Anda di halaman 1dari 32

MAKALAH DAN ASUHAN KEPERAWATAN

PADA PASIEN IBU HAMIL

NAMA KELOMPOK 5 :

1. ALVI ANGGUN CAHYANINGTIAS


2. AZ-ZUBAIR
3. DYTIA KHAIRUNISA
4. ILUH ARIANI
5. LAODE ANGGRA MUHAMMAD
6. NUR AMIRAH
7. RESNI
8. RISNAYATI MUSURIA
9. YUL DEVYA OKTAVIA

POLTEKKES KEMENKES KENDARI TAHUN 2020

1
KATA PENGANTAR

Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

Puji syukur atas kehadiran Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayahnya sehingga
kami dapat menyelesaikan makalah ini dengan judul “IBU HAMIL”. Terimakasih juga kepada
Ibu Nurfantri, S.Kep.,Ns.,MSc, sebagai dosen pengampu untuk Mata kuliah keperawatan anak,
terimakasih pula kepada rekan-rekan anggota kelompok yang telah ikut berpartisipasi dalam
pembuatan dan penyusunan makalah ini.
Kami harap makalah ini dapat bermanfaat sebagai bahan pengetahuan dan untuk menambah
wawasan kita semua kesehatan ibu dan anak pada saat sebelum, selama, dan setelah kelahiran.
Makalah ini banyak sekali kekurangan pada penulisan maupun pembahasanya sehingga kami
sangat membutuhkan sarana dari pembaca.

Wassalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

Kendari, 5 februari 2020

penulis

2
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL............................................................................................................1
KATA PENGANTAR..........................................................................................................2
DAFTAR ISI ........................................................................................................................3
BAB I ....................................................................................................................................4s
A. Latar Belakang...........................................................................................................4
B. Rumusan Masalah......................................................................................................5
C. Tujuan Penulisan........................................................................................................5
BAB II PEMBAHASAN .....................................................................................................6
A. Konsep Dasar Kehamilan..........................................................................................6
B. Fisiologi Pertumbuhan Janin......................................................................................9
C. Tanda Dan Gejala Kehamilan....................................................................................13
D. Perubahan Fisiologi Pada Kehamilan........................................................................14
E. Pemriksaan Ibu Hamil................................................................................................18
F. Jadwal Pemeriksaan Kehamilan................................................................................20
G. Masalah Atau Keluhan Ibu Hamil.............................................................................20
H. Konsep Asuhan Keperawatan ...................................................................................23
BAB III PENUTUP..............................................................................................................30
A. Kesimpulan ...............................................................................................................30
B. Saran..........................................................................................................................31
DAFTAR PUSTAKA ..........................................................................................................32

3
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kehamilan atau disebut juga Gestasi adalah suatu proses/ rangkaian peristiwa baru  yang
akan dialami oleh wanita bila sel ovumnya dibuahi oleh sel sperma yang berasal dari tubuh
pria dalam proses reproduksi. Oleh karena itu, ibu yang sedang hamil dikatakan pula sedang
mengandung. Pertanyaan ini dapat pula menimbulkan pertanyaan, mengandung apa?
Jawabannya tidak lain adalah mengandung sel telur yang telah dibuahi oleh sel mani atau
sperma.
Masa kehamilan dimulai dari konsepsi sampai dengan lahirnya janin ke dunia luar.
Lainnya kehamilan normal adalah 280 hari (40 minggu atau 9 bulan 7 hari) dihitung dari hari
pertama haid terakhir. Kehamilan dibagi dalam 3 trimaster pertama dimulai dari konsepsi
sampai 3 bulan, triwulan kedua dimulai bulan ke 4 sampai bulan ke 6, trimaster ketiga dari
bulan ke 7 sampai bulan ke 9.
Proses kehamilan merupakan matarantai yang bersinambung dan terdiri dari ovulasi,
migrasi spermatozoa dan ovum, konsepsi dan pertumbuhan zigot, nidasi (implantasi) pada
uterus, pembentukan plasentadan tumbuh kembang hasil sampai aterm.
Kehamilan menyebabkan perubahan fisik, psikis, dan sosial pada ibu oleh karena itu
peran keluarga sangat besar dalam upaya memelihara kehamilan. Pada primigravida
merupakan suatu kondisi kehamilan yang pertama kali dialami oleh ibu maka asuhan
antenatal care merupakan standar terpenting dalam mendeteksi dini komplikasi yang terjadi,
baik pada ibu maupun pada janin. Dulu orang menganggap bahwa pertolongan pada
persalinan adalah yang terpenting untuk menyelamatkan ibu dan anak. Tapi persalinan boleh
diibaratkan dengan pertandingan olahraga, prestasi pertandingan  tidak ditentukan oleh daya
upaya untuk persalinan saja tetapi jauh sebelumnya adalah sangat tergantung pada persiapan
fisik maupun mental, sebelum pertandingan harus dimulai sejak ibu semasa hamil.

4
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana konsep dasar kehamilan?
2. Bagaimana fisiologi pertumbuhan janin?
3. Apa saja tanda dan gejala kehamilan?
4. Apa saja perubahan fisiologi pada kehamilan?
5. Bagaimana pemeriksaan ibu hamil?
6. Bagaimana jadwal pemeriksaan kehamilan?
7. Apa saja masalah atau keluhan ibu hamil?
8. Bagaimana konsep asuhan keperawatan?

C. Tujuan Penulisan
1. Untuk mengetahui konsep dasar kehamilan
2. Untuk mengetahui fisiologi pertumbuhan janin
3. Untuk mengetahui tanda dan gejala kehamilan
4. Untuk mengetahui perubahan fisiologi pada kehamilan
5. Untuk mengetahui pemeriksaan ibu hamil
6. Untuk mengetahui jadwal pemeriksaan kehamilan
7. Untuk mengetahui masalah atau keluhan ibu hamil
8. Untuk mengetahui konsep asuhan keperawatan

