagnosa Medis : Skizofrenia Katatonik
Identitas Penanggung Jawab
1. Nama : Ny. S
2. Umur : 58 Tahun
3. Alamat : Blora
4. Pekerjaan : IRT
5. Hubungan : Ibu

II. RIWAYAT KESEHATAN


A. ALASAN MASUK
Klien berbicara tidak nyambung,dan sering menyendiri.
B. FAKTOR PRESIPITASI
Klien meminta motor namun tidak dibelikan oleh orang tuanya,sehingga
klien mulai diam diri,bicara tidak nyambung,banyak diam,dan sering
melamun.
C. FAKTOR PREDISPOSISI
Klien pertama kali di rawat di RSJ, ± 4 bulan tidak dibelikan
motor,klien mulai tidak mau makan nasi,tidak mau mandi, sehingga klien
dibawa ke orang pintar, hanya bertambah suka meminta uang.
Didalam anggota keluarganya tidak ada yang mempunyai riwayat
gangguan jiwa.
III. FISIK
a. Tanda-Tanda Vital
Tekanan Darah : 150/80 mmHg
Nadi : 98 x/menit
RR : 20 x/menit
Suhu : 36, 5º C
b. Antopometri
Berat Badan : 70 Kg
Tinggi Badan : 168 cm
c. Lain-lain
Klien tidak memiliki keluhan fisik.

IV. PSIKOSOSIAL
1. Genogram

Keterangan :

: Laki- Laki : Meninggal

: Perempuan : Pasien

: Tinggal Serumah
2. Konsep Diri
a. Gambaran Diri atau Citra Tubuh
Klien mengatakan puas dengan kondisi fisiknya. Klien bersyukur dengan
tubuhnya yang sehat dan kuat, klien tidak merasakan kekurangan
mengenai bentuk dan fungsi tubuhnya.
b. Identitas Diri
Klien seorang laki-laki, belum menikah, tidak bekerja, dan saat ini sebagai
seorang pasien.
c. Peran Diri
Klien mencari seorang wanita untuk dijadikan istri, klien akan mencari
pekerjaan, klien saat ini sedang menjalani pengobatan di rumah, sakit
jiwa.
d. Ideal Diri
Klien berharap mendapatkan wanita yang penuh perhatian dan kasih
sayang untuk dijadikannya seorang istri, klien berharap segera pulang dan
mendapatkan pekerjaan.
e. Harga Diri
Klien merasa tidak dihargai dengan kondisi dirinya yang saat ini belum
menikah, tidak memiliki pekerjaan, dan saat ini sedang sakit.
Masalah keperawatan : Harga Diri Rendah

3. Hubungan Sosial
Didalam keluarga klien dekat dengan ibunya, klien seing menceritakan
permasalahannya kepada ibunya. Ibunya adalah tempat klien bercerita,
mengadu, dan meminta bantuan.

