Anda di halaman 1dari 25

ASUHAN KEPERAWATAN

ANAK USIA SEKOLAH DAN REMAJA

DI SUSUN OLEH

SRI ASTUTI 70300117004

ARIANTI 70300117011

NOFIANTI RAHMAN 70300117021

NELI ALFIANI 70300117017

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN

FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI ALAUDDIN MAKASSAR

2019/2020
KATA PENGANTAR

Puji syukur kita panjatkan kahadirat Tuhan Yang Maha Esa karena berkat
limpahan rahmat, hidayah serta inayah-Nya sehingga makalah kami yang berjudul
“anak usia seekolah dan remaja” dapat diselesaikan. Tak lupa pula kita kirimkan
shalawat serta salam kepada junjungan kita Nabi Muhammad SAW sebagai sosok
teladan bagi seluruh umat

Makalah ini dibuat untuk melaksanakan tugas yang diberikan oleh dosen
pembimbing. Oleh karena itu kami mengucapkan banyak terima kasih kepada dosen
pembimbing yang telah senantiasa memberikan bimbingan serta arahan kepada
penulis. penulis juga mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada para
pihak yang ikut berpartisipasi dalam penyusunan makalah ini yang tidak dapat penulis
sebutkan.

Dalam penyusunan proposal ini, penulis sebagai manusia biasa menyadari


bahwa makalah penulis ini tidaklah sempurna dan tidak luput dari kesalahan. Penulis
dari penyusunan ini mengharapkan kiritik, saran serta masukan yang membangun
sehingga penulis dapat meminimalisir kesalahan baik itu dari segi penulisan, bahasa
maupun dari segi penyusunan. Penulis dari penyusunan ini berharap semoga apa
yang dapat penulis sajikan di makalah ini dapat bermanfaat dan menambah
pengetahuan para pembaca. Akhir kata sekian dan terima kasih.

Wassalamu ‘alaikum wr. wb.

Makassar, 09 maret

Penyusun
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL……………………………………………………….

KATA PENGANTAR……………………………………………………

DAFTAR ISI…………………………………………………….

BAB I PENDAHULUAN………………………………………………

A. Latar belakang………………………………………………………
B. Rumusan masalah……………………………………………………
C. Tujuan ……………………
D. Manfaat ……………………………………
BAB II PEMBAHASAN …………………
A. Masalah apa saja yang dapat terjadi pada aggregate anak usia sekolah dan
remaja ?
B. Faktor-Faktor apa saja yang mempengaruhi kesehatan anak dan remaja
C. Bagaimana strategi dalam meningkatkan dan mencegah masalah kesehatan
pada aggregate anakusia sekolah dan remaja
D. asuhan keperawatan pada anak usia remaja dan dewasa…………………
BAB III PENUTUP…………………………………………………………………
DAFTAR PUSTAKA………………………………………………………………
BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Remaja merupakan suatu tahap antara masa kanak-kanak dengan masa dewasa. Pada
masa remaja mengalami banyak perubahan diantaranya perubahan fisik, menyangkut
pertumbuhan dan kematangan organ reproduksi, perubahan intelektual, berubahan
bersosialisasi, dan perubahan kematangan kepribadian termasuk emosional.

Dalam Undang Undang Nomor 23 Tahun 1992 pasal 45 tentang Kesehatan ditegaskan
bahwa ”Kesehatan Sekolah” diselenggarakan untuk meningkatkan kemampuan hidup sehat
peserta didik dalam lingkungan hidup sehat sehingga peserta didik dapat belajar, tumbuh
dan berkembang secara harmonis dan optimal sehingga diharapkan dapat menjadikan
sumber daya manusia yang berkualitas. Upaya pengembangan sumber daya manusia yang
berkualitas dan sehat antara lain dengan melaksanakan Usaha Kesehatan Sekolah (UKS)
serta menerapkan nilai-nilai Prilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) di sekolah.

Dalam kehidupan sehari-hari seringkali ditemui orang merokok di mana-mana, baik di


kantor, pasar ataupun tempat umum lainnya atau bahkan di kalangan rumah tangga sendiri.
Kebiasaan merokok dimulai dengan adanya rokok pertama. Umumnya rokok pertama
dimulai saat usia remaja. Sejumlah studi menemukan penghisapan rokok pertama dimulai
pada usia 11-13 tahun (Smet, 1994). Studi Mirnet (Tuakli dkk, 1990) menemukan, bahwa
perilaku merokok diawali oleh rasa ingin tahu dan pengaruh teman sebaya. Smet (1994),
bahwa mulai merokok terjadi akibat pengaruh lingkungan sosial.