5
BAB II
PEMBAHASAN

A. Konsep Dasar Kehamilan


Proses kehamilan merupakan matarantai yang bersinambung dan terdiri dari ovulasi,
migrasi spermatozoa dan ovum, konsepsi dan pertumbuhan zigot, nidasi (implantasi) pada
uterus, pembentukan plasentadan tumbuh kembang hasil sampai aterm. (Manuaba, 2010).
1. Ovulasi
Ovulasi adalah proses pelepasan ovum yang dipengaruhi oleh sistem hormonal yang
kompleks. Selama masa subur yang berlangsung 20 sampai 35 tahun, hanya 420 buah
ovum yang dapat mengikuti proses pematangan dan terjadi ovulasi. Dengan pengaruh
FSH, folikel primer mengalami perubahan menjadi folikel de Graaf yang menuju ke
permukaan ovarium disertai pembentukan cairan folikel. Desakan folikel de Graaf ke
permukaan ovarium menyebabkan penipisan dan disertai devaskularisasi. Selama
pertumbuhan menjadi folikel de Graaf, ovarium mengeluarkan hormon estrogen yang
dapat mempengaruhi gerak dari tuba yang makin mendekati ovarium, gerka sel rambut
lumen tuba makin tinggi, peristaltik tuba makin aktif. Ketiga faktor ini menyebabkan
aliran cairan dalam tuba makin deras menuju uterus.
Dengan pengaruh LH yang semakin besar dan fluktuasi yang mendadak, terjadi
pelepasan ovum yang disebut ovulasi. Dengan gerak aktif tuba yang mempunyai umbai
(fimbraie) maka ovum yang telah dilepaskan segera ditangkap oleh fimbriae tuba. Proses
penangkapan ini disebut ovum pick up mechanism. Ovum yang tertangkap terus berjalan
mengikuti tuba menuju uterus dalam bentuk pematangan pertama artinya telah siap untuk
dibuahi. (Manuaba, 2010).

6
2. Spermatozoa
Proses pembentukan spermatozoa merupakan proses yang kompleks. Spermatogonium
berasal dari sel primitif tubulus menjadi spermatosit pertama, menjadi spermatosit kedua,
menjadi spermatid akhirnya spermatozoa.
Pertumbuhan spermatozoa dipengaruhi matarantai hormonal yang kompleks dari
pancaindra, hipotalamus, hipofisis dan sel interstisial leydig sehingga spermatogonium
dapat mengalami proses mitosis. Pada setiap hubungan seksual dikeluarkan sekitar 3 cc
sperma yang mengandung 40 sampai 60 juta spermatozoa setiap cc. Bentuk spermatozoa
seperti cebong yang terdiri atas kepala (lonjong sedikit gepeng yang mengandung inti),
leher (penghubung antara kepala dan ekor), ekor (panjang sekitar 10 kali kepala,
mengandung energi sehingga dapat bergerak). Sebagian besar spermatozoa mengalami
kematian dan hanya beberapa ratus yang dapat mencapai tuba falopi. Spermatozoa yang
masuk ke dalam alat genitalia wanita dapat hidup selama tiga hari sehingga cukup waktu
untuk mengadakan konsepsi  (Manuaba, 2010).

3. Konsepsi
Pertemuan inti ovum dengan inti spermatozoa disebut konsepsi atau fertilisasi dan
membentuk zigot. Proses konsepsi dapat berlangsung seperti uraian dibawah ini.
a. Ovum yang dilepaskan dalam proses ovulasi, diliputi oleh korona radiata yang
mengandung persediaan nutrisi.
b. Pada ovum, dijumpai inti dalam bentuk metafase ditengah sitoplasma yang disebut
vitelus.
c. Dalam perjalanan korona radiata makin berkurang pada zona pelusida. Nutrisi dialirkan
ke dalam vitelus melalui saluran pada zona pelusida.
d. Konsepsi terjadi pada pars ampularis tuba, tempat yang paling luas yang dindingnya
penuh nonjot dan tertutup sel yang mempunyai silia. Ovum mempunyai waktu hidup
terlama di dalam ampula tuba.
e. Ovum siap dibuah setelah 12 jam dan hidup selama 48 jam. Spermatozoa menyebar
masuk melalui kanalis servikalis dengan kekuatan sendiri. Pada kavum uteri, terjadi
proses kapasitasi yaitu pelepasan lipoprotein dari sperma sehingga mampu mengadakan
fertilisasi. Spermatozoa melanjutkan perjalanan menuju tuba falopi

7
4. Proses Nidasi atau Implantasi
Dengan masuknya inti spermatozoa kedalam sitoplasma, ‘vitelus” membangktkan
kembali pembelahan dalam inti ovum yang dalam keadaan “metafase”. Proses pemecahan
dan pematangan mengikuti bentuk anafase dan telofase sehingga pronukleusnya menjadi
“haploid”. Pronukleus spermatozoa dalam keadaan haploid saling mendekati dengan inti
ovum yang kini haploid dan bertemu dalam pasangan pembawa tanda dari pihak pria
maupun wanita.
Pada manusia terdapat 46 kromosom dengan rincian 44 dalam bentuk “autosom”
sedangkan 2 kromosom sisanya sebagai pembawa tanda seks. Wanita selalu resesif dengan
kromosom  X. Laki-laki memiliki dua bentuk kromosom seks yaitu kromosom X dan Y.
Bila spermatozoa kromosom X bertemu sel ovum, terjadi jenis kelamin wanita sedangkan
bila kromosom seks Y bertemu sel ovum, terjadi jenis kelamin laki-laki. Oleh karena itu,
pihak wanita tidak dapat disalahkan dengan jenis kelamin bayinya yang lahir karena yang
menentukan jenis kelamin adalah pihak suami. Setelah pertemuan kedua inti ovum dan
spermatozoa, terbentuk zigot yang dalam beberapa jam telah mampu membelah dirinya
menjadi dua dan seterusnya.berbarengan dengan pembelahan inti, hasil konseps terus
berjalan menuju uterus. Pembelahan berjalan terus dan didalam morula terbentuk ruangan
yang mengandung cairan yang disbut blastula. Perkembangan dan pertumbuhan
berlangsung, blastula dengan vili korealisnya yang dilapisi sel trofoblas telah siap untuk
mengadakan nidasi.

5. Pembentukan plasenta
Nidasi atau implantasi terjadi pada bagian fundus uteri di dinding depan atau belakang.
Pada blastula, penyebaran sel trofoblas yang tumbuh tidak rata sehingga bagian blastula
dengan inner cell mass akan tertanam ke dalam endometrium.terjadinya nidasi
(implantasi) mendorong sel blastula mengadakan diferensiasi. Sel yang dekat dengan
ruangan eksoselon membentuk “entoderm” dan yolk sac (kantong kuning telur) sedangkan
sel lain membentuk “ektoderm” dan ruangan amnion. Plat embrio terbentuk diantara dua
ruang yaitu ruang amnion dan kantung yolk sac. Plat embrio terdiri dari unsur ektoderm,
endoterm dan mesoderm. Ruangan amnion dengan cepat mendekati korion sehingga

8
jaringan yang terdapat di antara amnion dan embrio padat dan berkembang menjadi tali
pusat.
Awalnya yolk sac berfungsi sebagai pembentuk darah bersama dengan hati, limpa dan
sumsum tulang. Pada minggu kedua sampai ketiga terbentuk bakal jantung dengan
pembuluh darahnya yang menuju body stalk (bakal tali pusat). Jantung bayi mulai dapat
dideteksi pada minggu ke-6 sampai 8 dengan menggunakan ultrasonografi atau sistem
Doppler.

