II PS - LU
XI M
AS
20
KEL
si
07
13
Se
ekonomi
A. BUKU BESAR
Buku besar adalah buku yang berisi kumpulan dari akun-akun yang saling berhubungan
dan menjadi satu kesatuan tersendiri yang disusun sedemikian rupa sehingga mudah
ditemukan jika diperlukan. Dalam siklus akuntansi, pembuatan buku besar dilakukan
ketika tahap membuat jurnal umum atau jurnal khusus telah rampung dilakukan. Setiap
akun yang digunakan suatu perusahaan memiliki buku besarnya sendiri. Jadi, banyaknya
buku besar yang dibuat tergantung pada berapa banyak akun yang digunakan. Adapun
unsur-unsur buku besar meliputi:
1. Nama akun
2. Kode atau nomor akun
3. Tanggal
4. Keterangan
5. Referensi (Ref )
6. Debit
7. Kredit
8. Saldo
1
Agar lebih mudah dipahami, berikut adalah bentuk buku besar yang lazim digunakan.
1. Bentuk “T” (Skontro)
D Nama Akun K
Nama Akun
Debit Kredit
Tanggal Keterangan Jumlah Tanggal Keterangan Jumlah
3 Kolom
Tanggal Keterangan Ref Debit Kredit Saldo
2
4 Kolom
Saldo
Tanggal Keterangan Ref Debit Kredit
Debit Kredit
5
Buku Besar
4
2
Kas 6 101
Saldo
Tanggal Keterangan Ref Debit Kredit
Debit Kredit
2014
Agustus 1 Investasi JU. 1 100.000.000 100.000.000
3
3. Posting akun dalam jurnal ke buku besar (dalam contoh digunakan akun kas yang
dipindahkan ke buku besar kas).
4. Catat keterangan jurnal pada keterangan di buku besar.
5. Catat nilai akun pada kolom jumlah (debit atau kredit) pada buku besar.
6. Setelah selesai nomor akun dicatat pada lajur “Ref” jurnal dan halaman jurnal di catat
di lajur “Ref” buku besar. Pekerjaan ini disebut indexing cross.
D Bengkel Candra K
Tanggal Keterangan Jumlah Tanggal Keterangan Jumlah
Bentuk Stafel
Tanggal Keterangan Debet Kredit Saldo
4
Fungsi buku besar pembantu adalah untuk memberi keterangan atau memberi rincian
lebih lanjut mengenai akun-akun tertentu yang ada di buku besar. Akun-akun yang
membutuhkan buku besar pembantu, antara lain:
1. Akun utang yang berfungsi memberikan rincian nilai utang perusahaan terhadap
kreditur atau pihak yang berwenang menerima pembayaran kewajiban.
2. Akun piutang yang berfungsi memberikan rincian nilai piutang atau hak perusahaan
untuk menagih nilai moneter kepada pihak yang memiliki piutang.
3. Akun perlengkapan memberikan gambaran jenis dan nilai perlengkapan yang
dimiliki perusahaan.
4. Akun peralatan yang berfungsi memberikan gambaran nilai dan jenis peralatan yang
dimiliki perusahaan.
D. NERACA SALDO
Pembuatan neraca saldo dalam proses atau siklus akuntansi termasuk dalam tahap
pengikhtisaran. Neraca saldo adalah suatu alat untuk mengoreksi kebenaran proses
pendebetan dan pengkreditan setiap transaksi yang dicatat pada buku besar. Neraca
saldo atau yang biasa juga disebut neraca percobaan merupakan kumpulan dari saldo-
saldo tiap akun yang ada di buku besar.
Untuk menyusun neraca saldo, harus diawali dengan menentukan saldo setiap akun
kemudian memasukkan setiap saldo ke neraca saldo yang telah disiapkan. Jadi jumlah
debit dan kredit yang sama pada neraca saldo yang bersumber dari buku besar pada akhir
periode menunjukkan bahwa pencatatan sudah dilakukan dengan benar. Salah satu tujuan
penyajian neraca saldo adalah menguji kebenaran pencatatan dan pemindahbukuan
transaksi dari jurnal umum ke buku besar. Jika pencatatan dan pemindahbukuan dilakukan
dengan benar maka neraca saldo akan seimbang.
5
Buku Besar Kas No.101
Saldo
Tanggal Keterangan Ref Debit Kredit
Debit Kredit
2015
Agustus 1 Saldo 100.000 100.000
2 Piutang CV. Makmur 200.000 300.000
6 Utang Fa. Jaya 75.000 225.000
16 Pembayaran barang 140.000 85.000
Pembayaran jasa
18 300.000 385.000
service motor
20 Piutang CV. Indah 150.000 535.000
29 Biaya gaji 210.000 325.000