Jawab:
Leukositis pada kehamilan terjadi akibat toleransi ibu terhadap antigen jaringan asing dari
janin yang bersifat semialogenik. Leukosit yang meningkat menunjukkan suatu respon
fisiologis untuk melindungi tubuh dari mikroorganisme.
Referensi : Silitonga, Jernita Megawati, dkk. 2017. Jurnal Ilmu Kesehatan Masyarakat.
FAKTOR-FAKTOR PENYEBAB KEJADIAN ABORTUS SPONTAN DI RUMAH SAKIT
UMUM PUSAT DR. MOHAMMAD HOESIN PALEMBANG. 8(2):100-108.
26. Pada 90% wanita dengan infeksi CMV selama kehamilan, tidak menunjukkan gejala dan
tidak terlacak (Quinonez, 2004). Sekitar 90% infeksi CMV kongenital tidak menunjukkan
gejala. Sementara yang lain menunjukkan gejala khas berupa ikterik (62%), petechiae (58%),
dan hepatosplenomegali (50%). Ketiga gejala tersebut merupakan trias gejala khas yang
sering ditemui pada penderita. Selain itu bayi dengan CMV kongenital dapat pula ditemukan
adanya gangguan penglihatan dalam hal ini katarak (Leung et al., 2003).
Hampir semua CMV didapat pada dewasa dan wanita hamil tidak menunjukkan adanya
gejala. Hanya sekitar 10–15% dengan CMV terdapat gejala, gambaran klinis klasik ditandai
dengan keterlibatan multipel organ, terutama retikuloendotelial dan SSP dengan atau tanpa
kerusakan okular dan pendengaran.
Referensi : Airlangga,Tri Juda, dkk. 2017. Medica Hospitalia. Gangguan Pendengaran pada
Infeksi Citomegalovirus Kongenital. vol 4 (2) : 72–76
Jawab :
Pada orang sakit pasti akan mengalami distres, adapun distres sendiri merupakan reaksi
emosional yang berhubungan dengan beban dan kekawatiran dan hidup terhdap penyakit
kronis yang di idapnya ada pun perean utama keluarga disini adalah memberikan perhatian
dan sikap penuh empaty, karena dengan adanya sikap empaty dapat membuat pasien merasa
nyaman, dan nantinya dapat menunjang kesem buhan pada pasien
(sumber :Rahmi, H. Dkk. 2019. Artikel penelitian : Peran & Dukungan Keluarga Dalam
Menurunkan Diabetes Distres Pada Diabetes Mellitus Tipe II. Jurnal Penelitian FK
UNAND)
29,30. Asuhan Keperawatan
PENGKAJIAN
DIAGNOSA
A. Hipertermi behubungan atau berkaitan dengan penyakit dan dehidrasi
B. Defisiensi volume cairan berhubungan atau berkaitan dengan faktor yang
mempengaruhi kebutuhan cairaN.
No NOC NIC
1 Setelah dilakukan perawatan 1 kali • perawatan demam
60 menit, hipertermi pada pasein 1. pantau suhu dan tanda-tanda vital
dapat berkurang dengan kriteria lainnya
hasil: 2. beri obat atau cairan IV
• Hipertermia yang dialami (misalnya, antipiretik, agen antibakteri,
pasien dapat berkurang dan agen anti mengigil)
• Denyut nadi radialis dapat 3. fasilitasi istirahat, terapkan
berada pada frekuensi normal pembatasan aktivitas, jika diperlukan
• Melaporkan kenyamanan • pengaturan suhu
suhu pada pasien 1. monitor suhu paling tidak setiap
• Dehidrasi yang dialami 2 jam, sesuai kebutuhan
pasien dapat berkurang 2. monitor tekanan darah, nadi dan
respirasi, sesuai kebutuhan
3. monitor dan laporkan adanya
tanda dan gejala dari hipotermia dan
hipertermia
Setelah dilakukan perawatan selama Pengurangan perdarahan
1 kali 60 menit, difisensi volume Identifikasi penyebab perdarahan
cairan pada pasien dapat membaik Monitor pasien akan perdarahan
dengan kriteria hasil secara ketat
Tekanan darah normal Monitor jumlah dan sifat
Denyut nadi radialis normal kehilangan darah
Turgor kulit menjadi baik Melakukan tindakan pencegahan
yang tepat dlam menangani
produk darah atau sekresi yang
berdarah
Menejemn cairan
Monitor tanda-tanda vital
Berikan cairan dengan tepat
Berikan terapi IV yang
ditentukan
Pohon Masalah
Pencegahan &
penatalaksanaan
pemeriksaan
CMV
Sasaran belajar
Adapun sasaran yang ditetapkan berdasarkan tutorial mengenai kasus pada BBM
skenario adalah dimana berokus kepada TORCH, mekanisme penyebaran virus CMV,
kemudian asal dari virus CMV, kemudian mngenai patofisiologi dari CMV, dampak
yang ditimbulkan CMV terhadap ibu dan anak, kemudian korelasi antar CMV dan
keguguran dari ibu hamil, tata laksana kuretasi pada ibu hamil beserta efek dan
tatalaksananya pada ibu yang baru saja dilakukan kuretase.