4. Spiritual
Klien beragama islam dan ia percaya akan adanya Allah SWT.
V. STATUS MENTAL
1. Penampilan
Klien berpakaian rapi dan sesuai, rambut tertata, klien tampak kusam, lesu dan
kuku bersih.
Masalah keperawatan : Defisit Perawatan Diri
2. Pembicaraan
Lambat.
Klien tidak pernah mulai pembicaraan terlebih dahulu pada lawan bicara.
Klien menjawab pertanyaan seperlunya saja.
Masalah keperawatan : Isolasi Sosial dan Kerusakan Komunikasi Verbal
3. Aktivitas Motorik
Agitasi.
Pergerakan dan berjalan klien relatif lambat, tidak terdapat TIK, grimasem,
maupun tremor. Ketika berbincang-bincang kontak mata klien kurang, lebih
banyak diam ketika ditanya.
Masalah keperawatan : Isolasi Sosial
4. Alam Perasaan
Khwatir.
Klien mengatakan merasa malu ketika bertemu orang lain, selain itu klien
menggap dirinya tidak baik dan buruk oleh lingkungannya.
Masalah keperawatan : Harga Diri Rendah
5. Afek
Datar.
Karena selama interaksi klien banyak diam, menjawab pertanyaan seperlunya.
Terkadang klien langsung pergi kekamar.
Masalah keperawatan : Isolasi Sosial
6. Interaksi Selama Wawancara
Klien kurang kooperatif saat diwawancarai, tidak ada kontak mata. Klien
berbicara saat diberikan pertanyaan oleh perawat, setelah itu klien kembali
diam, mudah dialihkan bila ada klien lain, pembicaraanya tidak jelas.
Masalah keperawatan : Kerusakan Interaksi Sosial
7. Persepsi
Klien mengalami halusinasi pendengaran. Klien mendengar bisikan agar klien
menahan lapar, haus, BAB dan BAK.
Masalah keperawatan :Halusinasi Pendengaran
8. Proses Pikir
Klien sering terlihat melamun, tidak suka memulai pembicaraan. Klien lebih
suka menyendiri. Saat wawancara kontak mata tidak fokus, pembicaraannya
terkadang kurang jelas.
Masalah keperawatan : Gangguan Proses Pikir
9. Isi Pikir
Obsesi.
Klien yakin terhadap halusinasinya.
Masalah keperawatan : Perubahan Proses Pikir
10. Tingkat Kesadaran
Disorientasi Orang.
a. Waktu : klien dapat mengetahui kapan waktu wawancara.
b. Tempat : klien mengetahui saat ini masih diRSJ.
c. Orang : klien sulit mengenal seseorang, jarang memulai perkenalan.

Masalah keperawatan : Gangguan Proses Pikir

11. Memori
Tidak ada gangguan daya ingat, klien dapat mengingat kejadian yang terjadi
pada dirinya.
Masalah keperawatan : Tidak ditemukan
12. Tingkat Konsentrasi
Mudah beralih.
Perhatian klien mudah dialihkan dari satu objek ke objek yang lain.
Masalah keperawatan : Gangguan Proses Pikir
13. Daya Tilik Diri
Gangguan ringan.
Klien mengetahui dirinya berada di RSJ, namun tidak mengetahui mengapa ia
berada disini.
Masalah keperawatan : Kurang Pengetahuan

VI. KEBUTUHAN PERSIAPAN PULANG


1. Makan
Klien mampu mengambil makanannya sendiri, makan tanpa bantuan. Klien
hanya makan lauk pauknya saja tanpa nasi. Klien dapat membereskan dan
membersihkan alat-alat maknnya.
Maslah keperawatan : Perubahan Pemeliharaan Kesehatan
2. BAB/BAK
Klien mengerti dan dapat melakukan BAB/BAK di kamar mandi secara
mandiri.
Masalah keperawatan : Tidak ditemukan
3. Mandi
Klien mandi,gosok gigidan mencuci rambut secara mandiri dengan dorongan
perawat.
Masalah keperawatan : Defisit Perawatan Diri
4. Berpakaian
Klien dapat mengambil, memilih, dan berpakaian secara mandiri. Klien tidak
nampak tidak berhias dan rambut tertata rapi.
Masalah keperawatan : Defisit Perawatan Diri : berhias
5. Istirahat dan Tidur
Klien dapat tidur dengan pulas, klien tidak memiliki gangguan tidur selama
dirawat. Klien tidur pukul 20.00 WIB dan bangun pukul 04.30 WIB.
Masalah keperawatan : Tidak ditemukan
6. Penggunaan Obat
Klien memerlukan bantuan perawat dalam minum obat. Klien tidak tahu jenis
dan manfaat obat yang diminum.
Masalah keperawatan : Kurang Pengatuhan
7. Aktivitas
Klien dapat melakukan kegiatan bersama dengan baik, seperti senam dan
bermain. Namun klien lebih sering berada diamdan kurang komunikasi dengan
temannya.
Masalah keperawatan : Isolasi Sosial
VII. MEKANISME KOPING
a. Adaptif
Klien hanya berbicara seperlunya dengan pasien lain dan perawat.
b. Maladaptif
Ketika menghadapi masalah/tekanan/peristiwa traumatik, klien selalu memikirkan
dan mencari jalan keluarnya sendiri. Jika klien mampu menyelesaikan masalahnya
sendiri akan diselesaikan sendiri. Namun bila tidak mampu klien akan menyendiri.

