PENDAHULUAN
1.3 Tujuan
Untuk mengetahui penyakit jantung koroner, mekanisme, hubungan penyakit
jantung koroner dengan hipertensi dan kolestrol dan cara pengobatanya.
1
BAB 11
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian jantung
Jantung terletak dalam mediastinum di rongga dada yaitu diantara kedua paru-
paru.perikardium yang meliputi jantung terdiri dari 2 lapisan: lapisan dalam disebut
perikardium viseralis dan lapisan luar disebut perikardium parietalis. Kedua lapisan
perikardium ini dipisahkan oleh sedikit cairan pelumas, yang berfungsi mengurangi
gesekan pada gerakan pemompa dari jantung itu sendiri. Perikardium parietals
melekat pada tulang dada disebelah depan dan ada kolumna vertebralis disebelah
belakang, sedangkan ke bawah pada diafragma. Perikardium viseralis langsung
melekat pada permukaan jantung. Jantung sendiri terdiri dari 3 lapisan.lapisan
terluar disebut epikardium, lapisan tengah merupakan lapisan otot yang disebut
miokardium, sedangkan lapisan terdalam yaitu lapisan endotel disebut endokardium
jantung bekerja dengan cara kontraksi dan relaksasi. Mekanisme kerja jantung
adalah sebagai berikut:
Pada saat kedua serambi mengembang (relaksasi), drah dari pembuluh balik tubuh
dan paru-paru masuk ke serambi jantung, ketika kedua serambi menguncup
(kontraksi) bilik mengembng sehingga darah mengalirke bilik, bila kedua bilik
menguncup darah keluar dari bilik kiri melalui aorta keseluruh tubuh dan dari bilik
kanan menuju paru-paru. Satu kali kontraksi dan relaksasi menyebabkan denyut
jantung yng menimbulkan denyut nadi. Pada keadaan normal, frekuensi denyut nadi
seseorang antara 60-80x/menit.
Faktor risiko dapat dibagi menjadi dua, yaitu yang tidak dapat di modifikasi
(diubah) dan yang dapat di modifikasi. Yang tidak dapat di modifikasi antara lain
adalah jenis kelamin laki-laki dan usia. Data menunjukkan bahwa laki-laki jauh
lebih banyak menderita PJK dibanding perempuan. Perempuan baru banyak
menderita PJK sesudah menopause, yaitu pada usia diatas 50 tahun. Hal ini
disebabkan karena hormon estrogen memiliki efek proteksi terhadap terjadinya
aterosklerosis di pembuluh darah koroner. Usia juga merupakan faktor risiko yang
tidak dapat di modifikasi. Semakin lanjut usia, semakin tinggi kemungkinan
terjadinya PJK. Beberapa buku mengatakan bahwa PJK juga bisa diakibatkan oleh
faktor genetis (keturunan). Misalnya, mereka yang masih berusia muda namun
menderita PJK tanpa faktor risiko yang signifikan dan relevan bisa di golongkan
memiliki penyakit keturunan. Namun, apabila mereka, baik menyadarinya atau
tidak, memiliki pola hidup yang jelek, misalnya setiap hari mengkonsumsi makanan
yang tinggi kadar garam dan lemak, merokok, atau kurang berolahraga, itu bisa
menimbulkan aterosklerosis. Hipertensi adalah termasuk faktor resiko yang tidak
dapat di modifikasi, sedangkan kolesterol tinggi termasuk faktor resiko yang dapat
di modifikasi.
3
Hipertensi termasuk salahsatu penyebab penyakit jantung koroner. Hipertensi
mengakibatkan jantung bekerja dengan lebih keras sehingga mengakibatkan jantung
mengalami kelelahan. Bila hal tersebut dibiarkan terus-menerus, maka otot jantung
akan rusak. Jantung tidak dapat berfungsi dengan baik. Ada hubungan hipertensi
dengan jantung koroner, hubungan keduanya dikelompokkan seperti berikut.
a. Hipertensi primer diartikan sebagai tekanan darah tinggi yang diakibatkan oleh
adanya gangguan organ lain seperti ginjal dan jantung. Hipertensi tersebut bisa
diakibatkan karena kondisi lingkungan seperti keturunan, pola hidup tidak
seimbang, stres, dan pekerjaan. Hal yang bisa mengakibarkan tekanan darah
tinggi seperti mengonsumsi makanan tinggi lemak, garam, merokok,
mengonsumsi alkohol, dan mengonsumsi kafein pada kopi. Hipertensi primer
tersebut sebagian besar diakibatkan oleh stres.
b. Hipertensi sekunder diakibatkan karena adanya gangguan ginjal, endokrin, dan
kekakuan dari aorta. Pola hidup yang tidak seimbang adalah sikap hidup yang
tidak seimbang dalam asupan makanan, olah raga, dan istirahat. Gejala awal
akan terjadi obesitas lalu akan mengganggu organ lain seperti jantung.
Konsumsi garam berlebih akan mengakibatkan kekentalan darah sehingga
jantung memerlukan tenaga ekstra untuk mendorong darah sampai kejaringan
paling kecil.