Modelling (meniru perilaku orang lain) menjadi salah satu determinan dalam memulai
perilaku merokok (Sarafino, 1994). Oskamp (1984) menyatakan, bahwa setelah mencoba
rokok pertama, seorang individu menjadi ketagihan merokok, dengan alasan-alasan seperti
kebiasaan, menurunkan kecemasan, dan mendapatkan penerimaan. Graham (dalam
Ogden, 2000) menyatakan bahwa efek positif dari merokok adalah menghasilkan efek mood
yang positif dan membantu individu dalam menghadapi masalah yang sulit. Studi Mirnet
(Tuakli dkk, 1990) juga menambahkan bahwa dari survei terhadap para perokok, dilaporkan
bahwa orang tua dan saudara yang merokok, rasa bosan, stres dan kecemasan, perilaku
teman sebaya merupakan faktor yang menyebabkan keterlanjutan perilaku merokok pada
remaja. Jika dilihat data-data mengenai keterlibatan remaja dalam berbagai perilaku negatif,
maka kita akan menemukan angkaangka yang mengejutkan dan mengkhawatirkan.
Kelompok Smoking and Health memperkirakan sekitar enam riburemaja mencoba rokok
pertamanya setiap hari dan tiga ribu di antaranya menjadi perokok rutin (Stop, 2000).

Perilaku merokok pada remaja umumnya semakin lama akan semakin meningkat sesuai
dengan tahap perkembangannya yang ditandai dengan meningkatnya frekuensi dan
intensitas merokok, dan sering mengakibatkan mereka mengalami ketergantungan nikotin
(Laventhal dan Cleary dalam Mc Gee, 2005). Efek dari merokok hanya meredakan
kecemasan selama efek dari nikotin masih ada, malah ketergantungan nikotin dapat
membuat seseorang menjadi tambah stres (Parrot, 2004). Indri Kemala Nasution : Perilaku
Merokok Pada Remaja, 2007 USU Repository 2008

Terpapar asap rokok selama 8 jam sebanding dengan merokok langsung sebanyak 20
batang perhari. Konsekuensi dari merokok antara lain meningkatnya kejadian infeksi
saluran nafas bagian atas, batuk, asma, sinusitis, penyakit kardiovaskular, kanker,
mengganggu fertilitas, lahir kurang bulan, kematian maupun absen dari kerja atau sekolah.
Anak atau kaum muda yang merokok, pertumbuha dan perkembangan parunya segera
akan terpengaruh oleh asap rokok tersebut. Efek dari rokok atau tembakau memberi
stimulasi depresi ringan, gangguan daya tangkap, alam perasaan, alam pikiran, tingkah laku
dan fungsi psikomotor. Jika dibandingkan zat-zat adiktif lainnya rokok sangatlah rendah
pengaruhnya, maka ketergantungan kepada rokok tidak begitu dianggap gawat
(Roan,1979:33).

Perokok pasif dapat meningkatkan resiko penyakit kanker, paru-paru dan jantung
koroner. Lebih dari itu menghisap asap rokok orang lain dapat memperburuk kondisi
pengidap penyakit: angina, asma dan alergi akibat asap rokok.

Narkoba adalah singkatan dari narkotika dan obat-obatan berbahaya. Seperti ungkapan
api kecil adalah kawan dan menjadi besar adalah lawan ini ungkapan yang sangat pas
untuk mengambarkan tentang narkoba.

Dalam dunia medis, narkoba bisa menjadi obat-obat yang perhasiat untuk
penyembuhan. Penggunaan narkoba dalan dunia medis adalah legal. Yang menjadi
penyalah gunaan adalah ketika seseorang yang mengkonsumsi narkoba tampa adanya
pengawasan dari seorang ahli kesehatan atau dokter. Bila seseorang menggunakan
narkoba tampa ada pengawasan dari dokter akan sangat membahasakan si pengguna
karena umunya narkoba mengandung zat-zat beracun yang bisa menyebabkan pengguna
narkoba akan selalu ketergantungan atau kecanduan terhadap obat-obatan tersebut,
merusak organ-organ tubuh, mempengaruhi berkurangnya daya piker seseorang atau
membuat pikiran menjadi tidak rasional dan kerusakan otak secara permanen. Akibat yang
lebih mengerihkan lagi adalah berujung pada kematian.

B. RUMUSAN MASALAH
1. Masalah apa saja yang dapat terjadi pada aggregate anak usia sekolah dan
remaja ?
2. Faktor-Faktor apa saja yang mempengaruhi kesehatan anak dan remaja
3. Bagaimana strategi dalam meningkatkan dan mencegah masalah kesehatan pada
aggregate anakusia sekolah dan remaja
4. asuhan keperawatan pada anak usia remaja dan dewasa
C. TUJUAN
1. Untuk mengetahui apa saja itu Masalah apa saja yang dapat terjadi pada aggregate
anak usia sekolah dan remaja !
2. Untuk mengetahui apa saja itu Faktor-Faktor apa saja yang mempengaruhi
kesehatan anak dan remaja !
3. Untuk mengetahui apa saja itu Bagaimana strategi dalam meningkatkan dan
mencegah masalah kesehatan pada aggregate anakusia sekolah dan remaja !
4. Untuk mengetahui apa saja itu asuhan keperawatan pada anak usia remaja dan
dewasa !
BAB II
PEMBHASAN

