Sungai Serayu - Maulida Annisa U - 03311840000016 PDF
Sungai Serayu - Maulida Annisa U - 03311840000016 PDF
TOPONIMI
SUNGAI SERAYU
Disusun Oleh:
Maulida Annisa Uzzulfa (03311840000016)
Dosen:
Prof. Dr. Ir. Bangun Muljo Sukojo, DEA, DESS
B. Geografis
Sungai Serayu melintasi 5 kabupaten di Provinsi Jawa Tengah yang melalui Kabupaten
Wonosobo, Banjarnegara, Purbalingga, Banyumas dan Cilacap.
Luasnya 4.375 km² dengan panjang 180 km dan memiliki 11 anak sungai.
Sungai berasal dari lereng barat laut Gunung Prahu dan mengalir keluar ke Samudera
Hindia.
Sungai Serayu mempunyai debit di daerah hulu sebesar 656 m³/s (di Stasiun
Banjarnegara), dan di daerah hilir sebesar 2.866 m³/s (Stasiun Banyumas).
Debit tahunan rerata mencapai 402 m³/detik.
C. Geologi
Kondisi geologi yang dijumpai pada jalur Pegunungan Serayu Utara dan bagian utara
dari aliran Sungai Serayu yang mengalir dari Timur ke arah Barat terdiri dari breksi,
batulempung, napal, batupasir, konglomerat, dan tufa. Breksi terdiri dari breksi gunung
api yang bersusunan andesit dan batupasir tufaan yang sebagian mengandung sisa
tumbuhan. Bagian bawah satuan ini terdiri dari perselingan tak teratur dari breksi aneka
bahan, batulempung dan konglomerat. Tebal satuan ini diperkirakan sekitar 150 meter.
Berdasarkan geologi tektonik DAS Serayu terletak diantara jalur pegunungan Serayu
Utara dan Serayu Selatan, yang mana terdapat sekitar empat buah patahan naik dan
beberapa patahan normal, diperkirakan telah terjadi kegiatan tektonik, sehingga banyak
dijumpai kemiringan lapisan batuan hingga 70°.
Berikut merupakan persebaran batuan atau kandungan pada DAS Serayu,
D. Topografi
Dataran terdapat pada bagian selatan. Disekitar bantaran aliran Sungai Serayu, yang
tediri dari endapan aluvial dan undak sungai, umumnya merupakan lahan persawahan dan
tempat pemukiman penduduk. Mempunyai rata-rata ketinggian sekitar 100 sampai 500
meter dari permukaan laut. Lalu ada perbukitan gelombang sedang yang terdapat di bagian
tengah yang menyebar memanjang hampir berarah Timur-Barat. Terdiri dari endapan
batuan sedimen dan sebagian endapan batuan gunung api, umumnya berupa lahan
perkebunan dan sedikit persawahan serta pemukiman penduduk. Mempunyai rata-rata
ketinggian sekitar 500 sampai 1000 meter dari permukaan laut. Kemudian perbukitan terjal
terdapat pada bagian utara dan tengah yang menyebar tidak merata. Umumnya berupa
hutan (hutan industri, hutan lindung dan hutan konservasi), tidak ditempati penduduk,
mempunai rata-rata ketinggian diatas 1000 meter dari permukaan laut.
E. Klimatologi
Iklim monsun tropis dominan atas daerah aliran sungai. Curah hujan rerata tahunan di
DAS Serayu adalah sebesar 3.577 mm/tahun. Potensi sumberdaya air hujannya adalah
sebesar 13.481,00 x 106 m³/tahun. Temperatur air sungai siang hari antara 28,5–29,5°C.
Temperatur udara 30,9–33°C. Kisaran pH air 6-7.
G. Penduduk
Penduduk lembah Sungai Serayu adalah 3,5 juta pada tahun 1995.
H. Permasalahan
Tingkat erosi yang cukup tinggi, umumnya disebabkan oleh eksploitasi lahan.
Disebabkan oleh pengolahan lahan untuk pertanian sayuran yang sangat intensif.
Daerah-daerah perbukitan bagian atas yang seharusnya digunakan sebagai kawasan
konservasi telah diubah peruntukannya untuk budidaya tanaman sayuran.
Sumberdaya air yang keterdapatannya tidak merata.
Limbah pertanian dan industri yang dialirkan ke sungai.
Banjir disebabkan oleh perubahan tata guna lahan yang tidak terkendali sehingga
mengakibatkan berkurangnya daerah resapan air.
Adanya aktivitas penambangan pasir di sepanjang sungai.
I. Potensi
Wilayah DAS Sungai Serayu, dapat digunakan untuk pertanian (kentang, salak, teh),
industri (keramik), pariwisata (obyek wisata Dataran Tingi Dieng), tanaman pangan (padi,
palawija, jagung dan ketela pohon), buah (durian), perkebunan (kelapa, kayu albasia,
rempah-rempahan), perikanan (ikan gurami dan lele), peternakan (sapi dan kambing).