B. Fisiologi Pertumbuhan Janin


Kehamilan berlangsung selama 40 minggu dengan perhitungan bahwa satu bulan sama
dengan 28 hari. Kehamilan dianggap lewat bulan bila lebih dari 42 minggu. (Manuaba,
2010). Pada dua minggu pertama, hasil konsepsi masih merupakan perkembangan dari ovum
yang dibuahi, dari minggu ke-3 sampai ke-6 disebut mudigah (embrio) dan sesudah minggu
ke-6 mulai disebut fetus. Perubahan-perubahan dan organogenesis terjadi pada berbagai
periode kehamilan.
Tabel 2.1
Proses Pertumbuhan Janin
Umur Panjang
Pembentukan organ
kehamilan fetus
4 minggu 7,5-10 mm Rudimental mata, telinga dan tulang
8 minggu 2,5 cm Hidung, kuping, jari jemari mulai dibentuk, kepala
menekur ke dada
12 minggu 9 cm Daun kuping lebih jelas, kelopak mata melekat,
leher mulai berbentuk, alat kandungan luar
terbentuk namun belum berdiferensisasi
16 minggu 16-18 cm Genitalia eksterna berbentuk dan dapat dikenal,
kulit tipis dan warna merah
20 minggu 25 cm Kulit lebih tebal, rambut mulai tumbuh dikepala
dan rambut halus (lanugo) tumbuh di kulit
24 minggu 30-32 cm Kedua kelopak mata tumbuh alis dan bulu mata
serta kulit keriput, kepala besar. Bila lahir dapat
bernapas tetapi hanya bertahan hidup beberapa jam
saja

9
28 minggu 35 cm Kulit warna merah ditutupi verniks kaseosa. Bila
lahir dapat bernapas, menangis pelan dan lemah.
Bayi imatur
32 minggu 40-43 cm Kulit merah dan keriput, bila lahir kelihatan seperti
orang tua kecil (little old man)
36 minggu 46 cm Muka berseri tidak keriput. Bayi prematur
40 minggu 50-55 cm Bayi cukup bulan. Kulit licin, verniks kaseosa
banyak, rambut kepala tumbuh baik, organ-organ
baik. Pada pria, testis sudah berada dalam skrotum
sedangkan pada wanita labia mayora berkembang
baik. Tulang-tulang kepala menulang
Sumber: Mochtar, 1998
Faktor dan subfaktor pertumbuhan dan perkembangan janin
1. Faktor ibu
a. Keadaan kesehatan ibu saat hamil.
b. Penyakit yang menyertai kehamilan.
c. Penyulit kehamilan.
d. Kelainan pada uterus.
e. Kehamilan tunggal atau ganda atau triplet.
f. Kebiasaan ibu, merokok, alkohol, kecanduan.
2. Faktor janin
a. Jenis kelamin janin.
b. Penyimpangan genetik: kelaianan kongenital, pertumbuhan abnormal.
c. Infeksi intrauterin.
3. Faktor plasenta
Plasenta adalah akar janin untuk dapat tumbuh dan berkembang dengan baik dalam rahim.
Karena itu, plasenta sangat penting artinya untuk menjamin kesehatan janin dalam rahim yang
ditetapkan dengan indeks plasenta.

Berat plasenta
Indeks plasenta =
Berat badan bayi
Sumber: Manuaba, 2010.

10
4. Pernapasan janin
Janin dalam kandungan sudah mengadakan gerakan-gerakan pernapasan, namun air ketuban
tidak masuk ke dalam alveoli paru-parunya. Pusat pernapasan ini dipengaruhi oleh kadar o2
co2 di dalam tubuh janin. (Mochtar, 1998).
5. Sirkulasi darah janin
Sistem sirkulasi darah janin yaitu:
a. Foramen Ovale
b. Duktus Arteriosus Botali
c. Arteriae Umbilikales Lateralis
d. Duktus Venosus Aranti
Darah yang kaya o2 dan nutrisi yang berasal dari uri masuk ke tubuh janin melalui vena
umbilikus. Melalui duktus venosus Aranti sebagian besar darah tersebut mengalir ke vena
kava inferior lalu masuk ke atrium kanan jantung. Sebagian kecil darah tadi mengalir ke hati
dan seterusnya ke vena kava inferior seperti tadi. Dalam atrium kanan, sebagian besar darah
ini kana mengalir secara fisiologis ke dalam atrium kiri melalui foramen ovale. Dari atrium
kiri, darah mengalir ke ventrikel kiri yang selanjutnya dipompakan ke aorta. Hanya sebagian
kecil darah dari atrium kanan mengalir ke ventrikel kanan bersama-sama dengan darah yang
datang dari vena kava superior.
Karena tekanan dari paru-paru yang belum berkembang maka sebagian besar darah dari
ventrikel kanan ini, yang semestinya mengalir ke paru-paru melalui aa.pulmonales akan
mengalir melalui duktus Botali ke aorta. Sebagian kecil darah menuju paru-paru kemudian
melalui vv.pulmonales ke atrium kiri. Dari aorta, darah akan mengalir ke seluruh tubuh
membawa o2 dan nutrisi pada sel-sel organ tubuh janin (Mochtar, 1998).
6. Saluran pencernaan (traktus digestivus)
Saluran pencernaan telah siap terbentuk pada kehamilan 16 minggu. Janin telah dapat
menelan air ketuban dalam jumlah banyak yang diarbsorbsi oleh mukosa saluran pencernaan.
Mekonium yang ada dalam saluran pencernaan berwarna hijau tua karena penghancuran
bilirubin. Pada gawat janin timbul hipoksia berat, mekonium keluar karena usus mengadakan
peristaltik dan otot fringter ini lumpuh (mencret) sehingga air ketuban berwarna kehijauan.
Secara normal janin meminum air ketuban 450 cc setiap hari. Hati telah berfungsi pada

11
kehamilan 16 minggu yaitu untuk hemopoiesis dan metabolisme hidrat arang. Glikogen,
vitamin A dan vitamin D disimpan dalam hati (Mochtar, 1998).
7. Saluran kemih (traktus urinarius)
Ginjal janin mulai terbentuk pada kehamilan 12 minggu dimana dalam kandung kemih
telah ada air kemih yang diekskresi ke dalam air ketuban. Pada bayi baru lahir, kapasitas
kandung kemih kira-kira 45 cc dan produksi air kemih rata-rata 0,05-0,10 cc per menit
(Mochtar, 1998).
8. Usia kehamilan
Lama kehamilan yaitu 280 hari atau 40 pekan (minggu) atau 10 bulan. Ibu termuda yang
hamil dan melahirkan adalah Lina Medina berumur 4 tahun 8 bulan, ibu tertua yang hamil dan
melahirkan berumur 52 tahun. Kehamilan dibagi atas 3 triwulan (trimestes): kehamilan
triwulan I antara 0-12 minggu, kehamilan triwulan II antara 12-28 minggu dan kehamilan
triwulan III antara 28-40 minggu (Mochtar, 1998).