A. Masalah apa saja yang dapat terjadi pada aggregate anak usia sekolah dan remaja
1. masalah kesehatan anak
anak pada umumnya merupakan periode waktu hidup sehat, di buktikan dengan
peningkatan indikator kesehatan anak selama abad terakhir misalnya insiden
penyakit masa anak-anak telah berkurang karena sebagian besar anak-anak
menerima imunisasi lengkap selama masa bayi dan belita.
Penyebab kematian anak berfaiasi tergantung usia. Orang tua dan
masyarakat memiliki tanggungjawab penting dalam mempromosikan gaya hidup
sehat, menciptakan lingkungan yang aman dan menjamin akses keperawatan
medis mereka harus melindungi anak-anak dari ancaman yang mengancam
kesehatan anak-anak (misalnya, kecelakaan dan paparan racun lingkungan,
penyalahgunaan dan kekerasan)
a. cedera
bayi dan anak-anak berisiko besar untuk cedera yang tidak di sengaja,
mereka mempunyai rasa penasaran dan semangat untuk mengeksplorasi
lingkungan, tetapi kurang mampu dalam hal koordinasi dan kognitif dalam
menjaga diri bahaya. Ukurannya yang kecil dan perkembangan tulang dan
otot membuat mereka rentan terhadap cedera. Penyebab utama kematian
cedera untuk anak-anak kurang dari 1 tahun adalah sesak napas karena
tersedak atau tercekik banyak kecelakaan dapat dihindari dengan
meningkatkan keselamatan lingkungan anak. Memastikan anak dalam
kendaraan bermotor sangat penting langkah yang paling penting pada orang
tua untuk memastikan keselamatan anak dalam kendaraan bermotor adalah
pengamanan anak di kursi mobil secara benar berdasarkan usia dan ukuran
anak untuk memastimalkan keamanan, anak-anak harus di taruh di kursi
mobil yang terletak di kursi belakang mobil sampai mereka berusia 12 tahun
(national higway trapic safety administration , 2013).
b. Mal nutrisi dan gizi oleh pemerintah Indonesia
pembangunan kesehatan pada periode 2015-2019 adalah program
Indonesia sehat dengan sasaran meningkatkan derajat kesehatan dan
status gizi masyarakat melalui upaya kesehatan dan pemberdayaan
masyarakat yang didukung dengan perlindungan finansial dan pemerintahan
pelayanan kesehatan. Indikator program bina gizi dan kesehatan anak
adalah meningkatkan
c. imunisasi

imunisasi adalah petunjuk kesehatan anak. Imunisasi sesuai akan


melindungi kesehatan masyarakat terutama untuk kekebalan individu dan
wanita hamil, yang sangat rentan terhadap penyakit infeksi tertentu

tingkat penyakit bisa di cegah dengan faksin berada pada tingkat yang
rendah, tetapi banyak anak-anak dan remaja tetap berada dalam lefel yang
belum diimunisasi kekhawatiran tentang frekuensi dan waktu faksin
menyebabkan ketakutan orang tua bahwa faksin anak berhubungan dengan
autism (institute of medicine, 2013). Perawat dapat membantu untuk
mendidik anggota masyarakat tentang keamanan faksin danjadwal faksanasi
yang direkomendasi. Faksinasi berikut yang direkomendasikan untuk anak-
anak, (IDAI, 2017):

a. hipetitis B
b. polio
c. BCG
d. DTP
e. Hib (heamophilus influenza tipe B
f. PCV (pneumokokus)
g. Rotavirus
h. Influenza
i. Campak
j. MMR
k. Tifoid
l. Hepatitis A
m. Ferisela
d. Masalah lingkungan
Potensi ancaman terhadap kesehatan anak-anak kadang-kadang ada di
lingkungan hidup mereka. Ancaman dapat ditemukan di udara, didalam
air, dan dari eksposu beracun bahan kimia. Misalnya, polusi udara,
kualitas udara ruangan yang burung, dan asap rokok dapat
menyebabkan memicu asma.
e. Penganiayaan anak
Penganiayaan anak adalah indikator lain dari status kesehatan fisik dan imu
2. Masalah kesehatan remaja
Masa remaja adalah masa kesehata yang baik. Ini adalah perode ketika praremaja
dan remaja membentuk kebiasaan kesehatan seumur hidup termasuk pola makan
dan kebiasaan kesehatan emosional seperti pemecahan masalah strategis koping.
Biasanya remaja tidak menggunakan layanan kesehatan kecuali mereka menelit
kondisi kronis atau penyakit akut. Mereka jarang menggunakan pelayanan
kesehatan preventif. Dalam mendapatkan kebebsan banyak remaja yang
mempunyai prilaku peresiko, termasuk alcohol dan penyalah gunaan narkoba,
penggunaan tembakau, awal dan aktivitas seksual tanpa kondom, mengemudi tidak
aman, dan kenakalan remaja dan kekerasan yang mengamcam kesehatan mereka.
Prilaku tersebut di pengaruhi teman sebaya keluarga, dan krakteristik masyarakat
dimana mereka tinggal. Resiko dikalangan remaja sangat dipengaruhi oleh
kemampuan mereka untuk mengontrol impus mereka pada tahap perkembngan
otak.