VIII. MASALAH PSIKOSOSIAL DAN LINGKUNGAN


a. Masalah berhubungan dengan dukungan kelompok
Klien mendapat dukungan dari keluarganya walaupun dirawat diRSJ. Hal ini
dibuktikan datangnya keluarga klien untuk menjenguk.
b. Masalah berhubungan dengan lingkungan
Klien termasuk orang pendiam, klien suka terlihat menyendiri, memiliki
kekurangan dalam berinteraksi dengan orang lain, klien berbicara jika ada yg
mengajak bicara.
Masalah keperawatan : Isolasi Sosial
c. Masalah dengan pendidikan
Klien mengatakan sudah lulus SLTA, klien tidak melanjutkan kejenjang yang
lebih tinggi.
d. Masalah dengan pekerjaan
Klien mengatakan sebelum in belum pernah bekerja, hanya meminta uang kepada
ibunya dan klien merasa malu kondisinya yang tak berguna.
Masalah keperawatan : Harga Diri Rendah
e. Masalah dengan perumahan
Klien mengatakan tinggal serumah dengan ibunya.
f. Masalah dengan pelayanan kesehatan
Klien mengatakan baru pertama kali dirawat diRSJ.

IX. PENGETAHUAN

Klien kurang pengetahuan tentang penyakit jiwa yang klien alami sekarang,
klien belum mengetahui cara pengobatan yang dilakukan, karena kurang pengetahuan
itu cara klien menyelesaikan masalah tidak benar dan tepat.
Masalah keperawatan : Kurang Pengetahuan

X. ASPEK MEDIS
Diagnosa medis : Skizofrenia Katatonik
Program Terapi : - Risperridone 2x2 mg
- Fluoxetine 1x20 gr
XI. ANALISA DATA DAN DAFTAR MASALAH KEPERAWATAN

1. Analisa Data

No. Data Masalah


1. Ds :
Keluarga klien mengatakan bahwa klien Isolasi Sosial : Menarik Diri
sudah 3 hari berdiam diri di kamar,
biccara tidak nyambung. ADL klien
harus diarahkan oleh keluarga.

2. Do :
- Klien terlihat bingung Perubahan Persepsi Sensori :
- Klien terlihat lebih suka menyendiri Halusinasi

Ds:
Klien mengatakan mendengar bisikan-
bisikan, untukmelakukanhal yang tidak
benar

3. Do:
Klien bersikap seperti mendengar tetapi Harga Diri Rendah
tidak ada wujudnya

Ds:
Klien mengatakan sudah tidak bekerja,
dan sedang mencari-cari pekerjaan.
Do:
- Klien tampak bingung
- Klien tampak sedih dengan kondisinya
- Klien tampak malu.

2. Daftar Masalah Keperawatan


a. Perubahan persepsi sensori : halusinasi
b. Isolasi sosial : menarik diri
c. Harga diri rendah
d. Koping individu tidak efektif
e. Kurang pengetahuan
f. Gangguan proses pikir
g. Defisit perawatan diri
h. Kerusakan komunikasi verbal
XII. POHON MASALAH

Gangguan Persepsi Sensori : Halusinasi (akibat)

Isolasi Sosial : Menarik Diri (core problem)

Harga Diri Rendah (sebab)


XIII. DIAGNOSA KEPERAWATAN

Isolasi sosial : menarik diri

XIV. INTERVENSI

Dx.
No Keperawatan Tujuan Kriteria Hasil Intervensi
1. Isolasi Sosial TUM : Setelah dilakukan 1. BHSP, dengan:
Klien mampu asuhan keperawatan - Beri salam setiap
berinteraksi selama 3x24 jam, interaksi
dengan orang klien menunjukkan - Perkenalan
lain tanda-tanda percaya nama, nama
kepada atau terhadap panggilanperawa
TUK 1: perawat: t, dan tujuan
Klien dapat - Wajah cerah, perawat
membina tersenyum berkenalan
hubungan - Mau berkenalan - Tanyakan nama
saling percaya - Ada kontak mata panggilan
- Bersedia kesukaan klien
menceritakan - Tunjukan sikap
perasaan jujur dan
- Bersedia menepati janji
mengungkapkan - Tanyakan
masalah perasaan dan
masalah yang
dihadapi klien
- Demgarkan
dengan penuh
perhatian.