Usia kehamilan dapat ditentukan dengan:


a. Menggunakan rumus Naegele. Rumus Naegele menggunakan usia kehamilan yang
berlangsung selama 288 hari. Perkiraan kelahiran dihitung dengan menentukan hari
pertama haid terakhir yang kemudian ditambah 288 hari. Rumus Naegele dapat dihitung
dengan menambahkan hari pertama haid terakhir dengan tujuh dan bulannya ditambah
sembilan. Contoh: HPHT tanggal 15 January 1993, maka perhitungan perkiraan kelahiran
adalah 15 + 7 = 22; 1 + 9 = 10 sehingga dugaan persalinan adalah 22 Oktober 1993.
b. Gerakan pertama janin. Dengan memperkirakan terjadinya gerakan pertama janin pada usia
kehamilan 16 minggu, maka perkiraan usia kehamilan dapat ditetapkan. Perkiraan ini tidak
akurat.
c. Perkiraan tinggi fundus uteri. Mempergunakan tinggi fundus uteri untuk memperkirakan
usia kehamilan terutama tepat pada hamil pertama. Pada kehamilan kedua dan seterusnya
perkiraan ini kurang tepat.

Usia kehamilan berdasarkan tinggi fundus uteri.


Tinggi Fundus Uteri Usia kehamilan
1/3 di atas simfisis 12 minggu
½ di atas simfisi pusat 16 minggu

12
2/3 di atas simfisis 20 minggu
Setinggi pusat 22 minggu
1/3 di atas pusat 28 minggu
½ pusat-prosesus xifoideus 34 minggu
Setinggi prosesus xifoideus 36 minggu
Dua jari (4 cm) dibawah prosesus xifoideus 40 minggu

d. Penentuan usia kehamilan dengan ultrasonografi. Dengan menentukan usia kehamilan


melalui ultrasonografi dapat diketahui: diameter kantung gestasi, jarak kepala-bokong,
jarak tulang biparietal, lingkaran perut dan panjang tulang femur (sumber: Manuaba, 2010).

C. Tanda Dan Gejala Kehamilan


1. Tanda-tanda presumptif
a. Amenorea (tidak dapat haid)
b. Mual dan muntah (nausea and vomiting)
c. Mengidam (ingin makan sesuatu)
d. Tidak tahan suatu bau-bauan
e. Pingsan
f. Tidak ada selera makan (anoreksia)
g. Lelah (fetique)
h. Payudara membesar, tegang dan sedikit nyeri, disebabkan pengaruh estrogen dan
progesteron yang merangsang duktus dan alveoli payudara.
i. Miksi sering karena kandung kemih tertekan oleh rahim yang membesar.
j. Konstipasi karena tonus otot-otot usus menurun oleh pengaruh hormon steroid.
k. Pigmentasi kulit oleh pengaruh hormon kortikosteroid plasenta, dijumpai di muka
(chloasma gravidarum), areola payudara, leher dan dinding perut (linea nigra = grisea).
l. Epulis: hipertrofi dari papil gusi.
m. Pemekaran vena-vena (varices) dapat terjadi pada kaki, betis dan vulva biasanya
dijumpai pada triwulan akhir.

2. Tanda-tanda kemungkinan hamil


a. Perut membesar
b. Uterus membesar: terjadi perubahan dalam bentuk, besar dan konsistensi dari rahim.

13
c. Tanda Hegar
d. Tanda Chadwick
e. Tanda Piscaseck
f. Kontraksi-kontraksi kecil uterus bila dirangsang = Braxton-Hiks
g. Teraba Ballotement
h. Reaksi kehamilan positif

3. Tanda pasti (tanda positif)


a. Gerakan janin yang dapat dilihat atau dirasa atau diraba, juga bagian-bagian janin.
b. Denyut jantung janin
1) Didengar dengan stetoskop-monoral Laennec
2) Dicatat dan didengar dengan alat Doppler
3) Dicatat dengan feto-elektro kardiogram
4) Dilihat pada ultrasonografi
c. Terlihat tulang-tulang janin dalam foto rontgen
Sumber: Mochtar, 1998.

D. Perubahan Fisiologi Pada Kehamilan


1. Perubahan pada sistem reproduksi
a. Uterus
1) Ukuran: untuk akomodasi pertumbuhan janin, rahim membesar akibat hipertrofi dan
hiperplasi otot polos rahim, serabut-serabut kolagennya menjadi higrokopik.
Endometrium menjadi desidua, ukuran pada kehamilan cukup bulan 30 x 25 x 20 cm
dengan kapasitas lebih dari 4000 cc.
2) Berat: berat uterus naik secara luar biasa dari 30 gram menjadi 1000 gram pada akhir
kehamilan (40 pekan).
3) Bentuk dan konsistensi: pada bulan-bulan pertama kehamilan, bentuk rahim seperti
alpukat, pada kehamilan 4 bulan berbentuk bulat dan akhir kehamilan seperti bujur
telur. Rahim yang tidak hamil kira-kira sebesar telur ayam, pada kehamilan 2 bulan
sebesar telur bebek dan kehamilan 3 bulan sebesar telur angsa. Pada minggu

14
pertama, isthmus rahim mengadakan hipertrofi dan bertambah panjang sehingga bila
diraba terasa lebih lunak (soft) disebut Tanda Hegar.
4) Posisi rahim dalam kehamilan
Pada permulaan kehamilan dalam letak antefleksi atau retrofleksi, pada 4 bula
kehamilan rahim tetap berada dalam rongga pelvis, setelah itu mulai memasuki
rongga perut yang dalam pembesarannya dapat mencapai batas hati dan rahim yang 
hamil biasanya mobil, lebih mengisi rongga abdomen kanan atau kiri.
5) Vaskularisasi
Aa. Uterina dan aa.ovarika bertambah dalam diameter, panjang dan anak-anak
cabangnya. Pembuluh darah balik (vena) mengembang dan bertambah.
6) Serviks uteri
Serviks bertambah vaskularisasinya dan menjadi lunak (soft) disebut tanda
goodel. Kelenjar endoservikal membesar dan mengeluarkan banyak cairan mukus.
Karena pertambahan dan pelebaran pembuluh darah, warnanya menjadi livid dan ini
disebut tanda Chadwick.
b. Indung telur (ovarium)
Ovulasi terhenti. Masih terdapat korpus luteum graviditas sampai terbentuknya uri
yang mengambil alih pengeluaran estrogen dan progesteron.
c. Vagina dan vulva
Karena pengaruh estrogen terjadi perubahan pada vagina dan vulva. Akibat
hipervaskularisasi, vagina dan vulva terlihat lebih merah atau kebiruan. Warna livid
pada vagina dan portio serviks disebut tanda Chadwick.
d. Dinding perut (abdominal wall)
Pembesaran rahim menimbulkan peregangan dan menyebabkan robeknya serabut
elastis dibawah kulit sehingga timbul striae gravidarum. Bila terjadi peregangan yang
hebat, misalnya pada hidroamnion dan kehamilan ganda, dapat terjadi diatasis rekti
bahkan hernia. Kulit perut pada linea alba bertambah pigmentasinya dan disebut linea
nigra.
e. Payudara
Selama kehamilan, payudara bertambah besar, tegang dan berat. Dapat teraba
noduli-noduli akibat hipertrofi kelenjar alveoli, bayangan vena-vena lebih membiru.