B. Faktor-Faktor apa saja yang mempengaruhi kesehatan anak dan remaja


Remaja sama halnya dengan kelompok usia lainnya, faktor social dan non medis
sangat menentukan kesehatan anak-anak. Anak-anak bergantung pada keluarga atau
pengasuh untuk kesehatan mereka dan kesejahteraan mereka oleh karena itu faktor-
faktor berikut secara signifikan mempengaruhi kesehatan fisik anak-anak, kesehatan
mental, dan kesejahteraan secara keseluruhan.
1) orang tua atau pengasuh, pendapatan, pendidikan, dan stabilitas
2) keamanan dan keselamatan rumah
3) masalah gizi dan lingkungan
4) akses penggunaan dan pelayanan kesehatan
1. kemiskinan
kemiskinan adalah ancaman terbesar bagi kesehatan anak. Faktor yang terkait
dengan kemiskinan meliputi pendidikan orang tua, pekerjaan, orang tua tunggal. Bahkan
jika orang tua memiliki pekerjaan penuh waktu, tingkat pendidikan yang rendah
membuat anak-anak mereka rentan terhadap kemiskinan. Demikian juga, di rumah
tangga yang di kepalai oleh orang tua orang tua tunggal (biasanya ibu) jauh lebih
mungkin untuk hidup dalam kemiskinan dan dengan demikian memiliki risiko kesehatan
yang lebih tinggi.
Kemiskinan tidak selalu menempatkan anak risiko;namun, anak-anak miskin
menghadapi risiko kesehatan dan social ekonomi yang dapat mempererat kemiskinan
(federal interagency forum on child and family statistics, 2013):
1. anak-anak miskin kurang memiliki akses terhadap makanan bergizi, tempat
tinggal, perawatan kesehatan
2. anak-anak miskin sering kehilangan kesempatan seperti sekolah yang baik,
perpustakaan, dan sumber daya masyarakat lainnya
3. kematian akibat cedera yang tidak diinginkan, penganiayaan anak,
pembunuhan, IMS, dan penyakit menular (termasuk AIDS) lebih umum di antara
anak-anak miskin.
a. Banyak anak-anak miskin tinggal di perumahan di bawah standar, memiliki
stress di rumah, obat-obatan dan kejahatan, dan kurangnya rol model yang
positif dan matang.
b. Anak-anak miskin yang merasa putus asa tentang masa depan
c. Anak-anak miskin yang sering mendewrita berat badan lahir rendah,
asma,kerusakan gigi, kadar timbal dalam darah tinggi, ketidak mampuan belajar,
dan remaja hamil di luar nikah (belum menikah telah melahirkan anak)
d. Anak-anak miskin lebih cenderung untuk sering bergerak, ketidak stabilan
perumahan dan kondisi hidup yang ekstrim dari anak-anak miskin yang tidak
punya rumah atau migran biasanya menambah masalah kesehatan mereka.
Beban social dan ekonomi ini dapat menyebabkan orang tua atau
pengasuh dapat mengabaikan hal-hal lain, seperti menyediakan sarapan bergizi
sebelum sekolah, menjaga anak, dan imunisasi selesai sesuai jadwal. Hal ini
dapat menyebabkan rasa putus asa dan di kalangan orang tua dan anak-anak
yang sangat menghambat perilaku sehat. Faktor-faktor ini jelas meningkatkan
risiko kesehatan fisik dan emosional anak.
2. Penggunaan pelayanan kesehatan
Anak-anak tumbuh dan berkembang pesat antara masa bayi dan remaja; oleh
karena itu mereka sangat rentan terhadap efek dari penyakit dan faktor lingkungan yang
mempengaruhi kesehatan fisik dan emosional. Upaya prefentif dan perawatan gigi
menawarkan anak-anak dan orang tua untuk bertemu secara berkala dengan penyedia
media layanan kesehatan untuk melakukan hal berikut:
a. Mendiskusikan pertumbuhan dan perkembangan fisik dan emosional anak
b. Mempelajari tentang gizi yang baik
c. Masalah keselamatan, seperti penggunaan kursi mobil dan sabuk pengaman
d. Penerimaan imunisasi, dan skrining pendengaran dan penglihatan
e. Mempelajari tentang ancaman lingkungan yang birisiko untuk kesehatan
anak
f. Mulai pengobatan yang cepat untuk kondisi yang ditemukan selama
pemeriksaan
g. Tanyakan pertanyaan lain atau mendapatkan rujukan jika di perlukan

Akses kesumber pelayanan kesehatan secara teratur dapat memfasilitasi


dengan cepat masalah medis akut, yang dapat membantu mencegah menjadi kronis,
menonaktifkan kondiisi, misalnya, infeksi telinga yang tidak di obati dapat menyebabkan
gangguan pendengaran, yang dapat menyebabkan ketidak mampuan belajar masalah
sekolah dan bahkan putus sekolahsehingga harga diri rendah dapat meningkat
kemungkinan depresi, masalah perilaku, aktivitas seksual awal, IMS, dan kehamilan
yang tidak direncanakan. Secara keseluruhan perawatan kesehatan dengan teratur
membantu semua anak mencapai potensi mereka.

