KELOMPOK 5
KUPANG
2020
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah
memberikan rahmat-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan tugas makalah yang
berjudul epidemiologi penyakit tidak menular (kecelakaan lalu lintas darat) ini tepat
pada waktunya.
kami juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membagi
sebagian pengetahuannya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini.
Kami menyadari, makalah yang kami tulis ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh
karena itu, kritik dan saran yang membangun sangat kami butuhkan demi
kesempurnaan makalah ini.
penulis
1
DAFTAR ISI
Kata pengantar………………………………………………………..1
Bab I
1.1 Latar belakang …………………………………………………………4
1.2 Rumusan masalah …………………………………………………….5
1.3 Tujuan …………………………………………………………….…….5
Bab II
Bab III
Bab IV
4.1 faktor penyebab kecelakaan lalu lintas……………………………….27
4.2 Hubungan faktor resiko dengan kecelakaan lalu lintas……….…….28
4.3 Upaya Penanggulangan dan Pencegahan Kecelakaan Lalu Lintas….29
BAB V
5.1 Kesimpulan ………………………………………………………….31
5.2 saran ……………………………….……………………………….31
3
BAB I
PENDAHULUAN
Kecelakaan lalu lintas merupakan salah satu masalah kesehatan masyarakat yang
mempengaruhi semua sektor kehidupan. Pada tahun 2002 diperkirakan sebanyak 1,18
juta orang meninggal karena kecelakaan. Angka kecelakaan ini merupakan 2,1% dari
kematian global, dan merupakan indikator penting dalam status kesehatan
(Yusherman, 2008). Pada tahun 1990, kecelakaan lalu lintas menduduki peringkat 9
(WHA) penyebab utama faktor
4 resiko, penyakit dan kematian dan meliputi 2,6% dari
kehilangan kualitas hidup secara global. Selain itu pada tahun 2020 diperkirakan
angka kecelakaan lalu lintas menduduki urutan ke-3 di atas masalah kesehatan lain
seperti malaria, TB paru, dan HIV/AIDS berdasarkan proyeksi penyakit secara
global. (Yusherman, 2008)
Pada tahun 2002, 90% dari kematian global karena kecelakaan lalu lintas terjadi
di negara-negara dengan penghasilan rendah sampai sedang. Cedera karena
kecelakaan lalu lintas secara tidak seimbang menimpa golongan miskin di negara-
negara tersebut, dengan sebagian besar korban ialah pemakai jalan yang rentan
seperti pejalan kaki, pengendara sepeda, anak-anak, dan penumpang (Yusherman,
2008). Masalah dan beban karena kecelakaan lalu lintas bervariasi menurut wilayah
secara geografi. Lebih dari separuh kematian karena kecelakaan lalu lintas jalan
terjadi di Asia Tenggara dan wilayah Pasifik Barat dan angka tertinggi kecelakaan
terjadi di wilayah Afrika. (Yusherman, 2008)
2. Apa saja yang menjadi faktor resiko terjadinya kecelakaan lalu lintas?
1.3 Tujuan
Tujuan dari pembuatan makalah tentang kecelakaan lalu lintas ini adalah untuk
mengetahui apa itu kecelakaan lalu lintas serta faktor penyebabnya dan juga
bagaimana epidemiologinya.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2) Ban
3) Lampu Kendaraan
a) Lampu Utama
13
b) Lampu Indikator/sein
dibelakangnya
yang dimaksud terdiri dari dua unsur, yakni faktor jalan dan faktor
selain itu lokasi jalan seperti di dalam kota atau di luar kota (pedesaan)
lalu lintas. Sedangkan faktor lingkungan berasal dari kondisi cuaca, yakni
berkabut, mendung, dan hujan. Interaksi antara faktor jalan dan faktor
menjadi salah satu sebab terjadinya kecelakaan lalu lintas. Faktor jalan
a) Jalan Berlubang
Hal ini dikarenakan kecelakaan lalu lintas merupakan kejadian yang terjadi secara
mendadak dan tidak diduga. Secara umum patofisiologi kecelakaan lalu lintas
karena itu patofisiologi kecelakaan lalu lintas diuraikan berdasarkan dampak dari
250
228
200
164
112 109
105
104
94 98
100 85 86
84
69
56 56
45 49
50
28
19
8 6 9 7 8 8 5 5 5
3
0
2007 2008 2009 2010 2011 2012 2013 2014 2015 2016
18.00-00.00;
00.00-06.00;
17%; 17%
17%; 17%
kecelakaan banyak terjadi pada rentang waktu pukul 00.00–06.00 (dini hari) yaitu
sebesar 17%, sedang 22% lainnya kecelakaan terjadi pada pukul 06.00-12.00 (pagi
hari), dan periode waktu siang hari yaitu pada pukul 12.00-18.00 sebesar 44%, serta
pada pukul 18.00-24.00 (malam hari) yaitu sebesar 17%. Apabila dicermati,
kecelakaan lalu lintas jalan paling banyak terjadi pada pukul 12.00-18.00 sebanyak
44% kasus, hal ini dikarenakan pada waktu tersebut merupakan waktu
sibuk/produktif lalu lintas jalan yang di Indonesia.