15
Hiperpigmentasi pada puting susu dan areola payudara, kalau diperas keluar air susu
jolong (kolostrum) berwarna kuning.

2. Perubahan pada organ dan sistem lainnya


a. Sistem sirkulasi darah
1) Volume darah
Volume darah total dan volume plasma darah naik pesat sejak akhir trimester
pertama. Volume darah akan bertambah banyak kira-kira 25% dengan puncaknya pada
kehamilan 32 minggu diikuti curah jantung yang meningkat sebanyak ±30%. Akibat
hemodilusi yang mulai jelas kelihatan pada kehamilan 4 bulan, ibu menderita penyakit
jantung dapat jatuh dalam keadaan dekompensasi kordis.
2) Protein darah
Gambaran protein dalam serum berubah, jumlah protein albumin dan gamaglobin
menurun dalam triwulan pertama dan meningkat secara bertahap pada akhir kehamilan.
Beta-globin dan fibrinogen terus meningkat.
3) Hitung jenis dan hemoglobin
Hematokrit cenderung menurun karena kenaikan relatif volume plasma darah. Jumlah
eritrosit cenderung meningkat untuk memenuhi kebutuhan transpor o 2 yang sangat
diperlukan selama kehamilan.
4) Nadi dan tekanan darah
Tekanan darah arteri cenderung menurun terutama selama trimester kedua dan
kemudian akan naik lagi seperti pada pra hamil.tekanan vena dalam batas-batas normal
pada ekstremitas atas dan bawah, cenderung naik setelah akhir trimester pertama. Nadi
biasanya naik, nilai rata-ratanya 84 permenit.

5) Jantung
Pompa jantung mulai naik kira-kira 30% setelah kehamilan 3 bulan dan menurun lagi
pada minggu-minggu terakhir kehamilan.
b. Sistem pernapasan

16
Wanita hamil kadang-kadang mengeluh sesak napas. Hal ini disebabkan oleh usus
yang tertekan ke arah diafragma akibat pembesaran rahim. Kapasitas vital paru
meningkat sedikit selama hamil. Seorang wanita hamil selalu bernapas lebih dalam.
c. Saluran pencernaan
Salivasi meningkat dan pada trimester pertama mengeluh mual dan muntah. Tonus
otot-otot saluran pencernaan melemah sehingga motilitas dan makanan akan lebih lama
berada dalam saluran makanan. Resorbsi makanan baik namun akan menimbulkan
obstipasi. Gejala muntah (emesis gravidarum) sering terjadi, biasanya pada pagi hari,
disebut sakit pagi (morning sickness).
d. Tulang dan gigi
Persendian panggul akan terasa lebih longgar karena ligamen-ligamen melunak
(softening). Juga terjadi sedikit pelebaran pada ruang persendian. Bila konsumsi
kalsium cukup, gigi tidak akan kekurangan kalsium. Apa yang disebut dengan
gingivitis kehamilan adalah gangguan yang disebabkan oleh faktor lain, misalnya
hygiene yang buruk disekitar mulut.
e. Kulit
Pada daerah kulit tertentu terjadi hiperpigmentasi:
1) Muka: disebut masker kehamilan (chloasma gravida).
2) Payudara: puting susu dan areola payudara.
3) Perut: linea nigra striae.
4) vulva
f. Kelenjar endokrin
1) Kelenjar tiroid dapat membesar sedikit.
2) Kelenjar hipofise dapat membesar terutama lobus anterior.
3) Kelenjar adrenal tidak begitu terpengaruh

E. Pemeriksaan Ibu Hamil


1. Anamnesa
a. Anamnesa tentang identitas: nama diri sendiri, suami, alamat, pekerjaan dan
sebagainya.

17
b. Anamnesa obstetri: kehamilan ke berapa; apakah persalinan lahir spontan aterm, hidup
atau dengan tindakan, usia anak terkecil; untuk primigravida lama kawin dan usia;
tanggal haid terakhir.
c. Anamnesis tentang keluhan utama.

2. Pemerikaan fisik
a. Pemeriksaan fisik umum
1) Keadaan umum: kompos mentis, tampak sakit.
2) Pemeriksaan tekanan darah, nadi, pernapasan dan suhu, berat badan.
b. Pemeriksaan khusus obstetri
1) Inspeksi (tinggi fundus uteri, keadaan dinding abdomen, gerak janin yang tampak).
2) Palpasi (menurut Kneble, Leopold, Buddin, Ahfeld).
Teknik pemeriksaan leopold:
a) Leopold I
 Kedua telapak tangan pada fundus uteri untuk menentukan tinggi fundus uteri,
sehingga perkiraan usia kehamilan dapat disesuaikan dengan tanggal haid terakhir.
 Bagian apa yang terletak di fundus uteri. Pada letak membujur sungsang, kepala
bulat terasa keras dan melenting pada goyangan, pada letak kepala akan teraba
bokong pada fundus: tidak keras tak melenting dan tidak bulat, pada letak lintang,
fundus uteri tidak diisi oleh bagian-bagian janin.
b) Leopold II
 Kemudian kedua tangan diturunkan menelusuri tepi uterus untuk menentukan bagian
apa yang terletak dibagian samping.
 Letak membujur dapt ditetapkan punggung anak, yang teraba rata dengan tulang iga
seperti papan cuci.
 Pada letak lintang dapat ditetapkan dimana kepala janin.

c) Lepold III
 Menentukan bagian apa yang terdapat diatas simpisis pubis.
 Kepala akan teraba bulat dan keras sedangkan bokong teraba tidak keras dan tidak
bulat. Pada letak lintang simpisis pubis akan kosong.