C. Bagaimana strategi dalam meningkatkan dan mencegah masalah kesehatan pada


aggregate anak usia sekolah dan remaja

Adapun program umum dan strategi pencegahan untuk kesehatan anak,


diantaranya :

1. Promosi kesehatan dan pencegahan penyakit Promosi kesehatan dan


pencegahan penyakit lebih penting danhemat biaya untuk anak-anak
daripada untuk kelompok usia lainnya. Perawatam kesehatan primer dan
intervensi dini untuk anak-anak dan keluarga dapat membantu mencegah
masalah biaya dan potensi manusia hilang. Mereka dapat mencakup sebagai
berikut :
a. Intervensi klinis
b. Upaya kesehatan masyarakat yang mengidentifikasi tren dan
mengembangkan populasi berbasis, masyarakat luas, atau strategi individu
untuk mempengaruhi mereka
c. usaha filantropis yang mendanai insiatif di masyarakat, negara, dan regional
d. nsiatif kebijakan publik yang membuat atau memperbaiki program publikatau
memberikan intensif bagi entitas nonpemerintah untuk mengatasi masalah
yang terindentifikasi
2. Berbagi tanggung jawab untuk meningkatkan kesehatan anak dan remaja
Tanggung jawab ini dimulai dengan orang tua dan termasuk professional
pelayanan kesehatan, kelompok masyarakat, bisnis, dan sektor publik.
a. Peran orang tua
Memberikan anak-anak mereka makanan yang bergizi dan
memastikan bahwa mereka di imunisasi, menerima pelayanan
kesehatan yang dibutuhkan an memperoleh gaya hidup yang sehat.
Tugas penting bagi orang tua adalah memastikan bahwa anak-anak
mereka memiliki lingkungan yang aman dirumah, lingkungan dan
disekolah. Melindungi anak-anak mereka dari cedera, kekerasan,
pelecehan dan penelantaran. Orang tua harus belajar bagaimana
untuk memlihara, membimbing, dan melindungi anak-anak mereka
secara efektif melalui tahap perkembangan masa anak-anak dan
remaja.
b. Peran masyarakat
Masyarakat harus bekerja untuk menciptakan lingkungan yang
aman dan mendukung pengembangan masyarakat berbasis
masyarakatla yang luas, pendidikan, perumahan, dan
program0program pelayanan social. Kolaboratif, pendekatan multi
partner yang berkonsentrasi pada membantu anak-anak dan remaja
untuk menghindari risiko dan mengembangkan kompetensi social lebih
mungkin untuk menjadi efektif daripada program mental yang berfokus
pada risiko individu seperti penggunaan narkoba pada remaja.
c. Peran swasta
Sektor swasta dapat berperan dalam meningkatkan kesehatan
anak-anak atau masyarakat pada umumnya. Seorang pengusaha
dapat membuat pelayanan kesehatan lebih mudah di akses untuk
keluarga dengan anak-anak dengan menawarkan asuransi kesehatan
yang terjangkau mencakup karyawan dan tanggungan karyawan
tersebut penyediaan asuransi yang menawarkan manfaaat pelayanan
kesehatan pada masa kehamilan apenuh dan well-child enting untuk
priomosi kesehatan
d. Peran pemerintah
Memberikan pelayanan rujuakan meliputi pelayanan rujukan
bidangmedis, social dan hukum. Pelayanan rujuan bidang social dan
hukum harus dilakukan oleh tenaga kesehatan sesusi dengan
ketentuan pertaurab perundangundangan. Pemberian komunikasi
informasi dan edukasi kesehatan remaja dilakuakan sesuai dengan
tahap tumbuh kembang dan kebutuhan remaja

D. ASUHAN KEPERAWATAN ANAK USIA SEKOLAH DAN REMAJA


Setiap kelompok membahas kasus berikut :
Kelurahan X merupakan wilayah binaan puskesmas A yang terdiri atas 8 RW
dan 40 RT. Masing-masing RW memiliki 4 sampai 7 RT. Berdasarkan survey
yang dilakukan oleh puskesmas diketahui RW. 06 merupakan salah satu RW di
kelurahan X yang merupakan wilayah terluar dari pusat pemerintahan kelurahan
X. Berdasarkan data sekunder dari kelurahan, jumlah penduduk di RW 06
tersebut adalah 1236 jiwa. RW 06 memiliki populasi penduduk terbanyak adalah
usia dewasa dan remaja (usia sekolah SMP dan SMA). Survey kesehatan yang
dilakukan oleh puskesmas menunjukkan masalah kesehatan pada usia remaja
didapatkan gaya hidup tidak sehat seperti merokok dan narkoba. Hasil
wawancara dengan warga, anak remaja di RW 06 sering mengadakan
perkumpulan dan terdapat kurang lebih 4 kasus narkoba pada remaja, sehingga
remaja di wilayah tersebut dengan perilaku berisiko. Menurut kader setempat,
partisipasi warga masih kurang dalam hal penangan masalah kesehatan
terutama masalah kesehatan remaja. Karang taruna di wilayah tersebut tidak
aktif. Kondisi penduduk yang kebanyak berada pada usia produktif
mengakibatkan komunikasi antar warga juga kurang dan kegiatan masyarakat
juga kurang berjalan di wilayah ini
1. PENGKAJIAN
a. INTI KOMUNIKASI
1) Sejarah
Wawancara: Dari hasil wawancara yang dilakukan dengan kepala kelurahan
mengatakan bahwa kelurahan antang RW 06 awalnya hanya bersuku bugis
Makassar namun sekarang sudah banyak warga pendatang dan
penyebabkan banyak perubahan dan pergresran budaya serta prilaku karena
tempatnya yang berada dibagian selatan kota Makassar dan diberi nama
antang
2) Demografi
Observasi: berdasarkan hasil observasi binaan puskesmas A yang terdiri
dari 8 RT dan 40 RW, masing-masing RW memiliki wilaya 4 sampai 7 RT,
berdasarkan hasil survey yang dilakukan oleh puskesma kelurahan antang
yang merupakan wilaya terluar dari pusat pemerintahan kelurahan antang.
Wawancara: berdasarkan hasil wawancara dikelurahan antang, data
sekundar dari kelurahan jumlah penduduk RW 06 adalah 1236 jiwa. RW 06
memiliki populasi penduduk terbanyak adalah usia anak sekolah dan remaja
(usia sekolah SMP, SMA).
3) Suku dan budaya
Observasi: dari hasil obsevasi terdapat banyak RT dan Rw dikelurahan
antang tetapi berdominasi suku bugis
Wawancara: dari hasil wawancara terdapat beberapa suku lain yang berada
kelurahan antang RW 06 yaitu suku jawa, batak, betawi, toraja dan mandar
dan juga anak usia sekola (SMP,SMA) dan remaja dikelurahan antang masih
belum bisa menghindari pergaulan kebabas.
Data sekunder/angket :

