PENDAHULUAN
A. Latar belakang
hasil pembuahan secara paksa sebelum janin mampu bertahan hidup jika
utama kematian ibu hamil dan melahirkan adalah perdarahan, infeksi dan
eklampsia.
hanya saja muncul dalam bentuk komplikasi perdarahan dan sepsis. Akan
tetapi, kematian ibu yang disebabkan komplikasi aborsi sering tidak muncul
dalam laporan kematian, tetapi dilaporkan sebagai perdarahan atau sepsis. Hal
itu terjadi karena hingga saat ini aborsi masih merupakan masalah
aborsi, di lain pihak aborsi terjadi di masyarakat. Ini terbukti dari berita yang
mudahnya didapatkan jamu dan obat-obatan peluntur serta dukun pijat untuk
1
Badan Kesehatan Dunia (WHO) memperkirakan 10-15% kematian ibu
Diperkirakan ada 20 juta kejadian aborsi tidak aman di dunia, 95 % (19 dari
dan sekitar 13% dari total perempuan yang melakukan aborsi tidak aman
berakhir dengan kematian, 70.000 wanita meninggal akibat aborsi tidak aman,
dan 1 dari 8 kematian ibu disebabkan oleh aborsi tidak aman. Di kawasan Asia
mencapai 2,4 juta jiwa. Parahnya, 800 ribu di antaranya terjadi di kalangan
mengaku perihatin dengan keberadaan remaja saat ini. Sebab menurut data
2010, baik dari Badan Pusat Statistik (BPS) sebagian dari 63 juta jiwa remaja
berusia 10-24 tahun di Indonesia berprilaku tidak sehat. Kasus aborsi yang
diperoleh melalui data, sekitar 2,5 juta jiwa perempuan pernah melakukan
aborsi dan dari jumlah ini sebanyak 27% atau 700.000 dilakukan oleh remaja.
2
B. Ruang Lingkup
C. Tujuan Umum
pengkajian yang dilakukan pada ibu hamil dengan abortus inkomplit hingga
D. Tujuan Khusus
abortus
inkomplit
4. Dapat melakukan proses evaluasi dari setiap tindakan yang telah dilakukan
3
E. Manfaat Penulisan
1. Manfaat Teoritis
inkomplit.
2. Manfaat Praktis
Inkomplit .
F. Metode Penulisan
yang dipadukan dengan praktek. Metode yang digunakan adalah sebagai berikut:
4
1. Studi Kepustakaan
2. Studi Dokumentasi
Ultrasonografi.
5
BAB II
TINJAUAN TEORI
A. Pengertian Abortus
ahli, yaitu:
mencapai berat 500 gram atau kurang dari 20 minggu. Abortus yang
hasil pembuahan secara paksa sebelum janin mampu bertahan hidup, jika
3. Abortus Inkomplit adalah abortus yang isi uterus tidak keluar seluruhnya
sanggup hidup di luar uterus, berat janin 400-1000 gram, umur kehamilan
dari umur kehamilan 28 minggu, fetus belum viable in law. (Walsh, 2008)
6
Berdasarkan berbagai pengertian tersebut, maka dapat disimpulkan
bahwa abortus adalah pengeluaran hasil konsepsi sebelum janin dapat hidup di
luar kandungan, berat janin kurang dari 500 gram dan umur kehamilan kurang
dari 20 minggu.
B. Frekuensi Abortus
spontan hanya disertai gejala dan tanda ringan, sehingga pertolongan medik
Sarwono, 2010)
C. Etiologi Abortus
7
a. Kelainan kromosom. Kelainan yang sering ditemukan pada abortus
kromosom seks.