18
d) Lepold IV
 Pada pemeriksaan leopold IV, pemeriksa menghadap kearah kaki ibu untuk
menetapkan bagian terendah janin yang masuk ke pintu atas panggul.
 Bila bagian terendah masuk PAP telah melampaui lingkaran terbesarnya, maka
tangan yang melakukan pemeriksaan divergen, sedangkan bila lingkaran terbesarnya
belum masuk PAP maka tangan pemeriksa konvergen.
3) Perkusi (meteorisme, tanda cairan bebas).
4) Auskultasi (bising usus, denyut jantung janin, gerak janin intrauterin, hal lain yang
terdengar).

3. Pemeriksaan dalam (pembukaan, perlunakan serviks, ketuban, penurunan bagian terendah,


penempatan kombinasi, tumor yang menyerupai bagian terendah, pelvimetri panggul).
Indikasi pemeriksaan dalam:
 Indikasi sosial untuk menentukan keadaan kehamilan atau persalinan, sebelum
ditinggalkan oleh penolong.
 Jika ada pemeriksaan luar, kedudukan janin tidak dapat ditentukan.
 Jika ada sangkaan kesempitan panggul dan CPD.
 Jika karena sesuatu, persalinan tidak maju-maju.
 Jika akan diambil tindakan obstetriboperatif.
 Menentukan nilai skor pelvis.

4. Pemeriksaan tambahan (pemeriksaan laboratorium, ultrasonografi, tes pemeriksaan air


ketuban, tes pemeriksaan bakteriologis).
Sumber: Manuaba, 2010.

F. Jadwal Pemeriksaan Kehamilan


1. Trimester I dan II
 Setiap bulan sekali.
 Diambil data tentang laboratorium.

19
 Pemeriksaan ultrasonografi.
 Nasehat tentang diet 4 sehat 5 sempurna, tambahkan protein 0,5 gram/kg BB (1 telur/
hari).
 Observasi adanya penyakit yang mempengaruhi kehamilan, komplikasi kehamilan dan
imunisasi tetanus 1.
2. Trimester III
 Setiap 2 minggu sekali sampai ada tanda kehamilan.
 Evaluasi data laboratorium untuk melihat hasil pengobatan.
 Diet 4 sehat 5 sempurna.
 Pemeriksaan ultrasonografi.
 Imunisasi tetanus 2.
 Observasi adanya penyakit yang menyertai kehamilan, komplikasi hamil trimester ke-3.
 Rencana pengobatan.
 Nasihat tentang tanda inpartu, kemana harus datang untuk melahirkan.
Sumber: Manuaba, 2010.

G. Masalah Atau Keluhan Ibu Hamil


1. Sejak hamil dada terasa seperti terbakar dan kerongkongan tidak enak
Perubahan hormon meningkatkan asam lambung, hal ini diperparah dengan perut yang
bertambah besar. Ini menyebabkan tekanan di perut. Asam lambung yang meningkat pada
masa kehamilan dan mudah terdorong ke arah kerongkongam sehingga menimbulkan efek
seperti terbakar pada dada dan kerongkongan.
Oleh karena itu ibu perlu makan teratur, perut jangan sampai kosong. Ibu hamil juga
perlu ngemil, atau sering makan namun dalam jumlah sedikit. Selain itu hindari makanan
yang bisa membuat maag seperti santan, pedas, asam, dan soda.

2. Seringsendawa, buang angin, dan gampang buang air


Karena asam lambung yang mudah naik saat masa kehamilan, jadi sebaiknya agar tidak
makan kacang atau makanan lain yang bisa membuat gas dalam tubuh bertambah. Karena
progesteron dalam tubuh meningkat, ini membuat pencernaan menjadi sulit dan kembung.

20
Karena itu para ibu hamil yang mengalami masalah ini juga sebaiknya makan makanan
berserat dan rendah lemak sehingga mudah dicerna.
Selain itu, masalah ibu hamil yang menjadi lebih mudah buang air kecil, bahkan hanya
karena batuk atau bersin. Hal ini dikarenakan perut yang membesar menekan kandung
kemih dan membuat ibu hamil sulit menahan buang air. Hal ini tidak bisa dihindari,
namun agar tidak minum banyak ketika berada di perjalanan.

3. Garis tebal di tengah perut


Pada saat kehamilan, tidak jarang pada bagian tengah wanita timbul garis kecokelatan
hingga hitam. Garis tersebut disebut dengan linea nigra yang dihasilkan dari hormon
melanocyte stimulating yang didapat dari otak wanita sehingga wanita mudah mengalami
pigmentasi.Hal ini tidak dapat dihilangkan atau dihindari, namun setelah kehamilan akan
hilang dengan sendirinya.

4. Enggan berhubungan seks saat hamil


Hubungan seks dapat dilakukan tergantung dengan kesehatan ibu hamil tersebut,
namun jangan anggap ini sebagai olahraga. Karena wanita yang hamil tidak boleh
melakukan posisi yang aneh-aneh dalam hubungan seks. Hubungan seks dapat mencederai
bayi, hal tersebut tidak benar karena bayi dalam perut terlindungi oleh plasenta. Namun
pada saat trimester pertama, wanita akan enggan melakukan hubungan seks karena mual
dan mood swings.

5. Gigi menjadi mudah ngilu, bahkan copot


Ibu hamil sangat memerlukan kalsium yang tinggi, baik untuk dirinya maupun untuk
janin. Janin mengambil kalsium dari ibu, sehingga bisa terjadi pengeroposan tulang dan
ngilu gigi, bahkan gigi bisa copot jika terlalu kurang vitamin. Ibu hamil memerlukan
1.000 mg per hari. Selain dari susu dan vitamin, kalsium bisa didapat dari duri atau tulang
lunak ikan.
Meski bagus mengonsumsi ikan dan tulang lunaknya, namun sebaiknya wanita hamil
menghindari ikan dari laut Indonesia, khususnya Jakarta, karena dikhawatirkan

21
mengandung merkuri. Ibu hamil bisa menggantinya dengan ikan laut dalam seperti salmon
yang dikonsumsi seminggu sekali dan ikan air tawar.

6. Flu dan pilek saat hamil.


Tidak sedikit ibu hamil yang mengalami flu dan pilek, lalu bingung harus minum obat
apa dan bagaimana mengatasinya, tidak ada obat yang aman untuk ibu hamil, terutama di
trimester pertama. Jika ibu hamil berkonsultasi pada dokter, dokter akan memberikan obat
dengan risiko rendah. Risiko tidak dapat dihindari namun bisa dikurangi. Jika flu yang
diderita masih ringan, sebaiknya istirahat dan minum vitamin C.