Jumlah Suku
50% Bugis-Makassar
20% Jawa
5% Batak
7% Betawi
18% Toraja
100 Jumlah
4) Nilai dan keyakinan
Obsevasi: dari hasil wawancara di kelurahan anatang 80 % manganut islam
dan 20 % menganut non muslim
b. SUBSISTEM
1) Lingkungan
Observasi: berdasarkan hasil obsevasi dilingkungan kelurahan antang RT
06 ditemukan banyak jajan dipinggir jalan disetiap sekolah yang berada
diwilaya kelurahan antang RW 06, terdapat pengumpulan anak usia sekolah
dan remaja yang merokok dan narkoba di warung-warung, di belakang
sekolah, dipos keamanan dari sudut-sudut kelurahan maupun disetiap sudut
jalan sudah tepasang iklan kesehatan salah satunya ancaman merokok dan
narkoba bagi anak usia sekolah dan remaja.
Wawancara: berdasarkan wawancara dikelurahan antang, warga anak usia
remaja di RW 06 sering mengadakan pengumpulan dan terdapat kurang 4
kasus narkoba dan merokok anak anak usia sekolah dan remaja diwilaya
tersebut dengan prilaku beresiko.
2) Pelayanan kesehatan
Obsevasi: berdasarkan hasil yang kami dapat fasilitas dikelurahan antang
tersebut sangan memadai karena fasilitasnya warga dengan binaan
puskesmas dan kader.
Wawancara: menurut hasil wawancara dari kader setempat, partisipasi
warga masih kurang dalam hal penanganan masalah kesehatan terutama
masalah kesehatan remaja. Karang taruna diwilaya tersebut tidak aktif.
Kondisi penduduk yang kebanyakkan berada usia produktif mengakibatkan
komunitas antar warga juga kurang dan kegiatan masyarakat kurang berjalan
di wilaya ini.
Data sekunder/angket

Distribusi warga Berdasarkan tempat pemeriksaan kesehatan RW.


06 Kelurahan antang

N Tempat Frekuensi Persen


O
1 Rumah sakit 29 21,3
2 Puskesmas 7 5,1
5 Klinik 16 11,7
6 Tidak 84 61,9
memeriksakan
kesehatan
TOTAL 136 100
Berdasarkan tabel diatas, 61 % warga RW. 06 Kelurahan
antang memilih tidak memeriksakan kesehatannya ditempat pelayanan
kesehatan dan puskesmas (5,5 %) tempat pemeriksaan kesehatan
paling rendah. Berdasarkan wawancara bersama petugas puskesmas
bahwa berdasarkan catatan dipuskesmas warga 06 jarang
memeriksakan kesehatannya dipuskesmas

Apakah saudara perlu mendaptkan penyuluhan kesehatan?

N Perlu penyuluhan Frekuensi Persen


kesehatan?
O
1 Ya 100 73,5
2 Tidak perlu 36 26,5
TOTAL 136 100%

3) Politik dan pemerintah


Observasi: berdasarkan hasil observasi tidak ada di temui spandu bertema
politik sepanjang jalan.
Wawancara: dari hasil wawancara oleh kepala kelurahan, mengatakan
bahwa tidak ada anak usia sekolah dan remaja, ataupun warga yang
berkembang dalam partai politik dan pemerintahan.
4) Pendidikan
Observasi: dari hasik observasi terdapat pendidikan SD,SMP,SMA, PNS,
pengawai swasta dengan fasilitas yang memadai.
Wawancara: dari hasil wawancara dengan kepala kelurahan antang
didapatkan bahwa pendidikan formal perlu dilakukan untuk meningkatkan
kualitas hidup remaja dan dapat membantu kemajuan kelurahan antang.
Meski fasilitas pendidikan yang sediakan memadai banyak anak usia sekolah
dan remaja putus sekolah dikerenakan kurang biaya dari efek pergaulan.
Dalam rangka mengurangi anak putus sekolah dilakukan pengaturan ulang
pada system pendidikan dan pengurangan biaya pendidikan dengan
dilakukan pembahasan pemerintahan kabupaten/ kota.
Data Sekunder/angket :