semua ini dapat mempengaruhi sirkulassi oksigen dan zat makanan dari
3. Faktor ibu
4. Faktor embrionik
5. Antagonis rhesus
8
6. Rangsangan kontraksi uterus seperti laparotomi, terkejut, dan penggunaan
uterotonika
7. Faktor bapak Meliputi umur, penyakit kronis yang diderita seperti TBC.
(Fadlun, 2011)
D. Patologi Abortus
hasil konsepsi dengan umur kehamilan 8-14 minggu, maka dapat keluar
sebagai berikut:
1. Abortus insipiens
Ketika suatu aborsi spontan hampir dapat dipastikan akan terjadi dan tidak
9
Pengeluaran hasil konsepsi dapat dilaksanakan dengan kuret vakum atau
yang dapat disusul dengan kerokan bila masih ada sisa plasenta yang
2. Abortus imminens
10
3. Abortus inkompletus
diraba dalam kavum uteri atau kadang sudah menonjol dari ostium uteri
4. Abortus kompletus
dengan lengkap.
khusus, hanya apabila menderita anemia perlu diberi sulfas ferrosus atau
11
5. Missed abortion
Pada aborsi tipe ini, janin telah meninggal, tetapi hasil konsepsi masih
ada di dalam uterus selama beberapa jangka waktu yang lebih panjang
atau nyeri pada punggung pada kematian janin (bisa ada, bisa tidak)
c. Penambahan tinggi fundus uteri bukan saja terhenti, tetapi tidak berapa
lama kemudian, rahim pun menjadi lebih kecil (akibat maserasi janin
keadaan semula
f. Amenorea menetap
Menurut Scott (2009), ketika seorang wanita datang dengan tanda dan
pemberian atibiotik.
12
6. Abortus provokatus
hipertensi, Ca serviks.
13
pervaginam yang berbau, uterus yang membesar, lembek, serta nyeri tekan
dan leukositosis.
F. Komplikasi Abortus
1. Perdarahan
prosedur kerja utamanya jika dilakukan oleh pihak yang tidak kompeten
dari sisa-sisa hasil konsepsi dan jika perlu pemberian transfuse darah.
diamati dengan teliti. Jika ada tanda bahaya, perlu segera dilakukan
laparotomi dan tergantung dari luas dan bentuk perforasi, penjahitan luka
perlukaan uterus biasanya luas, dan mungkin pula terjadi perlukaan pada
14
cedera, untuk selanjutnya mengambil tindakan untuk mengatasi
komplikasi.
3. Infeksi
2010)
Kehamilan adalah adanya janin dalam rahim, dan dalam masa kehamilan
seperti abortus inkomplit, dan dalam hal ini kehamilan dengan abortus ikomplit
pada pemeriksaan dalam jaringan dapat diraba dan perdarahan pada kasus ini
a. Uterus
b. Vagina
15
c. Ovarium
(Wikjosastro 2008 )
d. Payudara
e. Sistem sirkulasi
darah yang disebut hidremia. Volume darah akan bertambah kira-kira 25%,
keluhan, diperoleh dari hasil wawancara langsung pada pasien atau dari
16
2. Data Objektif
17
BAB III
TINJAUAN KASUS
No. Register : XX XX XX
Identitas Pasien
Umur : 22 tahun
Suku : Luwu
Agama : Islam
Pendidikan : SMP
Pekerjaan : IRT
18
A. Data Subjektif
b. Para : 1 ( satu )
c. Ada darah keluar dari vagina dan ibu mengeluh nyeri pada bagian perut
B. Data Objektif
Pemeriksaan TTV :
b. Nadi : : 82 kali/menit
c. Suhu : 36° C
19
d) Hidung
- Tidak ada polip
- Tidak ada sekret
- Tidak ada pernafasan cuping hidung
e) Mulut dan gigi
- Bibir agak kering
- Lidah bersih
- Tidak ada caries
- Gusi merah muda
- Tidak ada stomatitis
f) Telinga
- Simetris kiri dan kanan
- Tidak ada serumen
g) Leher
- Tidak ada pembesaran vena jungularis
- Tidak ada pembesaran kelenjar tiroid
- Tidak ada pembesaran kelenjar limfe
h) Dada dan aksila
- Payudara simetris kiri dan kanan
- Puting susu menonjol
- Hyperpigmentasi areola mammae
- Ada colostrum sedikit
- Tidak ada pembesaran kelenjar getah bening
- Tidak ada nyeri tekan
i) Abdomen
- Nampak luka operasi masih terbungkus verban
- Nampak linea glisea
- Kandung kemih kosong
- TFU setinggi pusat, kontraksi baik
20
j) Genetalia
- Vulva bersih, tidak ada edema dan varises
- Pengeluaran lochea rubra, warna merah darah segar, bau amis
- Tidak ada hemoroid, terpasang kateter pada uretra.