450
437
400
350
300
250 275
200
150
100
106
50
48
0
dewasa usia lanjut muda remaja
rentang usia
adalah usia dengan kategori dewasa sebesar 275, kemudian pada posisi ketiga adalah
usia dengan kategori usia lanjut sebesar 106, untuk posisi keempat adalah usia
dengan kategori remaja sebesar 48
400
333
300
200
100
0
sepi padat
tabrak manusia 12
tabrak lari 52
samping-samping 20
luka tunggal 15
depan-depan 148
depan-samping 307
depan-belakang 310
jumlah
12.
3.6 Jumlah kecelakaan berdasarkan jenis kelamin
218; 25%
laki-laki
perempuan
655; 75%
PEMBAHASAN
Dari beberapa penelitian dalam beberapa jurnal ditemukan hal-hal yang menjadi
faktor atau penyebab terjadinya kecelakaan lalu lintas serta hubungan-hubungan
faktor resiko tersebut dengan kejadian kecelakaan lalu lintas yang terjadi. Selain itu
ada juga penelitian yang menunjukkan karakteristik kecelakaan lalu lintas
berdasarkan penggolongannya dan juga pendidikan keselamatan berlalu lintas sejak
dini.
Sebaiknya pengendara sadar dan patuh dalam berlalu lintas di jalan raya serta
menggunakan kendaraan yang layak/prima ketika di jalan, jalan-jalan rusak dan
berlubang di perbaiki oleh dinas terkait serta penyuluhan rutin pada sekolah-sekolah
oleh polantas serta kemudahan akses dalam pembuatan surat ijin mengemudi.
Bahaya penggunaan ponsel saat berkendara bukan pada cara kita menggunakannya
(termasuk memakai hands free), melainkan lebih pada topik pembicaraan atau apa
yang sedang kita bicarakan saat itu. Jadi bahayanya adalah karena otak pengemudi
dipaksa berpikir hal penting lainnya saat mengemudi, sehingga konsentrasi menjadi
terpecah (Polda Jatim, 2018).
Pada penelitian ini, secara statistik menunjukkan hubungan dengan p=0,015 antara
pelanggaran terhadap lampu lalu lintas seperti melajukan kendaraan di saat lampu
lalu lintas dengan angka kecelakaan pada responden. Penelitian Handayani (2017)
menunjukkan bahwa pelanggaran rambu dan lampu Lalu Lintas merupakan faktor
yang paling berpengaruh terhadap potensi terjadinya kecelakaan Lalu Lintas yaitu
sebesar 39,5%. Penelitian Marsaid menunjukkan bahwa pengendara tidak tertib
berisiko 0,227 kali menyebabkan kejadian meninggal pada kecelakaan lalu lintas.
Data ini mencerminkan pengendara yang tidak tertib berisiko menyebabkan
kecelakaan dengan korban meninggal dunia (Marsaid, 2013).
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Kecelakaan lalu lintas merupakan keladian dijalan raya yang tidak disangka-
sangka dan tidak disengaja, melibatkan kendaraan dengan atau tanpa pemakai jalan
lainnya mengakibatkan korban manusia ataupun kerusakan harta benda.
Perjalanan penyakit pada kecelakaan lalu lintas tidak dijelaskan secara pasti. Hal
ini dikarenakan kecelakaan lalu lintas merupakan kejadian yang terjadi secara
mendadak dan tidak diduga. Secara umum patofisiologi kecelakaan lalu lintas
didasari oleh faktor resiko terjadinya kecelakaan (kelalaian pengendara). Oleh karena
itu patofisiologi kecelakaan lalu lintas diuraikan berdasarkan dampak dari kecelakaan
lalu lintas.
5.2 Saran
Sebaiknya pengendara sadar dan patuh dalam berlalu lintas di jalan raya serta
menggunakan kendaraan yang layak/prima ketika di jalan. jalan-jalan rusak dan
berlubang di perbaiki oleh dinas terkait serta penyuluhan rutin pada sekolah-sekolah
31
oleh Polantas serta kemudahan akses dalam pembuatan surat ijin mengemudi.
DAFTAR PUSTAKA
Saputra abadi dwi, (2017). Study of Traffic Accident Rate in Indonesia Base on
KNKT (Komite Nasional Keselamatan Transportasi) Database from 2007-2016.
warta penelitian perhubungan, vol 29
32