7. Banyak keluhan
Keluhan tidak dapat dihilangkan namun dapat disiasati dengan makan makanan
seimbang, baik kualitas (vitamin, protein, karbohidrat) dan kuantitas. Jika sedang hamil
sebaiknya jangan makan banyak dan ketika hamil wanita hanya perlu lebih 300 kalori dari
kebutuhan kalori biasanya.
Selain itu ibu juga perlu meningkatkan daya tahan tubuh, hindari stres. Menjaga
kesehatan dengan olahraga dan memilih makan yang tidak membuat metabolisme menjadi
lebih sulit.

H. Konsep Asuhan Keperawatan


1. Pengkajian
a. Identitas Pasien

22
Identitas berupa nama, umur, pendidikan, pekerjaan, agama, suku/bangsa, alamat dan
status.
b. Keluhan Utama: Klien mengatakan mual-mual dan muntah
c. Riwayat Menstruasi : meliputi menarche usia, siklus, lamanya, banyaknya, HPHT,
perkiraan persalinan, Flour Albus.
d. Riwayat obstetri yang lalu: meliputi kehamilan keberapa, umur kehamilan, penyulit
kehamilan, jenis persalinan, penolong, jenis kelamin anak dan masa nifas.
e. Riwayat kontrasepsi
Meliputi jenis kontrasepsi yang digunakan, lamanya pemakaian dan keluhan yang
dirasakan selama memakai alat kontrasepsi.
f. Riwayat Penyakit Keluarga
Faktor-faktor situasi, seperti pekerjaan wanita dan pasangannya, pendidikan, status
perkawinan, latar belakang budaya dan etnik, serta status sosioekonomi, ditetapkan
dalam riwayat social.
Riwayat keluarga memberikan informasi tentang dekat pasien, termasuk orang tua,
saudara kandung dan anak-anak. Hal ini membantu mengidentifikasi gangguan genetik
atau familial dan kondisi-kondisii yang dapat mempengaruhi status kesehatan wanita
atau janin.
g. Riwayat pemeriksaan ANC
Data yang diikumpulkan tanggal pemeriksaan, TFU, letak anak, DJJ, oedema, reflex
tungkai, TD, BB, keluhan UK (minggu) dan terapi yang didapat.
h. Kebutuhan Dasar Manusia

1) Nutrisi
 Frekuensi makan      : 3 x sehari
 Jenis makanan         : nasi, lauk-pauk, sayur, dan buah-buahan.
 Minum                    : 6-7  kali sehari
 Nafsu makan          :  tidak nafsu, alasan : karena mual dan muntah
2) Eliminasi
BAK
 Frekwensi               : 6-7 kali sehari

23
 Warna                     : kekuningan
 Bau                         : tercium bau aseton
 Keluhan                  : urin sedikit
BAB
 Frekwensi               : 3 kali seminggu
 Warna                     : coklat
 Bau                         : khas
 Konsistensi             : padat
 Keluhan                  : sulit saat BAB
3) Istirahat Dan Tidur
 Tidur siang              : 1-2 jam
 Tidur malam            : 7-8 jam

4) Personal Hygiene
 Mandi 2 kali sehari.
 Keramas 3 kali seminggu.
 Sikat gigi 2 kali sehari tiap selesai mandi.
 Mengganti pakaian 2 kali sehari tiap selesai mandi.
 Mengganti pakaian dalam tiap kali lembab.

i. Pemeriksaan Fisik
1) Keadaan Umum
 Kepala                          
 Mata                             
 Kardiovaskuler             
 Pencernaan/abdomen
 Ekstremitas     
 persyarafan         
 urinaria               
 Pemeriksaan janin       

24
 Tinggi badan                         
 Berat badan sebelum hamil  
 Berat badan sekarang           
 tanda vital
2) Pemeriksaan penunjang
 Hasil pemeriksaan laboratorium selama hamil khususnya hematokrik
(menggambarkan anemia).
 Waktu masuk ruang bersalin ulangi lagi pemeriksaan Ht, Urinalis untuk protein,
glukosa dan keton. Contoh darah perlu diambil untuk crossmatching untuk persiapan
bila ada transfusi.
3) Pengkajian khusus fetal
 DJJ, air ketuban dan penyusupan kepala janin.
 DJJ : hasil periksa setiap 30 menit atau lebih sering jika ada tanda-tanda gawat janin.
 Warna dan adanya air ketuban : penilaian air ketuban setiap kali melakukan
pemeriksaan dalam, dan nilai warna air ketuban jika selaput ketuban pecah.
 Molase atau Penyusupan tulang kepala janin. Penyusupan adalah indicator penting
tentang seberapa jauh kepala bayi dapat menyesuaikan diri terhadap bagian keras
(tulang) panggul ibu.

2. Diagnosa
a.  Ansietas b/d lingkungan yang tidak familier, nyeri, atau kurang pengetahuan tentang proses
persalinan.
b . Nyeri akut berhubungan dengan agen cedera (biologis) : kontraksi uterus
c. Keletihan berhubungan dengan kehamilan
d. Konstipasi berhubungan dengan kehamilan

3.      Perencanaan

25
a.    Ansietas b/d lingkungan yang tidak familier, nyeri, atau kurang pengetahuan tentang
proses persalinan.
subjektif : klien akan menurunkan tingkat kecemasan selama dalam perawatan.
Objective: klien dapat beradaptasi dengan status kesehatannya.
Setelah di lakukan tindakan keperawatan selama1 x 24 jam maka Tingkat Ansietas menurun
dengan kriterias hasil :
1) Perilaku gelisah : menurun
2) perilaku tegang : menurun
3) kontak mata : membaik
4) kosentrasi : membaik
5) tremor : membaik
6) pola tidur : membaik
7) verbalisasi kebingungan : menurun
8) verbalisasi khawatir akibat kondisi yang di hadapi : menurun

Intervensi
Terapi Relaksasi :
Tindakan
Observasi :
1. identifikasi penurunan tingkat energi, ketidakmampuan berkosentrasi, atau gejala lain yang
menggangu kemampuan koknitif
2. periksa ketegangan otot, frekuenzi nadi, tekanan darah, dan suhu sebelum dan sesudah latihan
3.  monitorrespon terhadap terapi relaksasi
Terapiutik :
1.ciptakan likungan tenang an tanpa gangguan pencahayaan dan suhu ruangan nyaman
2. Berikan informasi tertulis tentang persiapan dan prosedur teknik relaksasi
Edukasi :
1.jelaskan tujuan, manfaat, batasan, dan jenis relaksasi yang tersedia
2.anjurkan mengambil posisi nyaman
3.anjurkan sering mengulangi atau melatih tehnik yang di pilih