TUK 2: 1. Tanyakan pada


Klien mampu Setelah dilakukan klien tentang:
menyebutkan asuhan keperawatan - Orang yang
penyebab, selama 3x24 jam, tinggal serumah
tanda dan klien dapat - Orang yang
gejala isolasi menyebutkan minimal paling dekat
sosial. satu penyebab dengan klien
menarik diri: - Apa yang
- Diri sendiri, membuat klien
orang lain, dekat dengan
lingkungan orang tersebut
- Orang yang
tidak dekat
dengan klien
- Apa yang
membuat klien
tidak dekat
dengan orang
tersebut
- Upaya yang
sudah dilakukan
klien untuk
dekat dengan
orang tersebut
2. Diskusikan
dengan klien
penyebab menarik
diri/tidak mau
bergaul dengan
orang lain
3. Beri pujian
terhadap
kemampuan klien
mengungkapan
perasaannya.

TUK 3: 1. Tanyakan pada


Klien mampu Setelah dilakukan klien tentang:
menyebutkan asuhan keperwatan - Manfaat
keuntungan selama 3x24 jam, hubungan
berhubungan klien dapat sosial
dengan orang menyebutkan - Kerugian
lain dan keuntungan mnarik diri
kerugian tidak berhubungan sosial, 2. Diskusi bersama
berhubungan misalnya: klien tentang
dengan orang - Banyak teman manfaat
lain. - Tidak kesepian berhubungan
- Saling sosial dan
menolong kerugian menarik
Dan kerugian menarik diri
diri, misalnya: 3. Beri pujian
- Kesepian terhadap
- Tidak bisa kemampuan klien
diskusi mengungkapkan
perasaannya.

TUK 4 : 1. Observasi
Klien dapat Setelah dilakukan perilaku klien
melakukan asuhan keperawatan tentang
hubungan selama 3 x 24 jam, berhubungan
sosial secara klien dapat sosial
bertahap. melaksanakan 2. Beri motivasi dan
hubungan sosial bantu klien untuk
secara bertahap berkenalan /
dengan : berkomunikasi
- Perawat dengan perawat
- Perawat lain lain, klien lain,
- Kelompok kelompok.
3. Libatkan klien
dalam terapi
aktivitas
kelompok
4. Diakusikan jadwal
harian yang
dilakukan.
5. Beri motivasi
klien untuk
melakukan
kegiatan sesuai
jadwal yang
dibuat
6. Beri pujian
kepada klien

TUK 5 : 1. Disukusikan
Klien mampu Setelah dilakukan dengan klien
menjelaskan asuhan keperawatan tentang
perasaan nya selama 3 x 24 jam, perasaannya
setelah klien dapat setelah
berhubungan menyebutkan berhubungan
dengan orang perasaannya dengan : dengan orang lain
lain (sosial). - Orang lain 2. Beri pujian
- Kelompok terhadap
kemampuan klien
mengungkapkan
perasaannya

