PENDAHULUAN
kehidupan janin dalam kandungan. KJDR atau intra uterine fetal death (IUFD)
biasanya tidak membahayakan ibu. Terjadinya kelainan darah akan lebih besar,
karena itu pemeriksaan pembekuan darah harus dilakukan setiap minggu setelah
sangat baik terhadap angka kematian perinatal. Dalam 30 tahun terakhir angka
kematian bayi turun dengan mencolok, tetapi angka kematian pada perinatal juga
negara Barat. Sehubungan dengan hal ini, maka pada pengawasan antenatal hal-
hal yang bersangkutan dengan keadaan janin dalam uterus mendapat banyak
perhatian.
1
Menurut WHO setiap tahunnya kira-kira 3% (3,6 juta) dari 120 ,juta bayi
lahir mengalami kematian janin dalam rahim. Prinsip dasar angka kematian janin
dalam rahim (KJDR) merupakan hasil akhir dari gangguan pertumbuhan janin,
kegawatan janin atau akibat infeksi yang tidak terdiagnosa sebelumnya sehingga
Sampai saat ini angka kematian ibu (AKI) melahirkan tidak dapat turun
Indonesia (SDKI) pada bulan juli 2009, AKI masih berkisar 307 per 100.000
309 per 100.000 kelahiran hidup (SDKI) menjadi 225 per 100.000 pada tahun
1999, dan menurunkannya lagi menjadi 125 per 100.000 pada tahun 2010.
dengan pasti karena belum ada survey yang menyeluruh. Angka kematain
perinatal di rumah sakit pada umumnya berkisar antara 77,3 sampai 137,7 per
1000 kelahiran hidup. Lebih separuh dari kematian perinatal adalah bayi lahir
mati atau kematian janin dalm rahim. Angka-angka tersebut niscaya akan lebih
tinggi dari kenyataan sebenarnya karena data yang ada hanya berasal dari rumah
dan kini angka kematian perinatal digunakan sebagai ukuran untuk menilai
antenatal hal-hal yang bersangkuta dengan keadaan janin dalam uterus mendapat
2
bangk perhatian. Perbaikan dalam angka kematian perinatal dapat dicapai dengan
janin dan neonatus. Hal ini yang mendorong peneliti untuk mengkaji lebih dalam
tentang asuhan yang diberikan kepada ibu dengan KJDR di RSU Sawerigading
Palopo
B. Ruang Lingkup
Kebidanan pada ny “N” dengan kematian janin dalam rahim di Rumah Sakit
C. Tujuan penulisan
1. Tujuan umum
2. Tujuan khusus
dalam rahim
3
d. Dapat melakukan proses evaluasi dari setiap tindakan yang dilakukan
D. Manfaat penulisan
1. Manfaat praktiks
Buana Palopo.
2. Manfaat program
3. Manfaat institusi
4. Bagi penulis
E. Metode Penulisan
yang dipadukan dengan praktek. Metode yang digunakan adalah sebagai berikut:
1. Studi Kepustakaan
4
2. Studi Kasus
a. Anamnese
b. Pemeriksaan fisik
c. Pengkajian psikososial
Yaitu status emosional dan pola interaksi serta respon terhadap keadaan
kesehatan.
3. Studi Dokumentasi
5
BAB II
TINJAUAN TEORI
1. Persalinan
a. Pengertian persalinan
dengan tenaga ibu sendiri, tanpa bantuan alat-alat serta tidak melukai
Sarwono, 2007)
yang telah cukup bulan atau dapat hidup di luar kandungan melalui
jalan lahir atau melalui jalan lain, dengan bantuan atau tanpa bantuan
6
b. Bentuk-bentuk persalinan
a) Persalinan spontan
b) Persalinan buatan
Bila proses persalinan dengan bantuan oleh tenaga dari luar misalnya
sesarea.