Jumla
Mayarakat dengan lulusan
h NO
Perguruan .
SMA SMP SD
tinggi
100% 60% 25% 10% 5%

Anak yang putus Anak yang


Jumlah .No
sekolah sekolah
100% 25% 75%

5) Ekonomi
Observasi: dari hasil observasi ditemukan bahwa warga kelurahan antang
banyak bekerja sebagai PNS, dan pegawai swasta.
Wawancara: Dari hasil wawancara dengan kadar didapatkan mata
pencarian utama warga keluhan antang bekerja sebagai PNS,
pegawai swasta, pedagang, wiraswasta
Data sekunder/angket :

Persentasi Data No
90% Masyarakat yang bekerja 1
10% Masyarakat yang pengangguran 2

N Data Persentasi
o
1 Masyarakat dengan mata pencaharian 75%
utama
2 Masyarakat dengan usaha mandiri 25%
6) Komunikasi dan informasi
Observasi : berdasarkan observasi terdapat berbagai iklan kesehatan
salah satunya tentang bahaya merokok dan narkoba
Wawancara : berdasarkan wawancara dari kepala kelurahan, warga di
kelurahan antang dominan menggunakan bahasa bugis Makassar
sebagai bahasa sehari hari.
7) Keamanan dan transportasi
Observasi : berdasarkan hasil observasi banyak yang kendaraan roda
dua dan roda empat yang lalu lalang dijalan yang sempit dan padat.
Wawancara : Berdasarkan hasil wawancara yang dilakukan oleh
kepala kelurahan antang, bahwa RW 06 dilengkapi dengan pos
keamanan disetiap RT/RW dan tersedia fasilitas kendaraan untuk
umum yang bisa digunakan untuk masyarakat yang tidak memiliki
kendaraan pribadi
8) Rekreasi
Observasi : berdasarkan hasil observasi terdapat taman bermain
untuk anak-anak usia sekolah dan reamaja dan lapangan untuk
berolahraga dan Nampak taman bermain dan lapangan jarang
digunakan
Wawancara : berdasarkan hasil wawancara oleh kepala kelurahan
kurangnya memamfaatkan taman bermain dan tempat olahraga di
dikelurahan antang, dikarenakan terlalu banyak polusi udara dan tidak
menggunakan lapangan olahraga dikarenakan menghindari aktivitas
fisik yang terlalu berat yang dapat mengakibatkan sesak /kelelahan .

2. ANALISA DATA

No Data Masalah
1 Observasi : : berdasarkan hasil observasi terdapat Ketidakefektifan
taman bermain untuk anak-anak usia sekolah dan pemeliharaan
remaja dan lapangan untuk berolahraga dan nampak kesehatan
taman bermain dan lapangan jarang digunakan
Wawancara : berdasarkan hasil wawancara oleh
kepala kelurahan kurangnya memamfaatkan taman
bermain dan tempat olahraga di dikelurahan antang,
dikarenakan terlalu banyak polusi udara dan tidak
menggunakan lapangan olahraga dikarenakan
menghindari aktivitas fisik yang terlalu berat yang
dapat mengakibatkan sesak /kelelahan
2 Observasi : Observasi: berdasarkan hasil obsevasi Perilaku
dilingkungan kelurahan antang RW 06 ditemukan banyak kesehatan,
jajan dipinggir jalan disetiap sekolah yang diwilaya cenderung berisiko
kelurahan antang, terdapat remaja merokok dan narkoba
di warung-warung, di belakang sekolah, dipos keamanan
dari sudut-sudut kelurahan maupun disetiap sudut jalan
sudah tepasang iklan kesehatan salah satunya ancaman
merokok dan narkoba bagib anak usia Sekolah dan
remaja
Wawancara: berdasarkan wawancara dikelurahan
antang, warga, anak usia Sekolah dan remaja di RW 06
sering .mengadakan pengumpulan dan terdapat kurang 4
kasus narkoba anak remaja sehingga remaja diwilaya
tersebut dengan prilaku beresiko.

3. SKORIMG MASALAH KEPERAWATAN KOMUNITAS

No Masalah Pentingnya Pengaruh positif Peningkatan Tingkat semua Total


keperawatan masalah untuk untuk masyarakat kualitas masalah level skor
komunitas diselesaikan (1: jika bermasalah hidup jika 1 samapi 6 ( 1
rendah, 2: tidak diselesaikan masalah kurang
sedang, 3: (0; tidak diselesaikan penting, 6
tinggi) berpengaruh, 1; (1; rendah, sangat
erndah, 2; sedang, 2; sedanf, 3; penting)
3; tinggi) tinggi)
Ketidakefektifitas 3 3 3 6 15
komunitas
kesehatan
Perilaku 3 3 2 5 12
kesehatan
cenderung
beriseko