26
b.  Nyeri akut berhubungan dengan agen cedera (biologis) : kontraksi uterus
Goal: Klien akan terbebas dari nyeri akut.
Objective: Klien akan terhindar dari agen cedera biologis selama dalam perawatan setelah di
lakukan tindakan keperawatan selama 1X24 jam maka tingkat nyeri menurun dengan kriteria
hasil :
1) 1.keluhan nyeri : menurun
2) meringis : menurun
3) gelisah : menurun
4) kesulitan tidur : menurun
5) frekuensi nadi :membaik
6) tekanan darah : membaik
7) pola nafas : membaik

Intervensi :
Manajemen Nyeri :
Tindakan
Observasi :
1.identifikasi lokasi, karakteristik,durasi, frekuensi, kualitas,intensitas nyeri.
2.identifikasi skala nyeri
3.indentifikasi faktor yang memperberatdan memperingan nyeri
Terapiutik :
1.berikan teknik nonfarmakologis umtukmengurangi rasa nyeri
2.kontrol lingkungan yang memperberat rasa nyeri
3.fasilitasi istirahatdan tidur.
Edukasi :
1.jelaskan penyebab, periode, dan pemicu nyeri.
2.anjurkan memonitor nyeri secara mandiri
3.anjurkan teknik nonfarmakologis untuk mengurangi nyeri.
Kolaborasi :
1.kolaborasi pemberiaan analgetik
c.  Keletihan berhubungan dengan kehamilan

27
subjektif       : klien mengalami keletihan selama perawatan
Objective   : klien dapat beradaptasi dengan kehamilannya
Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 1x24 jam maka tingkat keletihan meurun dengan
kriteria hasil :
1) verbalisasi lelah : menurun
2) Lesu : menurun
3) gangguan kosentrasi : menurun
4) frekuenzi nafas : menurun
5) 5.pola nafas : membaik
6) pola istirahat : membaik

Intervensi
Edukasi aktivitas/istirahat
Tindakan
Observasi :
1.identiikasi kesiapan dan kemampuan menerima informasi
Terapiutik :
1.sediakan materi dan media pengaturan aktivitas dan istirahat
2.jadwalkan pemberiaan pendidikan kesehatan sesuai kesepakatan
3.berikan kesempatan kepada pasiendan kelarga untuk bertanya
Edukasi :
1.jelaskan pentingnya melakukan aktivitas fisik/olahragasecara rutin
2.anjurkan terlibatdalam aktivitas kelompok, aktivitas bermain atau aktivitas lainnya
3.ajurkan menyusun jadwal aktivita sdan istirahat

d. Konstipasi berhubungan dengan  kehamilan

28
subjektif: Klien tidak mengalami kopnstipasi
Objective :
Perencanaan:
Setelah di lakukan tindakan keperawatan selama 1x24 jam maka konstipasi fekal membaik
dengan kriteria hasil :
1) frekuenzi defekasi : membaik
2) kosistensi feses : membaik
3) kontrol pengeluaran feses : meningkat
4) keluhan defekasi lama dan sulit : menurun
5) nyeri abdomen : menurun

Intervensi
Manajemen eliminasi fekal :
Tindakan :
Observasi :
1.monitor buang air besar
2.monitor tanda dan gejala diare, konstipasi, atau impaksi
3.identifikasi masalah usus dan penggunaan obat pencakar
Terapiutik :
1.berikan air hangat setelah makan
2.jadwalkan waktu defekasi bersama pasien
3.sediakan makanan tinggi serat
Edukasi :
1.jelaskan jenis makann yang membantu meningkatkan keteraturan peristaltik usus
2.anjurkan mengkosumsi makanan yang mengandungtinggi serat
3.anjurkan meningkatkan asupan cairan
Kolaborasi :
1.pemberiaan obat supositoriaanal

BAB III

29
PENUTUP

A. Kesimpulan
Proses kehamilan merupakan matarantai yang bersinambung dan terdiri dari ovulasi,
migrasi spermatozoa dan ovum, konsepsi dan pertumbuhan zigot, nidasi (implantasi) pada
uterus, pembentukan plasentadan tumbuh kembang hasil sampai aterm. (Manuaba, 2010).
Perkembangan janin pada dua minggu pertama, hasil konsepsi masih merupakan
perkembangan dari ovum yang dibuahi, dari minggu ke-3 sampai ke-6 disebut mudigah
(embrio) dan sesudah minggu ke-6 mulai disebut fetus. Perubahan-perubahan dan
organogenesis terjadi pada berbagai periode kehamilan.
Tanda dan gejala kehamilan diantaranya adalah Tanda-tanda presumptif, Tanda-tanda
kemungkinan hamil dan Tanda pasti (tanda positif).
Perubahan Fisiologi Pada Kehamilan terjadi pada sistem reproduksi diantaranya Uterus,
Indung telur (ovarium), Vagina vulva, Dinding perut (abdominal wall) dan Payudara. Serta
Perubahan pada organ dan sistem lainnya diantaranya Sistem sirkulasi darah, Sistem
pernapasan, Saluran pencernaan, Tulang dan gigi, Kulit dan Kelenjar endokrin.
Pemeriksaan Ibu Hamil meliputi tahap Anamnesa, Pemerikaan fisik, Pemeriksaan dalam
(pembukaan, perlunakan serviks, ketuban, penurunan bagian terendah, penempatan
kombinasi, tumor yang menyerupai bagian terendah, pelvimetri panggul) dan Pemeriksaan
tambahan (pemeriksaan laboratorium, ultrasonografi, tes pemeriksaan air ketuban, tes
pemeriksaan bakteriologis).
Jadwal Pemeriksaan Kehamilan yaitu pada Trimester I dan II Setiap bulan sekali serta
pada Trimester III Setiap 2 minggu sekali sampai ada tanda kehamilan.
Konsep Asuhan Keperawatan meliputi tahapan proses Pengkajian, Diagnosa,
Perencanaan, Implementasi dan Evaluasi.

B. Saran

30
Mendapatkan bayi yang sehat dan juga kondisi yang sehat ketika masa kehamilan, ibu
hamil harus mendapatkan asupan nutrisi dan makanan yang dikonsumsi, serta kebiasaan yang
dilakukan agar tidak menyakiti kondisi ibu dan bayi, dan lakukanlah olah raga tubuh untuk
memberikan efek yang baik selama kehamilan maupun menjelang persalinan.

DAFTAR PUSTAKA

31
Bagian Obstetri & Ginekologi,FK.Unpad. (1993).Obstetri. Elstar. Bandung.
Mochtar, R. (1998). Sinopsis Obstetri. Edisi 2. Jakarta: EGC.
Prawirohardjo. (2006). Buku Acuan Nasional Pelayanan Kesehatan Maternal dan Neonatal. Yayasan
Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo. Jakarta.
Taylor, C.M. (2010). Diagnosis Keperawatan Dengan Rencana Asuhan, Edisi 10, Jakarta: EGC.

32

Anda mungkin juga menyukai