c) Persalinan anjuran
1. Rasa sakit oleh adanya his akan datang lebih kuat, sering, dan teratur.
telah ada
7
Seperti yang dikemukakan terdahulu, faktor-faktor yang berperan dalam
c. Kontraksi diagfragma
2) Faktor janin
d. Tahapan Persalinan
Dimulai sejak dari adanya kontraksi uterus dengan dilatasi serviks dari 1
1. Pengertian
8
3) Kematian janin dalam rahim adalah tidak adanya tanda-tanda kehidupan
usia kehamilan 28 minggu ke atas atau ,berat badan janin 1000 gram ke
2. Etiologi
9
3. Kriteria Diagnosis
1) Anamnesis: ibu tidak merasakan gerakan janin dalam beberapa hari, atau
3) Palpasi:
gerakan janin.
yang teliti, dapat dirasakan adanya krepitasi pada tulang kepala janin.
(1) Adanya
(2) Tanda
10
(3) Tanda
(4) Tanda
(5) Disinteg
(6) Kepala
4. Faktor-Faktor yang
tidak banyak berbeda dengan apa yang disebut dalam kepustakaan Barat.
1) Faktor ibu yang memperbesar resiko kematian perinatal (high risk mother) :
(2) Tingkat
11
(4) Parietas pertama
ibu dan berat badan ibu (pengaruh kedua faktor ini pada angka
(6) Kehamilan di
luar perkawinan
(7) Kehamilan
kematian bayi yang dini atau kelahiran bayi dengan berat badan lahir
rendah.
(10) Riwayat
berlangsung lama
(11) Riwayat
12
(12) Riwayat
(13) Kehamilan
dengan riwayat pelayanan kesehatan ibu yang tidak adekuat atau tidak
dapat dinilai
minggu
badan lahir kurang dari berat badan lahir menurut masa kehamilan
13
(7) Bayi yang lahir
(Sarwono, 2007)
2. Komplikasi
1) Trauma emosional yang berat terjadi bila waktu antara kematian janin dan
minggu.
fibrinogen, apabila kadar fibrinogen rendah < 150 mg/dl maka segera
Dalam Rahim
14
3) Jelaskan seluruh prosedur pemeriksaan dan juga hasilnya serta rencana
tindakan yang akan dilakukan oleh bidan kepada pasien dan keluarganya.
diambil.
atau misoprostol.
8) Penanganan pasif
(2) Menunggu
(3) Pemeriksaan
15
(2) Induksi:
jam.
4. Usaha-usaha untuk
2) Kerjasama yang erat antara ahli obstetri, ahli kesehatan anak, ahli
4) Perbaiki kesehatan ibu dan juga pengawasan antenatal yang baik, antara
lain perbaiki keadaan gizi ibu dan menemukan high risk mothers untuk
16
7) Persediaan tempat perawatan yang khusus untuk berat badan lahir rendah
8) Perbaikan resusitasi bayi yang lahir dengan asfiksia dan perbaikan dalah
Data atau fakta yang merupakan informasi termasuk biodata, mencakup nama,
diperoleh dari hasil wawancara langsung pada pasien atau dari keluarga dan
Data yang diperoleh dari hasil pemeriksaan fisik mencakup inspeksi, palpasi,
17
Merupakan keputusan yang ditegakkan dari hasil perumusan masalah yang
BAB III
PERKEMBANGAN KASUS
18
Identitas Istri/Suami
Pendidikan : SMA / SD
Alamat : Malangke
KALA I
A. Data Subjektif
b. Ibu terahir haid tanggal 28-8-2013, ini merupakan kehamilan yang keempat
B. Data Objektif
19
4. Nadi : 80 x/menit
5. Pernapasan : 20 x/menit
6. Suhu : 360 C
V/V : T.a.k
Pembukaan : 3 cm
Ketuban : (-)
Presentase : Bokong
C. Analisis
D. Penatalaksanaan
20
2. Memasang balon kateter
kemauan ibu.