E. DIAGNOSA KEPERAWATAN

No Diagnose Keperawatan Skor


1 Ketidakefektifan pemeliharaan kesehatan 15
2 Perilaku kesehatan, cenderung berisiko 12

F. INTERVENSI KEPERAWATAN

No Diagnosa Kode NOC Kode NIC


Keperawtan
1 Ketidakefektifan Primer : Primer
pemeliharaan 1632 1. Perilaku patuh 4306 1. Modifikasi
kesehatan aktivitas yang 7400 perilaku
1602 disarankan 2. Pendidikan
1603 2. Perilaku 5510 kesehatan
Promkes 5602 Sekunder
3103 3. Perilaku 6610 1. Peningkatan
Berhenti Efikasi diri
1603 merokok 4490 3. Bantuan Berhenti
1630 4. Perilaku merokok
penghentian 2. Peningkatan
penyalahguna Koping
an obat Tersier :
terlarang 1. Dukungan
No Diagnosa Kode NOC Kode NIC
Keperawtan
Sekunder : Kelompok
1. Manajemen
diri : PPOK
Tersier :
1. Partisipasi
keluarga
dalam
perawatan
professional
2 Perilaku Primer : Primer :
kesehatan, 1600 1. Perilaku 5510 1. Pendidikan
cenderung 1855 Promosi 6520 kesehatan
berisiko Kesehatan 2. Pengajaran:
1908 2. Pengetahuan 7320 Prosedur/perawat
gaya hidup 1806 an
1606 sehat Sekunder :
Sekunder : 5430 1. Skrining
1. Partisipasi 5420 kesehatan
1504 dalam 2. Manajemen kasus
keputusan Tersier :
perawatan 1. Dukungan
kesehatan kelompok
2. Manajemen 2. Dukungan spritual
diri :Penyakit
Paru Obstruktif
Tersier :
1. Dukungan
social
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan
Masa remaja adalah masa kesehata yang baik. Ini adalah perode ketika
praremaja dan remaja membentuk kebiasaan kesehatan seumur hidup termasuk pola
makan dan kebiasaan kesehatan emosional seperti pemecahan masalah strategis
koping.
Yang dapat kami simpulkan juga dari kasus di atas adalah kesehatan anak usia
sekolah dan remaja bisa dicegah bila tenaga kesehatan memberikan pengetahuan
kepada warga, anak usia sekolah dan remaja. Anak usia sekolah dan remaja sangat
cepat terpengaruh terhadap lingkungan maka yang dilakukan adalah mengembangakan
binaan keluarga remaja.
B. Saran
Saran untuk kasus diatas adalah mengembangkan kembali pengumpulan anak usia
sekolah dan remaja untuk mengikuti binaan keluarga remaja. Dan karang taruna
diaktifkan kembali serta buat kajian khusus warga, anak usia sekolah dan remaja
keluran antang RW 06

DAFTAR PUSTAKA.

Bulechek,dkk. (2018). Nursing Intervention Clasification (NIC). Elsevier: Oxford

Herdman & Kamitsuru. (2018). NANDA-I Diagnosa Keperawatan: Definisi dan


klasifikasi2018-2020, Ed 11. Jakarta: EGC

Ilmi, A. (2011). Keperawatan Komunitas. Makassar: Alauddin Universitas Press

Moorhead. dkk. (2018). Nursing Outcome Clasification (NOC). Elsevier: Oxford

Siswono, E., & Lestari, D. S. (2015). Penyuluhan pengenalan bahaya merokok, minuman keras,
dan narkoba pada siswa tingkat sd-smp kecamatan campaka kabupaten purwakarta jawa barat.
Sarwahita, 12 (1), 41-48
Nies Mary & McEWEN Melanie. (2019). Keperawatan Kesehatan Komunitas dan Keluarga.

Copyan Edisi Indonesi Pertama

Form Penilaian Lembar Tugas Mandiri (LTM) - Kelompok


Kelas/Semester :KEPERAWATAN A
Topik : KASUS ANAK USIA SEKOLAH DAN REMAJA

Bobot
No. Aspek Penilaian Nilai
Nilai
Isi dari LTM
f. Menjawab pertanya/masalah
g. Masalah dibahas dengan dalam
1. h. Penggunaan teori yang tepat dan 50
jelas
i. Terkait antar topik dan pembahasan
j. Tidak plagiarism
Alur Penulisan
d. Mudah dipahami
2. 20
e. Saling terkait antara paragraf
f. Saling terkait antar tema
3. Format penulisa 10
d. Memperhatikan kaidah penulisan
dan EYD
e. Penulisan menggunakan format APA
f. Kerapihan penulisan
Penggunaan refensi
d. Referensi jelas (teksbook/buku wajib
maksimal 10
tahun terakhir dan jurnal maksimal 5
4. tahun terakhir) 10
e. Jumlah referensi yang digunakan
f. Penggunaan referensi lain seperti
berita online, data
statistik, sumber harus tepat dan jelas.
Waktu pengumpulan
5. Sesuai dengan waktu yang telah 10
ditetapkan
Total Nilai 100
Catatan :
.........................................................................................................................................................
.........................................................................................................................................................
.........................................................................................................................................................
.........................................................................................................................................................
Nama Anggota Kelompok :
SRI ASTUTI
Tanggal
: ARIANTI
Dikumpulkan
NELI ALFIANI
NOFIANTI RAHMAN
Dosen Pengampu :
Tanda Tangan : ............................................

Anda mungkin juga menyukai