Pada stadium dini hipertensi, tampak tanda-tanda akibat rangsangan simpatis yang
kronik. Pada tahap awal, seperti hipertensi pada umumnya kebanyakan pasien tidak
ada keluhan. Bila simtomatik, maka biasanya disebabkan oleh: Peninggian tekanan
darah itu sendiri dapat bermanifestasi seperti berdebar-debar, rasa melayang (dizzy)
bahkan impotensi. Cepat lelah, sesak napas, sakit dada, bengkak kedua kaki
atauperut.Gangguanvaskularlainnyaadalahepistaksis, hematuria, pandangan kabur
karena perdarahan retina, transient cerebral ischemic dapatterjadi.
4
Gejala penyakit yang mejadi penyebab hipertensi pada hipertensi sekunder
seperti :polidipsia, poliuria, kelemahan otot pada aldosteronisme primer,
peningkatan berat badan cepat dengan emosi yang labil pada sindrom Cushing.
Feokromositoma dapat muncul dengan keluhan episode sakitkepala, palpitasi,
banyakkeringat, dan rasa melayang saat berdiri (postural dizzy)
Jantung berdenyut cepat dan kuat, terjadi hipersirkulasi yang mungkin di akibatkan
peningkatan aktivitas sistem neurohumoral disertai hipervolemia.Pada stadium
selanjutnya, timbul mekanisme kompensasi pada otot jantung berupa hipertrofi
ventrikel kiri yang difus dan peningkatan tahanan pembuluh darah perifer.
Gambaran klinis seperti sesak napas adalah salah satu gejala gangguan fungsi
diastolik dan peningkatan tekanan pengisian ventrikel walaupun fungsi sistolik
masih normal.Bila berkembang terus, terjadi hipertrofi eksentrik dan akhirnya
menjadi dilatasi ventrikel kemudian timbul gejala payah jantung. Stadium ini kadang
kala disertai dengan gangguan sirkulasi pada cadangan aliran darah koroner dan
akan memperburuk kelainan fimgsimekanik/pompajantung yang selektif.
Kolesterol adalah bagian dari lemak darah. Tubuh kita sangat membutuhkan
kolesterol untuk membuat berbagai macam komponen penting seperti hormon,
membran sel, dan lain-lain. Namun, kadar kolesterol yang tinggi membuatnya lebih
mudah tertimbun (melekat) pada dinding pembuluh darah sehingga menjadi plak dan
segala konsekuensinya. Di dalam darah terdapat dua jenis kolesterol, yaitu kolsterol
HDL (High Density Lipoprotein) Lipoprotein berdensitas tinggi yang berfungsi
membawa semua lemak yang berkeliaran dalam darah ke hati. Kolesterol LDL (Low
Density Lipoprotein) Lipoprotein berdensitas rendah yang bekerja dengan membawa
lemak ke prifer.
5
2.10 hubungan kolesterol dengan penyakit jantung koroner dan mekanismenya
Dikenal 2 macam angina pectoris yaitu stable angina (SA) dan unstable angina atau
(UA)
2. Herbalkol
Merupakan ramuan herbal alami dari bawang putih, jahe, lemon, cuka apel dan
madu.Kelima bahan dasar ini telah digunakan berabad-abad lamanya dan terbukti
memiliki banyak manfaat bagi kesehatan perpaduan dari bahan-bahan dasar ini
dengan komposisi yang tepat, menghasilkan ramuan herbal yang ampuh membantu
proses keperawatan beberapa macam penyakit mematikan dan menjaga tubuh tetap
sehat.
7
3. Amazon plus
Adalah obat alami jantung coroner terbaik, paling aman tanpa efek samping dan
sangat ampuh dalam menyembuhkan penyakit jantung coroner. Amazon plus
mengandung senyawa super antioksidan yakni ziutun hidroksitirosol yang terbukti
ampuh dalam penyembuhan berbagai jenis penyakit kronis khususnya jantung coroner
dan penyakit kardiovaskuler lainnya.
8
BAB III
PENUTUP
KESIMPULAN
Penyakit jantung koroner adalah suatu kelainan yang disebabkan oleh penyempitan
pembuluh darah arteri yang mengalirkan darah ke otoh jantung, sehingga suplay darah ke
jantung terhambat jadi mengakibatkan serangan jantung. Hal ini disebabkan karena faktor
kehidupan yang tidak sehat, merokok, alkohol, minum obat-obatan terlarang, kurang
berolahraga.
DAFTAR FUSTAKA
9
.(Price. A. S.(1995). Patofisiologi proses-proses penyakit. Jakarta)
(http://books.google.co.id/books?id=DoqM-
ZVPXjMC&pg=PA477&dq=Mekanisme+kerja+jantung&hl=en&sa=X&redir_esc=y
#v=onepage&q=Mekanisme%20kerja%20jantung&f=false).
(https://hellosehat.com/benh/hipertensi-tekanan-darah-tinggi/)
(http://www.icpcapsule.co.id/hubungan-hipertensi-dengan-jantung-koroner.html)
http://www.informasikedokteran.com/2015/09/penyakit-jantung-hipertensif.html
10