6. Melakukan kolaborasi dengan dokter untuk terapi lebih lanjut. Advis dokter
a. Mengukur:
1) TD : 110/70 mmHg
2) N : 80 kali/menit
3) S : 36,5°C
4) P : 24 kali/menit
b. His : -
21
PENDOKUMENTASIAN ASUHAN KEBIDANAN INTRA NATAL
A. Data Subjektif
B. Data Objektif
1. Tampak ekspresi wajah meringis
2. Mengukur Tekanan darah : 110/80 mmHg
Nadi : 80x/menit
22
Pernafasan : 24x/menit
v/v :T.a. k
portio : lunak
ketuban : (-)
presentase : bokong
penurunan :
1. Memberi tahu ibu tentang hasil pemeriksaan, ibu tahu tentang hasil
pemeriksaan.
5. Memimpin persalinan
23
BAB IV
PEMBAHASAN
Pada bab ini akan dilakukan pembahasan mengenai kesesuaian antara tinjauan
teori dengan penatalaksanaan yang dilakukan pada kasus kematian janin dalam rahim
Data subjectif
Dari pengumpulan data dari NY.”N” dimana ibu mengeluh nyeri perut dan ada
darah keluar dari kemaluan ibu, Kematian Janin dalam Rahim adalah keadaan tidak
adanya tanda-tanda kehidupan janin dalam kandungan. KJDR atau intra uterine fetal
death (IUFD) sering dijumpai, baik kehamilan di bawah 20 minggu maupun sesudah
24
Kematian janin adalah kematian hasil konsepsi sebelum dikeluarkan dengan
sempurna dari ibu tanpa memandang usia kehamilan. Kematian dinilai berdasarkan
fakta bahwa sesudah dipisahkan dari ibunya janin tidak bernapas atau menunjukkan
tanda-tanda kehidupan, seperti denyut jantung, atau pulsasi tali pusat, atau kontraksi
otot.
Data objectif
yang dilakukan, didapatkan tidak adanya denyut jantung janin, tidak ada pergerakan
janin , pada pemeriksaan dalam, ketuban (-), pembukaan seujung jari. Hal ini
menunjukkan adanya kesesuaian antara tinjauan teori dengan pengkajian kasus pada
Ny. “N”.
Analisis
Diagnosa pada kematian janin dalam rahim ibu tidak merasakan gerakan janin
dalam beberapa hari, atau gerakan janin sudah sangat berkurang. Ibu merasakan
perutnya tidak bertambah besar, bahkan bertambah kecil, atau kehamilan tidak seperti
biasanya. Wanita belakangan ini merasa perutnya sering menjadi keras dan
merasakan sakit seperti mau melahirkan. tidak kelihatan gerakan-gerakan janin, yang
Penatalaksanaan
rahim, berupa kolaborasi dengan dokter untuk penatalaksanaan aktif. Sesuai advis
25
memasang balon chateter, Pemantauan kemajuan persalinan serta tanda-tanda vital
dilakukan hingga persalinan selesai, Hal ini menunjukkan adanya kesesuaian antara
BAB V
A. KESIMPULAN
lahan praktik studi kasus tentang kematian janin dalam rahim, maka penulis
26
seperti denyut jantung, atau pulsasi tali pusat, atau kontraksi otot.
(2) Penegakan
diagnose yang dapat di lakukan oleh bidan pada kasus kematian janin
(3) Rencana
27
dilakukan sejak ibu masuk kamar bersalin hingga ibu di pindahkan ke
keberhasilannya.
(6) Kasus dengan Kematian Janin Dalam Rahim (KJDR), dilihat dari
(KJDR) ini dapat berdampak lebih fatal pada ibu yang mana dapat
waktu melahirkan.
B. SARAN
28
Dengan adanya pendekatan asuhan kebidanan terhadap klien, bidan harus
2. Untuk Institusi
29