TUK 6 : 1. Diskusikan
Klien mendapat Setelah dilakukan pentingnya
dukungan asuhan keperawatan keluarga sebagai
keluarga dalam selama 3 x 24 jam, pendukung untuk
memperluas keluarga klien dapat mengatasi
hubungan menjelaskan : perilaku menarik
sosial - Pengertian diri
menarik diri 2. Diskusikan
- Tanda dan gejala potensi keluarga
menarik diri untuk membantu
- Penyebab dan klien
akibat menarik 3. Jelaskan pada
diri keluarga tentang
- Cara merawat menarik diri
klien menarik diri 4. Latih keluarga
cara merawat
klien
5. Tanyakan
perasaan keluarga
setelah mencoba
cara yang
dilatihkan
6. Beri motivasi
keluarga agar
membantu klien
bersosialisasi
7. Beri pujian pasien
keluarga atas
keterlibatanya
dalam merawat
klien
TUK 7 : 1. Diskusikan
Klien dapat Setelah dilakukan dengan klien
memanfaatkan asuhan keperawatan manfaat minum
obat dengan selama 3 x 24 jam, obat, kerugian
baik. keluarga klien dapat tidak minum obat,
menyebutkan : nama, warna,
- Manfaat minum dosis, cara, efek
obat terapi, efek
- Kerugian tidak samping obat
minum obat 2. Pantau
- Nama, warna, penggunaan obat
dosis, efek 3. Beri pujian saat
samping obat klien
- Klien dapat menggunakan
mendemonstrasik obat dengan benar
an penggunaan 4. Diskusikan akibat
obat berhenti minum
- Klien dapat obat tanpa
menyebutkan konsultasi dokter
akibat berhenti
minum obat tanpa
konsultasi
XV. IMPLEMENTASI DAN EVALUASI KEPERAWATAN

No Hari/Tanggal Implementasi Evaluasi TTD


1. Selasa, 17 Juli SP1P : Pukul 10.30 WIB
2019 S:
Pada jam - Membina - Klien mengatakan “nama
10.00 WIB hubungan saling saya Tn. J, suka dipanggil
percaya dengan Tn. J saja”.
klien O:
- Mengidentifikasi - Klien mau berkenalan
penyebab isolasi dengan perawat
sosial klien - Klien mau menceritakan
- Mendiskusikan penyebab menarik diri
dengan klien - Klien tampak bingung
tentang memulai untuk bercerita
keuntungan - Klien tampak paham
berhubungan dan keuntungan dan kerugian
kerugian tidak menarik diri
berhubungan - Klien mengerti cara
dengan orang lain berkenalan
- Mengajarkan klien - Klien kurang kooperatif
cara berkenalan - Kontak mata kurang
dengan satu orang A:
- Menganjurkan - Masalah belum teratasi
klien memasukkan P:
kegiatan latihan - Evaluasi SPIP
berbincang- - Lanjutkan Intervensi SP2P
bincang dengan
orang orang lain

2. Rabu, 18 Juli SP2P Pukul 09.00 WIB


2019 - Mengajarkan klien S :
Pada jam berinterkasi secara - Klien mengatakkan sudah
09.00 WIB bertahap mengetahui nama perawat.
(berkenalan O:
dengan orang - Klien mau berkenalan
pertama : seorang dengan perawat lainnya.
perawat) - Klien tersenyum
- Mendiskusikan - Klien dapat mengungkapkan
dengan klien perasaannya
tentang - Klien kurang kooperatif,
perasaannya Tidak mampu
setelah berinteraksi mempertahankan kontak
dengan orang lain. mata
A:
- Masalah belum teratasi
P:
- Evaluasi SP2P
- Lanjutkan Intervensi ke
SP3P (melatih berinteraksi
secara bertahap, berkenalan,
dengan kedua – pasien)

Pukul 09.00 WIB


3. Kamis,19 Juli SP3P S:
2019 - Mengajarkan klien - Klien mengatakkan sudah
Pukul 09.00 berinteraksi secara mengetahui nama pasien S,
WIB bertahap O:
(berkenalan - Klien mau berkenalan
dengan orang dengan pasien lain
kedua - pasien) - Klien mengetahui nama
- Mendiskusikan pasien lain
dengan klien - Klien kurang kooperatif
tentang A:
perasaanya setelah - Masalah belum teratasi
berinteraksi P :
dengan pasien lain - Evaluasi SP3P
- Mendiskusikan - Lanjutkan intervensi SP
manfaat minum Keluarga
obat dan kerugian
tidak minum obat
- Memantau
penggunaan obat
klien

Anda mungkin juga menyukai