k) Ekstrimitas
a. Atas : terpasang infus RL pada tangan kanan (18 tts/menit)
b. Bawah :
- Tidak ada edema dan varises pada tungkai
- Tidak ada nyeri tekan pada tungkai.
c. Pemeriksaan Laboratorium
Hb : 12,0 gr%
C. Analisis
D. Penatalaksanaan
Post kuret hari pertama berjalan normal ditandai dengan keadaan ibu mulai
21
3. Memantau tanda-tanda vital ibu
N : 80 kali/menit P : 22x/menit
22
PENDOKUMENTASIAN ASUHAN KEBIDANAN
Hasil : TTV :
a. TD : 110/60 mmHg
b. N : 82 kali/menit
c. S : 36,7°C
d. P : 20 kali/menit
4. Aff Infus
23
BAB IV
PEMBAHASAN
tinjauan teori dengan hasil penatalaksanaan kasus pada Ny. “A” dengan Abortus
A. Data Subjektif
data spiritual klien, yang berpedoman pada format pengkajian yang telah
tersedia.
yang tidak menyenangkan akibat dari kerusakan jaringan yang aktual dan
24
Pada kasus Ny. “A” di temukan bahwa ibu mengatakan ada nyeri pada
timbul bila ada jaringan rusak dan hal ini akan menyebabkan individu bereaksi
didapatkan dalam tinjauan pustaka dan tinjauan kasus pada Ny. “A” sudah ada
B. Data Objektif
data dari pasien secara subjektif melalui anamesis yaitu mengumpulan data
Pada kasus Ny.”A” didapatkan hasil USG adanya jaringan yang tak
dokter kandungan, serta adanya nyeri pada daerah abdomen. Dengan demikian
apa yang didapatkan dalam tinjauan pustaka dan tinjauan kasus pada Ny. “A”
C. Analisis
Pada tinjauan pustaka diagnosa lebih sering diidetifikasi oleh bidan yang
difokuskan kepada yang dialami oleh klien sedangkan masalah lebih sering
25
pendekatan Pendokumentasian asuhan kebidanan yang didukung dan
ditunjang oleh beberapa data, baik subjektif maupun objektif yang diperoleh
pustaka.
D. Penatalaksanaan
kebutuhan klien, sehingga tujuan dapat dicapai dan penulis tidak menemukan
hambatan karena ditunjang oleh klien yang kooperatif dalam menerima saran
26
BAB V
A. KESIMPULAN
lahan praktik studi kasus tentang abortus inkomplit, maka penulis menarik
keluarnya sebagian hasil konsepsi sebelum usia kehamilan 20 minggu dan sisa
hasil konsepsi masih tertinggal di dalam kavum uteri. Abortus inkomplit dapat
adanya infeksi, adanya penyakit serta malnutrisi yang diderita ibu, dan
sebagainya.
2. Penegakan diagnosa yang dapat dilakukan oleh bidan pada kasus abortus
pemeriksaan dalam yang teliti tentang pengeluaran darah dan sisa jaringan
3. Rencana tindakan yang dilakukan pada kasus ini harus dikonsultasikan dengan
27
4. Evaluasi hasil tindakan dilakukan setiap kali selesai melakukan tindakan.
yang telah disusun sebelumnya. Dalam kasus ini, tindakan evaluasi dilakukan
sejak ibu masuk rumah sakit hingga ibu dipindahkan ke ruang perawatan ibu
tanggung jawab dan tanggung gugat oleh petugas kesehatan terhadap asuhan
B. SARAN
28
2. Untuk Institusi
29